1
Ternak unggas : ayam pedaging (broiler, ayam ras petelur, burung puyuh, burung
dara, ayam kampong (buras), itik dan lain-lain
3. Ternak Ruminansia : yang mempunyai lambung majemuk yaitu :
Rumen : perut handuk
Reticulum : perut jalan
Omasum : perut kitab-kitab
Abomasum: perut sejati
Ternak non Ruminansia : berlambung tunggal. Missal : kuda, babi, kelinci
(pseudoruminansia), unggas.
Dengan adanya perut majemuk terutama Rumen (ada MO yang mampu
menghasilkan enzim celulase mampu mencerna selulosa (serat kasar)
Materi Peternakan :
Unggas (ayam, itik)
Sapi (potong, perah)
Domba, kambing
Kerbau
Dikumpulkan/ kelompok
Sudah diketik
Sejarah asal-usul ayam yang ada sekarang ini ada 2 teori yang menyatakan :
- Teori Monophylitic Origin
Adanya ayam yang ada sekarang ini berasal dari satu spesies Gallus-gallus/Gallus
banciva
- Teori Polyphylitic Origin
Adanya ayam yang ada sekarang berasal dari 4 spesies/Gallus yaitu : G.
gallus/G.banciva, G. lafayetti, G.Sonnerattii, G. Varius.
2
G. Sonnerattii India barat, selatan
G. Varius Jabar, Flores
Class : standar clasifikasi ayam berdasarkan asal usul ayam letak geografi yang
memberikan perbedaan varuasi bentuk, sifat karakteristik.
Contoh : ayam dari Amerika American Class Dwiguna
Asiatic Class (Asia) layer/ diwiguna
Mediterranean class layer
English Class dwiguna
Breed/bangsa : standar klasifikasi ayam berdasarkan bentuk morfologi dan besar tubuh
dari setiap class
New Hampshire (NH)
Rhode Island Red (RIR)
Wyandotte
Varietas : stand classif ayam berdasarkan pada warna bulu dan bentuk comb.
Missal SCWL (Single Comb White Leg Horn)
Type : stand classif ayam berdasarkan produksinya
Missal : tipe petelur, pedaging, kesenngan, dwiguna
Strain : std classif ayam berdasarkan garis keturunan dan persilangan dari ayam
sehingga menghasilkan suatu bentuk, sifat dan type produksi tertentu. Nama strain diberi
berdasarkan beredernya/ penghasilannya.
Missal :
Hyline
CP
Babcock layer
Ross
Lohman
Hubbard
Indian River broiler
Tatum
Hybro
Pembuatan strain perlu waktu 25 tahun Indonesia belum dapat membuat. Baru bisa
parent stock (♂ + ♀ ) menjadi final stock
Dijual ke peternak
3
Penentuan type
Perlu diperhatikan :
- Type produksi : pedaging, layer, hiburan
- Sifat ayam sesuai pemeliharaan
- Kualitas produksi sesuai kebutuhan konsumen
- Keuntungan yang diperoleh dengan memelihara ayam tersebut
Petelur diutamakan :
Kecepatan mencapai sex maturity yang ditandai dengan peneluran I.
Besar telur ada hubungan SM (sex maturity)
SM cepat telur kecil alat reproduksi belum siap (berkembang sempurna)
(SM : 4.5 bl telur kecil)
6 bl telur besar
↓
(56 gr)
Masa dara pakan proteinnya harus (di (-) agar SM normal (5-5,5) telur dapat besar
- Warna putih yang disukai
- Kecepatan bertelur ∑ telur/tahun dihitung dengan HDA/ HHA
- Suhu lingkungan
- Bebas mengeram (non brodines)
- Bebas kanibal
4
- Perkembangbiakan :
Ada tanggal : besar tubuh, keaktifan, suhu, kualitas dan kuantitas pengelolaan
- Nilai aktif dihitung/ perekor sesuai kg berat hidup
↓
(per + BB)
Kanibal / kanibalisme : patuk mematuk dengan temannya (saling mematuk)
Cara menghindari :
Dipotong paruhnya (debeaking) alatnya dibeaker
Diberi minum dengan NaCl
Dipindahkan sebagian yang tidak berdesakan diberi ventilasi cukup
Penyebab :
Suhu lingkungan ↑, energy pada pakan terlalu ↑ berdesakan, kurang NaCl, kurang
minum
Kapan dilakukan :
Pada udara sejuk/nyaman : pagi/sore umur ± 2 minggu (sudah tumbuh baik)
Alat : debeaker listrik, gunting, solder
5
Sebelum/sesudah diberi anti stress.
Feed Efisiensi tinggi
Konsumsi pakan : pakan yang dimakan guna : pertumbuhan, respirasi, pergantian sel
yang rusak. Walau kecepatan SM berbeda tapi masa produksi ayam tetap sama yaitu
selama 1 tahun puncuk produksi pada 4 minggu setelah bertelur.
90 &
Prod
40 %
20 mg 24-26 mg 32 mg
Setelah 1 tahun produksi tinggal 40%. Padahal produksi 50% sudah dianggap pas
pasan ayam dipotong
6
BIOLOGI AYAM
7
ALAT PENUTUP TUBUH
1. Kulit : epidermis berkembang membentuk : bulu, paruh, kuku, sisik
Dermis comb, pial, cuping telinga (Wattles)
Ayam : tidak mempunyai kelenjar keringat mempunyai glandula uropygialis
(gland minyak : (oil Gland/ preen gland) untuk meminyaki bulunya)
Warna kulit dipengaruhi oleh pigmen
- Kuning : Lipochrom pada epidermis
- Hitam : Melanin pada epidermis
- Biru : Melanin pada dermis
- Hijau : Lipochrom pada dermis, melanin pada dermis
- Warna kulit kuning ada hubungan dengan kecepatan produksi
- Hubungan pemucatan/depigmentasi dengan ↓
Produksi pada :
Vent (kloaka), cincin mata, sudah produksi 7 hari
Cuping telingan sudah produksi 14 hari
Paruh sudah produksi 6 minggu
Shank sudah produksi 6 minggu
Terjadi pemucatan :
Karena produksi telur >> dipergunakan untuk pembentukan kuning telur Lipochrom
dipergunakan untuk membentuk kuning telur, karena kuning telur dari makanan tidak
mencukupi.
