Konversi Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja.
Energi dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk
energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Sumber
energi yang dimanfaatkan untuk kehidupan manusia
dapat dibedakan menjadi energi baru terbarukan dan
tidak terbarukan. Energi baru terbarukan merupakan
sumber energi yang renewable atau dapat diperbarui
diantaranya adalah biomassa, biogas, tenaga angin,
fotovoltaik, panas bumi dan air.
Sumber energi yang tidak diperbarui adalah
suatu sumber energi yang terpakai habis dan
tidak dapat diciptakan kembali. Sumber yang
tidak dapat diperbarui diantaranya bahan bakar
fosil seperti minyak bumi, gas alam.
Sumber energi dalam proses konversi dapat menghasilkan
energi listrik yang merupakan salah satu bentuk energi
yang terluas dalam pemakaian energi. Proses
mendapatkan tenaga listrik ini melalui proses
pembangkitan listrik dengan metode menggunakan bahan
bakar berupa batubara, minyak bumi, gas, uranium untuk
menghasilkan panas. Panas diubah menjadi uap, melalui
pipa dan turbin dimana energi panas diubah menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk
menjalankan generator yang dapat menghasilkan listrik.
Pembangkitan energi listrik dengan menggunakan energi
tidak terbarukan sudah mulai dikurangi untuk saat ini, dan
alternatif yang dikembangkan adalah energi baru
terbarukan yang ramah terhadap lingkungan.
A. Perencanaan Usaha Bidang Konversi Energi
Sumber energi merupakan tempat munculnya energi
yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
misalkan bahan bakar yang dimasukkan ke dalam
silinder mesin. Konversi energi pada motor bakar,
energi yang tersimpan sebagai ikatan atom dalam
molekul premium dilepas pada waktu terjadi
pembakaran dalam silinder. Energi panas hasil
pembakaran ditransfer untuk mendorong torak atau
piston pada silinder sehingga piston bergerak dan
terjadi transformasi energi panas menjadi energi
kinetik dan dikonversi menjadi energi mekanik yang
menghasilkan usaha (kerja).
TAHAPAN DALAM WIRAUSAHA KONVERSI
ENERGI
1. Ide dan Peluang Usaha.
2. Sumber Daya yang Dibutuhkan.
3. Perencanaan Administrasi Usaha.
Menentukan jenis dan kualitas produk
Standar Proses Produksi
Kesimpulan ......................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Potensi Produk Bidang Konversi Energi di Daerah
Produksi rekayasa konversi energi disesuaikan dengan
potensi sumber daya yang ada di daerah masing-
masing yang dapat meningkatkan kebermanfaatan
bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.
Contoh, limbah hasil pertanian dan perkebunan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan energi
baru terbaruan. Potensi alam berupa sinar matahari
yang bersinar sepanjang tahun dan potensi angin di
daerah pantai yang memungkinkan untuk pembangkit
energi baru terbarukan melalui panel surya dan
turbin bertenaga angin.
Bahan bakar baru yang aman dan ramah
lingkungan diperlukan untuk menggantikan bahan
bakar fosil. Fuel cell dengan bahan bakar gas H2
dan O2 sebagai alternatif yang tepat sebab gas
buang berupa air sangat ramah lingkungan.
Tanaman seperti jagung, singkong, tebu, nira,
sagu, sorgum, berbagai jenis rumput laut, kayu
yang mengandung selulosa. Perencanaan yang
baik, melakukan upaya budidaya dengan menjaga
kelestarian lingungan dalam jangka panjang akan
dapat memberikan dukungan terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Informasi
Fuel cell : dalam bahasa Indonesia disebut dengan sel
bahan bakar. Prinsip operasi dari alat fuel cell mirip
dengan baterai yaitu reaksi kimia yang dipergunakan untuk
menghasilkan arus listrik. Perbedaan utama dengan
baterai adalah bahwa fuel cell menggunakan asupan
bahan bakar yang dapat terus menerus dialirkan ke dalam
fuel cell , sehingga fuel cell dapat terus beroperasi selama
ada suplai bahan bakar (H2, O2 etanol, metanol). Berbeda
dengan baterai, bila bahan kimia yang menjadi sumber
energi telah habis, baterai tidak akan lagi menghasilkan
energi listrik karena tidak ada asupan bahan bakar yang
bisa dimasukkan ke dalam baterai tersebut.