Anda di halaman 1dari 12

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia itu terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat cocok untuk
Pertanian , Perikanan dan Perkebunan . Tapi sangat jarang bahkan sampai sekarang indonesia
yang katanya penghasil ikan terbesar tapi hanya mengandalkan tangkapan alamnya saja. Kita
haru bisa membudidaya ikan secara khusus, kami sangat mendukung jika indonesia menjadi
produsen ikan terbesar didunia melalu sistem budidaya ikannya .
Budiaya ikan tidaklah serumit yang dibayangkan , Kita hanya perlu Lahan dan kolam
atau aquarium . Budidaya ikan selain menjadi hobi juga bisa menghasilkan uang.
Cara membudidayakan ikan dapat bersifat tradisonal, semi - intensif ataupun secara
sistem airnya ada yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini
terdiri atas wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran, dan
penampungan hasil. Apapun wadah yang digunakan tentunya fungsi dari wadah harus
diperhatikan dengan baik dan benar. Ada beberapa syarat agar wadah berfungsi dengan baik
antara lain adalah wadah harus dapat menampung air dengan baik, mudah dikelola, dan tidak
atau bukan berasal dari bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan.
Saat ini alternatif wadah dari plastik sebagai wadah untuk budidaya khususnya ikan
hias juga sudah banyak digunakan. Berbagai variasi dalam bahan maupun bentuk mulai dari
yang pabrikan atau cetakan sampai pada yang buatan sendiri banyak dijumpai pada tempat-
tempat budidaya ikan hias.

Persyaratan Wadah untuk Budidaya Ikan


Banyak alternatif wadah yang dapat digunakan untuk budidaya ikan, namun sebaiknya
wadah tersebut memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai berikut:

Wadah Tidak Bocor


Untuk dapat menampung air maka wadah tentu harus mampu menerima beban berat
air yang akan digunakan. Hal ini tentu saja harus diperhitungkan konstruksi dari wadah,
seperti rangka wadah, ketebalan wadah, bentuk, dan bahan pembuatnya. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah wadah harus tidak bocor agar air yang ditampungnya tidak sampai habis.
Kebocoran atau rembesan air harus selalu diperhatikan dan dijaga agar volume air tidak cepat
berkurang.

Bahan Wadah Tidak Mempengaruhi Kehidupan Ikan


ikan, misalkan bahan dari besi atau logam yang nantinya akan berkarat, bila terkena
air akan berpengaruh pada kualitas air, sekaligus pada kehidupan ikannya.

Mudah Dikelola
Sebaiknya wadah untuk memelihara ikan utamanya budidaya mudah dikelola, artinya
orang mudah dalam menangani ikan di dalamnya (Lesmana & Dermawan, 2001) misalnya
kemudahan untuk mengganti air, maka wadah harus dapat dengan mudah dimasuki selang
sipon, atau pada kolam konstruksi dibuat agar mudah dalam memasukkan dan mengeluarkan
airnya. Demikian pula dalam mengambil ikan di dalamnya, sebaiknya wadah mudah pula
dimasuki serokan. Akuarium susun yang terlalu rapat mengakibatkan kesulitan untuk
memasukkan serokan atau selang air atau pekerjaan.

Kuat dan Tahan Lama


Bahan untuk wadah budidaya ikan sebaiknya kuat dan Tahan lama. Walaupun daya
tahan ini sangat relatif, yang jelas paling tidak harus tahan sampai ikan dapat dipanen. Akan
lebih baik bila wadah juga kuat dan tahan terhadap lingkungan misalkan angin maupun hujan
1
dan panas. Kolam yang berada di luar (outdoor) harus dibuat dengan sistem yang dapat
menghindari air berlebih atau meluber saat hujan dengan membuat saluran limpasan, bisa juga
dengan memberinya naungan agar air hujan tidak masuk.

B. Rumusan Masalah

1. Sebutkan Jenis-jenis wadah/tempat pemeliharaan hewan air (ikan)?


2. Bagaimana tahapan pembuatan wadah/tempat pemeliharaan hewan air tersebut?
3. Apa sajakah manfaat pembuatan wadah/tempat pemeliharaan hewan air tersebut?

C. Tujuan

Untuk mengetahui manfaat dari wadah ikan dan bagaimana kita bisa membuat wadah yang
sehat untuk hewan air (ikan) tersebut.

