Anda di halaman 1dari 10

MAKAL

AH
“Wirausaha Budidaya Ikan Lele”

Di susun oleh:
Nama Anggota:

Sri Wulanadari Tri Ramdhani

Uswatun Hasanah Tiara Nurul H.

Tri Erlita Sahwan

Zaenal Arifin

Matapelajaran: Prakarya

PRAKARYA

MADRASAH ALIYA NEGERI 1 BIMA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-NYA sehingga MAKALAH
BUDIDAYA IKAN LELE ini dapat tersusun. Dan harapan saya  semoga MAKALAH
BUDIDAYA IKAN LELE ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi MAKALAH
BUDIDAYA IKAN LELE agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam MAKALAH   BUDIDAYA IKAN LELE ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan MAKALAH
BUDIDAYA IKAN LELE.

2
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. RUMUS MASALAH......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pembenihan Ikan Lele.....................................................................................................................5
B. Tahap Proses Pembudidayaan Ikan Lele..........................................................................................5
C. Panen...............................................................................................................................................7
D. Pembersihan....................................................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
B. SARAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

3
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, dalam
merencanakan bisnis budidaya ikan lele. Jenis ikan lele yang dibudidaya adalah jenis
ikan lele sangkuriang. Jenis Lele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawaryang
sangat populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikittulang, tidak
berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak
perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.Peluang usaha budidaya ikan
lele. merupakan salah satu peluang usaha yang cukup di perhitungkan saat ini. Apabila
perhatikan banyak terdapat penjual pecellele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang
membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka pot
ensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah
apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena
lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Dalam usaha ternak atau
budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk iku tterjun dan berharap
meraih kesuksesan dalam usaha ini. Ditambah lagi denga nsemakin banyaknya
informasi dari beberapa media tentang peluang
usaha budidaya ikan lele yang semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas dan per
mintaan akan ikan lele yang terus meningkat.Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan
air Tawar yang sudah di Budidayakansecara komersial oleh masyarakat Indonesia.
Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :

1. Dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas


denganmenggunakan kolam terpal.
2. Teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3. Pemasarannya relatif mudah.

B. RUMUS MASALAH
1. Mengapa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pembenihan ikan lele?
2. Mengapa proses kegiatan budidaya air tawar harus memperhatikan kualitas
air dan pakan yang diberikan?
3. Seorang peternak menggunakan pakan buatan untuk pakan ternaknya apa
alasan yang mendasari tindakan tersebut?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembenihan Ikan Lele


Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan
cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan.
Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta
banyaknya usaha pembesaran lele (Rahmat. 1991). Dan adapun Sistem Budidaya Lele
memiliki 3 sistem pembenihan lele yang dikenal, yaitu :

1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu
kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa
mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat
tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu
kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang
cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan merangsang lele untuk
memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang
terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai
donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

B. Tahap Proses Pembudidayaan Ikan Lele


1. Pembuatan Kolam lele.
Ada dua macam / tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan
tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis
baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai (Budi,
1993) :
a. Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air.
Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton.
Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
b. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan
telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan
sel telur dan sel sperma.
c. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini
harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai
tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk
membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan
dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang
sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran
pencernaannya.

2. Pemilihan Induk lele


a. Induk jantan mempunyai tanda :
1) Tulang kepala berbentuk pipih
2) Warna lebih gelap
3) Gerakannya lebih lincah
4) Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
5) Alat kelaminnya berbentuk runcing.

5
b. Induk betina bertanda :
1) Tulang kepala berbentuk cembung
2) Warna badan lebih cerah
3) Gerakan lamban
4) Perut mengembang lebih besar dari pada punggung alat kelamin
berbentuk
5) bulat
3. Persiapan Lahan lele

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

a. Pengeringan, Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit


penyakit.
b. Pengapuran, dlakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2
untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit
yang tidak mati oleh pengeringan.
c. erlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai
racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya
sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk
menambah kesuburan lahan.
d. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm
dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai
pakan alami lele. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang
dapat dilakukan adalah : Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan
sebelumnya, penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON
dengan dosis sama
4. Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan
sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin
berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum
matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan
dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele (Budi, 1993)
5. Pemindahan Lele

Cara pemindahan pembudidayaan ikan lele sebagai berikut :

a. Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm


b. Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi
dengan air di sarang. Samakan suhu pada kedua kolam
c. Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau
piring.
d. Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-
hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
6. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm
dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi
pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari
naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai
dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini (Budi, 1993).

6
a. Manajemen Pakan Lele.
1) Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
2) Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi
harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
3) Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan
dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan
(dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral
penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
b. Manajemen Air pada pembudidayaan ikan lele
1) Air harus bersih
2) Berwarna hijau cerah
3) Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
4) bebas senyawa beracun seperti amoniak
5) mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,
pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-
unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat
mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa
plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan
menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan
pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada
permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau
sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah
25 g/100m2 (Komar, 1981).

c. Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika
mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih
banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air
yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik
yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam
menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan
adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam
kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun
apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk
melakukan pengobatan yang sesuai (Komar, 1981). Penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati
dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur.
Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan
juga harus sesuai.
C. Panen
Penangkapan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu dapat
dipanen.
2. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
3. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
4. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
5. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

7
D. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara :
1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Ikan lele atau yang dikenal dengan nama latin Clarias merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Ikan jenis ini juga menjadi
lauk yang paling dicari oleh masyarakat, karena mempunyai rasa yang enak, gizi yang
lengkap serta harganya juga sangat terjangkau. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan
yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan
menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat
menguntungkan, dari berbagai aspek manapun antara lain : aspek pemanfaatan lahan,
aspek teknologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
Namun dalam kenyataannya budidaya ikan lele sering kali mengalami kegagalan
ataupun kematian massal. Maka dari itu pelatihan ini akan membahas secara tuntas
tentang tahapan - tahapan budidaya ikan lele dari mulai menyiapkan lahan budidaya
sampe pemanenan, sehingga mendapatkan hasil yang berlimpah dan menguntungkan.

B. SARAN
Budidaya ikan lele yang saat ini dikembangkan akan lebih baik apabila
diintegrasikan dengan usaha lain (sistem longyam, minapadi atau aquaponik). Hal ini
karena secara ekonomi akan lebih menguntungkan dan dalam pemanfaatan pakan lebih
efisien. Dengan sistem ini, satu lahan digunakan untuk dua jenis usaha sekaligus. Selain
itu pembudidaya akan mempunyai jenis pendapatan yang lebih bervariasi sehingga jika
terjadi penurunan atau kegagalan pada salah satu komoditi, komoditi yang lain bisa saling
menutupi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/article/kesimpulan-dan-saran-m-budidaya-pembesaran-ikan-
lele.zk1orwpq

https://contoh2makalahlengkap.blogspot.com/2018/11/makalah-budidaya-ikan-lele.html

http://ejaring.kkp.go.id/course/info.php?id=47

https://www.sogudangilmu.my.id/2021/12/contoh-makalah-budidaya-ikan-lele-
serba.html.

10

Anda mungkin juga menyukai