Maka untuk makanan, peternak kadang member jagung kuning yang didalamnya
mengandung Xanthophyl.
Jika ayam diberi hijauan sebagai sumber Carotenoid yang dapat membuat warna kuning
telur menjadi kuning.
Bulu sebagai penutup
Berat bulu ayam dewasa 4-9 % x berat hidup. Jumlah bulu 6000-8000 buah
Wyandotte : 9500 buah
Moulting ada hubungan dengan produksi
8
A. Moulting : rontok bulu / meranggas
Hal ini diikuti penurunan produksi dan penurunan berat badan
Moulting secara alam penurunan produksi setelah moulting
Secara buatan produksi akan menurun
Moulting merupakan salah satu usaha managemen pemasaran. Dengan moulting
dapat mengatur pemasaran telur.
Caranya :
Misal, kondisi sekarang harga telur ↓ produksi telur >>>
Peternak melakukan moulting buatan (Forced/ Induced Moulting)
Dengan adanya moulting produksi telur ↓ praktis permintaan telur akan
meningkatkan harga juga meningkat.
Siklus produksi dapat diatur dengan aspek ekonomi dapat ditingkatkan.
Teknik Moulting
1. Dengan obat-obatan
Nitrothiozole 0,1 % selama 26 hari dalam perdangan berupa : 2 amino 5 thiozole
rontoknya akan bersama-sama diberikan lewat makan
2. Dengan hormon (secara hormonal)
H. progesteron disuntikan secara intra muscular(lewat bawah muscular) dengan
dosis 20 mg
3. Mineral MgO 5% selama 10-15 hari
4. Dengan makanan menurunkan Ca dan protein
5. Pemberian cahaya dibatasi
Dengan makanan :
Hari I ayam dipuasakan total selama 1 hari
Hari II ayam dipuasakan pakan, tapi diberi minum
Hari III diberi minum, diberi pakan jatah 50 gr/ekor. Bijian diharap dengan
disusun dengan kadar serat kasar meningkat lama-lama moulting
Cara :
Pada awal peneluran produksi << (< 40 % ) 4 bulan kemudian produksi meningkat
90% lama-lama sampai produksi 1 tahun produksi menurun mencapai 40%.
9
Di saat ini moulting dilakukan dengan demikian tidak perlu DOC (peremajaan).
Dimoulting 1 bulan produksi akan meningkat lagi sehingga hasil meningkat lagi dan
akan memperpanjang produksi ayam itu sendiri selama 1 tahun lagi.
Umur 30 bulan (dengan 2 x moulting). Bila tidak melakukan moulting umur 17
bulan sudah dikawinkan.
Untuk itik masa moulting 3-4 bulan rugi selama 4 bulan perlu makan banyak
untuk mengembalikan kondisinya.
Sebaiknya dilakukan 1 x saja
Umurnya 1 tahun produksi di tambah 1 x moulting. Bila beberapa kali produksi
semakin menurun nilai afkir menurun.
Untuk mengembalikan kondisinya harus diberi pakan dengan protein selama 2
minggu baru diberi pakan normal.
Urutan moulting :
kepala – ekor – dada – tubuh – sayap – ekor
Testis
Ginjal
Vas deferen
Ureter
Papila
10
Pada ♀ :
11
Ovum masak ke osteum (kadang-kadang masuk ke tubuh diserap
(phagositasi). Jika ke osteum fertilisasi. Sperma ayam tahan hidup 10-21 hari. Ke
osteum infundibulum ± 15’ dengan gerak perisfaltik + silindris ke magnum
(3 jam).
Disini ada sel Goblet (mensekresi albumen 50-60% x total telur (ada telur
ringan/berat). Yolk yang sudah terbungkus albumen didorong ke istmus (± air +
garam mineral) dan kerabang tipis 2 helai berpisah daerah tumpul membentuk
rongga udara untuk pernafasan embrio. Saat perputaran dari magnum istmus
terjadi perputaran serat mucin kalaza kemudian didorong ke uterus dan akan
disekresikan. Albumen cair dan mulai terbentuk kerabang telur (terdiri CaCO3
93-98%)
Saat shell disekresikan di uterus akan disekresikan pula cuticula dan zat oophirin
(warna telur) setelah sempurna diovoposrtion (ditelurkan)
12
pada permukaan bagian dalam terdapat dua selaput kerabang (membran shell)
berbentuk serat (fibrosa membran) setebal 70 umyang pada bagian tumpul
membentuk ruang udara. Kerabang telur yang tebalnya 300-400 um dan mempunyai
pori-pori sebanyak 7000-17000 dengan garis tengah antara 6-23 um pada bagian
dalam dan 15-65 um pada bagian luar. Kerabang terdiri dari 98% kalsium karbonat
dan 2% protein sebagai glycoprotein yang terdiri dari asam amino dan karbohidrat.
Pigmentasi pada kerabang berwarna coklat berasal dari dua macam pigmen yang
berasal dari haemoglobin darah. Terakhir berbentuk selubung telur yang disebut
kutikula yang menutupi pori-pori kerabang yang mencegah isi telur terkontaminasi
tetapi masih dapat dilakukan pertukaran gas dengan lingkungan.
Ca ++ Ca ++ ┐
HCO3 - Metabolik
CO2 CO2 H2CO3 Ca++
HCO3 ↓ ↓ CaCO3
CO2 + HCO3 HCO3
+ +
H2O H2O H+ H+
2H+ H+
Buffer oleh
HCO3
Keterangan :
1. Sel telur ( sel germ)
2. Membrana vitelina
3. Ruang udara
4. Kerabang telur (shel)
5. Latebra ( Yolk putih)
6. Yolk (kuning telur)
7. Putih telur (albumen)
8. Challaza
9. Kerabang tipus luar
10. Kerabang tipis dalam
13
B. Sistem Pemuliabiakan (Breeding System)
Dalam sistem pemuliabiakan terdapat 4 (empat) macam :
a. Flock Mating:
Ayam-ayam dikumpulkan secara kelompok atau berombongan di dalam satu
kandang yang besar. Di dalam kandang tersebut terdapat lebih dari satu jantan
dan banyak betina. Umumnya untuk 1 pejantan diimbangi dengan 8 sampai
dengan 10 betina pada ayam-ayam kelas berat atau 1 pejantan diimbangi dengan
10 sampai 12 ekor betina untuk kelas ringan.
