Anda di halaman 1dari 9

PEMELIHARAAN ANAK AYAM

A. PEMILIHAN BIBIT ANAK AYAM


Dalam memenuhi kebutuhan bibit anak ayam maka diharapkan untuk mendapatkan bibit
unggul. Pada saat sekarang telah banyak bibit unggul atau strain ayam yang beredar dalam
perdagangan dengan berbagai tanda dan nama serta keunggulan. Kiranya sudah tidak
merupakan kesulitan dalam mendapatkan bibit unggul baik sebagai penghasil telur (layer)
maupun sebagai penghasil daging (broiler).
Dengan banyaknya strain ayam yang beredar, maka perlu dilakukan pemilihan bibit ayam
atau strain yang akan dipelihara.
Pendekatan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit ialah :
a. Pendekatan keturunan yang ditinjau dari bibit dan pembibit
b. Pendekatan secara seleksi berdasarkan observasai penglihatan
c. Pendekatan berdasarkan pegangan

a. Pendekatan keturunan yang ditinjau dari bibit dadn pembibit


Strain ayam sebagai bibit unggul yang dihasilkan oleh pembibit merupakan final stock
yang umumnya diarahkan pada tiga sifat ekonomi, yaitu :
- Pertumbuhan yang cepat
- Daya hidup yang baik, dan
- Produktivitas yang tinggi
Kualitas bibit merupakan persyaratan dalam produksi dan memegang peran
pada langkah pertama dari usaha. Pendekatan keturunan memerlukan fakta historis
yang perlu dipelajari oleh setiap peternak. Untuk mendapatkan fakta ini harus
dinyatakan pada peternak-peternak yang telah pernah memelihara bibit yang akan
dibeli.
Pada bibit anak ayam/strain yang baik harus mempunyai fakta historis sebagai
berikut :
Pada ayam petelur :
- Produksi telur ayam rata-rata tidak kurang dari 20 butir per bulan per ekor
selama periode satu tahun pertama
- Konversi sekitar 2,7 (untuk menghasilkan 1 kg telur diperlukan makanan 2,7 kg)
- Mortalitas rendah, dan
- Kualitas telur baik

Pada ayam pedaging :


- Cepat pertumbuhan badan
- Cepat tumbuh bulu
- Mortalitas rendah
- Bentuk badan kompak dan padat
- Efisiensi makanan sekitar 2,25 (untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan 2,25
kg pakan).
Disamping fakta historis dari bibit, maka perlu juga diperhatikan fakta historis
dari pembibit (breeder) dengan penekanan pada cara seleksi bibit, sumber bibit induk
(parent stock) resmi, ransum/pakan yang baik, pencegahan penyakit, cara penetasan
dan organisasi yang teratur.

b. Pendekatan seleksi berdasarakan observasi penglihatan


Fisik ternak tampak adanya kelincahan, mata cerah, bulu halus rapi, uniform, dan
bebas dari kelainan fisik ( discualification).

c. Pendekatan berdasarkan pegangan


Ayam-ayam yang sehat akan serasa padat otot-ototnya dan memiliki bobot yang baik.
Berdasarkan pengalaman bahwa anak ayam yang memiliki bobot badan kurang dari
standar banyak menimbulkan kematian menjelang umur satu bulan dan bagi yang
masih hidup menunjukkan konversi pakan yang terlalu tinggi.

