Anda di halaman 1dari 45

Tata cara pemeliharaan

Ayam Buras
Pendahuluan
Ayam Bukan Ras (BURAS) atau ayam kampung
banyak dijumpai di daerah pedesaan dan hampir setiap
rumah tangga memeliharanya.
Hal ini disebabkan pemeliharaan ayam buras relatif
mudah dan tidak membutuhkan modal besar, dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan mampu
memanfaatkan limbah serta dapat diusahakan oleh
setiap lapisan masyarakat tanpa mengganggu lahan
usaha tani lainnya
Penampilan ayam kampung sangat beragam, begitu
pula sifat genetiknya, penyebarannya sangat luas
karena populasi ayam buras dijumpai di kota maupun
desa
Jenis Ayam Buras
• Ayam Pelung
• Ayam Kedu
• Ayam Nunukan
• Ayam Buras Biasa
• Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus)
memasok dua sumber protein dalam pangan :
daging ayam dan telur.
• Sistem pemeliharaannya masih tradisonal,
• Kawin silang antar ras ayam telah
menghasilkan ratusan galur unggul atau galur
murni dengan bermacam-macam fungsi.
Sistem pemeliharaan Tradisional
Pada pemeliharaan secara tradisional
sering terjadi :
• gangguan binatang liar,
• tingkat kematian ayam dapat mencapai 56%
terutama pada anak ayam sampai umur 6
minggu,
• produksi telur rendah 47 butir per induk per
tahun
Sistem pemeliharaan Tradisional
Sistem Pemeliharaan Secara Semi Intensif

• Yang dimaksud dengan sistem pemeliharaan


secara semi intensif adalah pemeliharaan
ayam buras dengan penyediaan kandang dan
pemisahan anak ayam yang baru menetas dari
induknya dengan skala usaha rata-rata 9-10
ekor induk per petani.
• Jadi pejantan bisa membuahi 9-10 ekor betina.
• Pakan tambahan hanya diberikan 25% dari
kebutuhan pakan yang dipelihara secara
intensif per ekor per hari.

• Pada pemeliharaan secara semi intensif ini


tingkat kematian ayam dapat mencapai 34%
terutama pada anak ayam sampai umur 6
minggu dan produksi telur dapat mencapai 59
butir per ekor per tahun
Sistem Pemeliharaan Secara Intensif
• Pemeliharaan secara intensif ini artinya
dipelihara dikandangkan sepanjang hari,
dengan skala usaha rata-rata 18-20 ekor induk
ayam per petani.

• Cara pemeliharaan ini tidak jauh beda dengan


sisitem pemeliharaan secara semi intensif,
namun bedanya pakan diberikan secara penuh
sesuai dengan kebutuhannya
• Telur dieramkan oleh ayam-ayam yang
khusus dipelihara sebagai penetas telur
atau ditetaskan dengan menggunakan
mesin tetas.
• Pada pemeliharaan secara intensif ini
tingkat kematian ayam mencapai 27%
terutama pada anak ayam sampai umur
6 minggu
• Produksi telur dapat mencapai 103 butir
per ekor per tahun.
Sistem Pemeliharaan Secara Intensif
Pemilihan Bibit
• Untuk dapat meningkatkan produksi telur dan
pertumbuhan ayam yang baik, maka
diutamakan pemilihan calon bibit, baik calon
induk maupun calon pejantan. Cara memilih
ayam buras calon induk atau calon pejantan
adalah sebagai berikut
Pemilihan Bibit
• Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk
tujuan diambil daging, maka memilih DOC dari
keturunan ayam yang bertubuh besar dan
pertumbuhan yang cepat diprioritaskan.
• Selain itu waktu penetasan bibit ayam kampung
(DOC) harus tepat waktu (21 hari) tidak terlalu
cepat atau terlalu lama.
• Bibit mempunyai kontribusi : 20% dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan.
• Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh
dengan cara :

1. dengan membeli DOC langsung dari pembibit


2. membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri
3. membeli indukan untuk menghasilkan telur
tetas kemudian ditetaskan sendiri.
Pakan
• Pakan mempunyai kontribusi : 30% dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan.

• Pakan untuk ayam kampung pedaging


sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit
kalau kita beternak ayam ras pedaging atau
petelur
Bahan pakan yang bisa diberikan :
• Konsentrat
• Dedak
• Jagung
• Pakan alternatif seperti sisa dapur/warung,
roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain
sebagainya.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :

•  7 gram/per hari sampai umur 1 minggu


• 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
• 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
• 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
• 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
• 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
• 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
• 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
• Air minum diberikan secara ad libitum (tak
terbatas) dan pada tahap-tahap awal
pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin
dan antibiotic (jika diperlukan)
• Setiap hari air harus diganti dengan yang baru
Peralatan Kandang
Syarat kandang yang baik
• Jarak kandang dengan permukiman minimal 500
m,
• Tidak lembab
• Sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi
udara cukup baik.
• Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan
terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar
angin tidak berhembus langsung ke dalam
kandang.
Jenis Kandang
• Ada tiga macam kandang, yakni kandang box,
kandang postal dan kandang baterai.
Kandang Box
• Dalam kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi
sebanyak 40-45 DOC.
• Lama pemeliharaan DOC dalam kandang box
+/- 20 hari.
• Untuk menjaga kehangatan kandang diberikan
lampu pada kandang box dengan suhu 30 – 33
derajat celcius.
• Memasuki hari ke-21 ayam kampung dipindah ke
kandang pembesaran atau kandang postal.
• Pada kandang postal dianjurkan lantainya dilapisi
litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk
gergaji dan kapur setebal ± 15 cm.
• Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi
dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai
ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng
atau asbes.
Kandang baterai
• Untuk kandang baterai diperlukan sebagai
kandang untuk indukan atau ayam kampung
petelur. 
• Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung,
perlu dilakukan penyucihamaan dengan
disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.
Kandang baterai
• Manajemen atau tatalaksana
pemeliharaan berperan 50% dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan.

