Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN SEMINAR PRAKTIK LAPANGAN AKUAKULTUR

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
Judul

: Pembenihan Ikan Arwana Super Red (Scleropages formossus) di PT Arwana Indonesia,


Cibubur, Depok
Nama
: Fadhila Maharani Putri
NIM
: C14120055
Pembimbing : Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc.
Hari/Tanggal : Selasa / 19 Januari 2016
Waktu/Tempat : 16.00 17.00 WIB / R. Nutrisi
PENDAHULUAN
Arowana super red adalah jenis ikan arowana yang memiliki nilai jual tertinggi di dunia. Ikan ini
berasal dari Danau Sintarum dan Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Ikan arowana
memiliki morfologi tubuh yang memanjang dan lebar serta warna tubuh yang indah. Ikan arowana pun
dikenal dengan gerakan renangnya yang anggun.
Nilai jual ikan arowana super red di pasar dunia dinilai stabil. Ikan ini umumnya dijual seharga
US$ 1.000 atau lebih (Rowley et al. 2008). Nilai jual yang tinggi menyebabkan penjualan ikan arowana
menjadi salah satu sumber pemasukan devisa negara dari sektor ikan hias. Berdasarkan data Kementrian
Kelautan dan Perikanan (KKP, 2012), tercatat nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2011 sebesar
US$ 13.262 juta. Namun angka ini menurun pada tahun 2012 menjadi US$ 8.52 juta. Penurunan ini diduga
akibat penurunan produksi ikan hias di Indonesia, sehingga kebutuhan pasar tidak dapat terpenuhi, salah
satunya ikan arowana.
Kegiatan budidaya ikan arowana menjadi solusi dari masalah tersebut. Kegiatan budidaya diharapkan
mampu memenuhi permintaan pasar ikan arowana, baik lokal (Kalimantan, Surabaya, dll) ataupun manca
negara (China, Singapore, dan Jepang). Kegiatan budidaya ikan arowana terdiri atas pembenihan, pendederan
1 (ukuran ikan 12 15 cm), pendederan 2 (ukuran ikan 15 20 cm), pendederan 3 (20 25 cm), dan
pembesaran. PT Arwana Indonesia merupakan salah satu perusahaan budidaya arowana terbesar di Indonesia.
METODE
Prakitik lapang dilakukan pada tanggal 22 juni 2015 sampai dengan 31 juli 2015. Kegiatan
dilaksanakan di PT Arwana Indonesia, Cibubur, Depok, Jawa Barat. Adapun metode pengamatan yang
dilakukan, meliputi: ikut serta dalam melaksanakan kegiatan budidaya di hatchery dengan membantu
pelaksanaan kegiatan, observasi fasilitas dan kegiatan budidaya ikan arowana yang dilaksanakan di hatchery,
wawancara dalam bentuk diskusi dengan pimpinan operasional, teknisi lapang dan pegawai, studi pustaka
serta penggunaan data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung.
KONDISI UMUM
PT Arwana Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak khusus pada komoditas
ikan Arwana Super red. PT Arwana Indonesia juga merupakan salah satu pemasok ikan Arowana terbaik di
dunia. Perusahaan uang dibagun di atas tanah selus 2 Ha ini dibangun sejak awal tahun 2000-an. Peresmian
PT Arwana Indonesia dilakukan oleh M.S. Kaban, Mentri Kehutanan, pada 28 Juli 2007. PT Arwana
Indonesia awalnya hanya terdiri atas beberapa kolam induk, dua jalur akuarium pembesaran, kolam
pembesaran, dan ruang karyawan. Seiring berjalannya waktu PT Arwana Indonesia, melakukan perluasan
sarana dan prasarana produksinya, dengan menambahkan beberapa fasilitas produksi sepeti kolam induk,
kolam pembesaran, dan satu jalur akuarium pembesaran.
PT Arwana Indonesia yang terletak di Jl. Jambore RT 005/ RW 006, Pondok Rangon, Harjamukti,
Cimanggis, Depok, berada di dalam Telaga Arwana Cibubur. Adapun kepemilikan Telaga Arwana dan PT

Arwana Indonesia berada dibawah nama Didi Widayadi. PT Aweana dengan resmi mendapat pengawasan
dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia, yakni dengan surat izin (No. 5 Tanggal 7 Oktober 2004)
CITES No. 531.
KEGIATAN PRODUKSI
Kegiatan produksi yang dilakukan di lokasi praktik lapang, antara lain: pemeliharaan induk,
pemanenan, pemeliharaan larva, dan pemeliharaan benih. Sementara kegiatan pembenihan yang berlangsung
di PT Arwana Indonesia, meliputi: seleksi induk, pemeliharaan induk, pemijahan induk, pemanenan,
persiapan wadah, pemeliharaan larva, dan pemeliharaan benih. Adapun faktor faktor yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan arowana adalah lingkungan, nutrisi, dan genetik. Berdasarkan
factor lingkungan, suhu yang baik bagi pertumbuhan dan reproduksi arowana adalah 26 30 oC, dengan pH 6
7. Sementara dari faktor nutrisi, pakan ikan arowana umumnya adalah pakan alami, yakni: cacing darah, ulat
jerman, kodok, jangkrik, dan udang. Pada fase larva ikan arowana akan diberi pakan cacing darah dan ulat
jerman. Setelah memasuki ukuran benih, pakan arowana akan dicampur, seperti: jangkrik, ulat jerman, dan
udang. Ketika sudah memasuki fase pembesaran umumnya pakan arowana akan terfokus pada jangkrik,
udang, dan katak.
Faktor genetik sangat menentukan kualitas ikan yang akan dihasilkan. Untuk itu PT Arwana
Indonesia hanya menggunakan induk induk yang baik dari perkawinan F3, F4, dan F5. Induk yang sudah
tidak lagi subur, biasanya akan langsung dijual. Proses pemijahan ikan arowana berlangsung alami. Pemijahan
biasanya terjadi padaakhir musim penghujan atau pada bulan Maret April. Ikan arowana akan memijah
dengan rasio jantan dan betina 1:2. Ikan arowana termasuk jenis ikan parental care yang akan mengerami
telurnya selama 14 hari atau hingga telur menetas. Pada satu kali siklus pemijahan induk ikan arowana dapat
mengeluarkan 20 40 butir telur.

