Arwana Indonesia berada dibawah nama Didi Widayadi. PT Aweana dengan resmi mendapat pengawasan
dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia, yakni dengan surat izin (No. 5 Tanggal 7 Oktober 2004)
CITES No. 531.
KEGIATAN PRODUKSI
Kegiatan produksi yang dilakukan di lokasi praktik lapang, antara lain: pemeliharaan induk,
pemanenan, pemeliharaan larva, dan pemeliharaan benih. Sementara kegiatan pembenihan yang berlangsung
di PT Arwana Indonesia, meliputi: seleksi induk, pemeliharaan induk, pemijahan induk, pemanenan,
persiapan wadah, pemeliharaan larva, dan pemeliharaan benih. Adapun faktor faktor yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan arowana adalah lingkungan, nutrisi, dan genetik. Berdasarkan
factor lingkungan, suhu yang baik bagi pertumbuhan dan reproduksi arowana adalah 26 30 oC, dengan pH 6
7. Sementara dari faktor nutrisi, pakan ikan arowana umumnya adalah pakan alami, yakni: cacing darah, ulat
jerman, kodok, jangkrik, dan udang. Pada fase larva ikan arowana akan diberi pakan cacing darah dan ulat
jerman. Setelah memasuki ukuran benih, pakan arowana akan dicampur, seperti: jangkrik, ulat jerman, dan
udang. Ketika sudah memasuki fase pembesaran umumnya pakan arowana akan terfokus pada jangkrik,
udang, dan katak.
Faktor genetik sangat menentukan kualitas ikan yang akan dihasilkan. Untuk itu PT Arwana
Indonesia hanya menggunakan induk induk yang baik dari perkawinan F3, F4, dan F5. Induk yang sudah
tidak lagi subur, biasanya akan langsung dijual. Proses pemijahan ikan arowana berlangsung alami. Pemijahan
biasanya terjadi padaakhir musim penghujan atau pada bulan Maret April. Ikan arowana akan memijah
dengan rasio jantan dan betina 1:2. Ikan arowana termasuk jenis ikan parental care yang akan mengerami
telurnya selama 14 hari atau hingga telur menetas. Pada satu kali siklus pemijahan induk ikan arowana dapat
mengeluarkan 20 40 butir telur.
memasuki ruangan laboratorium dan sanitasi menggunakan alcohol 70%. Selain itu untuk mencegah ikan
stress pemeliharaan benih hanya terbatas hingga dua orang.
Pemeliharaan benih dilakukan hingga benih berukuran 12 15 cm, waktu yang dibutuhkan untuk
pemeliharaan adalah 5 6 bulan. Benih dipelihara dalam akuarium (100 x 50 x50 cm) dengan tinggi air 25
cm. adapun padat tebar benih adalah 15 20 ekor / akuarium atau 0.12 ekor/ m2. Pemberian pakan berupa
cacing darah atau bloodworm sebanyak 18 gram/akuarium/hari atau ulat jerman sebanyak 4 gram/ekor/hari.
Pemberian pakan dilakukan sebnayak tiga kali sehari, yakni: pagi (07.30 WIB), siang (13.30 WIB), dan sore
hari (16.30 WIB). Benih ikan arwana yang telah mencapai ukuran 12 15 cm akan masuk ke akuarium
paludarium, yakni akuarium yang berada pada ruangan showroom. Ikan ikan ini ajan dipelihara di dalam
wadah berukuran 250 x 75 x75 cm3 selama 3 4 bulan.
ANALISIS USAHA
Adapun jumlah siklus budidaya ikan arowana dalam 1 tahun sebanyak 10 siklus. PT Arwana
Indonesia diasumsikan mampu memperoleh 310 ekor benih setiap tahunnya. Dengan harga penjualan Rp.
13.000.000,-/ekor, diketahui bahwa PT Arwana Indonesia dapat memperoleh pemasukan sebesar Rp.
4.030.000.000 dalam satu tahun.
Adapun biaya investasi diprediksi sebesar Rp. 15.023.265.000,- biaya tetap sebesar Rp 988.049.290,dan biaya variabel sebesar Rp. 168.560.000. PT Arwana dapat meraih keuntungan Rp. 2.873.390.710,- per
tahun. Sehingga dapat ditetapkan nilai R/C Ratio usaha ini adalah 3,48; payback period 5,23 tahun; harga
pokok produksi (HPP) Rp. 3.730.998,-/ekor; break event point (BEP) rupiah Rp. 1.031.179.725,- dan BEP
unit 79 ekor.
DAFTAR PUSTAKA
Goh, W., J. Chua. 1999. The Asian Arowana. Singapore: Dragon Fish Industry.
Momon, R Hartono. 2002. Pembenihan Arwana. Jakarta (ID): Penebar Swadaya
Rowley, J., D.A. Emmett., S. Voen. 2008. Harvest, Trade, and Conservation of the Asia Arowana Scleropages
formosus in Cambodia. Aquatic Conserv: Mar. Freshw. Ecosyst. 18: 1255 1262.
Salim, R. 2011. Studi perbandingan identifikasi Lernaea sp. pada ikan arwana super red (Scleropages
formasus) secara morfologi, scanning electron microscope (SEM) dan molekuler. Skripsi. Yogyakarta
(ID): Universitas Gajah Mada
Suleiman, M.Z. 2003. Breeding Technique of Malaysian Golden Arowana, Scleropages formosus, in Concrete
Tanks. Aquaculture Asia 8 (3): 5 13
Suwandi, 2009. Arwana (Panduan Untuk Hobi dan Bisnis). Jakarta (ID): Penebar Swadaya