Persiapan
Satu atau dua hari sebelum ayam-ayam datang, tempat (box) atau kotak-kotak,
tempat makan, tempat minum, alat pemanas serta obat-obatan yang umum harus
sudah tersedia. Kebutuhan ini harus disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan
dipiara dan sebaiknya tersedia juga papan pencatat di dekat box anak ayam untuk
mencatat umur strain, jumlah, kematian, pakan dan sebagainya.
Anak ayam diseleksi mana yang cacat dan mana yang tidak seragam.
- Kandang yang dipakai dapat dengan sistem litter atau sistem bongkar dalam
bentuk box. Pada lantai baik sistem litter atau sangkar ditutup dengan kertas
(koran) sebanyak 7 lapisan. Diatas kertas ini anak ayam dilepaskan dan untuk
menjaga kebersihan maka kertas bagian atas setiap hari diambil, sehingga
setelah 7 hari kandang (box) telah tidak memaki kertas lagi.
- Pakan dan minum. Umur 1 sampai 2 hari anak ayam tidak usah diberi pakan dan
selanjutnya pakan cukup ditaburkan di atas kertas alas selama 3 hari. Hal ini
untuk melatih anak ayam makan. Setelah umur 5 hari baru disediakan tempat
makan khusus. Pakan dan minum diberikan terus menerus dan setiap hari dapat
dilakukan 2 sampai 3 kali. Untuk anak ayam sampai 2 bulan dapat diberikan
pakan A (pakan starter). Di dalam penempatannya harus diusahakan agar dapat
dicapai oleh anak ayam dan terbagi secara merata serta tidak membahayakan.

Pemanas, pada phase permulaan (starter) anak ayam masih dalam keadaan
lemah, bulunya masih halus, masih peka terhadap kedinginan dan berbagai
penyakit. Alat pemanas (brooder) sebagai induk untuk memanasi anak-anak
ayam. Pemanasan dilakukan sampai anak ayam berumur 1,5 bulan adalah
sangat diperlukan. Kebutuhan panas dapat dilihat pada tabel. Pada daerah
tropis, pemanasan pada minggu kedua sampai dengan seterusnya telah dapat
dikurangi dengan mematikan pemanas pada waktu siang hari.
- Pencegahan terhadap penyakit. Pencegahan terhadap penyakit pada anak ayam
perlu dilakukan pengawasan setiap waktu. Apabila terdapat kelainan-kelainan
maka harus segera disisihkan di kandang lain sebagai karantina. Untuk
mencegah coccidiosis (penyakit berak darah), perlu sekali memberikan
coccidiostat (pencegah berak darah) setiap 5 hari sekali.
Terutama pada pemeliharaan anak ayam pada sistem litter, perhatian terhadap
coccidiostat harus benar-benar dijalankan. Coccidioctat yang dipakai
diantaranya ialah : coccidine, dudecal, quinoxaline, noxal dan sebagainya.
Di dalam pemberiannya dapat pula ditambahkan Vitamin B complek paada air
minum (kira-kira 1 liter 5 tablet), agar dapat meningkatkan ketahanan dan
meningkatkan nafsu makan.
Vaksinasi harus dilakukan tepat pada waktunya (lihat daftar) dan pada anak
ayam dilakukan pada umur 4 hari dengan strain F atau prestos dilanjutkan pada
umur 4 minggu dan 8 minggu dengan cara sesuai petunjuk masing-masing
vaksin.
- Lain-lain
• Anak-anak ayam yang baru datang dan tampak sebagian yang lemah, maka
dapat dibubuhkan sedikit gula pada air minumnya. Sedangkan pada anak
ayam yang benar-benar malas dapat langsung ditetesi pada mulutnya
dengan air gula tersebut.
• Apabila ayam dalam keadaan ribut, ramai dan berteriak-teriak hal ini mesti
terdapat hal-hal yang kurang. Misalnya tempat minum atau tempat pakan
yang kosong (anak ayam lapar), ada yang terjepit atau terdapat hewan lain
yang masuk atau lewat sekitar kandang. Kadang-kadang juga disebabkan
karena suhu kandang kurang panas.
• Usahakan jangan sampai anak-anak ayam terlepas, untuk mencegah
kontaminasi penyakit dengan penyakit yang terdapat diluar kandang.
• Tempat anak ayam (box) jangan terlalu sempit. Setiap akan memindahkan
anak ayam harus diperhatikan kebersihannya.
• Kalau tampak ada gejala-gejala kanibalisme maka dapat dilakukan
pemotongan paruh pada umur 1 bulan. Menurut penelitian pemotongan
paruh disamping menghindari/mengurangi kanibalisme juga mencapai
efisiensi yang tinggi dalam penggunaan pakan, karena anak ayam tidak
pilih-pilih makanan dan mengurangi tumpah.
• Kebutuhan tempat pakan dan minum dapat diihat pada tabel. Usahakan
anak ayam makan bersama-sama tanpa keributan.
• Kebutuhan dasar kandang untuk anak ayam : (carrying capasity = daya
tampung)

