Anda di halaman 1dari 17

TUGAS LK 4

1. Jelaskan cara pembenihan ikan hias (ikan hias maskoki) di

daerahmu dengan cara mewawancarai pembudidaya ikan!

“jawaban”

Proses pembenihan ikan hias maskoki

 Persiapan Sarana dan Prasarana

Menurut Rahmat et al. (2009), untuk kegiatan pembenihan ikan mas

koki wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 100x60x60 cm

dengan bentuk persegi panjang. sebelum digunakan akuarium dicuci

terlebih dahulu dengan menggunakan detergen supaya bersih dan steril,

kemudian akuarium dibiarkan sampai kering.


Selanjutnya akuarium disi dengan air bersih dengan ketinggian 25 cm

dengan volume 150 liter/akuarium. kemudian diberikan aerasi dan kakaban

sebagai tempat menempelnya telur. Kakaban yang digunakan terbuat dari

tali rafia yang telah disisir rapi. sebelum digunakan, kakaban dicuci terlebih

dahulu dan dikeringkan supaya telur yang menempel tidak terkena parasit

atau penyakit.

Air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya ikan. Untuk

itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan

untuk pemijahan ini adalah air yang berasal dari air sumur yang sudah

diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan air tersebut mengandung

zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan gangguan budidaya ikan

mas koki. Air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen

yang ada di dalamnya bertambah. Air terserbut dimasukan ke dalam

akuarium dengan ketinggian 30 cm dan diberi aerasi.

Ikan mas koki termasuk salah satu ikan hias air tawar yang tidak

memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan

pada substrat. Oleh karena itu, dalam kegiatan pemijahannya perlu

dipersiapkan substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada banyak

jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. Namun, tanaman

air yang sering digunakan adalah tanaman yang tumbuhnya mengapung

seperti enceng gondok (Eichornia crassipes). Sebelum enceng gondok

digunakan terlebih dahulu dibersihkan agar hama yang menempel pada

tanaman tersebut tidak terakumulasi di dalam air pemeliharaan ikan mas

koki. Enceng gondok yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam

dalam larutan Methylen blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit.

Dengan demikian enceng gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen


yang dapat membahayakan ikan mas koki. Setelah itu, enceng gondok

dapat dimasukkan ke dalam akuarium.

 Pemeliharaan induk

Seleksi induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada

kegiatan pembenihan. Untuk ikan mas koki biasanya mudah dilakukan

seleksi terhadap induk yang matang gonad.

Seleksi induk ikan mas koki dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri

sebagai berikut :

No Induk Jantan Induk Betina


1 Pada sirip dada terdapat Pada sirip dada terdapat bintik-

bintik-bintik bulat menonjol bintik dan terasa halus jika diraba.

dan jika diraba terasa kasar.


2 Jika perut diurut pelan ke arah Jika perut diurut, keluar cairan

lubang genital akan keluar kuning bening. perut terasa lembek

cairan berwarna putih dan lubang genital kemerahan

merahan.
3 Berusia 6 – 7 bulan Berusia 7 bulan
4 Pergerakannya normal Warna cerah dan agresif

(lincah)
5 Berbadan sehat. Organ tubuh lengkap

Menurut Rahmat et al. (2009), tanda-tanda lain pada induk ikan mas

koki yang siap melakukan pemijahan adalah dengan adanya tingkah laku

dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling

kejar-kejaran. Induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina.

Dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa

induk ikan mas koki tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk

yang digunakan dalam kegiatan pemijahan ikan mas koki adalah 1 : 2


(jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan ke

dalam wadah pemijahan.

 Pemijahan Induk

Proses pemijahan terjadi secara alami. pemijahan dilakukan

tanpa memberikan rangsangan hormon. Teknik pemijahan ini hanya

menggunakan media yang telah disiapkan dan memilih induk yang benar

– benar telah matang gonad. Dalam pemijahan secara alami factor suhu

sangat menentukan, suhu air pada waktu pemijahan adalah 24 oC.

Induk – induk yang telah diseleksi ditimbang bobot awal tubuhnya

(induk yang ditimbang hanya induk betina). Setelah itu induk dimasukan ke

dalam wadah pemijahan. Induk dimasukan pada pagi hari, pemijahan

dilakukan dengan ratio 2:1 ( 2 ekor jantan dan 1 ekor betina). Data induk

yang dipijahkan dapat dilihat pada tabel 4.

Ciri-ciri ikan mas koki yang sedang mengalami proses pemijahan

adalah induk ikan mas koki saling kejar-kejaran. Induk jantan akan

mengejar dan menggosokan badannya pada induk betina yaitu pada perut

bagian belakang dan anusnya dan induk jantan akan mengeluarkan

sperma untuk membuahi telur. Telur yang keluar akan menempel pada

kakaban. Induk yang telah memijah ditimbang kemali bobot tubuhnya

(induk betina) kemudian segera dipindahkan dari akuarium pemijahan ke

bak pemeliharaan induk untuk mencegah induk memakan telurnya.

 Penetasan Telur

Telur – telur hasil pemijahan dipelihara dalam akuarium ukuran 100 x

60 x 60 cm. Sebelumnya akuarium ini digunakan sebagai tempat memijah.

Setelah proses pemijahan , induk diangkat dan dipindahkan ke bak


pemeliharaan induk sedangkan telur dibiarkan di dalam

akuarium. Selanjutnya dilakukan pemberian Methylen blue sebanyak 5

(lima) tetes tiap akuarium. Pemberian methylen blue dengan tujuan untuk

menjaga telur agar tidak rusak oleh jamur. Telur – telur yang telah dibuahi

akan mmelekat pada dasar akuarium dan kakaban. apabila kondisi

perairan baik dengan suhu yang mendukung maka telur akan menetas

dalam waktu 2-4 hari setelah pemijahan. Telur-telur ikan mas koki akan

terlihat perubahannya, telur yang berkualitas baik akan berwarna putih

bening atau hijau kekuningan, sedangkan telur yang berkualitas buruk

akan berwarna putih susu atau putih keruh.

Dalam pelaksanaan praktek lapangan telur ikan mas koki menetas

dalam waktu 3 hari hari setelah pemijahan dengan kondisi suhu 24-26 0C.

Selanjutnya adalah melakukan penghitungan jumlah telur, dalam

penghitungan jumlah telur ini jumlah telur sampel adalah 966 butir / gram.

Untuk jumlah telur hasil pemijahan dan derajat penetasan telur (Hatching

rate) dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

 Pemeliharaan Larva dan Benih

Kegiatan yang dilakukan sebelum penebaran larva adalah persiapan

wadah pemeliharaan larva. Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah

kolam beton berukuran 10 x 5 x 2 meter dan kolam berukuran 2,5 x 3 x 1

meter. Sebelum digunakan kolam dibersihkan untuk menghindari adanya

hama dan penyakit dengan penyikatan pada bagian dindin dan dasar

kolam, kemudian kolam dikeringkan. Setelah itu diairi dan diberi pupuk

untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami. Pupuk yang digunakan

adalah pupuk kandang dimana pupuk dimasukan di dalam karung


kemudian dimasukan dan dibiarkan di dalam kolam selama beberapa hari

sebelum larva ditebar. Selanjutnya kolam diaerasi untuk suplai oksigen.

Kolam pemeliharaan ini dilengkapi dengan outlet dan inlet, dimana

inletnya berupa air mengalir yang dialiri oleh pipa PVC yang berukuran 5

inchi.

Penebaran Larva

Larva – larva hasil pemijahan ikan mas koki selama 3 – 4 hari masih

dibiarkan dalam akuarium penetasan sebelum ditebar atau dipindahkan ke

kolam pemeliharaan. Hal ini dilakukan karena larva masih belum kuat

berenang, hari pertama penetasan larva masih menempel di dinding dan

dasar akuarium dan setelah beberapa hari mulai berenang tapi tidak begitu

teratur. Panen larva dari akuarium penetasan dilakukan dengan

menggunakan scoop net dan alat sipon. Larva dipindahkan secara hati –

hati dimana untuk sementara ditampung dalam ember selanjutnya

dipindahkan ke kolam pemeliharaan larva.

