1660
PRODUKSI PERTANIAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
AKADEMI PERTANIAN YOGYAKARTA
(APTA)
2021
KATA PENGENTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT , atas berkah dan
rahmat serta hidayah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas peternakan yang berjudul “15 penyakit pada unggas” ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 3
B. Tujuan .......................................................................................... 3
C. Manfaat ........................................................................................ 3
A. Latar Belakang
Unggas terutama ayam merupakan ternak yang paling popular di tingkat
masyarakat di seluruh pelosok permukiman, seiring semakin
meningkatnya jumlah polpulasi ternak unggas menjadi sebuah kekuatiran bagi
masyarakat terhadap serangan penyakit terhadap ternak ayam yang
dipelihara/dikembangkan. Maka, sangat penting bagi masyarakat yang
membudidayakan unggas untuk mengetahui barbagai macam penyakit unggas
serta cara pengobatannya agar dapat meminimalisir kerugian yang ddi sebabkan
oleh penyakit tersebut. Berdasarkan penyebabnya, penyakit pada unggas
dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu sebagai berikut;
B. Tujuan
1.Untuk mengetahui penyakit pada unggas.
2. Untuk mengetahui cara pengobatan unggas yang terpapar penyakit.
C. Manfaat
Menambah ilmu pengetahuan tentang macam-macam penyakit unggas
dan cara penanggulangannya agar dapat meminimalisir kerugian yang
disebabkan oleh penyakit tersebut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
syaraf. Pada ayam pembibitan ditemukan adanya daya tetas telur yang
menurun dan anak ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit AE.
5
peternakan yang baik. Pengobatan pada suatu flok dengan sulfonamide atau
antibiotik direkomendasikan. Berbagai
macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline,
sulfamethazine semuanya efektif, tapi sulfadimethoxine merupakan obat
yang paling aman.
6
7. Penyakit Inclusion Body Hepatitis (IBH)
Penyebab : Penyakit Inclusion Body Hepatitis (IBH) disebabkan
oleh Adenovirus, familia Adenoviridae. IBH disebabkan oleh sedikitnya 3
serotipe dari DNA Adenovirus dan diperkirakan minimum ada 19 serotipe
Avian Adenovirus yang pernah dideteksi dari ayam, kalkun, angsa dan entok.
Inclusion Body Hepatitis (IBH) merupakan penyakit akut, menyerang ayam
muda umur 4-8 minggu.
7
Gejala Klinis : Ayam yang terserang ditandai dengan gejala depresi, nafsu
makan menurun, lemah, gemetar, sesak nafas, bulu berdiri dan kotor
terutama bulu di daerah perut dan dubur, selanjutnya diikuti dengan diare,
feses berwarna putih kapur dan kematian yang terjadi akibat dehidrasi.
Pencegahan dan Pengobatan : Cara pencegahan yang paling efektif adalah
melakukan vaksinasi. Tidak ada pengobatan yang efektif. Namun perlakuan
terhadap ternak ayam yang sakit dapat diberikan pengobatan, misalnya
dengan tetes 5% dalam air minum selama 3 hari, gula rnerah 2% dicampur
dengan NaHC03 0,2% dalam air minum selama 2 hari.
10. Penyakit Chlamydiosis
Penyebab : Chlamydiosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri obligat intraseluler Chlamydophila. Mikroorganisme ini memiliki
siklus hidup yang unik dan menyebabkan peradangan dari ringan sampai
berat pada hewan dan manusia. Agen penyebab chlamydiosis digolongkan
ke dalam ordo Chlamydiales. Chlamydiales ada 2 genus
yaitu chlamydia dan chlamydophila. Psittacosis atau Ornithosis adalah
penyakit menular yang disebabkan Chlamydophila psittaci.
Gejala Klinis : Gejala klinis yang ditemukan adalah demam dan anoreksia.
Setelah dua minggu, bakteri dapat ditemukan dalam air ludah. Organisme ini
juga menyebabkan bintik peradangan pada paru. Infeksi dapat
menyebabkan diare, gangguan pernafasan, konjungtivitis dan nasal
discharge (sekresi hidung), enteritis, hepatitis dan splenitis.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dan pengendalian dapat
dilakukan dengan tindakan biosekuriti dengan peningkatan sanitasi dan
kebersihan kandang. Pengobatan psittacosis dapat
menggunakan khlortetrasiklin dengan dosis 2 mg/hari selama 21 hari. Pada
kalkun dosis 40 mg/L air minum selama3 minggu.
8
Pencegahan dan Pengobatan : Obat-obatan yang dapat dipergunakan untuk
penyakit ini diantaranya ialah tylosin, spiramycin, oxytetracyclin,
streptomycin, spektinomisin, linkomisin, dan beberapa golongan kuinolon
seperti enrofloksasin dan norflosasin. Pencegahan dilakukan dengan
penerapan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.
9
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan cara vaksinasi.
Pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dapat
membantu menurunkan kasus.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mengetahui penyakit dan gejala pada unggas maka kita dapat
mengantisipasi penyakit tersebut sebelum terlambat, dan dapat mengobati
unggas untuk mengurangi resiko kerugian.
C Daftar Pustaka
https://jabar.idntimes.com/health/fitness/izza-namira-1/penyakit-yang-
ditularkan-hewan-ke-manusia-regional-jabar, diakses pada tanggal 10-03-2021
https://mitalom.com/32-jenis-penyakit-unggas-ayam-cara-pencegahan-dan-
pengobatannya-page-1/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89375/PENYAKIT-VIRAL-VIRUS-
UTAMA-PADA-TERNAK-UNGGAS-DAN-PENGENDALIANNYA-Bag-1/, diakses pada
tanggal 10-03-2021
11