Anda di halaman 1dari 3

1.

Placoid
Sisik tipe ini dijumpai pada ikan Chondrichthyes seperti ikan hiu dan pari. Sisik ini sering
disebut dermal denticle meskipun secara harfiah artinya kurang sesuai dengan maksudnya.
Hal ini dikarenakan pengertian tersebut lebih sesuai jika digunakan pada gigi mamalia. Sisik
plakoid sendiri berbentuk segitiga yang bagian basalnya mendatar dan menempel pada
lapisan dermis serta ujung yang menonjol menghadap ke arah posterior (Gambar 2).

Gambar 2. Sisik tipe plakoid.

Pada lapisan terluar sisik plakoid memiliki susunan enamel keras seperti vitrodentine yang
merupakan komponen nonselular yang berasal dari derivat lapisan ektoderm yang kandungan
organiknya rendah. Adapun pada bagian ujung dari sisik terdapat rongga yang penuh dengan
pembuluh darah kapiler. Struktur inilah yang mirip seperti pada gigi mamalia sehingga sisik
plakoid dikatakan sebagai dermal denticle. Pada saat pertumbuhan sisik tidak mengalami
penambahan ukuran, namun sebagai gantinya sisik baru akan menggantikan sisik yang lama.
Pada gigi elasmobranchs diyakini sebagai derivat dari plakoid dan memiliki homologi dengan
struktur gigi pada semua vertebrata.
2. Cosmoid
Sisik cosmoid banyak ditemukan pada fosil ikan coelacanth dan lung fish. Pada jenis ikan
lung fish yang modern mengalami modifikasi dengan cara menghilangkan lapisan dentin.
Sisik tipe cosmoid memiliki kemiripan dengan sisik plakoid yang kemungkinan berasal dari
fusi sisik plakoid. Sisik ini tersusun atas dua lapisan basal yang berupa tulang, yakni lapisan
isopedine yang merupakan lapisan tulang lamellar yang kompak dan lapisan cancellous
(spong) yang berfungsi sebagai saluran kanal pembuluh darah dengan tujuan penyuplai darah.
Pada lapisan berikutnya adalah cosmine yang merupakan komponen nonselular yang mirip
seperti subtansi dentin. Di atas lapisan cosmoid terdapat lapisan tipis yang mengandung
vitrodentine. Pertumbuhan dari tipe sisik ini dengan cara penambahan pada tulang lamellar
pada bagian bawah (Gambar 3).

Gambar 3 sisik tipe kosmoid

3. Ganoid
Sisik ganoid banyak ditemukan pada fosil primitif dari actinopterygian dan
Chondrostei.Kedua jenis fosil tersebut memiliki sisik yang merupakan modifikasi dari sisik
cosmoid yang mana komponen cosmine diganti dengan dentin dan pada permukaan
vitrodentine diganti dengan ganoine. Ganoin merupakan tulang dengan komponen bahan
anorganik termasuk garam yang disekresikan melalui dermis. Ganoin juga mengalami
kalsifikasi bahan nonselular tanpa melalui saluran kanal. Sisik tipe ganoid pada umumnya
berbentuk seperti belah ketupat serta memiliki pengait dan sambungan soket diantara sisiksisik tersebut yang bertujuan untuk saling menguatkan.

Gambar 4. Sisik tipe ganoid (australianmuseum.net.au).


4. Sikoid dan Ctenoid
Ciri Sisik ini adalah bagian anterior pada umumnya saling tumpang tindih dengan bagian
posterior sisik yang ada di depannya. Terjadinya tumpang tindih atau yang disebut dengan
imbricate pada sisik ikan ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan pada
tipe sisik yang lain seperti sisik tipe cosmoid dan ganoid. Untuk sisik ctenoid memiliki
modifikasi berupa tepi pada bagian posterior yang berupa berduri yang berbentuk seperti sisir
(cteno = sisir).
Sisik tipe ctenoid sendiri dibagi lagi menjadi tiga tipe yakni crenate, yang memiliki lekukan

sederhana pada bagian tepinya; spinoid, yakni hasil dari perkembangan duri yang berasal
dari bagian tubuh; dan ctenoid, dimana sisik ini berkembang secara terpisah dengan bagian
tubuh.
Adapun sisik tipe cycloid (cyclo=lingkaran) memiliki dua bagian, yakni bagian yang berupa
tulang yang tersusun dari bahan organik berupa garam kalsium dan bagian berikutnya adalah
lapisan fibrous (serat) yang tersusun dari kolagen
Sisik sikloid maupun sisik ctenoid berasal dari sisik ganoid yang mana komposisi ganoine
menghilang serta bentuk sisik mengalami penipisan. Ikan dengan sisik sikloid maupun
ctenoid memiliki pola konsentri seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Sisik tipe sikloid (atas) dan ctenoid (bawah).

Anda mungkin juga menyukai