Abstrak
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus) merupakan komoditas perikanan
budidaya yang diunggulkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta menjadi salah satu
komoditas ekspor. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan IV adalah yaitu
untuk mengetahui teknik pembenihan ikan kerapu macan serta mengetahui hasil produksi
benih kerapu macan di Apri Hatchery. Metode yang digunakan yaitu dengan partisipasi
langsung serta mewawancara pemilik usaha serta pekerja yang ada di lokasi praktik untuk
memperoleh data terkait pembenihan ikan kerapu macan. Hasil pemantauan terkait teknis
pembenihan yaitu dimulai dengan penyediaan pakan alami hingga proses pemanenan benih
berukuran 2,7 – 3cm. Daya tetas telur (Hatching Rate) mencapai 80% atau hasil larva yang
dihasilkan yaitu sebanyak 120.000. Hasil panen mencapai 24.000 ekor benih atau dengan
tingkat kelulus hidupa benih (Survival Rate) mencapai 20%. Berdasarkan jumlah benih yang
dihasilkan, memperoleh keuntungan bersih atau laba sebesar Rp 31.200.000.
1
mengetahui teknik pembenihan ikan
kerapu macan serta mengetahui hasil c. Analisis Data
produksi ikan kerapu macan di Apri Analisis data perhitungan dapat
Hatchery. dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. HR yaitu daya tetas, rumus =
Jumlah telur yang menetas X 100%
METODOLOGI
Jumlah telur yang terbuahi
a. Tempat dan Waktu
2. SR yaitu menghitung hasil panen akhir
Pelaksanaan Praktik
dengan rumus:
PKL IV dilaksanakan pada tanggal
Jumlah akhir panen x 100 %
1 Oktober hingga tanggal 28 Oktober Jumlah larva menetas
2019 di Apri Hatchery yang terletak di
Desa Penyabangan, Kecamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi a. Penyediaan pakan alami
Bali. Pakan yang digunakan pada
b. Metode Praktik pembenihan ikan kerapu macan adalah
Metode yang digunakan dalam Nannochloropsis, Rotifer, Artemia dan
Praktik Kerja Lapangan IV adalah dengan rebon. Seluruh pakan tersebut disediakan
mengikuti secara langsung serta sesuai dengan umur dan jumlah larva
wawancara yang dilaksanakan di Apri (Tabel 1).
Hatchery selama ± 28 hari.
2
b. Penyediaan pakan buatan dan Otohime S1. Pakan buatan diberikan
Pakan buatan yang diberikan ketika memasuki umur 15 hari. Berikut
untuk larva yaitu pakan komersil dengan kandungan dari pakan merk Otohime
merk Otohime dengan 4 tipe pakan. Yaitu tersaji pada Tabel 2.
Otohime B1, Otohime B2, Otohime C1
3
e. Pengendalian hama dan perlahan dan dipindahkan ke tempat
penyakit grading untuk menyesuaikan ukuran dan
Pengendalian hama dan penyakit kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik yang
merupakan faktor penentu untuk baik yaitu tidak adanya luka dan cacat
keberhasilan dalam usaha pembenihan fisik. Pernyataan ini sesuai dengan SNI
ikan kerapu. Timbulnya penyakit dipicu 6488.2:2011 (2011) bentuk tubuh normal,
oleh ketidakseimbangan antara inang lengkap serta tidak tampak kelainan
(host), patogen dan lingkungan. genetik.
Upaya yang dilakukan untuk 3. Pemasaran
mencegah timbulnya penyakit yaitu Pemasaran benih ikan kerapu macan
dengan pemberian obat elbayou yang biasanya ditujukan kepada perusahaan
dilarutkan pada artemia yang akan pendederan di daerah Situbondo dan Bali.
diberikan kepada larva. Dosis pemberian Benih dijual dengan harga Rp 1.300 per
elbayou yaitu sebanyak 10 ppm. Menurut ekor. Benih ditransportasi dengan sistem
Widyawan (2006) upaya pencegahan tertutup, yaitu dengan kantong plastik
penyakit yaitu dengan pemberian Elbasin yang dipasok oksigen. Namun, ketika
sebanyak 0,25 ppm dan Malacyte Green pelaksanaan praktik di lapangan belum
sebanyak 0,1 ppm. mencapai proses pemanenan sehingga
data analisa menyantumkan data panen
f. Panen dan pemasaran pada siklus sebelumnya.
