Anda di halaman 1dari 24

Budidaya Ikan Hias Air Laut

Perkembangan Budidaya Ikan Hias Air Laut di Indonesia


 Dari 2015 hingga 2018, volume ekspor ikan hias Indonesia
tercatat sudah mencapai 257.862.207 ekor.
 Data dari BPS (2018) menyebutkan tahun 2017 nilai ekspor
ikan hias Indonesia mencapai USD 27,61 juta dan merupakan
nilai ekspor ikan hias tertinggi dalam enam tahun terakhir.
 Periode 2014-2017, volume ikan hias yang dilalulintaskan
antar provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 27,51 % pertahun.
 Pertumbuhan lalulintas tertinggi terjadi pada komoditas ikan
hias air laut, dimana rata-ratanya mencapai 69,64 % pertahun.
 Total volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di
Indonesia tahun 2017 mencapai 23,32 juta ekor, yang terdiri
dari 20,61 juta ekor ikan hias air tawar dan 2,61 juta ekor ikan
hias air laut
Klasifikasi A. ocellaris menurut Burges
(1990) dalam Pitaloka (2007) sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actynopterigii
Ordo : Perciformes
Famili : Pomacentridae
Genus : Amphiprion
Species : Amphiprion ocellaris
MORFOLOGI DAN HABITAT
 Warna tubuh merah-oranye kontras, dihiasi 3 garis warna putih
 Bentuk tubuh mungil (4-7 cm)
 Gerakan lincah dan suka bersembunyi/ berlindung pada anemon.
 Habitat disesuaikan dengan habitat anemon.
PENGENALAN KOMODITAS

Amphiprion ocellaris Premnas Epigramma Amphiprion sandaracinos

Amphiprion Percula Amphiprion melanopus Amphiprion sebae


Ikan Badut Biak Amphiprion percula
• Barat Indo-Pasifik
• Orange dan Siluet Hitam
• GIGI KERUCUT, TEPI OPERCULUM
BERSISIK

Ikan Balongan Premnas


• Marbooai ncuclleoawtnufsish / Spine-
cheeked clownfish
• Sumatra Barat
• GIGI PAHAT,DURI MEMANJANG
DIBAWAH MATA
IKAN BADUT HASIL PRODUKSI BBPBL LAMPUNG

BALONG PADANG BADUT BIAK IKAN BADUT


Premnas biaculeatus Amphiprion percula Amphiprion ocellaris

MELANOPUS PICASSO PLATINUM


Amphiprion melanopus Amphiprion percula Picasso x Picasso
KEGIATAN PEMBENIHAN
Asal induk : Alam dan F1 budidaya

Ukuran : 5 – 7 cm

Jumlah : 7 pasang

Padat tebar : 2 ekor/ akuarium

CIRI
Wadah : Akuarium kaca ukuran
40x60x50 cm3
Morfologi : jantan lebih kecil dari betina
Substrat : anemon dengan
Tingkah Laku : parental care genteng dan paralon
Sistem pemeliharaan :
Seksual : hermaprodit protandri - Flow through system
- Clear water system
Reproduksi : ovipar, pembuahan eksternal
Jenis Pakan
• Pakan buatan : Pellet LL6 – LL7, Pellet ikan hias
• Pakan hidup : artemia dewasa, blood worm
• Pakan beku : udang jambret
Pemberian Pakan
• Frekuensi : 3-4 kali sehari
• Metode : Ad libitum (pakan hidup)dan sekenyangnya

Sistem Pemeliharaan
• Clear Water system (Air jernih)
• Flow trough system (Air mengalir)
• Setiap akuarium terdiri dari 1 inlet dan 1 outlet

Kualitas Air
• Penyiponan : sebelum dan sesudah makan
• Pergantian air : 30-70%, pagi dan sore
Baskom diisi air Ditambahkan Kaca akuarium di lap dan
tawar dibersihkan dari alga
akriflavin/MB dan benthos yang
5 ppm menempel
Calon induk A.ocellaris
ukuran 5-6cm

Akuarium ukuran
80x45x50 cm3 Asal Calon induk:
Generasi 1 dan Generasi 2
Padat tebar 3-4 ekor/L dari hasil F1 pada
Di BBPBL ada 200 ekor rekayasa tahun 2007

Setiap akuarium
diberi anemon
dengan genteng
dan paralon

Pemberian Pergantian
Penyiponan
Pakan Air
PENJODOHAN PROSES PEMIJAHAN PERAWATAN TELUR

