OLEH :
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah Ikan Hias dan Akuaskap ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada Dosen Pengampu mata
kuliah Ikan Hias dan Akuaskap yang telah memberikan bimbingan, pengarahan
dan memberikan bantuan serta teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Ikan hias adalah jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun
di laut yang dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah
taman/ruang tamu. Panorama bawah laut seringkali dinilai mempesona
sehingga banyak orang yang rela menghabiskanuang banyak untuk
menyelam dan menikmatinya. Kini, kemajuan teknologi memungkinkan
orang menikmati panorama air laut di dalam ruangan. Kehadiran ikan hias di
dalam rumah masyarakat modern dapat menjadi salah satu alternatif hiburan
di tengah rutinitas yang padat. Ikan- ikan hias ini dipelihara untuk
kesenangan, oleh karena itu bentuk, warna, ukuran, keserasian, dan
kebiasaannya benar-benar harus diperhatikan. Hampir 75% pasokan ikan hias
air tawar di dunia berasal dari Indonesia, dan sekurang-kurangnya 363 jenis
ikan hias air tawar dari Indonesia telah diekspor ke berbagai negara di dunia.
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium.
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus
meningkat. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat
dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa
masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-
beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Ikan hias laut memiliki penampilan sangat unik, baikwarna, bentuk,
dan tingkah laku, serta sifat-sifat lain yang dimilikinya. Sebagai negara
kepulauan yang keragaman hayatinya sangat besar, pemanfaatan ikan hias
laut untuk perdagangan (bisnis) pertu didukung kegiatan penelitian dan
pengembangan, khususnya untuk mengurangi usaha eksploitasi
(penangkapan) berlebihan yang bersifat merusak dan menimbulkan dampak
kerusakan lingkungan yang sangat sulit pemulihannya.
Chalk Bass (Serranus tortugarum) adalah spesies ikan bass dari
bagian hangat Atlantik Barat, termasuk Karibia , Bahama, dan Florida
selatan, yang kadang-kadang masuk ke dalam perdagangan akuarium. Ikan
ini merupakan ikan hias air laut. Chalk Bass merupakan ikan tahan banting
1
dengan pergantian ekosistem, ia juga tidak mudah terkena penyakit. Bahkan,
ia tetap mampu bertahan walaupun kondisi air akuarium tidak optimal. Chalk
Bass merupakan ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan dengan
bebeerapa keunggulan yang dimilikinya.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Taksonomi
2.2. Morfologi
Chalk Bass memiliki warna Ungu muda dengan pita pelana biru ke
oranye di sepanjang punggungnya. Spesimen yang berbeda dari spesies ini
dapat terlihat sangat berbeda satu sama lain. Tubuh memiliki warna dasar
oranye ke merah marun. Bagian atas ikan lebih gelap daripada bagian bawah.
Warnanya sendiri oranye dengan sedikit aksen keunguan di bagian tengah. Di
kepala dan tubuhnya terdapat garis vertikal putih kebiruan yang semakin
membuatnya terlihat cantik.
Irisan membentang ke bawah dari atas ikan dan warna irisan ini dapat
berkisar dari biru lembut ke merah muda lembut atau hampir putih.Ikan ini
menunjukkan variasi besar antara spesimen dan pada usia yang berbeda.
Mata chalk bass berwarna hitam dengan ukuran yang cukup besar. Ikan ini
dapat tumbuh hingga mencapai 8 cm. Ikan ini memiliki sirip punggung 10
sirip punggung keras dan 12 sirip punggung lunak (Randall, 1996).
2.3. Habitat
3
cangkang keong tua. Akan sering bersembunyi di substrat. Chalk Bass dapat
hidup pada kedalaman 12 - 396 m (Leiske dan Myers, 1994).
Sebaran ikan ini meliputi Atlantik Barat: Florida selatan (AS),
Bahama, Honduras, dan Kepulauan Virgin; mungkin tersebar luas di daerah
terumbu Karibi (Smith, 1997). Chalk Bass memiliki temperamen yang lebih
cocok untuk berbagai ukuran akuarium. Chalk Bass hanya membutuhkan
minimal tiga puluh galon (113,6 liter). Mereka biasanya akan menemukan
tempat yang mereka sukai dan melayang-layang di sekitar gua atau tumpukan
puing-puing batu.
2.4. Reproduksi
4
Sementara, S. tortugarum mampu memproduksi gamet jantan dan betina
(sperma dan telur) secara bersamaan (simultan)
Meski hermafrodit simultan bukan suatu hal yang unik di kalangan
spesies tersebut, kondisi tersebut jarang ditemukan, terutama karena ikan
tersebut tidak bisa melakukan pembuahan sendiri. Frekuensi pergantian jenis
kelamin pada spesies itu juga sangat tidak umum.
Hipotesis sementara, bentuk timbal balik antar pasangan spesies ini
memberikan lebih banyak keuntungan reproduksi. Pergantian kelamin
menawarkan masing-masing ikan untuk ‘menanam investasi’ dengan
membuahi telur-telur pasangan mereka. Berperan sebagai jantan dan betina,
meningkatkan kesempatan untuk mewariskan gen mereka pada generasi
selanjutnya. “Diperkirakan sekitar 2% spesies ikan merupakan hermafroditik,
tetapi hermafrodit simultan sangat jarang dan terbatas pada beberapa
subfamili, kata Eric Fischer, ahli ekologi evolusioner di Congressional
Research Service. Ditambah lagi, banyak spesies hermafrodit simultan
merupakan ikan laut dalam dan sulit diteliti. (Romero, 2002).
5
BAB 3. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Randall, J.E., 1996. Caribbean reef fishes. Third Edition - revised and enlarged.
T.F.H. Publications, Inc. Ltd., Hong Kong.
Lieske, E. and R. Myers. 1994. Collins Pocket Guide. Coral reef fishes. Indo-
Pacific & Caribbean including the Red Sea. Haper Collins Publishers.
Robins, C.R. and G.C. Ray. 1986. A field guide to Atlantic coast fishes of North
America. Houghton Mifflin Company, Boston, U.S.A.
Smith, C.L. 1997. National Audubon Society field guide to tropical marine fishes
of the Caribbean, the Gulf of Mexico, Florida, the Bahamas, and
Bermuda. Alfred A. Knopf, Inc., New York.