Umur Kebutuhan dasar


1 hari s/d 1 minggu ± 180 cm2/ ekor .. 50 ekor/m2
1 mg s/d 2 minggu ± 240 cm2/ ekor .. 40 ekor/m2
2 mg s/d 3 minggu ± 350 cm2/ ekor .. 30 ekor/m2
3 mg s/d 4 minggu ± 400 cm2/ ekor .. 20 ekor/m2

Sebagai patokan : untuk anak ayam umur 1 hari sampai dengan 1,5 bulan
dibutuhkan tempat 20 sampai 25 ekor permeter persegi.
• Sediakan alat-alat penangkap (hook) khusus, jangan ganti-ganti dan
usahakan menangkap dengan hati-hati.

B. PEMELHARAAN AYAM DORO (PEMBESARAN = REARING)


Berhasil atau tidaknya pemeliharaan ayam doro atau pembesaran anak ayam tergantung
dari prinsipnya. Rearing ialah membesarkan anak ayam dengan cepat dan menjaga agar
kematian (mortalitas) rendah.
Anak ayam dipiara sejak umur 1,5 - 2 bulan sampai dengan 5 bulan (sejak lepas lampu
sampai dengan menjelang bertelur). Di dalam usaha rearing dapat juga anak ayam dibeli dari
usaha penetasan di tempat lain (Hatching), dari anak ayam berumur 1,5 bulan (starter chicks)
yang telah tidak membutuhkan artifisial brooding (induk buatan). Keuntungan dari pembelian
started brooding ialah :
- Mudah didalam pemeliharaan
- Mortalitas rendah
- Pada ayam-ayam telah positif jantan dan betina (terutama pada lokal stock)