Kebaikannya ialan :
o Betina dapat memilih pejantan yang disukai
o Dapat meningkatkan pembuahan
o Telur dapat bertunas dengan baik
Kejelekannya ialah :
o Karena jumlah pejantan lebih dari seekor maka sering terjadi keributan
karena perkelahian
b. Pen Mating :
Di dalam satu kandang terdapat seekor pejantan dengan sejumlah betina sesuai
dengan breed masing-masing
Kebaikannya ialah :
o Betina tidak dapat pilih-pilih pejantan
o Dapat mengarahkan keturunan sesuai dengan pejantan tertentu
o Di dalam perbandingan antara pejantan dan betina yang tepat didapat hasil
pertunasan yang baik
Kejelekannya ialah :
o Kadang-kadang terdapat betina tidak menyukai pejantan tertentu hingga
kurang subur
o Apabila pejantan yang dipasang ternyata jelek, maka hasilnya akan jelek
semua
o Agar pertunasan dapat lebih baik, maka pejantan harus sering mengganti
o Akibat-akibat yang lain ialah pertunasan kurang sempurna
14
c. Stud Mating
Satu pejantan dengan satu betina. Perkawinan dapat dilakukan seminggu sekali,
dimana pejantan harus diketahui mutunya sebaik mungkin.
Kebaikanya ialah :
Keturunannya dapat diarahkan pada sasaran yang dimaksud
Kejelekannya ialah :
o Terlalu banyak tenaga untuk melayaninya
o Memakan waktu untuk mengatur
Kejelekannya ialah
Apabila sperma ayam kotor, maka dapat menggagalkan pertunasan
15
meragukan lagi. Peternak tinggil memikirkan selera konsumen pada hasil yang akan
dihasilkan. Peternak tinggal memikirkan apakah menghasilkan telur yang berwarna
coklat, atau telur yang berwarna putih. Demikian juga peternak sudah tidak perlu lagi
membeli ayam un-sex, karena dengan kemajuan breeding metoda memisahkan jantan
dan betina telah ditemukan dengan baik. Bahkan dengan melihat warna bulu, telah
dapat kita mengetahui jantan dan betina (Auto Colour Sexing)
16
PENGENALAN TERHADAP AYAM RAS
Klasifikasi Ayam
Dalam Systematic Zoology ayam (Gallus Species) dapat disusun sebagai berikut :
Kingdom (kerajaan) : Animal
Phylum (pokok) : Chordata
Class (tingkatan) : Aves
Ordo (bangsa) : Galliformes
Famili (keluarga) : Phasianidae
Genus (marga) : Gallus
Spesies (jenis) : Gallus spc.
Ayam-ayam yang kita kenal saat sekarang, diduga berasal dari ayam-ayam hutan
(spesies Gallus). Dalam hal ini dikenal empat spesies Gallus yang masih hidup sampai
sekarang.
a. Gallus gallus, juga dikenal dengan nama Gallus bankiva atau Gallus ferrudineus.
Tempat hidup disekitar hutan di India, Burma, Siam (Muangthai), Cochin China
(Indo China), Filiphina, Malaysia dan Sumatera Barat.
Tanda-tanda khas :
- Bulu utama pada ekor 14 helai
- Jengger satu buah dan berbentuk gerigi, sedang pialnya dua buah
- Badannya relatif kecil dibanding dengan ayam-ayam yang ada sekarang
Pada yang jantan bulu pada bagian leher, sayap dan punggung berwarna merah,
sedangkan bulu bagian dada dan bagian badan sebelah bawah berwarna hitam.
Pada yang betina, bulunya berwarna coklat bergaris hitam. Telur kecil berwarna
merah kekuningan dan jumlah telur didalam satu periode peneluran hanya
sedikit.
Dengan adanya warna merah pada yang jantan, Gallus gallus ini juga disebut
Red Jungle Fowl.
b. Gallus lafayettii. Hidup di sekitar hutan pula Ceylon, sehingga di kenal juga
dengan nama sebutan Ceylonese Jungle Fowl :
Tanda-tanda khas :
o Hampir sama dengan Gallus gallus, hanya pada Gallus lafayettii yang jantan
bulu pada bagian dada dan badan sebelah bawah tidak berwarna hitam, tetapi
berwarna orange ; dan bagian tengah dan jengger berwarna kuning yang
dikelilingi oleh bagian telinga berwarna merah. Sedangkan Gallus gallus
jengger keseluruhannya berwarna merah
o Kulit telur berbintik-bintik
17
c. Gallus sonneratii, terdapat disekitar hutan India bagian barat daya, dari Bombay
sampai Madras
Tanda-tanda khas :
o Hampir sama dengan Gallus gallus, hanya ada aspek warna keabu-abuan
o Telur kadang-kadang berkulit bintik-bintik dan kadang tidak
Dengan adanya warna keabu-abuan ini maka juga disebut Grey Jungle Fowl
d. Gallus varius, terdapat di sekitar hutan Jawa Timur, Bali, Lombok
Tanda-tanda khas :
o Jengger satu buah bentuk licin tidak bergerigi (permukaan jengger sebelah
atas licin halus)
o Pialnya satu helai, diantara kedua belah tulang rahang bawah
o Bulu ekor utama 16 helai
o Bulu leher yang jantan pendek-pendek dan bulat bentuknya
o Warna bulu yang jantan hitam dilapisi oleh lapisan yang berwarna kehijauan
pada permukaan atasnya. Oleh karena itu juga disebut Green Jungle Fowl. Di
daerah Jawa Barat jenis ini dikenal dengan sebutan Kasintu atau Cangehgar.
18
Strain, hasil seleksi dalam breeding untuk tujuan tertentu. Biasanya
cenderung pada tujuan komersial atau nilai ekonomis tinggi (high
producers). Dapat juga disebut sekelompok ternak ayam yang
mempunyai nilai ekonomi produksi tinggi yang dapat diturunkan
Spesies (jenis), ialah sekelompok hewan yang secara alamiah dapat mengadakan
interbreeding satu dengan yang lain secara kontinyu (dalam Animal
Breeding. Jay L. Lush)
Diatas terbaca adanya The American Standard of Perfection. Badan ini terbentuk
dari perkembangan gabungan peternak yang semula berkedudukan di Buffalo, New
York tahun 1873 dengan sebutan The American Poultry Association. Tujuan gabungan
ini ialah untuk menentukan standar dari unggas jinak (domestic poultry) yang jumlahnya
banyak sekali untuk menjadi sejenis dalam tingkat-tingkat pemuliabiakan.
Tahun 1874, gabungan tersebut berubah menjadi The American Poultry of
Excellent dan terakhir menjadi The American Standard of Perfection.
Asal-usul terbentuknya bangsa-bangsa ayam yang dikenal sekarang, terdapat dua
teori :
a. Teori Monophyletic
Teori ini dikemukakan oleh Charles Darwin (1868), dimana dikemukakan bahwa
yang menurunkan bangsa-bangsa ayam sekarang adalah hanya jenis Gallus-
gallus.
Alasannya ialah :
o Gallus gallus mudah dikawinkan secara bebas dengan bangsa-bangsa ayam
yang ada sekarang, sedang ketiga jenis lainnya sangat sulit
o Filia pertama (generasi pertama) antara Gallus gallus dengan bangsa ayam
yang ada sekarang biasanya bersifat subur. Sedangkan pada jenis yang
lainnya umumnya bersifat mandul
o Pada ayam-ayam seperti Brown Leghorn dan Black Breasted, Red Games,
dalam beberapa hal terutama warna bulunya mirip dengan Gallus gallus
o Dari percobaan-percobaan perkawinan bangsa-bangsa ayam yang telah jinak
sewaktu-waktu didapat keturunan yang mirip Gallus gallus (reversion)
b. Teori Polyphyletic
Mengemukakan dua kemungkinan mengenai terbentuknya bangsa-bangsa ayam
yang ada sekarang. Pertama kemungkinan dibentuk oleh lebih dari satu jenis
yang ada dan kemungkinan kedua ayam-ayam yang ada sekarang dibentuk oleh
jenis yang ada sekarang dengan jenis lain.
19
Alasannya ialah :
o Bangsa-bangsa yang terbentuk di dalam Kelas Mediterranean, mungkin
diturunkan oleh sekurang-lurangnya 2 jenis dari ke 4 jenis yang ada,
sedangkan bangsa-bangsa dari Kelas Asia kemungkinan diturunkan dari
nenek moyang jenis-jenis ayam yang telah musnah. Alasan ini dikemukakan
oleh karena adanya perbedaan prinsipil antara bangsa ayam Kelas
Mediterranean dan Kelas Asia.
Beda
Kelas Mediterranean Kelas Asia
Badan relatif kecil Badan relatif besar
Sayap relatif panjang, sehingga dapat Sayap relatif pendek, tidak kuat
dipakai untuk terbang untuk terbang
Posisi ekor tegak Posisi ekor kebawah
Temperamen mudah kaget (nervous) Temperamen lamban (phlegmatic)
Cakar (shank) tidak berbulu Umumnya cakar (shank) berbulu
Umumnya telur berwarna putih Umumnya telur berwarna coklat
Foramen occipital bentuk lonjong Foramen occipital bentuk lonjong
horizontal vertikal
Jengger dan pial baik jantan atau Jengger relatif kecil
betina relatif besar
a) Klasifikasi standard, ialah berdasarkan tempat ayam ras itu. Di dalam pembagian
ini, lazimnya dipakai istilah-istilah seperti kelas, bangsa, varietas dan strain
b) Klasifikasi ekonomi, pembagian berdasarkan penggunaan atau tujuan
pemeliharaan ayam dan menurut sifat produksi utamanya. Yang lebih populer
disebut dengan tipe ayam ras.
Tipe-tipe ayam ras yang telah dikenal ialah :
o Tipe petelur
o Tipe pedaging
o Tipe dwiguna
o Tipe fancy
Tipe petelur, adalah jenis-jenis ayam yang sangat efisien dalam menghasilkan
telur.
20
Tanda-tanda umum :
o Temperamen mudah kaget (nervous)
o Badan relatif kecil dan bentuknya langsing
o Cepat dewasa
o Kemampuan bertelur tinggi (telur banyak dan besar)
o Sifat pengeram umumnya sudah tidak ada
o Karena kecil, maka jumlah makanan sedikit
Contoh ayam-ayam tipe petelur ialah : ayam-ayam dari sekitar laut tengah (Kelas
Mediterranean) sedangkan yang paling terkenal ialah White Leghorn.
Tipe pedaging adalah jenis ayam yang efisien dalam menghasilkan daging
Tanda-tanda umum :
o Bentuk badan besar , kuat dan penuh daging
o Temperamen lamban dan tenang
o Kemampuan bertelur rendah
o Pada beberapa bangsa ayam memiliki bulu pada kaki
o Pada jenis-jenis tertentu mempunyai sifat lambat dewasa
Contoh ayam-ayam pedaging ialah ayam-ayam yang berasal dari Inggris (Kelas
Inggris) seperti Cornish, Sussex, dan Dorking; dari ayam-ayam yang berasal dari
Asia (Kelas Asia) seperti Brahma, Langshan.
Tipe dwiguna, yaitu ayam yang efisien dalam menghasilkan telur dan daging
Tanda-tanda umum :
o Badan sedang besarnya
o Kurang lincah dibandingkan tipe petelur tetapi juga tidak selamban tipe
pedaging
o Produksi telur cukup tinggi
Contoh ayam-ayam tipe dwiguna ialah ayam-ayam dari Amerika (Kelas
Amerika) seperti Rhode Island, Plymouth Rock dan New Hampshire dan ayam
dari Inggris seperti Australorp.
Tipe fancy, yaitu ayam-ayam untuk perhiasan dan kesenangan. Dipelihara bukan
dengan tujuan telur atau daging tetapi semata karena bentuk tubuh yang menarik
atau bulu yang indah dan sebagainya.
Contoh ayam-ayam tipe fancy ialah Bantam, Yokohama (Jepang), ayam kate dan
ayam kapas.