Gambar 1. Siklus hidup ikan arowana


Penetasan telur yang baru dipanen ataupun pemeliharaan larva kurang lebih memiliki kondisi
lingkungan yang sama, yakni: air memiliki suhu 30oC dengan aerasi kuat dan penerangan yang tinggi.
Pemeliharaan larva yang masih memiliki kuning telur umumnya tidak membutuhkan asupan pakan eksternal.
Pemeliharaan ini biasanya berlangsung selama 1,5 2 bulan hingga kuning telur habis dan ukuran larva
mencapai 5 7 cm. Ketika kuning telur habis, larva umumnya diberi makan berupa bloodworms sebanyak
tiga kali sehari (Suleiman 2003).
Adapun langkah pencegahan hama penyakit pada wadah pemeliharaan, dilakukan dengan
menambahkan tetracycline dengan dosis 0,04 gram/ 100 liter pada saat ikan baru dipanen. Sementara langkah
bio security yang dilakukan terhadap laboratorium pembenihan adalah dengan melepas alas kaki saat

memasuki ruangan laboratorium dan sanitasi menggunakan alcohol 70%. Selain itu untuk mencegah ikan
stress pemeliharaan benih hanya terbatas hingga dua orang.
Pemeliharaan benih dilakukan hingga benih berukuran 12 15 cm, waktu yang dibutuhkan untuk
pemeliharaan adalah 5 6 bulan. Benih dipelihara dalam akuarium (100 x 50 x50 cm) dengan tinggi air 25
cm. adapun padat tebar benih adalah 15 20 ekor / akuarium atau 0.12 ekor/ m2. Pemberian pakan berupa
cacing darah atau bloodworm sebanyak 18 gram/akuarium/hari atau ulat jerman sebanyak 4 gram/ekor/hari.
Pemberian pakan dilakukan sebnayak tiga kali sehari, yakni: pagi (07.30 WIB), siang (13.30 WIB), dan sore
hari (16.30 WIB). Benih ikan arwana yang telah mencapai ukuran 12 15 cm akan masuk ke akuarium
paludarium, yakni akuarium yang berada pada ruangan showroom. Ikan ikan ini ajan dipelihara di dalam
wadah berukuran 250 x 75 x75 cm3 selama 3 4 bulan.
ANALISIS USAHA
Adapun jumlah siklus budidaya ikan arowana dalam 1 tahun sebanyak 10 siklus. PT Arwana
Indonesia diasumsikan mampu memperoleh 310 ekor benih setiap tahunnya. Dengan harga penjualan Rp.
13.000.000,-/ekor, diketahui bahwa PT Arwana Indonesia dapat memperoleh pemasukan sebesar Rp.
4.030.000.000 dalam satu tahun.
Adapun biaya investasi diprediksi sebesar Rp. 15.023.265.000,- biaya tetap sebesar Rp 988.049.290,dan biaya variabel sebesar Rp. 168.560.000. PT Arwana dapat meraih keuntungan Rp. 2.873.390.710,- per
tahun. Sehingga dapat ditetapkan nilai R/C Ratio usaha ini adalah 3,48; payback period 5,23 tahun; harga
pokok produksi (HPP) Rp. 3.730.998,-/ekor; break event point (BEP) rupiah Rp. 1.031.179.725,- dan BEP
unit 79 ekor.
DAFTAR PUSTAKA
Goh, W., J. Chua. 1999. The Asian Arowana. Singapore: Dragon Fish Industry.
Momon, R Hartono. 2002. Pembenihan Arwana. Jakarta (ID): Penebar Swadaya
Rowley, J., D.A. Emmett., S. Voen. 2008. Harvest, Trade, and Conservation of the Asia Arowana Scleropages
formosus in Cambodia. Aquatic Conserv: Mar. Freshw. Ecosyst. 18: 1255 1262.
Salim, R. 2011. Studi perbandingan identifikasi Lernaea sp. pada ikan arwana super red (Scleropages
formasus) secara morfologi, scanning electron microscope (SEM) dan molekuler. Skripsi. Yogyakarta
(ID): Universitas Gajah Mada
Suleiman, M.Z. 2003. Breeding Technique of Malaysian Golden Arowana, Scleropages formosus, in Concrete
Tanks. Aquaculture Asia 8 (3): 5 13
Suwandi, 2009. Arwana (Panduan Untuk Hobi dan Bisnis). Jakarta (ID): Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai