DEWI FATIMATUZ ZAHRO

XI.IPS 5

Tugas Sejarah Indonesia hari ini sebagai berikut,

Kerjakan soal soal dibawah ini
1. Jelaskan mengapa para pemuda melakukan penculikan atau pengamanan terhadap Soekarno dan
Moh.Hatta!
2. Ceritakan secara singkat, bagaimana kronologi peristiwa Rengasdengklok terjadi hingga
penyusunan teks proklamasi!
3. Ketika dipaksa para Pemuda untuk menuju Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta tidak menolak,
padahal beliau sebagai tokoh PPKI memiliki kewibawaan dan kekuatan. Mengapa hal itu bisa terjadi,
apakah makna dibalik itu semua?
4. Jelaskan secara singkat, bagaimana latar belakang, proses, dan dampak terjadinya insiden di Hotel
Yamato!
5. Ketika berita Proklamasi dikumandangkan di berbagai daerah di Indonesia, menuai beberapa reaksi
dari masing2 daerah. Jelaskan reaksi2 daerah tsb, dalam menyikapi berita proklamasi kemerdekaan!

JAWABAN
1. Golongan Muda menculik Golongan Tua ke Rengas dengklok Karena :
-> Agar Ir. Soekarno Dan M. HattaTidak terpengaruh/tidak terbujuk Oleh Jepang.
-> Keselamatan Ir.Soekarno Dan M. Hatta terjaga
-> Laksamana dengan senang hati meminjamkan rumahnya untuk menyusun teks Proklamasi tetapi,
ia bukan Orang Indonesia. Sungguh mulia hatinya, demi kemerdekaan Indonesia.
-> Rumah L. Tadashi Muda Maeda sangat Aman dari Jepang.
-> Rumah L. Tadashi Muda Maeda sangat Tidak Di Curigai oleh Jepang.
2. Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno
dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan
tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang
kapan proklamasi akan dilaksanakan. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan
dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan di rumah Bung
Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan
diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan,
antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi.Naskah teks proklamasi di susun di rumah
Laksamana Muda Maeda di Jakarta.
3. Karena sebenarnya beliau merasa bahwa kemerdekaan harus diproklamasikan namun karena
ancaman dari Pemerintah Jepang dan janji kemerdekaan beliau belum memproklamasikannya.
4. * Pada tanggal 19 September 1945, seorang tentara dari Belanda yang bernama PLOEGMAN,
dibantu teman-temannya mengibarkan bendara Belanda di atas hotel Yamato, melihat bendera
belanda berkibar di atas hotel Yamato Residen Sudirman segera memperingatkan agar Ploegman dan
teman-temanya agar menurunkan bendera belanda tersebut. Akan tetapi mereka tidak mau
menurunkan juga. Hal ini membuat kaum pemuda Surabaya menjadi Marah, kaum pemuda Surabaya
segera menyerang Hotel Yamato dan beberapa pemuda memanjat atap hotel dan menurunkan bendara
Merah Putih Biru (Belanda) kemudian merobek warna birunya.
* Dampak negatif dari pertempuran di Surabaya adalah gugurnya16.000 pejuang Kemerdekaan
Indonesia, rusaknya kehidupan sosial masyarakat.
*Dampak Positif dari Pertempuran di Surabaya ialah membangkitkan Jiwa nasionalisme bangsa
Indonesia untuk melakukan perlawanan kepada Penjajah.
5.Rakyat menyambut berita proklamasi dengan semangat perjuangan yang tinggi, dibuktikan dengan
pelucutan senjata tentara Jepang, pengambilan kekuasaan, semangat membara untuk terus berjuang
merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Disamping melalui siaran radio, surat selebaran, berita
proklamasi secara resmi juga dibawa oleh para utusan yang kebetulan menghadiri Sidang PPKI dan
menyaksikan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta, yaitu :
Teuku Muhammad Hassan (diangkat menjadi Gubernur Sumatera)
Sam Ratulangi (diangkat menjadi Gubernur Sulawesi)
Ketut Pujo (diangkat menjadi Gubernur Nusa Tenggara)
P. Mohammad Noor (diangkat menjadi Gubernur Kalimantan)
Kedatangan para utusan di daerah masing-masing disambut dengan penuh kegembiraan dan diikuti
berbagai upacara yang meriah.