21
PEMBAGIAN KELAS DARI BANGSA TERNAK AYAM
Beberapa kelas dari bangsa ayam yang telah disahkan berdasarkan kriteria-
kriteria dalam The American Standard of Perfection dan juga memiliki arti penting dari
segi ekonomi terdapat 4 (empat) kelas.
a. Kelas Amerika (American Class)
Ayam-ayam mula-mula dibentuk dan dikembangkan di Amerika
Sifat-sifat umum :
o Warna kulit kuning
o Cakar (shank) tidak berbulu
o Daun telinga merah
o Umumnya warna kulit telur coklat (kecuali Lamonas, warna kulit telur putih)
Contoh bangsa-bangsa ayam kelas Amerika ialah :
o Plymmouth Rock
o Rhode Island
o Wyandottes
o New Hampshire
o Lamonas
o Yersey White Giants
o Yavas
o Chantecler dan lain-lain
b. Kelas Mediterranean (Mediterranean Class)
Merupakan bangsa-bangsa ayam yang dikembangkan disekitar daerah Laut
Tengah.
Sifat-sifat umum :
o Umumnya kulit bewarna putih (kecuali Leghorn dan Anconas berkulit
kuning)
o Daun telinga warna putih atau perak
o Cakar (shank) tidak berbulu
o Jengger dan pial relatif besar baik pada yang jantan ataupun betina
o Temperamen nervous
o Jarang bersifat pengeram, umumnya petelur yang baik
Contoh bangsa-bangsa ayam kelas Mediterreanean ialah :
o Leghorn
o Minorca
22
o Anconas
o Blue Andalusian (dari P. Anadalusian, Spanyol)
o White Faces Black Spanish
o Buttercup (dari Cicilia) dan lain-lain
23
c. Kelas Inggris (English Class)
Merupakan bangsa-bangsa ayam yang dikembangkan di Inggris
Sifat-sifat umum :
o Warna kulit umumnya berwarna putih (kecuali Cornish dengan warna kulit
kuning)
o Daun telinga merah
o Cakar (shank) tidak berbulu
o Kulit telur coklat (kecuali Dorking dan Redcap dengan kulit telur warna
putih)
Contoh bangsa-bangsa ayam kelas Inggris ialah :
o Orpington
o Cornish
o Dorking
o Sussex
o Australorp dan lain-lain
d. Kelas Asia (Asian Class)
Merupakan bangsa-bangsa ayam yang dikembangkan di Asia
Sifat-sifat umum :
o Badan relatif besar
o Temperamen lamban
o Shank (cakar) berbulu
o Daun telinga merah
o Kulit badan berwarna kuning (kecuali Langshan dengan kulit putih)
o Kulit telur berwarna coklat
Contoh bangsa-bangsa ayam kelas Asia ialah :
o Brahma
o Langshan
o Cochin
Kelas Asia ini berandil besar dalam menentukan pembentukan bangsa-bangsa
ayam dari Kelas Amerika dan Kelas Inggris.
Selain keempat kelas diatas, sebenarnya masih ada kelas-kelas lain, tetapi karena
tidak mempunyai arti yang penting dari segi ekonomi maka kurang populer.
24
b.White Leghorn b. Black Minorca
25
d.Light Brahma d. Black Langshan
26
Jengger strawberry Jangger Bentuk V ( V.shaped)
( Straberry comb)
27
2. Rhode Island
Keadaan tubuh hampir sama dengan Plymouth Rock dan dikenal diantara
varietas Red (merah) dan White (putih).
Rhode Island Red, tubuh agak panjang, kompak dan dwiguna. Warna bulu
coklat kemerah-merahan, kecuali bagian bawah bendera bulu sayap kedua,
penutup ekor, bulu sabit, ekor, adalah hitam. Paruh, cakar dan kuku berwarna
kemerahan tanduk. Kulit telur berwarna coklat, jengger dan pial berwarna merah
cerah, jengger tunggal dan mata kuning kecoklatan.
Rhode Island White, merupakan perkembangan dari White Wyandottes,
Partridge, Cochin, dan Rose Comb White Leghorn. Merupaan varietas dengan
jengger rose, dimana warna putih bebas noda.
3. Wyandottes
Bertubuh bulat dan cepat tumbuh bulu. Punggung agak pendek dan melekuk
agak dalam. Terdapat banyak varietas diantaranya : White, Buff, Black,
Columbian, Partridge, Silver Penciled. Yang lebih dikenal ialah varietas Silver
Laced Wyandottes.
Silver Laced Wyandottes, warna sangat menarik. Pada yang jantan, hackle,
punggung, pelana putih platina dan hackle, pelana terdapat garis-garis hitam.
Bulu tubuh, dada, putih bergaris hitam, bulu sayap utama hitam dengan bawah
putih, ekor hitam.
28
Terdapat varietas jengger tunggal dan rose
o Jengger tunggal, pada yang jantan besar/ sedang dan jengger berdiri dengan 5
regular, jengger dengan lekukan yang dalam. Jengger tegak dari depan
sampai ke belakang. Pada yang betina jengger tegak atau kadang-kadang
roboh
o Jengger rose, pada yang jantan besar atau sedang dan segi empat, di depan
bebas lipatan, berkembang biak, berdiri dimuka belakang
Pada ayam betina jengger kecil bersih. Dari jengger tunggal terdapat varietas
buff, black, red, silvers, columbian, black tailed red. Dari jengger tunggal dan
rose, terdapat varietas white, dark, browns, light.
2. Ancona
Menyerupai Leghorn dan mempunyai bulu hitam, kecuali beberapa bulu terdapat
bercak-bercak putih
3. Minorca
Berbulu panjang dan berjengger lebar serta pial lebar. Merupakan ayam terbesar
dari kelas Mediterranean. Terdapat varietas black, white dengan jengger tunggal
dan rose
4. Blue Andalusian
Seperti pada Plymouth Rock dan tidak baik untuk produksi telur. Warna bulu
kebiruan, pada yang jantan dan pada yang betina hitam : biru : putih = 1:2:1
29
Besar badannya sedang dan jengger bentuk rose
6. Cornish
Merupakan type pedaging dengan bulu yang kompak. Breas sangat dalam dan
lebar. Terdapat varietas Dark, White, White Laced Red
d. Kelas Asia
1. Brahma
Terdapat varietas Buff, Light, dan beberapa seperti warna Columbian Plymouth
Rock dan Dark seperti warna Silver Penciled Plymouth Rock
2. Cochin
Terdapat varietas Buff, Black, White, Partidge
3. Langshan
Terdapat varietas Black dan White
Ketiga contoh ayam/ bangsa ayam tersebut memiliki tubuh yang besar, dengan
ditutup oleh bulu yang tebal dan bulu tumbuh sampa ke kaki.