Persiapan :
Menjelang anak ayam berumur 1,5 bulan harus telah disediakan kandang ayam grower
(kandang untuk anak ayam yang telah lepas lampu atau kandang untuk rearing). Kandang ini
harus disesuaikan dengan kebutuhan jumlah anak ayam yang akan dimasukkan.
Perlu diperhatikan pada pemindahan anak-anak ayam dari kandang yang berbeda sistem.
Misalnya kalau anak ayam semula dipiiara pada kandang dengan sistem sangkar (caging system)
untuk dipindahkan ke sistem alas (litter system), maka hendaknya pada umur 3-4 bulan. Karena
umumnyq anak-anak ayam yang pindah dari sistem sangkar ke sistem alas sering terjadi
coccidiostat. Pada anak ayam yang dipindahkan dari litter ke sistem sangkar, umumnya anak
ayam sering timbul kanibalisme. Hal ini karena pada waktu sistem litter ada kesibukan mengkais
sekam atau alas yang lain tetapi pada waktu pada sistem sangkar kesibukan itu tidak ada,
sehingga dialihkan untuk mencocok-cocok bulu temannya. Dengan demikian maka pada
minggu-minggu pertama dari pembindahan harus lebih mendapat perhatian.
- Kandang
Di dalam pemeliharaan dapat dipakai kandang dengan sistem alas (litter system) atau
sistem sangkar (caging system). Sebagai patokan maka untuk anak ayam umur 2-3 bulan,
8-12 ekor per meter persegi dan umur 3-5 bulan, 5-8 ekor per meter persegi.
- Pakan dan minum
Pakan yang diberikan ialah makanan B dalam bentuk halus, kasar atau pellet.
Pemberian 2-3 kali sehari.
Kwantum kanan (ransum) yang diberikan tidak lagi terus menerus seperti pada anak
ayam (starter) lagi tetapi harus dibatasi sesuai dengan ketentuan pada daftar
kebutuhan pakan.
Dengan demikian mutu pakan harus benar-benar dijamin. Keberhasilan di dalam
peneluran nanti juga ditentukan perlakuan pada saat grower. Dengan kurang baiknya
pemberian pakan pada waktu grower dapat menyebabkan :
- Waktu peneluran mundur
- Produksi telur sedikit
- Jangka waktu bertelur pendek
Pada tingkat grower ini juga diberikan pakan tambahan berupa sayuran seperti
selada air, kangkung dan lain-lain hijauan yang telah dipotong-potong kecil.
Pemberian itu dilakukan sekitar jam 10-11 pagi, setelah makan pagi. Waktu sekarang
pemberian sayuran ini telah dihentikan dengan pertimbangan adanya bahaya
parasit-parasit yang terdapat pada hijauan tersebut.
Minum tetap tersedia sepanjang waktu dan harus diusahakan agar tetap bersih.
Untuk itu dapat dilakukan pengisian atau penggantian 2 kali sehari. Air minum yang
tersedia dalam tempat minum sebaiknya dibuang untuk menghindarkan bau anyir
(asam) dan kemungkinan-kemungkinan penyakit.
- Pencegahan terhadap penyakit
Pengawasan pada waktu grower tetap dilakukan. Pemberian vitamin B complek
dapat tetap diberikan atau dapat diganti dengan obat-obatan lain yang banyak
mengandung vitamin dengan dosis pencegahan, seperti Terramicin Poultry Formula
dan sebagainya.
- Lain-lain
1. Di dalam memindah anak ayam dari kandang starter ke kandang grower dapat
sekaligus dilakukan seleksi (yaitu memilih anak-anak ayam yang baik).
Anak-anak ayam yang kurang baik harus dipisahkan dengan anak-anak ayam
yang baik untuk menghindarkan kalah makan atau keterlambatan di dalam
pertumbuhan. Pada anak-anak ayam yang kurang baik dapat dilakukan
pemberian pakan yang agak istimewa secara ekstra agar dapat mengejar
kekurangannya. Seleksi ini dilakukan dengan mengingat berat anak ayam dan
kesehatannya.
Anak-anak ayam yang perlu culling (dipisahkan)
- Anak ayam yang tidak aktif, selalu terbelakang. Hal ini memungkinkan sakit
atau kedinginan
- Bulu sayap bergantung atau kumal
- Seluruh bulu tidak megkilat
- Mata sayu tidak liar
- Adanya disqualifcation
Seleksi dan culling ini dilakukan disamping untuk mendapatkan anak-anak ayam
yang baik dan seragam, juga unutk penghematan pakan dan tenaga perawatan
2. Isolir anak ayam yang kurang sehat dan kembalikan ke dalam kandang setelah
sehat betul pada waktu malam hari (untuk menghindari adanya pertengkaran)
3. Jangan mencampur anak ayam yang tidak seumur atau tidak seragam di dalam
satu kandang.

C. PEMELIHARAAN PETELUR
Menjelang ayam-ayam bertelur harus sudah dimasukkan ke dalam kandang khusus petelur
atau battery. Di dalam pemindahan ini harus dilakukan pula seleksi dan pada ayam-ayam yang
kurang baik untuk petelur diafkirkan.
Tanda-tanda ayam yang baik untuk petelur :
- Tidak ada disqualification
- Pertumbuhan sesuai dengan umur
- Sehat, muka cerah, muka jengger pial tumbuh baik dan merah sehat
- Menunjukkan tanda-tanda petelur yang baik
Tanda-tanda petelur yang baik :
- Pada waktu bertelur, jengger, pial membesar merah bercahaya dan mengkilat
- Vent (muara cloaca) besar, lonjong dan lembab
- Public bone tipis dan elastis
- Kulit abdoment lemah dan elastis
- Mata bulat, besar,cerah dan bercahaya
- Kepala kecil tidak gemuk
- Dada dalam dan tulang dada pendek
- Pigmentasi pada kulit, kaki, eyering, earlobe, paruh masih luas

