(Cherax lorentzi)
Oleh:
I. PENDAHULUAN
Lobster atau crayfish adalah udang berukuran besar yang secara umum
habitat aslinya adalah dilaut. Para nelayan mempunyai insiatif untuk membiakan
lobster di air tawar, pada mulanya hanya sebagai lobster hias. Namun lobster hias
ini tetap bisa dikonsumsi layaknya lobster yang berada dilaut. Alasan yang
mendasari aktivitas tersebut karena untuk menjaga lobster di laut tetap lestari.
dengan harga selangit, permintaan melambung komoditas air tawar yang sejak
beberapa waktu lalu sedang naik daun memang mempunyai daya tarik yang
sangat kuat. Lobster air tawar lebih mudah dibudidayakan, tidak seperti jenis
udang galah atau jenis udang air tawar lainnya. Harga jualnya pun selangit.
Karena itu, tak heran jika semakin banyak orang yang tergiur untuk
Lobster air tawar biasa dijumpai di perairan sungai, danau, dan rawa.
Seperti halnya krustasea yang lain, yakni kepiting atau udang windu, lobster air
tawar memiliki kerangka pelindung tubuh terdiri dari kerangka luar yang keras
(cangkang). Cangkang ini secara berkala harus diganti (moulting) sejalan dengan
pertumbuhan, karena rangka tersebut bersifat kaku dan tidak bisa ikut membesar.
Cangkang berfungsi untuk melindungi diri dari pemangsa atau bahkan dari
Tubuh lobster air tawar sendiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala dengan
Bagian abdomennya terdiri dari enam ruas dan sebuah ekor berbentuk kipas (
Iskandar, 2003 ).
2.1.1 Pasar
lepas dari permintaan pasar dalam negeri dan ekspor. Meskipun secara statistik
belum ada data mengenai permintaan lobster, tetapi secara nyata di lapangan
menunjukan adanya permintaan yang terus bertambah. Untuk pasar dalam negeri,
permintaan benih dan indukan lobster air tawar dari berbagai wilayah terutama
kota besar cukup banyak, seperti dari Bali, Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Khusus di Bali, konsumsi lobster air tawar mulai meningkat. Bahkan, di Bali
sudah ada restoran yang khusus menyajikan menu makanan dari lobster air tawar.
Untuk pasaran ekspor, permintaan lobster air tawar juga mulai banyak, baik
dalam keadaan hidup maupun beku. Jepang merupakan salah satu negara potensi
pasar yang paling besar di Asia. Setiap tahun negara tersebut mengimpor lobster
dari beberapa negara produsen lobster, terutama dari Australia. Selain Jepang,
negara Asia lainnya seperti Malaysia, Hongkong, Cina, Taiwan, dan Singapura
Serikat, Kanada, Prancis, Belanda, Jerman, Belgia, Selandia Baru, dan Australia
Salah satu konsumen terbesar lobster air tawar konsumsi saat ini adalah
restoran seafood. Umumnya menu pada seafood menjual kuliner lobster (berisi 2
ekor) dengan harga antara 50.000 sampai 60 ribu atau kadang lebih sesuai dengan
ukuran lobster yang disajikan. Selain itu pembudidaya juga dapat langsung
menjualnya kepasar ikan tradisional, hotel hotel, dan para pengepul lobster. Atau
keluar negeri. Harga lobster air tawar ini cukup mahal biasanya berkisar antara
150-250 ribu rupiah/ kg. Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah
baik pekarangan maupun ruangan dalam rumah. Lahan yang dibutuhkan tidak
luas cukup 30 -100 m2. Hal ini secara ekonomis tentu lebih menguntungkan
Lobster air tawar baik jika dipelihara di kolam yang lebar dengan air yang
bersih. Kandungan oksigen harus di sesuaikan dengan habitat hidup lobster air
tawar agar pertumbuhan lobster bisa maksimal. Kandungan oksigen terlarut dalam
air yang baik adalah diatas 4 ppm. Suhu yang diperlukan untuk budidaya lobster
air tawar sekitar 25-29 °C, jadi bangunlah kolam yang sejuk seperti dibawah
keasaman air yang pas untuk hidup lobster air tawar yang kisaran pH-nya antara
7-9, tingkat keasaman air bisa diukur dengan mengunakan pengukur pH dan untuk
pendukung. Faktor yang harus diperhatikan adalah lokasi pasar yang dekat,
tersedianya sumber air yang bersih dan mudah mendapatkan makanan. Selain itu,
Dalam pembesaran lobster air tawar, ada beberapa wadah yang bisa
a. Akuarium
lobster air tawar merupakan pilihan yang tepat. Bentuk akuarium bisa disesuaikan
dengan luas ruangan yang ada. Pengawasan dan pengontrolan lobster dalam
akuarium pun lebih mudah dilakukan. Selain itu, akuarium juga bisa dibuat
meter, dan tinggi 0,4 meter. Ketinggian maksimum air dalam akuarium 30 cm.
akuarium sebesar itu cukup untuk memelihara satu paket induk ( 5 betina dan 3
jantan). Sementara itu, jika yang dipelihara benih, akuarium ini cukup untuk
menampung 100 ekor benih ukuran 1 inci. Agar pasokan oksigen dan kualitas air
selalu terjaga, akuarium harus diberi aerator untuk menyuplai oksigen yang
dibutuhkan lobster.
a. Bak fiberglass
lobster sama dengan penggunaan akuarium. Bahan fiberglass lebih tahan dari
pada kaca akuarium yang lebih mudah pecah. Namun, harganya jauh lebih mahal
dari pada kaca akuarium sehingga biaya investasi yang harus dikeluarkan akan
lebih besar. Bak plastic yang digunakan minimal mempunyai kapasitas 200 liter
air. Bak plastic bisa digunakan untuk membesarkan lobster ukuran 1 – 3 inci.
b. Kolam Semen
Pembuatan kolam semen membutuhkan biaya yang sangat besar. Karena itu,
dalam budidaya lobster, kolam semen hanya digunakan untuk tempat pemijahan
induk dan untuk pembesaran. Ukuran kolam semen untuk pemijahan bisa dibuat
kolam 30 – 40 cm. kolam ukuran ini bisa digunakan untuk membesarkan benih
c. Kolam Terpal
dibandingkan dengan media habitat di aquarium maupun kolam semen. Selain itu,
biaya yang kita keluarkan untuk media kolam terpal juga lebih sedikit. Dengan
kolam terpal ini, anda bisa membuat kolam untuk budidaya lobster rumah sendiri.
lumpur yang mengandung banyak kotoran, pada tahap pemanen untu budidaya
lobster pada kolam tanah perlu dilakukan pembersihan dulu selama 1-2 hari
dikolam yang bersih. Pembersihan lumpur menelang panen ini disebut purging.
2.2 Organizing
hanya dibutuhkan keterampilan tinggi dan khusus, tetapi, juga ketelitian dan
kedisiplinan. Sedangkan jumlah tenaga kerja harus ditentukan agar tidak berlebih
maupun berkurang.
Tenaga kerja yang direkrut berasal dari keluarga sehingga tidak memakan biaya