30
o Hubbard Broiler
n. Harmen Black Sex Link
Hisex
SAPI PERAH
Bangsa sapi perah dibagi 2 :
1. Sapi dari daeah subtropis ( 4 musim)
2. Sapi dari daerah tropis ( 2 musim)
31
o Asal dari Pulau Yersey Inggris
o Warna tidak uniform
o Ada warna kuning s/d hitam
o Ada warna merah s/d merah tua
o Warna yang digemari coklat muda dengan hitam pada kepala
o ♂ warnanya lebih tua
o ♀ dewasa beratnya 1.200 – 1.600 lb
o Bentuk indah mencerminkan sapi perah makin ke belang makin berat
Sifat-sifat :
o Tenang tapi dapat hidup di daerah panas dan pada tanah yang tidak begitu
subur
o Keistimewaan punya kecepatan (kecakapan) merumput dengan baik
o Produksi susu 8319 lb/laktasi. Kadar lemak 5,7 %
o Warna lemak kuning, butirnya besar sehingga mudah dibuat mentega
c. Sapi Quemsey
o Asal Inggris
o Warna kuning terang hampir merah dengan tanda putih pada dahi
o Pada kaki, kipas ekor dan belakang ada warna putih
o Besarnya sapi :
♀ = 800 – 1.300 lb
♂ = 1.700 lb
Sifat-sifat :
o Lebih tenang dari Yersey tapi tidak setenang sapi FH
o Memiliki kecakapan merumput dengan baik, produksi 179 lb/laktasi
o Kadar lemak 4,7 %
o Warna lemak kuning bersih dengan butiran besar sehingga dapat dibuat
mentega dengan baik
d. Sapi Brown Swiss
o Asal Swiss
o Warna kuning terang sampai hitam
o Berat
♀ = 12.00 – 1.600 lb
♂ = 1.600 – 2.400 lb
32
o Sifatnya : tenang, jinak, pandai merumput. Produksinya 10.860 lb/laktasi
dengan kadar lemak 4,1 %
o Keistimewaan warna lemak putih sehingga susunya putih
e. Sapi Ayshire
o Asal Skotlandia
o Warna sapi putih dan merah
o Sifanya tenang dan pandai merumput
o Hidup di daerah tidak subur
♂ = 1.600 – 2.300 lb
♀ = ± 1.250 lb
o Produksi susu 10.312 lb/laktasi, kadar lemak 4%
Jenis-jenis sapi yang lain dari subtropis :
o Red Danish Denmark
o Duch Belted Belanda
o Milking Shorthorna
33
TEKNIK PEMELIHARAAN
2. Perawatan tidak betul meskipun pedet lahir sehat. Ex. Pada waktu kelebihan susu
diberikan banyak pada pedet setelah susu habis jatah berkurang.
3. Faktor penyakit dan juga faktor lain karena jatuh, terhimpit, terinfeksi bakteri atau
konstruksi kandang yang salah. Tidak diberikan colostrum (susu jolong) atau susu
yang pertama kaluar, yaitu cairan yang keluar dari ambing susu setelah beranak.
Berjalan pada hari pertama -hari ke-7 (min. 3 hari).
Perawatan pedet ada 2 macam :
a. Dikumpulkan dengan induk
- Sejak lahir -3 hari baru dipisahkan karena untuk mendapatkan colostrum.
- Sejak lahir -disapih + 3 bulan.
34
b. Dipisahkan sejak lahir + 3 bulan.
35
Hal Yang harus Diperhatikan Setelah pedet Lahir
Tempat sapi yang akan melahirkan diberi alas (beeding) dari jerami yang bersih
dan kering. Setelah lahir harus cepat-cepat dibersihkan lendir yang ada pada mulut dan
hidung untuk pertolongan pernafasan. Jika sudah dibersihkan belum dapat bernafas
maka digerakkan kaki depan, dada ditekan untuk menstimulir jantung. Jika tetap
keadaannya, kedua kaki diangkat dan ditarik seperti menolong pernafasan. Jika sudah
bernafas baru diputus tali pusarnya dan diberi Yodium agar tidak infeksi. Jika induk
sayang pada anaknya biasanya menjilat pedetnya sambil membersihkan, maka pekerjaan
peternak lebih ringan. Atau diberi garam dapur pada tubuh pedet supaya dapat
menstimulir induk untuk menjilat. Jika sudah bersih (normal) baik dipisah tua tidak ± ½
jam akan berdiri dan jatuh lagi dan seterusnya sampai kuat berdiri sehingga beeding
harus empuk. ± 1 jam bila dikumpulkan dengan induk secara insting akan mencari
ambing dari induk. Maka sebelum mengecup puting, perlu dibersihkan dulu dan
pancaran susu pertama kedua dibuang.
Pemberian colostrum setiap berat badan pedet 6-l0 kg diberi 1 kg atau 1 liter.
Bila berat 8 kg diberi ± 12,5 % colostrum sangat baik, karena mengandung zat Laxantia
dan zat antibodi. Tujuan diberi colostrum adalah untuk mengeluarkan tahi gagak
(mucohium) yang bentuknya hitam dan kelet dapat keluar ± 2 jam setelah minum
colostrum.
Colostrum buatan :
Telur + minyak kastroli + air susu murni : (l butir + l5 tetes + ½ liter).
Jika tidak diberikan/tidak ada colostrum maka dibuat colostrum buatan yang bahan-
bahanya terdiri dari :
- ½ liter air susu
- 1 sdt. Minyak ikan
- 1 butir telur dikocok
- ½ liter air hangat
36
Jika sudah 2 jam baik mendapat colostrum atau tidah miconium belum keluar maka
diberikan 2 sdt. castroli sebagai pengganti zat laxantia. Colostrum diberikan 3 x sehari.
37
Ad.2. The nipple pail feeding
Hampir sama dengan di atas hanya ember diberi kenyutan / dot pada bagian bawah.
Ad 3. Bottle feeding
Dengan menggunakan botol dimasukkan ke mulut agak tepi menggerakkan dapat
menutup dan membuka.
38
KANDANG PEDET
Observation pens
Dipakai untuk pedet sejak lahir 10 hari. Tujuannya untuk ceking /mengikuti
perkembangan pedet sampai dengan umur tersebut. Kandang dibuat untuk tiap 1 ekor.
Di dalam kandang ini pedet harus dijaga temperaturnya dan alas dibuat setebal mungkin
dan kering.