2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian

Tempat pemeliharaan hewan air adalah wadah atau habitat hewan air (ikan) yang akan
dikembangbiakan maupun di budidayakan .

B. Jenis-Jenis Wadah / Tempat Pemeliharaan Ikan

a) Akuarium
Di Indonesiakan dari kata “Aquarium” yang berasal dari bahasa Latin yaitu aqua yang
berarti air dan rium yang berarti tempat, sehingga dapat didefinisikan sebagai “tempat ikan,
tanaman, dan organisme air untuk dilihat”. Pertama kali istilah “aquarium” digunakan oleh
orang Inggris, Gosse (1853) untuk menyebut wadah atau bak yang transparan untuk
memelihara binatang air. Walaupun dipercayai dalam sejarahnya yang pertama kali
memelihara ikan dalam wadah adalah Bangsa Mesir kuno, yang kemudian diikuti oleh Bangsa
Roma, dan akhirnya tersebar ke Timur Jauh. Bangsa Cina melanjutkan tradisi ini dan
memasyarakatkannya sampai sekarang (Axelrod et al., 1995).
Saat ini teknologi akuarium berarti atau pada prinsipnya merupakan masalah teknik
memelihara organisme air dalam bentuk hidup. Teknik ini meliputi penyediaan air,
monitoring kualitas air, maupun memberikan perlengkapan seperti alat resirkulasi, filtrasi,
sinar UV, dan lain sebagainya. Teknologi modern telah memberikan banyak tuntutan dalam
kualitas, stabilitas, dan kesinambungan dalam konstruksi dan perlengkapan akuarium misal
pada netralitas untuk air tawar atau air laut, keamanan agar tidak pecah, kemudahan dalam
perawatan dan warna, pengurangan dalam refraksi cahaya dan sebagainya. Ada berbagai tipe
akuarium yang ditentukan oleh bahan dan cara pembuatannya.

Akuarium dengan bahan gelas atau kaca, murah tidak korosif (berkarat) tidak
membutuhkan perawatan yang ekstra (Sakurai et al., 1990). Mudah dibersihkan sehingga
bagus untuk pemeliharaan ikan, larva, menetaskan telur (produksi), juga untuk karantina, dan
pengobatan ikan.
Akuarium dengan bahan dari gelas atau kaca sangat umum digunakan dalam
pemeliharan dan budidaya ikan ikan hias. Wadah ini sangat bagus karena selain mudah dibuat
juga mudah dalam pengelolaannya, karena ikan mudah dilihat dari luar, sehingga lebih mudah
lagi untuk memonitor ikan di dalamnya. Akuarium juga tidak sukar dibuat, dapat disusun
sehingga menghemat tempat.
Dapat dipindah-pindahkan sesuai tempat dan selera. Penempatannya yang di dalam ruangan
juga membuat kondisinya lebih terkontrol. Ukurannya bervariasi tergantung dari peruntukan
dan kemauan pemakai. Ketebalan akuarium tergantung dari ukurannya makin besar tentunya
harus dibuat makin tebal agar kuat menyangga air di dalamnya. Cara membuat akuarium
cukup mudah yaitu dengan menyiapkan potongan kaca sesuai dengan ukuran yang
3
dikehendaki, kemudian dapat dilem dengan lem kaca yang juga banyak dijual di toko-toko
bangunan. Hanya untuk akuarium dengan bentuk tertentu misal yang bulat hanya bisa dibeli
karena harus dicetak dan biasanya pabriklah yang bisa mencetaknya.
Akuarium dengan bahan akrilik lebih bagus, bentuk dapat variatif, tahan pecah, dan
ringan. Kekurangannya adalah mudah tergores, dan karena biasanya buatan pabrik ukuran
harus dipesan. Hanya saja akuarium ini harus hati-hati dalam membersihkannya karena
mudah tergores. Kendala dalam pembuatan akuarium adalah dalam biaya pembuatan atau
harganya yang cukup mahal, selain itu, apabila rusak atau pecah sulit untuk diperbaiki dan
tidak dapat digunakan lagi.

