Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD CHEVAL AKBAR

NIM : 1660

MAKUL : PETERNAKAN

ABNORMALITAS TELUR

Macam-macam bentuk abnormalitas telur yang dapat dikelompokkan berdasar


penyebabnya, yaitu :
a.  Telur dengan kerabang keriput. Ini terjadi karena kerabang kehilangan bentuknya sewaktu
penambahan zat penyusunannya sehingga lapisannya tidak rata. Penyebab utama hal ini adalah
karena ayam terserang Infectious Bronchitis (IB). Penyebab lain yang memungkinkan adalah
karena terjadi tekanan pada telur di dalam uterus ketika awal penambahan kalsium.
Penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan mengontrol kembali program vaksinasi
IB, disamping menghindarkan hal-hal di dalam kandang yang dapat menyebabkan terjadinya
stres pada ayam.
b.  Telur dengan kerabang tebal di bagian tengah. Bentuk telur menjadi tidak oval karena terjadi
penebalan pada bagian tengah yang melingkari telur. Ini disebabkan oleh rusaknya kerabang (di
dalam uterus) sesaat
menjelang pengerasan. Selanjutnya secara kompensatif, ayam berusaha memperbaikinya
dengan cara penambahan ulang, maka terjadilah penebalan di bagian tengah. Masalah ini
dapat ditanggulangi dengan menambah sarang bertelur di dalam
kandang apabila menggunakan kandang sistem litter. Untuk kandang battery,  mengurangi
jumlah ayam di dalam sangkar merupakan cara penanggulangan yang baik.
c.  Telur terkontaminasi darah dan kotoran. Telur kehilangan warna aslinya karena
terkontaminasi darah dan kotoran. Hal ini
disebabkan ayam mengalami pendarahan di bagian cloaca, akibat terlalu gemuk pada saat
mulai bertelur atau terjadi kanibalisme diantara kelompok ayam. Pendarahan dapat dicegah
dengan salalu mengontrol berat badan ayam dara, melakukan potong paruh serta memberikan
hijauan utuh, misalnya daun pepaya. Sedangkan untuk
menghindari kontaminasi oleh kotoran, usahakan lantai dan tempat bertelur agar selalu bersih.
d. Telur dengan kerabang lunak.
Kerabang telur sangat tipis sehingga telur mengalami perubahan bentuk. Keadaan ini
disebabkan oleh belum sipanya ayam untuk bertelur (terlalu dini). Penyebab lainnya
mungkin karena ayam terserang IB, dan kekurangan unsur kalsium di dalam pakannya
Pengontrolan dan perbaikan terhadap program vaksinasi IB merupakan tindakan pencegahan
yang efektif, disamping menyediakan pecahan kulit kerang sebagai sumber tambahan kalsium.
e. Telur tanpa kerabang. Seperti halnya telur dengan kerabang lunak, penyebabnya adalah IB.
Disamping itu ayam terganggu sewaktu proses pembentukan telur sedang berlangsung. Selain
memperbaiki program vaksinasi IB, hal lain yang dapat membantu memecahkan
masalah ini adalah mengurangi jumlah ayam di dalam kandang atau mengurangi kepadatan.
f.  Telur dengan darah atau daging di dalamnya. Ini hanya dapat dilihat apabila telur
dipecahkan, ternyata ditemukan darah atau daging. Penyebabnya adalah luka pada saluran
darah di dalam ovarium sehingga
sewaktu kuning telur dilepaskan, darah atau daging turut bersama-sama dalam proses
embentukan telur. Mengusahakan situasi yang tenang di dalam kandang dan mengontrol pakan
dari masa kadaluarsa serta tercemarnya oleh air dan jamur, merupakan tindakan pencegahan
dini.
g.  Telur dengan butir-butir kalsium. Pada permukaan kerabang terdapat bintik/butir yang
menempel. Apabila kita lepas, maka telur menjadi berlubang. Penyebab yang nyata dari kasus
ini tidak jelas, tetapi
besar kemungkinan disebabkan oleh adanya bahan atau benda yang asing di dalam oviduct.
h. Telur dengan dua atau lebih kuning telur.
Hal ini terjadi karena pada waktu pelepasan oleh ovarium, secara bersama-sama jatuh dua atau
lebih kuning telur ke dalam infundibulum. Kemudian proses pembentukan telur berjalan
sebagaimana mestinya.
i.  Telur di dalam telur.
Terjadi karena oviduct terganggu sehingga telur yang sudah lengkap yang semestinya keluar
akan terdorong kembali ke dalam uterus, bersamaan dengan datangnya telur
dari istmus yang kemudian mengalami proses penambahan kerabang bersama-sama. Walaupun
ini jarang terjadi, menjaga ketenangan ayam merupakan tindakan pencegahan dini yang efektif.
j.  Cacing di dalam telur. Terjadi akibat masuknya cacing ke dalam saluran telur melalui cloaca
dan akhirnya ikut terproses pada pembentukan telur. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan selalu mengontrol program pemberian obat cacing secara reguler serta menjaga
kebersihan kandang dan sarang bertelur.

Anda mungkin juga menyukai