Pada saat penebaran larva di dalam kolam aklimatisasi dapat dilakukan

dengan cara memasukan ember sedikit demi sedikit ke dalam kolam,

sehingga air pemeliharaan tersebut masuk ke ember, setelah itu barulah

larva dikelurkan secara perlahan-lahan.

Pemberian Pakan

Larva ikan mas koki mempunyai cadangan makanan yaitu kuning

telur (yolk) sampai umur 3 – 4 hari setelah menetas dan setelah tiga hari

larva masih memiliki mulut yang kecil dan pencernaan yang belum


sempurna. Setelah itu maka dapat dilakukan pemberian pakan secara

teratur. Selama praktek lapangan pakan yang diberikan pada larva adalah

tepung susu dan tepung jagung yang dilarutkan dalam air. Pemberian

pakan ini dilakukan dengan menggunakan alat , pakan diberikan 2 (dua)

kali sehari yaitu pagi pukul 08.30 WIB dan sore hari pukul 03.00 WIB.

Selain itu larva juga dapat memanfaatkan pakan alami yang ada di sekitar

kolam.

Setelah umur 10 hari larva ikan mas koki mulai diberi pakan berupa pellet

halus. Adapun tahapan pemberian pakan pada larva ikan mas koki dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tahapan pemberian pakan pada larva

No Umur Larva Jenis Pakan Keterangan


1 1 – 3 hari Kuning telur yang masih

terkandung dalam tubuh

larva
2 4 – 13 hari Tepung susu dan tepung Dilarutkan

jagung dalam air


3 14 - dst Pakan halus Dilarutkan

dalam air

Kualitas Air Pemeliharaan Larva

Kualitas air merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang kegiatan

pemeliharaan larva. Kualitas air kolam pemeliharaan larva perlu dijaga

agar tetap baik. Pengelolaan kualitas air di kolam pendederan dilakukan

dengan sistem air mengalir selama 24 jam . Untuk meningkatkan

suplai oksigen terlarut diberi aerasi yang cukup dan terus

menerus. Kualitas air kolam pemeliharaan larva dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.
Data kualitas air kolam pemeliharaan larva

No Parameter Satuan Nilai


o
1 Suhu C 24,10

2 pH - 7,30

3 O2 Mg/L 5,65

4 CO2 Mg/L 12,14

5 Kesadahan Mg/L 89,88

6 Amoniak (NH3) Mg/L 0,56

7 Nitrit (NH2) Mg/L 0,049

2. Bagaimana cara memilih indukan yang baik?

“jawaban”

Seleksi induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada

kegiatan pembenihan. Untuk ikan mas koki biasanya mudah dilakukan

seleksi terhadap induk yang matang gonad.


Seleksi induk ikan mas koki dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri

sebagai berikut :

No Induk Jantan Induk Betina


1 Pada sirip dada terdapat Pada sirip dada terdapat bintik-

bintik-bintik bulat menonjol bintik dan terasa halus jika diraba.

dan jika diraba terasa kasar.


2 Jika perut diurut pelan ke arah Jika perut diurut, keluar cairan

lubang genital akan keluar kuning bening. perut terasa lembek

cairan berwarna putih dan lubang genital kemerahan

merahan.
3 Berusia 6 – 7 bulan Berusia 7 bulan
4 Pergerakannya normal Warna cerah dan agresif

(lincah)
5 Berbadan sehat. Organ tubuh lengkap

Menurut Rahmat et al. (2009), tanda-tanda lain pada induk ikan mas

koki yang siap melakukan pemijahan adalah dengan adanya tingkah laku

dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling

kejar-kejaran. Induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina.

Dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa

induk ikan mas koki tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk

yang digunakan dalam kegiatan pemijahan ikan mas koki adalah 1 : 2

(jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan ke

dalam wadah pemijahan.

