1. Penyakit Chlamydiosis
Penyebab :
Gejala Klinis :
Penyebab :
Mycoplasma gallisepticum.
3. Penyakit Colibacillosis
Penyebab :
Colibacillosis adalah penyakit pada hewan, terutama menyerang hewan
muda, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli).
Gejala Klinis :
Gejala klinis tidak spesifik dan sangat tergantung dari umur ayam yang
terserang, lamanya infeksi berlangsung, dan organ yang terserang. Pada
ayam petelur muda (4-8 minggu) biasanya ayam-ayam ini mati secara akut
setelah timbul gejala yang singkat yaitu anoreksia dan lesu.
Pencegahan dapat dimulai dari seleksi secara ketat ayam yang berkualitas
pada awal pemeliharaan dan mencegah pencemaran bakteri pada air minum
ataupun pakan. Pengobatan Colibacillosis dengan pemberian antibiotik.
Beberapa serotipe E.coli seringkali resisten terhadap satu atau lebih
antibiotika. Untuk pengobatan yang efektif perlu dilakukan uji sensitivitas
bakteri, karena antibiotik yang efektif pada satu kasus belum tentu dapat
efektif pada kasus yang lainnya.
4. Penyakit Coryza
Penyebab :
Gejala Klinis :
Dari hidung keluar eksudat yang mula-mula berwarna jernih dan encer tetapi
lambat laun berubah menjadi kuning kental dan bernanah dengan bau khas.
Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat yang berwarna kuning. Sinus
inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral maupun birateral.
Cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya penyakit ini dengan
melaksanakan sanitasi dan manajemen peternakan yang baik. Pengobatan
pada suatu flok dengan sulfonamide atau antibiotik direkomendasikan.
Berbagai macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline,
sulfamethazine semuanya efektif, tapi sulfadimethoxine merupakan obat yang
paling aman.
Penyebab :
Gejala Klinis :
Gejala klinis dan lesi pada unggas muda sama dengan infeksi S.pullorum.
Kondisi septisemia dapat terlihat, peningkatan angka mortalitas dan
penurunan kualitas unggas yang dihasilkan dari telur terinfeksi. Unggas yang
lebih tua menunjukkan gejala anemia, depresi, kesulitan bernapas, dan diare.
6. Penyakit Kolera
Penyebab :
Bakteri Pasteurella multocida (P.multocida)
Gejala Klinis :
Keluar kotoran dari mata. Feses encer berwarna hijau kekuningan. Unggas
mengalami kelumpuhan akibat peradangan pada sendi tarsus.
Penyebab :
Gejala Klinis :
8. Penyakit Pullorum
Penyebab :
Gejala Klinis :
Daftar Referensi:
Penyebab:
Gejala klinis:
Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain
ayam awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari
otot-otot kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki
terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu,
keadaan akan berlanjut dengan kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian.
Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi. Pada ayam yang masih hidup dapat
diberikan ransum pakan yang baik disertai vitamin dan elektrolit
Penyebeb:
Gejala Klinis :
Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah,
jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu
terlihat berwarna biru keunguan.
Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik bintik merah (ptekhie) atau biasa
disebut kerokan kaki.
Keluarnya cairan dari mata dan hidung, pembengkakan pada muka dan
kepala, diare, batuk, bersin dan ngorok.
Nafsu makan menurun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek.
Adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi
dengan cepat
Penyebab :
DNA Pox virus ukuran besar. Terdapat 4 strain Pox virus unggas yang mirip
satu sama lain dan secara lami menginfeksi spesies unggas sesuai dengan
namanya, yaitu : Virus Fowl pox, Virus Turkey pox, Virus Pigeon
pox dan Virus Canary pox.
Gejala Klinis :
Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk
difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi tergantung
pada : kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor
komplikasi yang lain. Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang
lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya
Penyebab :
Pada kasus akut gejala klinis muncul pada ayam umur 7-14 hari, ditandai
dengan hambatan pertumbuhan dan anoreksia. Pada bagian muka, pial dan
jengger tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya
peningkatan mortalitas ayam sekitar 5-16%, tetapi pernah mencapai 60%.