Pemindahan
Apabila pemindahan kemungkinan dilakukan, hendaknya dilakukan pada malam hari
untuk menghilangkan suara gaduh, mudah menangkap, mengurangi stres dan
menghindarkan kemungkinan kanibal.
Cara-cara pemindahan yang kasar dapat memungkinkan stres yang berlebih-lebihan
hingga ayam tidak berproduksi, dapat juga timbul kematian karena telur pecah di dalam.

Kandang
Bagi ayam petelur dapat dipakai sistem litter, slat floor (lantai beruji-ruji atau
battery).
Untuk sistem litter, luas dalam 1 meter persegi dapat diisi 4-5 ekor sedang dengan
battery dapat diisikan 1 atau 2 ekor per lokal, tergantung besar lokalnya dan besar
ayamnya.
Menurut Lloyd Schwitzer, sistem litter 3 ekor/m 2, slat floor 4/m2. Ukuran ini dapat
diatur, dimana makin luas kandang luas tempat yang dibutuhkan makin sempit per
ekornya.

Tempat pakan dan minum


Sekurang-kurangnya 7,5-10 cm panjang tempat pakan perekor dan letakkan sehingga
tidak lebih 3 meter dari ayam. Sedang untuk tempat minum 2,5 cm per ekor seperti halnya
tempat pakan tidak lebih dari 3 meter dari ayam. Hal itu untuk memudahkan ayam
didalam mencapai tempat-tempat tersebut serta mengurangi kemalasan. Pada kandang
battery tempat pakan dan minum dapat disusun bertingkat dengan tempat pakan di
bawah tempat minum.

Sarang
Pada pemeliharaan petelur secara kelompok dengan sistem litter (sistem alas) maka
sarang perlu untuk disediakan. Usahakan setiap lokal sarang untuk 5-7 ekor petelur.
Ukuran sarang panjang 40 cm lebar 40 cm, dan tinggi 35 cm serta penempatannya 50 cm
dari lantai kandang (pada sarang yang terletak dibelakang kandang) dan setinggi lantai
pada yang terletak di depan kandang. Sarang usahakan penempatan di tempat yang
tenang, selalu bersih dan hendaknya dapat dibuka dan ditutup dari luar kandang.

Tenggeran (roost)
Pada kandang dengan sistem alas (litter system) disarankan untuk memakai
tenggeran. Tinggi tenggeran dari lantai 50 cm.

Pengambilan telur
Telur dapat diambil 1 sampai 3 kali sehari dengan waktu yang tetap. Sering atau
tidaknya pengambilan telur tergantung dari sifat-sifat telur. Kalau ternyata ayam
mempunyai sifat kanibal (suka makan telur) pengambilan telur lebih baik agak sering.

Produksi telur
Sebagai ketentuan, rata-rata ayam bertelur pada umur 6 bulan. Walaupun terdapat
perkecualian, seperti pada ayam-ayam ringan (Hy-Line W 36, Enya White, Babcock B 300 F)
kadang-kadang pada umur 4-5 bulan telah berproduksi. Pengafkiran dilakukan pada ayam
umur 22-24 bulan, tergantung dari kemampuan berprdoduksi dan produksi puncak
biasanya dicapa pada umur 8-12 bulan.
D. PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING
Ayam pedaging (Broiler) adalah ayam yang khusus untuk dipotong pada waktu muda, yaitu
umur 8-10 minggu baik jantan atau betina dengan bobot 1,5-2 kg (bobot hidup). Umur
pemotongan umumnya tergantung pada permintaan konsumen, terutama memperhatikan
pada bobot dari ayam.
Sebagai ketentuan dari ayam pedaging ialah :
a. Ayam mempunyai sifat tumbuh bulu cepat, demikian juga tubuh dapat cepat tumbuh
b. Umumnya berdada lebar
c. Mempunyai timbunan daging yang baik
d. Dagingnya menunjukkan kelunakan
e. Umumnya mempunyai warna kuit terang