1. Panen
Pemanenan benih ikan kerapu macan g. Analisa Produksi
dilakukan ketika benih memiliki panjang Analisa produksi yang dimaksud
2,7 – 3 cm. Pada umumnya benih diantaranya yaitu Hatching Rate (HR) dan
mencapai ukuran tersebut pada saat Survival Rate (SR).
benih memasuki umur 40 – 45 hari (D40 – 1. Hatching Rate (HR)
D45). Selain untuk menghitung jumlah, HR adalah daya tetas telur
panen juga bertujuan untuk menyeleksi berdasarkan jumlah telur yang ditebar
ukuran sehingga tidak terjadi kanibalisme. dengan jumlah telur yang menetas.
Panen dilakukan dengan cara Penghitungan HR yaitu dengan
mengurangi volume air bak hingga pengambilan sampel setelah telur
mencapai ketinggian 30 cm. Benih digiring menetas dengan menggunakan beaker
ke sudut bak kemudian diseser secara glass. Setelah diambil, kemudian dihitung
4
dan dikalkulasikan dengan volume bak Analisa usaha digunakan untuk
penetasan sehingga memperoleh hasil mengetahui kelayakan suatu usaha.
80% atau sebanyak 120.000 larva yang Analisa ini digunakan untuk menilai
menetas dari 150.000 butir telur yang kelayakan usaha selama satu siklus
ditebar. produksi. Adapun biaya produksi yang
nantinya menentukan hasil dari kelayakan
suatu usaha. Biaya produksi dibagi atas
dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
2. Survival Rate (SR) 1. Biaya tetap (total fixed cost)
SR merupakan tingkat kelulus hidupan Biaya tetap merupakan biaya yang
benih ikan kerapu macan selama tidak terpengaruh oleh jumlah produksi.
pemeliharaan. SR biasanya diperoleh Rincian dari biaya tetap tersaji pada tabel
setelah pemanenan benih berdasarkan 4.
jumlah benih yang diperoleh. Pada siklus 2. Biaya variabel (total variable cost)
sebelumnya mencapai SR 20%, jadi benih Biaya variabel merupakan biaya yang
yang diperoleh pada siklus sebelumnya sifatnya habis dalam satu siklus produksi.
yaitu sebanyak 24.000 ekor benih. Rincian biaya variabel tersaji pada tabel 5.
h. Analisa Usaha
5
12 Lain-lain - - Rp 500.000
Total Biaya Rp 13.670.500
Sumber: Data Primer, (2019)
6
Pembenihan ikan kerapu macan di Beksi, A. 2013. Teknik
Apri Hatchery dimulai dari pemeliharaan ikan kerapu
persiapan bak penetasan, cantang di bak terkontrol.
penebaran dan penetasan telur, http://andalbeksi.blogspot.com/
pemeliharaan larva hingga panen. 2013/10/teknik-pemeliharaan-
Teknik pemijahan yang dilakukan larva-
di Apri Hatchery tergolong kerapu.html[21September2019
pemijahan alami, karena menurut ].
Pak Apri, Indukan menghasilkan Faozan, R., M.B. Syakirin, T.Y.
telur yang lebih berkualitas apabila Mardiana. 2019. Pengaruh
dilakukan secara alami. tingkat penurunan salinitas
Hasil produksi pada siklus media dalam proses aklimasi
sebelumnya mampu menghasilkan terhadap tingkat kelangsungan
24.000 ekor benih ikan kerapu hidup ikan kerapu cantang
macan dengan SR 20%. Dengan (Ephinephelus focoguttatus-
harga jual Rp 1.300 per ekor benih lanceolatus). Jurnal Pena, 33
ukuran 2,7 – 3 cm. (1): 58-65.
Mayunar, S Diani dan B Slamet.
b. Saran 1991. Fekunditas, derajat
Saran yang dapat penulis ambil pembuahan dan derajat
dari pelaksanaan PKL IV yaitu: penetasan telur ika kerapu
Sebaiknya sarana dan prasarana macan, Epinephelus
seperti plastik penutup bak fuscogutattus yag diberi
pemeliharaan larva segera diganti ransum berbeda. Jurnal
untuk menghindari fluktuasi suhu. Peneliti Budidaya Pantai 7 (2) :
Sebaiknya biosecurity lebih 1 – 9.
ditingkatkan lagi untuk Sutarmat, T. dan Hirmawan T.Y.
menghindari konaminasi dari luar. 2013. Analisis keragaan
7
SNI 6488.2:2011. 2011. Ikan Tangga di Dusun Pecaron
kerapu macan (Epinephelus Desa Klatakan Kecamatan
fuscoguttatus, Foskal) – Kendit Kabupaten Situbondo
Bagian 2: Benih kerapu macan. Propinsi Jawa Timur.
BSN. Jakarta. Perpustakaan Universitas
Widyawan, MRH. 2006. Teknik Airlangga.
Pembenihan Ikan Kerapu
Macan (Epinephelus
fuscogutattus) Skala Rumah