Sepasang induk Telur


Penebaran induk 6 ekor dalam 1 menempel
wadah pada substrat
Waktu pemijahan Masa perawatan
Rasio 1:1 siang hari telur 7-8 hari

Lama penjodohan 3-4 Jantan lebih agresif


Pemijahan alami
minggu merawat telur
Sampai memijah Induk mengibaskan
Rematurasi 2-3 hari
3-6 bulan sirip ke arah telur
PEMELIHARAAN INDUK
PROSES
PEMIJAHAN PEMIJAHAN

INDUK MATANG 12.00-


GONAD
14.30
*KEGIATAN YANG
DILARANG SELAMA
PEMIJAHAN
PENETASAN TELUR

I N K UBA S I PEMANENAN LARVA SAMPLING

• PEMINDAHAN INDUK • PENJEMURAN


• PENYIPONAN • PERHITUNGAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Larva baru menetas


(hari 8)

Hari 7
Telur menetas pagi
hari sekitar pukul
05.00-09.00
Panen larva Ember dan selang panen
dilakukan disiapkan, aliran air pada
akuarium induk dimatikan
paling cepat
1-2 jam
setelah telur Ember diisi sedikit air
laut dan diletakkan di
menetas tempat agak tinggi

Larva dipanen seperti Selang Panen


metode penyiponan sambil
dihitung. Selang Panen Larva
berdiameter ¼ inchi
Apabila ember hampir dengan panjang 2
penuh, pemanenan meter
dihentikan sementara

Ember yang sudah penuh,


dibawa ke bak larva dan
larva ditebar perlahan

Pemanenan Larva
Persiapan Wadah Penebaran Larva Pemberian Pakan

Sampling dan Grading Pengelolaan kualitas air

Pemanenan

• Pengisian Air Laut yang


• Pencucian bak
sudah di filter
• Desinfeksi dengan kaporit 1-2 hari • Pengaerasian
• Pembilasan
• Pemberian fitoplankton
• Pengeringan
ke dalam bak
Penebaran Larva
dilakukan segera setelah
dipanen dari akuarium
induk.

Larva ditebar secara


perlahan sebagai proses
aklimatisasi. Ukuran Larva
Saat Menetas
0,3 cm
Larva sudah siap menerima
pakan dari luar saat 1 jam
setelah menetas

Belum ada penyiponan dan


pergantian air selama 3 hari
pertama
• Fitoplankton : Nannochloropsis, Tetraselmis, Chaetoceros
• Zooplankton : Brachionus, naupli Artemia, Kopepoda, Dyapanosoma
• Metode : Ad libitum
Pakan Alami • Alternatif : Continous Feeding (np. Artemia)

• Pellet ‘Love Larva’ size LL 2


• Metode Ad satiation
Pakan Buatan • 2 x sehari, pagi dan sore
Continous feeding Pemberian pellet

Penyiponan setelah
pemberian pakan
PENYIPONAN PERGANTIAN AIR

Setelah 3 hari pertama pemeliharaan. Pergantian air saat pemeliharaan awal


Minimal 2 hari sekali. larva dilakukan setelah 5 hari pertama
pemeliharan
Selang Aerasi di angkat saat
penyiponan, kemudian menyipon sisa- Pergantian air
sisa fitoplankton yang mengendap di sebanyak30-70%
dasar
Sistem flow through mulai diterapkan
Apabila terdapat larva yang mati, saat larva mulai diberi pakan pellet
diambil dan dihitung setelah sipon.

Selang sipon dialirkan ke dalam ember


terlebih dahulu dan diberi saringan
untuk mencegah larva terbuang saat
ikut tersipon

Selang Aerasi harus dimasukkan


kembali setelah penyiponan
Kualitas Air
Pemeliharaan:
• Suhu : 25o - 28o C
• Salinitas : 32 – 33
• pH ppt
: 6-8
Data Pengukuran Kualitas Air
• Sebelum dipanen/didistribusikan, benih dipuasakan
• Persiapan bahan :
- Kantong plastik, karet dan lakban, es batu,
oksigen, box (polyfoam),
- Dll ( gelas plastik, gayung, serok, dan
rombong

• Kepadatan kantong : 10 -15 ekor/ liter


(sesuai ukuran benih dan tujuan
pengangkutan)
• Penataan kantong : horizontal atau vertikal
Benih yang berukuran 2-3 cm dijual dengan harga Rp 1.500 - Rp
2.000/ekor
Ukuran benih 3-4 cm dijual dengan harga Rp 3.000 – Rp
5.000/ekor.

Anda mungkin juga menyukai