b) Bak fiber glass

Bak atau wadah yang terbuat dari bahan fiber glass banyak digunakan dalam
laboratorium laboratorium penelitian dan para pengusaha/pedagang baik yang memiliki
farming besar atau kecil. Bak dari bahan fiber glass ini sangat bagus untuk pembudidayaan
ikan hias, selain kuat, awet, juga suhu air dalam bak pada umumnya relatif stabil (Mills,
1986). Dengan demikian akan sangat mendukung kehidupan ikan yang dipeliharanya. Bak
fiber glass dibuat dengan cara dicetak sehingga harus dipesan dari pabriknya. Sangat tahan
lama tidak mudah pecah tetapi harganya juga amat mahal. Bak fiber glass biasanya juga
cukup ringan sehingga mudah dipindahkan.

c) Kolam Tanah

Kolam dari tanah merupakan tempat atau wadah budidaya yang paling tua digunakan
oleh manusia, untuk wadah pembudidayaan ikan hias atau ikan konsumsi hampir di seluruh
penjuru dunia. Umumnya, digunakan untuk ikan-ikan yang berukuran yang lebih besar,
seperti ikan koi, ikan belida atau ikan konsumsi. Kolam tanah yang banyak digunakan untuk
pemeliharaan ikan hias pada umumnya untuk memelihara induk-induk ikan yang lebih besar,
seperti balashark, koi, atau beberapa catfish besar (Lesmana & Dermawan, 2001). Ikan-ikan
berukuran sedang dapat juga dipelihara dengar kolam tanah, namun pada umumnya para
pembudidaya menempatkannya ke dalam jaring atau hapa.

4
Kolam tanah sangat ideal untuk wadah pembudidayaan ikan hias karena selain banyak
mengandung unsur hara dan pakan alami yang sangat penting bagi kehidupan ikan, juga
memberikan nuansa alami dan memberikan keleluasaan ikan untuk bergerak bebas. Namun
demikian banyak kelemahan dari kolam tanah saat ini, karena air yang masuk ke kolam
apabila jauh dari sumbernya biasanya kualitasnya sukar dijaga. Utamanya dalam hal bahan
cemaran yang masuk. Hama ikan juga sering banyak dijumpai di kolam-kolam tanah. Belum
lagi karena kolam tanah berada di luar rumah kondisi cuaca yang kadang tak bersahabat
(panas dan dingin) susah untuk dikontrol.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hias mempunyai kemampuan
hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi
adalah air, suhu, derajat keasaman (pH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut, dan
kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan air
di sekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah untuk suhu air 24Oc
30oC, pH 6-7, oksigen terlarut > 3 mg/L, dan kecerahan air 30-60 cm. Sumber air untuk
budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai, dan air PAM. Jenisjenis air
tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12 - 24 jam sebelum dipakai agar kandungan
oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang. Untuk membuat pH yang sesuai
dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur
tohor dengan dosis secukupnya agar air tidak terlalu asam/basa. Kesadahan air menunjukkan
adanya kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, dan seng dalam air. Tingginya
kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar, seperti jenis tanaman sekitar sumber air
dan mikroorganisme. Kandungan nitrit yang terdeteksi dalam air, biasanya berasal dari sisa
pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen.
Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan
perkembangan ikan.

d) Kolam Semen/Beton

Sangat bagus dan banyak digunakan dalam budidaya ikan hias. Sangat praktis dan
efisien karena pembuatannya juga tidak susah dan harganya juga tidak terlalu mahal. Selain
itu, kolam semen juga awet, dan mudah dibersihkan. Tidak ada aturan dalam ukuran dan
bentuknya. Bisa digunakan untuk hampir pada semua ukuran ikan, baik yang kecil maupun
besar. Larva pun sering dipelihara dalam kolam semen. Untuk ikan ukuran kecil biasa
digunakan pada pemijahan massal. Kekurangannya adalah bila bocor atau rembes kadang
susah untuk dibetulkan atau diperbaiki. Kolam semen juga agak menunggu lama untuk dapat
digunakan, karena menunggu air di dalamnya “hidup” yaitu sampai tidak ada efek New Tank
Syndrome (sindrom bak baru) yang biasanya pada bak semen ini cukup lama. Kekurangan
lain kolam semen yang umumnya dibuat di luar ruangan agak susah dikontrol suhunya dan
mudah masuk hama larva capung yang membuat larva ikan banyak mati, terutama bila ada
tanaman airnya.

