HASIL
Pengukuran morfometrik
Terdapat 30 macam ukuran
morfometrik berdasarkan pengukuran dari
seluruh bagian tubuh ikan mulai dari kepala
hingga ekor di kedua jenis ikan baik ikan
arwana silver varietas Pinoh (Scleropages
macrocephalus var. Pinoh) maupun ikan
arwana Papua (Sclropages jardinii).
Adapun hasil pengukuran morfometrik
disajikan dalam lampiran.
Perbandingan Alometrik
Perbandingan alometrik sebagai hasil
dari perbandingan bagian tubuh ikan,
meliputi kerampingan badan (rasio lebar
badan dan panjang baku badan), besaran
Gambar 3. Ukuran morfometrik ikan arwana kepala ( rasio tinggi kepala dan panjang
kepala), berat badan (rasio tinggi dan
Pengamatan morfologi fisik ikan. bobot tubuh) dan panjang sirip dada (rasio
Sampel yang telah diukur dan panjang sirip dada dengan panjang baku
dibandingkan diamati morfologinya secara ikan). Adapun hasil dari perbandingan ini
langsung. Pengamatan deskriptif meliputi tersaji dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
bentuk sirip, yaitu sirip punggung, ekor, anal,
perut, dada dan permukaan dagu bawah
(mandibula). Pengamatan terhadap ada atau
tidaknya lengkungan di akhir pangkal sirip
punggung, sirip punggung yang menyempit,
kepala yang melebar, dan panjang badan ikan
diamati sehingga dapat dibedakan antara ikan
jantan dan betina berdasarkan karakteristik
kelamin sekunder.
Pembedahan
Sampel setelah diukur dan diamati dibedah
bagian dalamnya. Hal ini dilakukan untuk
dapat diketahui jenis kelamin bagian dalam
arwana dengan melihat adanya gonad atau
tidak dalam perutnya, sehingga dapat
diketahui jenis kelaminnya dan dapat
dibandingkan dengan pengamatan morfologi
yang ada.
4
Rasio ramping badan 0,290 0,278 0,310 0,242 0,252 0,267 0,243
Rasio Besar kepala 0,429 0,833 0,478 0,788 0,814 0,864 0,788
Rasio Berat Badan 0,043 0,049 0,041 0,068 0,052 0,054 0,075
Rasio panjang sirip dada 0,135 0,161 0,150 0,122 0,115 0,144 0,134
♂
♂
♀
♀
Gambar 4. Sirip punggung pada Arwana
Gambar 7. Sirip ekor pada Arwana Papua
Pinoh jantan (atas) dan Arwana pinoh betina
jantan (atas) dan Arwana Papua betina
(bawah)
(bawah)
♀
♀
Gambar 5. Sirip punggung pada Arwana Gambar 8. Sirip anal pada Arwana Pinoh
Papua jantan (atas) dan Arwana papua betina jantan (atas) dan Arwana pinoh betina
(bawah) (bawah)
Sirip ekor (Gambar 6 dan 7) menunjukkan
bentuk yang membulat dengan pinggiran sirip
yang melengkung dari ujung dorsal hingga
bagian ventral hampir disemua ikan Arwana
Pinoh maupun ikan Arwana Papua.
6
♀
Gambar 9. Sirip anal pada Arwana Papua
jantan (atas) dan Arwana Papua betina
(bawah)
♂
♂
♀
Gambar 10. Sirip perut pada Arwana Pinoh
jantan (atas) dan Pinoh betina (bawah)
♀
Gambar 13. Sirip dada pada Arwana Pinoh
♂ jantan (atas) dan Arwana pinoh betina
(bawah)
Lebih bergerigi
Lebih halus
♂ ♀
♂ ♀
Pinoh Jardini
Gonad
Jantan Betina Jantan Betina
Muda Gambar A4 Gambar A6
Gambar 18. Penampang sel telur dan testis pada ikan arwana yang telah dibedah
jantan dan betina berdasarkan pengukuran Seluruh rasio perbandingan pada ikan
morfometriknya. Sebagian hasil morfometrik arwana Papua (Tabel 2) menghasilkan nilai
ini kemudian digunakan dalam perbandingan yang bervariasi baik pada rasio kerampingan
alometrik dengan menggunakan rasio – rasio badan, rasio besar kepala, rasio berat badan
perbandingan bagian tubuh tertentu yang maupun rasio panjang sirip dada. Hal ini
diasumsikan dapat membedakan jenis kelamin sesuai dengan pengujian seluruh perbandingan
pada arwana. yang telah dilakukan, dimana seluruh
Berdasarkan ciri-ciri umum tersebut, perbandingan memiliki hasil yang tidak
dipilih lima karakter yang merupakan hasil berbeda nyata pada taraf uji 5% (P > 0,05).
