Anda di halaman 1dari 2

Budidaya ikan air tawar terutama ikan Jelawat 1) Ciri induk matang gonad

mengalami peningkatan produksi disemua • Induk jelawat betina matang gonad


negara karena ikan-ikan ini memiliki nilai jual dengan ciri bentuk perut agak
bagi pembudidaya untuk mendapatkan uang menggelembung ke arah anus, bila
dengan teknik sederhana dan investasi kecil. dipijit terasa lembut.
A. Klasifikasi Ikan Jelawat • Induk jelawat jantan matang gonad
Class : Pisces dengan ciri sirip dada terasa kasar, bila
dipijit bagian testis mengeluarkan
Sub class : Tolestei sperma. .
Ordo : Ostariophysi 2) Alat:
Sub ordo : Cyprinoidea • Jaring, hapa, serok, baskom, alat
Family : Cyprinidae suntik, bulu ayam, corong penetasan
telur, akuarium, corong tetas artemia.
Sub Family : Cyprininae
3) Bahan
Genus : Leptobarbus
• Induk jantan dan betina matang gonad
Spesies : Leptobarbus hoevani
• Hormon Ovaprim
B. Pematangan Gonad
4) Metode:
• Induk dipelihara dalam kolam khusus
berukuran 500-700 m2 penebaran 0,1- • Pemijahan secara buatan (induced
0,25 kg/m2 breeding):
• Selama pemeliharaan, induk diberikan • Induk terseleksi perlu diberok selama
pakan pelet dengan kandungan protein satu hari
25-28% • Penyuntikkan dengan hormon ovaprim
• Pakan diberikan sebanyak 3 % dari total dosis 0,5 ml/kg/induk.
berat badan dengan frekwensi 2-3 per • Penyuntikkan I pada induk betina 1/3
hari dari dosis dan penyuntikkan II
• Selain pelet diberikan juga pakan berupa sebanyak 2/3 dari dosis.
hijauan seperti daun singkong • Penyuntikkan pada induk jantan hanya
secukupnya satu kali bersamaan penyuntikkan II
• Lama pemeliharaan induk lebih kurang 8 pada induk betina.
bulan • 4 - 7 jam setelah penyuntikkan II,
• Induk yang siap pijah diperoleh dengan induk sudah ovulasi dan dapat
cara seleksi dilakukan stripping.
C. Pemijahan • Pembuahan telur dilakukan dengan
mencampurkan sperma dan telur di
Pemijahan jelawat dapat dilakukan secara baskom plastik
alami dan buatan. Dalam paket teknologi ini
dilakukan pemijahan buatan.
• Jika telur telah mengembang, siap • Benih ikan diberi pakan berupa tepung
untuk disimpan dalam wadah hancuran pelet dengan dosis 10 - 20%
penetasan. • /hari yang mengandung lebih kurang
D. Penetasan 25% protein
• Penetasan telur dalam wadah inkubasi • Lama pemeliharaan 2 - 3 minggu
berbentuk corong dengan diameter 60 • Benih yang dihasilkan ukuran 2 - 3 cm
cm dan tinggi 50 cm. Padat tebar 400 - dan siap untuk pendederan lanjutan.
500 butir telur per liter
• Selama penetasan air harus dijaga
INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:
kualitasnya (O2 4 - 8 ppm; pH 7,0 - 8,0 ;
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
suhu 25 - 28 derajat 0C) PUSAT PELATIHAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN RISET SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
• Pada suhu air 25 - 28 derajat 0C telur KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
akan menetas 18-24 jam setelah Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat
Gedung Mina Bahari III Lantai 6
pembuahan. Telp (021) 3513255, Fax (021) 3513328

E. Hasil Contact Person:


Wahyu Wardani, S.Pi
• Fekunditas berkisar 29.000 - 44.000 butir HP: 082251436759
telur/Kg induk, fertilisasi 80%, dan Email: abuazka82@gmail.com

Hatching Rate (derajat penetasan) 70%.


F. Pemeliharaan Larva
• Larva dipelihara langsung ditempat
penetasan telur
• Cangkang dan telur yang tidak menetas
dibersihkan secara penyiponan
• 1 - 2 hari setelah menetas, telur dapat
dipindahkan ke akuarium
• Hari ke 3 larva diberikan pakan Nauplii
Artemia (yang baru menetas) secukupnya
• Pemberian pakan 3 kali sehari (pagi,
siang ,sore)
• Hari ke 7 setelah menetas benih ikan siap
untuk didederkan di kolam.
G. Pendederan
• Persiapan kolam meliputi pengeringan 2 -
3 hari, perbaikan pematang, pembuatan
saluran tengah (kemalir) dan pemupukan
dengan pupuk kandang sebanyak 500 -
700 gr per m2. Kolam diisi air sampai
ketinggian 80 - 100 cm. Pada saluran
pemasukan dipasang saringan berupa
hapa halus untuk menghindari masuknya
ikan liar.
• Benih ditebarkan 3 hari setelah pengisian
air kolam dengan padat penebaran 100 -
150 ekor/m2.

Anda mungkin juga menyukai