5
e) Kolam Plastik

Merupakan inovasi dari para pembudidaya dalam budidaya ikan, dan baru akhir-akhir
ini model kolam ini muncul. Mulai dari yang sederhana sampai yang cukup modern. Yang
sederhana terbuat dari lembaran plastik dengan rangka bambu. Plastik dipilih yang tebal dan
kuat menahan air. Dasar tanah kolam diratakan dengan baik. Lembaran plastik yang berwarna
putih bening karena tipis sehingga rawan bocor. Biasanya petani bila menggunakan plastik
ini, dasar tanah sebelumnya dilapisi atau diberi lembaran-lembaran karung beras untuk
menjaga atau menghindari adanya barang yang dapat membocorkan. Menggunakan plastik
tebal akan lebih aman namun biasanya plastik yang tebal ini ukurannya tidak ada yang lebar,
sehingga kolam yang dibuat tidak bisa lebar atau besar juga. Plastik terpal juga bagus karena
lebih kuat dan tahan lama tetapi tentu saja harganya lebih mahal.
Inovasi lain adalah kolam plastik dengan rangka dari papan kayu. Karena ukuran
papan maksimal adalah empat meter, maka kolam yang dibuat pun tidak bisa lebih dari
ukuran itu. Namun umumnya para pembudidaya membuat kolam terutama daerah perkotaan
untuk ikan hias ukuran kecil-kecil dengan panjang antara 1-2 m saja. Kolam dari papan ini
bisa dibuat dengan alas dari kayu atau bila akan ditempatkan langsung ke dasar tanah bisa
dialasi styroform. Bisa juga kolam-kolam ini dibuatkan kaki agar lebih tinggi. Plastik yang
digunakan umumnya yang tebal (plastik tenda), agar lebih awet atau tahan lama.
Keuntungan dari kolam-kolam dari plastik ini adalah harganya yang murah,
pembuatannya mudah dan cepat, serta dapat langsung digunakan (Lingga & Susanto, 1986).
Dibandingkan kolam dari semen yang mahal, butuh waktu lama dan tentu harganya juga
mahal, serta menunggu waktu yang juga cukup lama untuk menggunakannya. kolam plastik
lebih efisien. Keuntungan lain yang tidak kalah berharganya adalah kolam-kolam ini tidak
merusak tekstur tanah dasar, dan mudah atau dapat dipindahpindahkan sewaktu-waktu seperti
halnya bak fiber glass atau akuarium.

Dalam budidaya ikan air tawar dan laut, ada beberapa jenis wadah yang dapat
digunakan antara lain adalah kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung.
Salah satu wadah budidaya ikan yang mudah dibuat dengan biaya yang relatif sedikit adalah
bak dengan mengunakan terpal. Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat
diterapkan di lahan terbatas, dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang
menyerap air) atau berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit
air, dan pembuatannya praktis.
Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta
persiapan wadah budidaya, selanjutnya adalah melakukan observasi dan wawancara ke tempat
budidaya ikan konsumsi. Dengan melakukan observasi kita akan tahu apa saja hal-hal yang
harus diperhatikan pada waktu proses budidaya ikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses budidaya ikan antara lain pengaturan air, pemberian pakan, pemilihan bibit ikan
dan masih banyak yang lainnya.

6
Setelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi wadah budidaya, tahap
selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan konsumsi. Persiapan wadah
budidaya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar
kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian air
kolam.
 Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil.
Perbaikan pematang dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam tembok dilakukan
perawatan dan pengecekan keretakan.
 Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul.
Tanahnya dibolakbalik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan
mempercepat proses penguraian.
 Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat
menimbulkan kematian dan keracunan.
 Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air
kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur
pertanian atau kapur aktif.
 Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam,
menumbuhkan fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk
yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam
sudah diairi kurang lebih 20 cm.
 Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang
lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis
kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar 1-1.25 m.

C. Pembuatan Wadah Hewan Air/Ikan

Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap
selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Berikut ini diuraikan tahapan
pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh
yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit.

a. Perencanaan

1. Menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Memilih lokasi


budidaya ikan merupakan langkah awal dalam usaha budidaya ikan. Beberapa
aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah aspek sosial
(bermanfaat bagi masyarakat), ekonomi, budaya maupun aspek teknis (ketinggian
tanah, kualitas tanah, dan kuantitas dan kualitas air).
2. Menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi. Berdasarkan pengamatan
wadah yang mudah dan murah dalam pembuatannya adalah kolam terpal.
Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat diterapkan di lahan terbatas,
dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau
berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit air, dan
pembuatannya praktis.
3. Membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan Konsumsi