Pada ketentuan e, warna kulit dikehendaki terang, tetapi terdapat juga perkecualian, dimana
breeder menyesuaikan dengan permintaan dari konsumen. Warna terang umumnya terdapat
pada ayam yang berbulu putih, karena dari sisa-sisa akar bulu atau bulu yang ketinggalan pada
karkas (badan ayam setelah dcabut bulunya) biasanya tidak meninggalkan noda-noda yang
akan mengotori karkas. Berbeda pada ayam pedaging yang berbulu merah atau hitam. Sisa-sisa
akar bulu dan bulu yaang ketinggalan akan memberikan warna yang kurang menarik pada
konsumen.

Kandang
Untuk kebutuhan kandang bagi ayam pedaging, sampai umur 3 minggu pemeliharaan
seperti pada anak ayam tipe petelur. Kandang dapat dipakai sistem litter atau sistem sangkar,
dengan kebutuhan pada anak ayam tipe petelur.
Umumnya pada ayam pedaging pemanas telah dapat dikurangi setelah anak-anak ayam
tampak berbulu hampir lengkap. Terutama pada siang hari, pemanasan dapat dikurangi karena
udara telah cukup hangat.
Selanjutnya setelah berumur 3 minggu akan-anak ayam telah tidak membutuhkan
pemanasan dan telah dapat dipindahkan ke kandang pembesaran (rearing) baik dengan sistem
litter atau sistem sangkar.

Kepadatan kandang
Sebagai patokan dapat dipakai ketentuan
Umur ayam pedaging Kepadatan per meter persegi
0-4 minggu 20 ekor
5-8 minggu 10 ekor
9-12 minggu 7 ekor
Dari hasil penelitian yang dilakukan Richard E Naiola tahun 1979 dengan judul “Pengaruh
Sistem Sangkar dan Sistem Alas Pada Dua Tingkat Kepadatan Terhadap Pertambahan Bobot dan
Konversi Makanan Ayam Pedaging” diperoleh suatu hasil bahwa ayam pedaging pertambahan
bobot dan konversi makanan memberikan hasil baik kalau dipelihara dengan sistem alas
dibandingkan dengan pemeliharaan dengan sistem sangkar dan kepadatan 13 ekor per meter
persegi adalah tumbuh lebih baik serta mengkonversi makanan lebih efisien dari pada
kepadatan 10 ekor per meter persegi.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa kepadatan yang lebih tinggi dapat dipergunakan
asalkan memperhatikan dalam pembuatan kandang.
Sebagai contoh yang perlu diperhatikan ialah kemungkinan ventilasi yang lebih baik,
pemanfaatan dan penempatan wadah pakan dan minum hingga mudah dicapai ayam dan tidak
mengotori atau merusak litter serta bentuk kandang yang baik.

Pakan
Pakan ayam pedaging terdapat perbedaan dengan ayam tipe petelur. Perbedaan terutama
pada kandungan prosentase protein dan jumlah kalori dari ransum pakan.
Sebagai contoh bahwa ayam pedaging umur sampai dengan 4 minggu diharapkan
kandungan protein 23-34% dan pada umur lebih dari 4 minggu kandungan protein 20-21%.
Dalam pemberian pakan tidak ada batasan, diberikan terus menerus (ad-libitum) demikian
juga air minum juga tidak dibatasi.
Keuntungan dari pemeliharaan ayam pedaging ialah adanya waktu yang relatif singkat
telah dapat menghasilkan daging serta risiko gangguan-gangguan penyakit cukup rendah.

Anda mungkin juga menyukai