3. Sebutkan pakan alami yang biasa dikonsumsi ikan hias (maskoki)!

“jawaban”
1. Untuk Mas Koki Baru Menetas

Jika ikan mas koki baru menetas, kita tidak perlu memberikan makanan

kepada mereka sekitar 4 – 5 hari, karena ikan mas koki yang baru menetas

memiliki kantung kuning telur yang berperan sebagai cadangan mereka.

Setelah 4 – 5 hari, ikan mas koki harus sering di beri makan, karena ikan

koki kecil mampu menyerap makanan lebih cepat dibandingkan dengan

ikan mas koki dewasa.

2. Tahapan pemberian pakan

Jumlah atau dosis makanan yang diberikan harus bertahap. Dosis

pemberian pakan secara umum yang diberikan dalam sehari sekitar 3- 5

persen dari berat total ikan.

3. Dosis Pakan

Frekuensi pemberian dosis makanan juga harus diperhatikan. Ikan mas

koki dapat menyerap makanannya sekitar 3-4 jam, oleh karena itu

pemberian makan selanjutnya bisa setelah 3-4 jam. Pun jika kalian

memberi makan sehari 3 kali sehari, jumlah makanan yang diberikan harus

1/3 dari dosis.

Dosis makanan buatan yang diberikan kepada ikan mas koki jangan terlalu

berlebihan. Saat kita memberikan pakan buatan yang berlebihan akan

menimbulkan masalah , karena jika ada sisa – sisa pakan yang tidak

dimakan, pakan buatan akan mengendap lalu mengalami proses

pembusukan.

Hal ini berbahaya bagi ikan, selain kondisi aquarium yang cepat kotor,

oksigen yang terkandung di dalam air pun juga berkurang. Disarankan agar
memberikan makanan hidup atau bahan alami, karena lebih aman dan jika

diberikan dalam jumlah dosis yang sedikit berlebihan pun tidak masalah.

4. Pakan Mas Koki Selain Pelet

Sediakan makanan hidup bagi ikan mas koki. Makanan hidup yang

dimaksud seperti udang air asin, cacing darah , cacing tanah dan Makanan

hidup ini, mengandung protein baik untuk ikan mas koki. Namun, makanan

hidup harus dipersiapkan dengan benar, jika tidak, akan menyebabkan

penyakit pada ikan mas koki.

Sediakan buah dan sayur untuk ikan mas koki. Buah dan sayur juga

berperan penting dalam kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ikan.

Cukup dengan mengiris secara tipis dan kecil , lalu masukkan ke dalam

akuarium. Buah dan sayur yang dapat berikan antara lain apel, brokoli, dan

selada.

5. Pakan Kering untuk Ikan Mas Koki

Jika kalian memberi pakan kering kepada ikan mas koki, sebaiknya pakan

di rendam terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan udara di

dalamnya. Karena jika gelembung udara tertelan, ikan mas koki akan

mengalami masalah gelembung renang dan sembelit.

Itulah beberapa cara memberi makan ikan mas koki dengan benar. Jangan

lupa perhatikan dosis dan waktu pemberian makan ikan mas koki.

4. Sebutkn pakan alami ikan hias (maskoki) yang biasa dikultur di

daerahmu!

“jawaban”
1. Untuk Mas Koki Baru Menetas

Jika ikan mas koki baru menetas, kita tidak perlu memberikan makanan

kepada mereka sekitar 4 – 5 hari, karena ikan mas koki yang baru menetas

memiliki kantung kuning telur yang berperan sebagai cadangan mereka.

Setelah 4 – 5 hari, ikan mas koki harus sering di beri makan, karena ikan

koki kecil mampu menyerap makanan lebih cepat dibandingkan dengan

ikan mas koki dewasa.

2. Tahapan pemberian pakan

Jumlah atau dosis makanan yang diberikan harus bertahap. Dosis

pemberian pakan secara umum yang diberikan dalam sehari sekitar 3- 5

persen dari berat total ikan.

3. Dosis Pakan

Frekuensi pemberian dosis makanan juga harus diperhatikan. Ikan mas

koki dapat menyerap makanannya sekitar 3-4 jam, oleh karena itu

pemberian makan selanjutnya bisa setelah 3-4 jam. Pun jika kalian

memberi makan sehari 3 kali sehari, jumlah makanan yang diberikan harus

1/3 dari dosis.