7
b. Persiapan Alat dan Bahan

1. Terpal digunakan sebagai dasar pembuatan kolam


2. Palu digunakan untuk memaku
3. Gergaji digunakan untuk memotong bambu
4. Golok digunakan untuk membelah bambu
5. Skop digunakan untuk meratakan tanah
6. Cangkul digunakan untuk meratakan tanah
7. Bambu sebagai rangka kolam
8. Bambu utuh digunakan sebagi patok kolam yang akan dibuat
9. Pipa/paralon
10. Kawat dan paku digunakan untuk mengikatkan terpal dengan rangka bambu
11. Tang digunakan untuk memotong bendrat.
12. Palu besar untuk memasang patok bambu.

c. Proses Pembuatan

 Ratakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan sekop, buang kerikil atau benda tajam
lainnya yang dapat merusak terpal.
 Buat tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran terpal dikurangi satu meter.

 Tancapkan patok bambu tegak lurus dengan kuat menggunakan palu sampai benar-
benar kuat untuk menahan tekanan air.
 Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan panjang 4 meter.
 Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku

8
 Lapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian ratakan sekam pada dasarkolam.

 Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bamboo diatas
patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan kawat.

 Lubangi sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk pembuangan air. Agar tidak
bocor, terpal diikat kencang dengan karet ban motor.
 Pasang saringan pada pipa pembuangan, kemudian tutup dengan pipa.

 Bak/kolam terpal siap diisi air.

D. Manfaat

Berikut ini, manfaat dari tempat pemeliharaan hewan air berpengaruh positif terhadap kondisi
psikologis, spiritual bahkan kehidupan material seseorang.

1. Menjernihkan pikiran dan menetralkan perasaan. Hal ini ada hubungannya dengan
kesehatan. Ketika kita merasa suntuk, bete, atau bosan karena ritme hidup yang monoton,
cobalah perhatikan akuarium. Gerakan gemulai ikan yang berwarna-warni, berlari dan
bersembunyi lalu muncul lagi dari balik bebatuan dan tumbuhan air, mampu mengalihkan
perhatian kita dari masalah. Menjadi hiburan murah (tapi tidak murahan) yang dapat
meredakan ketegangan, mengendurkan syaraf-syaraf hingga menentramkan. Gerak-
gerika alami ikan dalam air yang mengalir tenang mampu menghanyutkan hati dan
pikiran kita dalam kedamaian, menjadi obat stress yang mujarab.
2. Menumbuhkembangkan kasih sayang yang alami dalam diri kita. Melihat keindahan
sesuatu seringkali menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang untuk membiarkannya tetap
ada, sehingga dapat dinikmati sepanjang waktu. Demikian pula dengan perpaduan
keindahan ikan hias, air dan berbagai aksesoris pada akuarium, bisa membuat kita
tergugah untuk menjaga, memelihara dan melestarikannya, sehingga tumbuh rasa
memiliki yang tulus. Ikan hias merupakan makhluk yang memiliki keunikan dan
keindahan dari segi warna dan bentuk. Ketika kita tertarik dengan binatang, lama-lama
9
kita bisa menjadi penyayang binatang. Ketulusan kita menyayangi dan dalam
memandang sesuatu dapat mempengaruhi dan memperbaiki sikap dan perilaku hidup
seseorang yang bisa juga berpengaruh terhadap aspek kehidupan lainnya. Misalnya,
dengan memperhatikan dan menikmati akuarium, kita dapat lebih menyadari bahwa
Tuhan begitu kuasa menciptakan berbagai jenis ikan dengan keindahannya yang
menyejukkan dan menenangkan, sehingga kesadaran spiritualitas kita pun semakin
terasah, untuk memahami dan mensyukuri setiap kebesaran-Nya.
3. Memberi inspirasi. Akuarium yang ditata dengan cantik beserta ikan yang beraneka
warna bisa menginspirasi pikiran kita. Ketenangan dan kedamaian yang diperoleh dengan
memandangnya bisa meningkatkan imajinasi dan gairah untuk menciptakan sesuatu.
4. Mengoptimalkan hobi dan meningkatkan penghasilan. Pada umumnya, memelihara ikan
hias di akuarium merupakan hobi yang menyenangkan untuk mengisi waktu senggang.
Namun, kegiatan hobi ini bisa dikembangkan menjadi sebuah peluang usaha, sekalipun
hanya usaha sambilan. Jika ditekuni, hobi bisa menjadi lahan usaha yang tentu saja
mengasyikkan, sehingga waktu kita menjadi lebih efektif, tidak terbuang percuma untuk
sekedar merasa fun, tapi juga menimbulkan semangat berlipat untuk menghasilkan
manfaat secara finansial. Pembudidayaan ikan hias, pembuatan sekaligus kreasi penataan
akuarium beserta aksesorisnya merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan luar biasa
dan tidak “musiman”. Setiap saat bisnis di bidang ini bisa menghasilkan keuntungan
besar baik dalam perdagangan lokal maupun internasional. Banyak yang sudah menjadi
pengekspor di bidang ini karena permintaan dan pangsa pasar ikan hias senantiasa ramai.
Secara otomatis, penghasilan keluarga pun dapat menigkat.
5. Menambah keindahan ruangan, kenyamanan dan tidak “memakan tempat”. Penempatan
akuarium, baik besar maupun kecil bisa menambah keindahan dan kenyamanan sebuah
ruangan. Cobalah kita letakkan akuarium sebesar toples dengan hanya berisi satu atau dua
ekor ikan berwarna di atas meja belajar atau meja kerja, bisa membuat betah dan
menarik. Ruangan terasa semarak, indah dan teduh. Ada sesuatu yang bisa kita pandangi
dengan nyaman dan membuat lelah kita berkurang. Selain itu, penempatan akuarium
tidak memerlukan tempat yang seluas kolam renang atau tambak ikan. Cukup satu sudut
ruangan atau satu sudut rumah untuk menempatkannya (kecuali akuarium raksasa
tentunya). Beberapa tahun ini bahkan akuarium berfungsi sebagai media tanam bagi
tanaman hias atau yang dikenal aquascope, yakni sebuah konsep baru pembuatan taman
hias yang menyertakan tanaman hias sekaligus ikan hias pada sebuah akuarium. Hal ini
tentu saja memberikan kesan lebih praktis, hijau, simply area, tapi tetap indah dan
nyaman.
6. Membantu menjaga kelestarian sumber daya ikan. Dengan banyaknya peminat dan
penyedia akuarium dan ikan hias, berarti ikut membantu menjaga kelestarian berbagai
jenis ikan hias. Eksploitasi kekayaan laut seringkali menimbulkan ancaman kepunahan
banyak jenis ikan yang luar biasa cantik dan berfungsi ekologis dalam ekosistem laut.
Meskipun akuarium hanya sebagai habitat tiruan, sepanjang kelangsungan hidup ikan-
ikan tersebut aman, tidak akan menjadi perbedaan yang signifikan. Cara seperti ini lebih
beradab, efisien dan valuable untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan sekaligus
pendapatan masyarakat.