Individual pens
Yaitu kandang pedet dalam satu ruangan untuk satu ekor pedet, digunakan untuk pedet
berumur 7 -10 hari 8 -10 minggu. Lantai kandang miring 7%.
Group pens
Tiap kandang dapat diisi lebih 2 ekor (misalnya 10 ekor). Dibuat sekat-sekat
yang bertujuan untuk pada saat pedet minum tidak saling bersinggungan karena kalau
salah satu pedet pada bagian perut, bagian tubuh yang lain basah terkena air susu maka
39
akan dikucup oleh pedet yang lain, bahayanya bulu-bulunya akan masuk ke dalam alat
pencernaan sehingga terdapat bulu-bulu di dalam obimasum.
Pemberian Hijauan
Pertama kali : 1 – 2 minggu yang bertujuan untuk melatih keaktifan rumennya.
3-4 minggu : dapat diberikan makanan penguat (konsentrat) ¼ kg /ekor/hari dengan cara
mengoles-oleskan makanan tersebut pada mulutnya atau makanan tersebut ditambahkan
pada ember yang ada air susunya. Makanan penguat semakin ditingkatkan pemberiannya
sehingga umur 2 bulan : ½ kg/ekor/hari, 6 bulan : 1 ½ kg/ekor/hari. Pada umur 3
minggu sudah diberikan air minum yang bersih untuk pedet tersebut, dimana konsentrat
mempunyai kandungan protein 12-13% apabila hijauannya baik, apabila hijauannya
jelek l5 -16%. Penyapihan pedet pada umur 3-3 ½ bulan,
40
PEMELIHARAAN
41
Perawatan sapi yang sedang bunting
Makanan penguat 6-10 pound/lbsArari (3-5 kg/hari/ekor) menjelang kelahiran.
Intermitten milking
Pemerahan diturunkan dalam arti pemerahan yang berseling sehingga tidak
kontinu, yang biasanya diperah 2x sehari kemudian menjadi l x sehari kemudian menjadi
1 x 3 hari dan seterusnya. Apabila ambingnya tidak besar dapat diberhentikan langsung.
Incomplete milking
Biasanya diperah 4 liter, 2 liter dan kemudian 2 iiter dan seterusnya (dikurangi
volumenya)
42
Tanda-tanda sapi yang akan beranak :
- Gelisah
- Nafsu makan berkurang
- Pada pangkal ekor mengendor
- Vulvo (alat kelamin luar) mengendor dan lendir putih (slem) keruh dan kental
Proses Pemerahan
Anatomi ambing
Ambing dibagi 2 :
o Belakang ambing : rear adder
o Muka ambing : fore ader
Dari atas
Keterangan :
2
4 1. Central vall
2. Membran tipis/kwarter
3. Onterwall
5 1 4. Quarter muka
5. Quarter belakang
3
43
puting normal jumlah 4
Perbandingan quarter (bagian ambing) muka : belakang = 4:6
Ovulus
Glancistern
Spincter /otot
Steack canal
1. Lumen
2. Myophythetial cell (musculus)
3. Sel secratopalis
4. Ductus mamilaria milk
44
Proses keluarnya air susu
Bila kita akan mengadakan pemerahan, maka ambing perlu dicuci dengan air
hangat-hangat kuku yang berfungsi untuk merangsang atau stimulan. Setelah ada
rangsangan maka rangsangan tersebut dikirim ke otak. Dari otak ada order ke hipephysis
parsposterior yang mengeluarkan hormon oxytosin untuk dicurahkan pada aliran darah.
Aliran darah akan menuju ke jantung dan akhirnya sampai pada ambing. Di sini akan
memberijan rangsangan pada mycephythelial sell dengan adanya rangsangan maka
darah yang mengalir semakin banyak. Kemudian oleh sel-sel sekretoris darah akan
diubah menjadi air susu. Pembentukan air susu akan terhenti pada tekanan 25-40 mmHg.
Jika lumen sudah penuh maka pembentukan air susu akan terhenti dengan sendirinya.
Sejak timbulnya rangsang sampai dikirim ke otak yang memberikan order ke sell
dengan adanya rangsangan maka darah yang mengalir semakin banyak. Kemudian oleh
sel-sel sekretoris darah akan diubah menjadi air susu. Pembentukan air susu akan
terhenti pada tekanan 25-40 mmHg. Jika lumen sudah penuh maka pembentukan air
susu akan terhenti dengan sendirinya. Sejak timbulnya rangsang sampai dikirim ke otak
yang memberikan order ke hyphaphysis par pasterior membutuhkan waktu 45-60 detik.
Oleh karena itu ambing harus cepat diperah karena hormon oxytosin memberi
rangsangan ± 708 menit.
Apabila glans cistern mengendor, maka air susu akan mengalir keluar. Pada
waktu memerah jangan ada rasa takut sebab ada hormon adrenalin yang dihasilkan oleh
glandula adrenalis yang sifatnya akan menyempitkan pembuluh darah. Hormon itu
bekerja bertentangan dengan hormon oxytosin sehingga air susu tidak akan dihasilkan.
Bentuk ambing
1. bentuk cerobong
2. Bentuk kantong
3. Bentuk pendek
4. Bentuk sedang
5. Bentuk seperti perahu (bagus)
45
Bentuk puting
1. cylindris (bagus semua)
2. Botol
3. Pensil
4. Balon
5. Tebal/besar
Jarak normal
Jarak berdekatan
Cara pemerahan :
1. Bersihkan kandang dan sapi yang harus dilakukan
2. Kebersihan dan kesehatan si pemerah
3. Kebersihan perawatan seperti milk can (ember susu), handuk putih
Sebelum sapi diperah maka ekor diikatkan pada salah satu kakinya agar tidak
menganggu. Ambing dicuci dengan air hangat dan dilap dengan handuk putih dberikan
vaselin/minyak kelapa sebagai pelumas supaya tidak sakit. Pancaran 2-3 dibuang apabila
akan mengetes air susu pancaran 1-3 dapat ditampung pada cawan beralur (strip cup
test) bila susu normal akan mengalir dengan alurnya, jika tidak akan kebalikannya.
46
Pemerahan dapat dilaksanakan dengan tangan atau mesin. Jika dengan mesin
kesulitannya bila puting susu besar dan letak puting saling berjauhan, terpaksa sapi
tersebut tidak dapat diperah (dicolling). Bila perahan dengan tangan bentuk puting
bentuk pensil cukup dengan 2 jari. Jika puting cukup besar dapat dilaksanakan dengan 5
jari.