Dosis makanan buatan yang diberikan kepada ikan mas koki jangan terlalu

berlebihan. Saat kita memberikan pakan buatan yang berlebihan akan

menimbulkan masalah , karena jika ada sisa – sisa pakan yang tidak

dimakan, pakan buatan akan mengendap lalu mengalami proses

pembusukan.

Hal ini berbahaya bagi ikan, selain kondisi aquarium yang cepat kotor,

oksigen yang terkandung di dalam air pun juga berkurang. Disarankan agar
memberikan makanan hidup atau bahan alami, karena lebih aman dan jika

diberikan dalam jumlah dosis yang sedikit berlebihan pun tidak masalah.

4. Pakan Mas Koki Selain Pelet

Sediakan makanan hidup bagi ikan mas koki. Makanan hidup yang

dimaksud seperti udang air asin, cacing darah , cacing tanah dan Makanan

hidup ini, mengandung protein baik untuk ikan mas koki. Namun, makanan

hidup harus dipersiapkan dengan benar, jika tidak, akan menyebabkan

penyakit pada ikan mas koki.

Sediakan buah dan sayur untuk ikan mas koki. Buah dan sayur juga

berperan penting dalam kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ikan.

Cukup dengan mengiris secara tipis dan kecil , lalu masukkan ke dalam

akuarium. Buah dan sayur yang dapat berikan antara lain apel, brokoli, dan

selada.

5. Pakan Kering untuk Ikan Mas Koki

Jika kalian memberi pakan kering kepada ikan mas koki, sebaiknya pakan

di rendam terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan udara di

dalamnya. Karena jika gelembung udara tertelan, ikan mas koki akan

mengalami masalah gelembung renang dan sembelit.

Itulah beberapa cara memberi makan ikan mas koki dengan benar. Jangan

lupa perhatikan dosis dan waktu pemberian makan ikan mas koki.

5. Sebutkan an jelaskan stadia larva pada pembenihan ikan hias

(maskoki)?
“jawaban”

Bila kondisi lingkungan cukup menunjang, telur maskoki akan

menetas 1 – 3 hari setelah proses pembuahan. Tentu saja lamanya

penetasan telur tergantung dari temperatur air dan kandungan oksigen

disekelilingnya. Pada temperatur air yang cukup tinggi, waktu yang

diperlukan untuk penetasan telur menjadi lebih singkat. Temperatur yang

baik untuk perkawinan maupun penetasan telur maskoki berkisar antara 19

– 20 C. Bila temperatur air terlalu tinggi atau rendah dari kisaran tersebut,

kemungkinan besar penetasan telur akan gagal. Meskipun ada beberapa

telur yang mampu menetas, umumnya individu yang dihasilkan akan

mengalami cacat terutama pada bagian ekornya.

Tinggi permukaan air di kolam penetasan atau pemeliharaan larva

cukup I-5 cm. Hal ini disebabkan kemampuan larva masih sangat ter-batas,

baik untuk berenang maupun mencari makan. Bila anak-anak maskoki

telah terlihat berenang di sekitar permukaan air, sebaiknya tanaman eceng

gondok atau kakaban segera diangkat. Beberapa anak ikan biasanya

masih betah tinggal pada akar tanaman eceng gondok atau

kakaban,sehingga perlu dikeluarkan dengan hati-hati. Salah satu cara yang

cukup efektif untuk melepaskan anak-anak maskoki tersebut adalah

dengan meletakkan eceng gondok atau kakaban ke dalam bak lain yang

airnya mengalir agak cepat.

Larva ikan maskoki sangat peka terhadap perubahan kondisi

lingkungan. Jika terjadi perubahan kondisi lingkungan perairan secara tiba-

tiba misalnya terjadi proses penguraian kotoran maupun sisa makanan

oleh bakteri pembusuk  umumnya akan terjadi gangguan terhadap larva


maskoki, bahkan dapat menimbulkan kematian secara massal. Selain

karena proses penguraian kotoran dan sisa makana,  penurunan kualitas

air juga dapat disebabkan karena adanya telur-telur yang gagal menetas

atau anak ikan yang mati sehingga menimbulkan pembusukan.

