Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK PEMBENIHAN RAJUNGAN

(Portunus pelagicus) DI BALAI


PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU
(BPBAP) TAKALAR
ANDI NURUL MADANA
NIT. 20.3.05.074

Dosen Pembimbing

1. Yunarty, S.Pi, M.Si


2. Muhammad Rasnijal , S.St.Pi, M.Tr.Pi
Latar Belakang

Rajungan termasuk Dewasa ini rajungan Permintaan akan kepiting Alternatif untuk
dalam kelas krustacea, menjadi komoditas rajungan kini kian mengembalikan
family Portunidae, ekspor yang meningkat hingga keseimbangan
penyebarannya meliputi permintaannya dari menekan sumber daya pertumbuhan rajungan
perairan Indo-Pasifik. tahun ke tahun makin rajungan di alam. di alam dibuatkannya
meningkat. pengembangan
budidaya melalui
pembenihan
1 Mengidentifikasi tahapan-tahapan pembenihan rajungan
di BPBAP Takalar.

Tujuan 2
Menghitung fekunditas, fertilization rate, hatching rate,
dan survival rate pada kegiatan pembenihan rajungan.

Mengidentifikasi permasalahan pada pembenihan


3
rajungan.
Waktu dan Tempat

KPA ini telah dilaksanakan selama kurang lebih 70


hari, mulai tanggal 06 Maret sampai dengan 10 Mei
2023 bertempat di Balai Perikanan Budidaya Air
Payau (BPBAP) Takalar, Desa Mapakalompo,
Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi
Selatan.
Persiapan wadah dan media
pemeliharaan

- Pengadaan induk
-Pemeliharaan induk
Pengelolaan Induk Rajungan
Pembenihan Rajungan - Pengamatan telur
-Penetasan telur

- Penebaran larva
- Monitoring larva
- Pemberian pakan
Pemeliharaan Larva - Monitoring kualitas air
- Pengendalian hama dan
penyakit
- Panen
P 01. Persiapan Wadah

Bak pemeliharaan induk Bak penetasan telur Bak pemeliharaan larva Bak kultur artemia Bak kultur chlorella dan
rotifer

 Mencuci bak menggunakan detergen


 Apabila kotoran yang melekat susah
dibersihkan maka digunakan kaporit
 Dibiarkan mengering selama 1 – 2 hari
P Persiapan media

Pipa yang ditanam Penampungan


didasar perairan Bak filter laut
tower air laut
laut (sumurlaut)

Bak pemeliharaan Bak


induk, bak
penampungan
pemeliharaan Bak reservoir
larva, dan kultur untuk
pakan alami ditreatment
P 02. Pengelolaan Induk

Pengadaan induk

Induk yang digunakan adalah indukan


hasil tangkapan nelayan sekitaran BPBAP
Takalar
Harga Rp.15.000 per induk
Induk yang digunakan adalah indukan
yang telahbertelur, lebar karapas berkisar
10 – 15 cm, berat berkisar 100 – 300
gram, serta tidak cacat.
Pemeliharaan induk

 Frekuensi pemberian pakan 2


kali sehari (pagi dan sore)
dengan dosis pemberian 3 – 5
% dari bobot tubuh
 Setiap sebelum pemberian
pakan dilakukan penyiponan
terhadap sisa pakan
 Pergantian air dilakukan
setiap 1 kali seminggu
dilakukan dengam menguras
100 % air pada bak
Pengamatan telur

Pengamatan dilakukan secara


langsung dengan mengamati
perubahan warna telur,
Telur yang masih berwarna
orange membutuhkan waktu
7 – 10 hari untuk menjadi
hitam keabu – abuan
Penetasan telur

Penetasan dilakukan di bak fiberglass


Telur yang akan menetas ditandai
dengan warna telur yang hitam keabu-
abuan
Bak penetasan diisi 1 induk per bak
Selama di bak penetasan indukan
dipuasakan ( tidak diberi pakan)
Induk yang telah menetaskan telurnya
ditandai dengan abdomenya yang
telah kosong.
Setelah menetaskan telurnya, indukan
dikembalikan ke bak pemeliharaan
Data yang diperoleh