47
Ad. 2. Individu
Prestasi berdasar penilaian indvidu dalam suatu kontes
Penilaian Prod as/laktasi
Excellent 14,034 ± 7.000 lt
Very good 13,267 6.600 lt
Good plus 12,688 6.300
Good 12,150 6.000
Fair 11,621 5.800
Poor 10,970 5.500
50
40
30
20
10
50-60 hr 260-270hr 305 365
Kering
hari ke ….
48
Produksi mula-mula rendah kemudian naik sampai puncak produksi pada hari ke
50-60 setelah beranak, kemudian turun lagi dan pada hari 260-270 ada penurunan karena
hewan bunting tua. Dan 2 bulan sebelum beranak sapi dikeringkan
1 2 3 4 5 6 7 8 305 365
Puncak produksi dicapai pada minggu ke 3-6 kemudian akan mengalami keturunan
Ad. 5 Musim
Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan stabil maka kita butuhkan musim.
Temperatur ideal 30-600 F (-1/-150C) untuk sapi daerah sub tropis, sedang daerah tropis
50-800 F . Temperatur kritis daerah sub tropis 80-850 F (27-280C).
Penelitian mengemukakan :
Temperatur kritis sapi FH = 800 , 60 F (270C)
Brown Swiss = 820 , 40 F (280C)
Yersey = 860 F (300C)
Brahman = 950 F (350C)
Pada saat cold stres makan banyak untuk menahan dinginnya temperatur
lingkungan dan jika temperatur tubuh naik makanan berkurang.
49
Grafik Hubungan : temperatur makanan dan produksi
Milk produksi
Jumlah makanan
produksi
(Feed konsumsi)
0 20 60 80
Puncazk produksi dicapai pada sapi-sapi yang beranak pada musim Fall, Winter,
Spring. (Produksi susu tinggi maka kadar lemak turun diikuti kadar protein sebagai
catatan)
Winter
Spring
Ad. 6 Kebuntingan
Biasanya perkawinan dilakuka setelah 2-3 bulan setelah beranak, sejak kawin
permulaan kebuntingan sampai 180 hari dari perkawinan (6 bulan) terjadi penurunan
tapi tak berbeda nyata (Non Significan) sedang antara 181 hari -223 hari penurunan
kelihatan sekali (berbeda nyata) penurunan ini dapat 3-4 x dari sebelumnya. Karena
banyak digunakan untuk pertumbuhan foetus (butuh 400-600 lbs) atau 200-300 liter, hal
inilah yang menyebabkan penurunan produksi.
50
Sapi B diperah 3x/hari – produksinya x + y
Tapi ada juga pemerahan 2x/hari produksi konstan, sedang produksinya dapat
turun juga jika diperah 3x/hari ini malah turun karena faktor pelakuan.
Foley mengatakan bahwa pemerahan 2-3x/hari kenaikan produksi 10-25% ,
sedang 3-4x/hari kenaikan produksi 25-30%. Pemerahan lebih 2x/hari biasanya
dilakukan pada bulan ke 2-3 (60 hari-90 hari) setelah beranak memang produksi tinggi
jadi pemerahan 2 x/hari akan meningkatkan produksi dan persirensinya (kemampuan
mempertahankan produksi).
Ad. 10 Pengeringan
Pengeringan yang lebih 8 minggu sebelum beranak (± bulan) dari pada
pengeringan yang dilaksanakan 6 minggu sebelum beranak. Hal ini dapat ditunjukkan
pada prestasi laktasi berikutnya.
Ad. 11. Hormonal
Faktor hormonal akan berpengaruh pada produksi susunya karena hormon ada
bersifat positif dan negatif.
Yang bersifat positif = laktogen; tiroxin
Yang bersifat negatif = epineprin (adronalin)
Hormon ocytoxin berfungsi sebagai pelepasan air susu (let down of milk)
51
Sebab pemberian ransum akan mempengaruhi proses terbentuknya air susu. Jika
makanan diberikan berlebihan maka sapinya produksinya rendah memang dari sapinya
sendiri yang jenis produksi rendah. Jika produksi tinggi maka sapi perlu pemberian
pakan ditingkatkan. Juga pemberian pakan berlebihan belum tentu tinggi. Pemberian
ransum tergantung berat sapi, produksi keadaan sapi, kadar lemak, umur, jenis ♂ atau
betin.
Contoh : sapi 2 ekor diletakkan pada petani dengan makanan seadanya (poor
feed) ini pada tahun I, dan pada tahun II + III dimasukkan pada kandang penelitian
dengan makanan yang baik (good feed) sisa diatur, maka produksinya jauh berbeda.
Sedang tahun ke IV dikembalikan pada petani dengan makanan poor feed maka
produksi akan turun dibawah peaknya (puncaknya). Produksi pada tahun IV akan lebih
rendah dari produksi pada tahun II dan III akan tetapi lebih baik daripada produksi tahun
ke I, karena tahun ke IV sudah mengalami pelakuan pada makanan dan sewaktu
dikandangkan.
52
Letak puting : jarak sempit, agak tersembunyi juga mempengaruhi faktor
pemerahan.
Ad. 16 Umur
Umur sapi beranak I umur 2-3 tahun (2 year old)
Umur sapi beranak II umur 3-4 tahun (3 year old)
Umur sapi beranak III umur 4-5 tahun (4 year old)
Umur sapi beranak IV umur 5-6 tahun (5 year old)
Umur sapi beranak V umur 6-7tahun (maturity mature cows)
53
Produksi tertinggi pada sapi umur 5-7 tahun atau pada sapi laktasi ke 4 dan ke 5,
bila sapi umur 8-12 tahun terjadi penurunan produksi bila sapi beranak pada umur :
8 tahun produksinya 99%
9 tahun produksinya 98%
10 tahun produksinya 97%
11 tahun produksinya 94%
12 tahun produksinya 91%
Penurunan ini relatif kecil bila sapi beranak pada umur 12 tahun atau lebih
penurunanya semakin drastis karena sapi itu sudah tua pada umur 8-10 tahun ada
penurunan sedikit dan setelah 10 tahun maka akan dilakukan culling
(disingkirkan=afkir).
54