Sederet manfaat dan fungsi akuarium sejatinya dapat menggugah kesadaran kita.Begitu
banyak hal-hal sederhana yang sering terlupa dan ternyata memiliki manfaat luar biasa
bagi kehidupan kita. Kehidupan dalam akuarium dapat memberikan pelajaran berharga
bahwa kita masih sangat membutuhkan sentuhan alami untuk membuat hidup lebih indah
dan bermakna.

10
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Untuk mendapatkan tempat hewan air yang sehat dapat dilakukan dengan selalu
menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari
cara pembuatan tempat pemeliharaan yang dilakukan.
Pemeliharaan hewan air dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak
bocor. Wadah pemeliharaan yang sering digunakan untuk hewan air adalah akuarium, kolam
tanah, bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam.
Wadah pemeliharaan hewan air ini terdiri atas wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan
telur, pendederan,pembesaran, dan penampungan hasil. Apapun wadah yang digunakan
tentunya fungsi dari wadah harus diperhatikan dengan baik dan benar. Ada beberapa syarat
agar wadah berfungsi dengan baik antara lain adalah wadah harus dapat menampung air
dengan baik, mudah dikelola dan tidak atau bukan berasal dari bahan yang dapat
mempengaruhi kehidupan ikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mills, D. 1986. You and your aquarium. Alfred A. Knopf Inc. Toronto. Canada, 75 pp.
https://www.mikirbae.com/2015/06/tahapan-pembuatan-wadah-budidaya-ikan.html
https://www.niahidayati.net/manfaat-akuarium-untuk-kesehatan-dan-penghasilan.html

12

Anda mungkin juga menyukai