Fekunditas 470.000 butir

Fertilization Ratio 99 % dengan jumlah telur 450.000 butir

Hatching Rate 87% dengan jumlah telur 350.000 butir

04
03. Pemeliharaan Larva
Penebaran larva

Padat tebar larva


berkisar 50 – 60 ekor/
liter
 Setelah dilakukan
penebaran larva, 3
hari berturut-turut
dilakukan pemberian
OTC dengan dosis 5
ppm.
Monitoring larva

 Monitoring dilakukan secara visual /


langsung dan mikroskopis
 Fase pertumbuhan zoea 1 – 4
membutuhkan waktu masing – masing 2
– 3 hari,
 Fase pertumbuhan zoea 4 ke megalopa
butuh waktu 3 hari
 Fase pertumbuhan megalopa menjadi
crablet membutuhkan waktu 5 – 7 hari
Pemberian pakan

Stadia Frekuensi Kepadatan Kepadatan Pakan Buatan


Larva Pemberian Rotifer Artemia (ppm)
(individu/ ml) (individu/ ml))
( kali/ hari)

Zoea 1 4 10-15 - 0,3

Zoea 2 4 10-15 - 0,4

Zoea 3 4 10-15 0,5-3 0,5

Zoea 4 4 10-15 0,5-3 0,6

Megalopa 4 10-15 0,5-3 1

Crablet 2 - - 1-2
Monitoring kualitas air

DO Suhu
34
4.75

4.7 33

4.65 32

4.6 Pagi 31 Pagi


ppm

Sore

ºC
4.55 Sore
30
4.5
29
4.45
28
4.4
0 5 10 15 20 25
27
0 5 10 15 20 25
Hari ke-
Hari ke-

pH Salinitas
33.5
7.75
33
7.7 32.5
32
7.65
31.5
Pagi Pagi
7.6 31

ppt
Sore Sore
30.5
7.55
30
7.5 29.5
29
7.45
0 5 10 15 20 25 28.5
0 5 10 15 20 25
Hari ke-
Hari ke-
Pengendalian hama dan penyakit

Menempatkan biosecurity dan rutin


melakukan pengontrolan di kegiatan
pembenihan

Biosecurity yang diterapkan di divis


rajungan berupa tempat cuci kaki ( Foot
bath), tempat cuci tangan, dan rutin
mensterilkan ruangan serta peralatan
sebelum dan sesudah digunakan.
Panen

 Panen dilakukan saat


rajungan memasuki stdai
crablet 10 pada pemeliharaan
29 – 30 hari di bak beton,
 Pemanenan dilakukan pada
pagi hari
 Jumlah benih yang dipanen di
lokasi sebanyak 100. 00 ekor
Data yang diperoleh

Survival rate

Benih yang dipanen sejumlah 100.000 ekor atau 28 %. Dengan jumlah


penebaran awal 350.000 ekor .
Simpulan dan Saran
Simpulan Saran

• Proses kegiatan pembenihan rajungan meliputi: Persiapan • Berdasarkan kegiatan yang telah
wadah, persiapan media, pengelolaan induk, dan dilaksanakan maka penulis menyatakan
pemeliharaan larva hingga panen. agar kegiatan pemeliharaan larva
rajungan terus dikembangkan guna
• Berdasarkan data yang didapat selama pemeliharaan rajungan memajukan produksi dalam bidang
di BPBAP Takalar, yaitu diperoleh data fekunditas rajungan perikanan. Penemuan inovasi-inovasi
470.000, FR 95 %, HR 77 %, dan SR 28 %. baru dalam bidang budidaya perikanan
sangat diharapkan dapat membantu
• Permasalahan yang kerap terjadi pada pembenihan rajungan melestarikan biota perikanan dan
adalah tingkat kanibalisme yang tinggi pada stadia megalopa meningkatkan pengetahuan para
dan pada pemeliharaan di bak induk dan akibat perubahan pembudidaya khususnya dalam budidaya
suhu yang cukup signifikan sehingga membuat larva menjadi larva rajungan.
stress dan berujung mati.
Sekian
dan
Terimakasih

Pertanyaannya jangan yang susah –


susah yah gaissss :(

Anda mungkin juga menyukai