• Bibit serta pakan yang berkualitas belum


tentu memberikan jaminan keberhasilan
suatu usaha apabila manajemen
pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat.
Sistem pemeliharaan ayam kampung
ilakukan dengan 3 cara yaitu :
• Ekstensif /tradisional (diumbar),
tanpa ada kontrol pakan dan
kesehatan
• Semi intensif (disediakan kandang
dengan halaman berpagar), ada
kontrol pakan dan kesehatan ternak
akan tetapi tidak ketat
• Intensif (dikandangkan seperti ayam
ras), ada kontrol pakan dan
kesehatan dengan ketat
• Perawatan ayam kampung yang
dipelihara secara intensif memiliki
sedikit perbedaan dengan perawatan
ayam kampung cara tradisional.
• Selain memerlukan perhatian yang
ekstra juga masalah pemberian pakan
harus lebih diatur.
• Memelihara ayam kampung secara
intensif memiliki keungulan, yaitu lebih
mudah melakukan kontrol terhadap
penyakit, pertumbuhan dan produksi
telur atau daging
Pengendalian Penyakit

• Kita semua akan setuju dengan


statement “mencegah lebih baik
daripada mengobati”.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan
dengan tindakan a.l :
• Menjaga sanitasi lingkungan kandang,
peralatan kandang dan manusianya
• Pemberian pakan yang fresh dan
sesuai kebutuhan ternak
• Melakukan vaksinasi secara teratur
• Pemilihan lokasi peternakan di daerah
yang bebas penyakit
• Manajemen pemeliharaan yang baik
• Kontrol terhadap binatang lain
• Sekian dan Terima
kasih
Jenis penyakit yang kerap
menyerang ayam kampung
• 1. Tetelo (ND)
• Penyebab  : Paramyxivirus
• Gejala :
• Ngorok dan batuk-batuk,
• Gemetaran,
• Kepala berputar-putar,
• Kelumpuhan pada kaki dan sayap,
• Kotoran berwarna putih kehijauan.
Pengendalian : 
• Vaksinasi secara teratur,
• Sanitasi kandang, terhadap ayam
yang terkena ND maka harus
dibakar.
2. Gumboro (gumboro disease)

• Penyebab : Virus
• Gejala :
• Ayam tiba-tiba sakit dan gemetar
serta bulu-bulunya berdiri,
• Sangat lesu,
• Lemah dan malas bergerak,
• Diare putih di sekitar anus.
Pengendalian
• Vaksinasi teratur dan menjaga
sanitasi kandang
3. Penyakit cacing ayam (worm
disease)

• Penyebab : Cacing
• Gejala :
• Pertumbuhan terhambat,
• Kurang aktif,
• Bulu kelihatan kusam.
Pengendalian
• Pemberian obat cacing secara berkala,
• Sanitasi kandang yang baik,
• Penggantian litter kandang secara
berkala, dan
• Mencegah serangga yang dapat
menjadi induk semang perantara.
• Pengobatan : pemberian obat cacing
seperti : pipedon-x liquid,
sulfaquinoxalin, sulfamezatin,
sulfamerazin, piperazin dan lain-lain
4. Berak kapur (Pullorum)

• Penyebab  : Bakteri Salmonella


pullorum
• Gejala : 
• Anak ayam bergerombol di bawah
pemanas,
• Kepala menunduk,
• Kotoran melekat pada bulu-bulu
disekitar anus.
Pengendalian :

• Mengusahakan induk terbebas


dari penyakit ini,

• Fumigasi yang tepat pada mesin


penetas dan kandang.

• Pengobatan : noxal, quinoxalin 4,


coxalin, neo terramycyn  atau
lainnya
5. Berak darah (Coccidiosis)

• Penyebab  : Protozoa Eimeria sp.


• Gejala : 
• Anak ayam terlihat sangat lesu,
• Sayap terkulai,
• Kotoran encer yang warnanya coklat
campur darah,
• Bulu-bulu disekitar anus kotor,
• Ayam bergerombol di tepi atau sudut
kandang.
Pengendalian
• Mengusahakan sanitasi yang baik
dan sirkulasi udara yang baik pula
atau bisa juga dengan pemberian
coccidiostat pada makanan
sesuai takaran
• Pengobatan : noxal,
sulfaquinoksalin, diklazuril atau
lainnya
6. Pengelolaan Produksi

• Untuk kekontinuitasan usaha perlu


pengaturan dan penjadwalan
secara teratur kapan DOC masuk
dan kapan ayam di panen

• Hal itu lebih disukai oleh


pengumpul atau mitra kerja kita
daripada hanya sekali panen dalam
jumlah banyak
Sumber Pustaka :
• www.produknaturalnusantara.com
• www.sentralternak.com
• http://www.ilmuternak.com/2015/0
1/sistem-pemeliharaan-ayam-
kampung-buras.html

Anda mungkin juga menyukai