dari perbandingan alometrik, yaitu Arwana betina diketahui memiliki satu
kerampingan badan (rasio lebar badan dan buah ovary yang terdiri dari 20-30 telur
panjang baku badan) dengan asumsi arwana dengan diameter 1,9 cm. Namun ada beberapa
jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dari betina memiliki 50-60 telur dalam satu buah
betina. Besaran kepala ( rasio tinggi kepala kelompok telur. Pada arwana jantan terdapat
dan panjang kepala) dengan asumsi arwana seperti garis panjang yang menyerupai testis.
jantan memiliki kepala yang lebih besar dari Tidak ada yang dapat digunakan untuk
arwana betina untuk mengerami telur-telur membedakan jantan dan betina pada tahap
hasil pembuahan. Berat badan (rasio tinggi juvenil. Ini akan terlihat berbeda setelah
dan bobot tubuh) dengan asumsi betina matang gonad pada umur 3-4 tahun.
memiliki bobot tubuh yang lebih besar Perbedaan sex dapat terlihat dari bentuk tubuh
daripada jantan karena memiliki sel telur. dan ukuran mulut ikan arwana setelah dewasa.
Terakhir panjang sirip dada (rasio panjang Ikan jantan memiliki tubuh yang lebih
sirip dada dengan panjang baku ikan) dengan ramping dan dangkal daripada induk betina,
asumsi arwana jantan memiliki sirip dada mulut yang lebih besar dan warna yang
yang lebih panjang daripada arwana betina. terlihat lebih intens daripada betina. Betina
Hasil pengukuran alometrik dalam Tabel 3 memiliki ukuran kepala yang lebih besar.
dan Tabel 4 menunjukan bahwa hasil ukuran Induk jantan biasanya lebih agresif dan
morfometrik dari kedua jenis ikan arwana memimpin dalam kompetisi makanan.
memiliki nilai yang bervariasi baik pada ikan (Suleiman 2003)
jantan maupun betina. Keempat rasio yang Penelitian ini menunjukkan bahwa
digunakan baik kerampingan badan, rasio sebenarnya tidak ada perbedaan khas yang
besar kepala, rasio lebar badan maupun rasio dapat membedakan jenis kelamin arwana
panjang sirip dada tidak menunjukan adanya jantan dan betina berdasarkan besar kecil
perbedaan nilai yang spesifik bahkan ukuran morfologinya. Pengamatan morfologi
cenderung beragam dalam kedua jenis ikan fisik ikan dilakukan dengan mengamati
tersebut. Pada Tabel 3 dan 4 tersebut terlihat morfologi secara langsung pada tubuh ikan
bahwa mayoritas relatif rasio ramping badan arwana. Hasil dari pengamatan pada kedua
pada arwana jantan lebih tinggi dibandingkan jenis ikan arwana secara deskriptif dapat
betina. Setelah dilakukan pengujian terlihat pada Gambar 4. Pada sirip punggung,
menggunakan SPSS 16 terlihat bahwa hasil bagian ujung dorsal bagian belakang
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (P > menunjukkan tidak adanya perbedaan antara
0,05) (Tabel 3). jantan dan betina.
Rasio berat badan secara umum Beberapa pembubidaya ikan mengatakan
menunjukkan bahwa arwana betina memiliki bahwa pengamatan dari ujung sirip punggung
bobot yang relatif lebih tinggi daripada ini dapat membedakan jenis kelamin ikan
arwana jantan. Pengujian dengan program arwana. Namun dalam penelitian ini kedua
SPSS terlihat bahwa hasil tidak berbeda nyata. jenis ikan baik jantan maupun betina bagian
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada ujung dorsalnya memiliki hasil yang beragam,
perbedaan khas yang membedakan jenis ada yang meruncing namun ada pula yang
kelamin arwana berdasarkan kerampingan dan membulat. Misalnya saja pada Gambar 4, ikan
berat tubuh. Rasio besar kepala dan panjang arwana jantan A1 memiliki ekor yang
sirip dada menunjukkan hasil yang bervariasi membulat sedangkan arwana jantan lainnya
antara ikan jantan dan betina. Namun yaitu A21 memiliki ekor yang meruncing.
demikian, hasil analisis data di SPSS 16 Hasil yang sama didapatkan pada ikan betina,
terhadap rasio besar kepala dan panjang sirip terlihat pada Gambar 4 terdapat ikan arwana
dada tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (P betina yang memiliki ekor membulat seperti
> 0,05). A3 dan ekor yang meruncing seperti A25.
Ikan arwana papua memiliki hasil yang