Larva maskoki yang telah berumur dua hari akan terlihat sebesar

jarum. Selama lima hari pertama dalam hidupnya, larva ikan tidak perlu

diberi makanan tambahan sebab masih mempunyai kantung kuning telur

bawaan sebagai cadangan makanannya. Pemberian makanan tambahan

pada anak- anak ikan yang belum berusia 5 hari sering menimbulkan

kematian secara massal, sebab makanan tersebut tidak dimakan dan akan

tertimbun di dasar kolam bersama kotorannya sehingga dapat

menimbulkan proses pembusukan yang membahayakan kehidupan anak-

anak ikan di kolam.

Pada hari keenam, anak ikan sudah dapat diberi makanan tambahan,

karena cadangan makanannya telah habis dan anak ikan telah mulai

beradaptasi dengan makanan di sekelilingnya. Makanan tambahan yang

diberikan dapat berupa makanan buatan, makanan alamiah, atau

campuran keduanya. Agar makanan tambahan yang diberikan dapat

dikonsumsi oleh anak ikan, maka ukuran partikel makanan barns cukup

kecil dibandingkan dengan besarnya mulut ikan.

Makanan buatan yang diberikan biasanya terbuat dari rebusan

kuning telur yang dilarutkan ke dalam air. Cara pembuatannya adalah

dengan mencampurkan rebusan kuning telur dan tepung terigu

(perbandingan 1 : 1). Campuran tersebut kemudian dibungkus dengan kain

kasa yang halus dan dilarutkan ke dalam air. Bagian yang larut kemudian

diberikan sebagai makanan ikan dengan cara menyemprotkannya ke


seluruh permukaan air di kolam. Untuk menyemprotkannya dapat

digunakan sebuah sprayer (alat penyemprot tanaman). Dosis pemberian

makanan jangan terlalu berlebihan, karena dapat menimbulkan

pembusukan dan kekeruhan air, sehingga akan mengganggu  kehidupan

anak ikan.

Selain makanan buatan, larva ikan dapat diberi makanan alamiah

berupa kutu air. Kutu air merupakan udang renik yang berukuran seperti

kutu putih dan terdiri dari daphnia, cyclops, moina, atau yang berukuran

lebih

kecil lagi, yaitu rotifera. Penggunaan makanan alamiah dianggap lebih

menguntungkan bila dibandingkan dengan pemberian makanan buatan,

karena selain kandungan proteinnya lebih lengkap, juga tidak menimbulkan

pembusukan bila diberikan secara berlebihan. Dengan demikian,

pertumbuhan anak ikan menjadi lebih baik. Akan tetapi karena harganya

relatif

mahal, maka penggunaan makanan alamiah sering dikombinasikan

dengan makanan buatan.

Untuk menghindari stres pada anak-anak ikan, sebaiknya air kolam

tidak terlalu sering diganti. Sebab anak-anak ikan masih sangat peka

terhadap perubahan lingkungan yang terjadi secara tiba-tiba. Sebaiknya

pergantian air dilakukan setiap 5 hari sekali dengan menggunakan slang

(pipa) plastik. Volume air yang diganti jangan sampai melebihi 113 bagian

dari volume air kolam dan sebaiknya air yang diganti berasal dari dasar

kolam, tempat sisa makanan dan kotoran biasa tertimbun. Pergantian air

sebaiknya dilakukan pada sore hari kira-kira pukul 16.00 agar tidak terjadi

perubahan temperatur yang terlalu drastis.


Pada kolam pemeliharaan larva yang dilengkapi dengan saluran

pemasukan dan pengeluaran air, pertukaran air tidak perlu dilakukan

karena telah terjadi dengan sendirinya. Langkah yang terpenting adaldh

mengaturagar debit air yang masuk dan keluar kolam tidak terlalu deras.

Anda mungkin juga menyukai