Penyebab :
Gejala Klinis :
Biasanya tampak pada ayam berumur 25-35 minggu dengan gejala khas
berupa penurunan produksi telur dengan kualitas jelek. Kualitas telur yang
jelek dapat berupa hilang atau berkurangnya warna kulit telur, kulit telur lunak,
tipis atau bahkan tanpa kulit dan ukuran telur menjadi sangat kecil.
Penyebab :
Penyebab :
Gejala Klinis :
Penyebab :
Adalah penyakit pernapasan akut dan sangat menular pada ayam.
Gejala Klinis :
Batuk, bersin, ngorok, keluar leleran hidung dan eksudat berbuih di mata.
Anak ayam yang terkena tampak tertekan dan akan cenderung meringkuk di
dekat sumber panas. Gejala klinis muncul dalam waktu 36 sampai 48 jam.
Penyebab :
Gejala Klinis :
Depresi, nafsu makan menurun, lemah, gemetar, sesak nafas, bulu berdiri
dan kotor terutama bulu di daerah perut dan dubur, selanjutnya diikuti dengan
diare, feses berwarna putih kapur dan kematian yang terjadi akibat dehidrasi.
Cara pencegahan yang paling efektif adalah melakukan vaksinasi. Tidak ada
pengobatan yang efektif. Namun perlakuan terhadap ternak ayam yang sakit
dapat diberikan pengobatan, misalnya dengan tetes 5% dalam air minum
selama 3 hari, gula rnerah 2% dicampur dengan NaHC03 0,2% dalam air
minum selama 2 hari.
Virus herpes, ILT merupakan penyakit akut pada ayam yang ditandai dengan
gejala khas pada saluran pernafasan, kesulitan bernafas dan keluarnya
eksudat berdarah.
Gejala Klinis :
Gejala khas infeksi akut adalah adanya leleran hidung, suara mengorok yang
diikuti dengan batuk dan tarik nafas. Tanda klinis dengan adanya kesulitan
bernafas dan keluarnya cairan mukus berdarah adalah khas untuk bentuk
penyakit ILT parah.
Pencegahan daoat dilakukan dengan pemberian vaksin. Tidak ada obat yang
efektif dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.
Penyebab :
Virus Leukovirus.
Gejala Klinis :
Adanya pial yang kering dan gejala umum antara lain kelihatan pucat, jengger
dan pial sianosis, nafsu makan menurun, menjadi kurus dan lemah, perut
tampak membesar dan bila diraba (palpasi) terasa mengeras.
Vaksin untuk LL sampai saat ini juga belum tersedia, oleh karena itu usaha
pencegahan lebih difokuskan pada manajemen pemeliharaan yang baik dan
benar.
Penyebab :
Penyebab penyakit Marek’s adalah virus herpes-2 golongan B dari
famili Herpesviridae. Penyakit Mareks adalah penyakit menular pada ayam
yang ditandai oleh proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf, organ
viseral, mata, kulit dan urat daging.
Gejala Klinis :
Penyebab :
Gejala Klinis :
Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinis yang ditimbulkan
juga bermacam-macam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan,
pernafasan disertai dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan
respirasi, syaraf dan digesti.
Penyebab :
Gejala Klinis :
Penyebab :
Gejala Klinis :
Daftar Referensi:
1. Penyakit Aspergillosis
Penyebab :
Gejala Klinis :
2. Penyakit Candidiasis
Penyebab :
Gejala Klinis :
3. Penyakit Ringworm
Penyebab :
Pada unggas gejala klinis berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada
jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak berbulu.
Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan tertutup oleh
lapisan cendawan berbentuk seperti kerak berbutir.
B. PENYAKIT PARASIT
1. Penyakit Ascariasis
Penyebab :
Cacing Ascaridia galli.
Gejala Klinis :
Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir, selaput lendir pucat,
pertumbuhan terhambat, kekurusan, kelemahan umum, anemia, diare dan
penurunan produksi telur.
Penyebab :
O.mansoni. Cacing yang dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm. Cacing
ini senang tinggal di balik kelopak mata (membrane nyctitans) bangsa
unggas.
Gejala Klinis :
3. Penyakit Coccidiosis
Penyebab :
Gejala Klinis :
Unggas yang terinfeksi penyakit Coccidiosis menunjukkan gejala klinis berupa
anoreksia, depresi, bulu berdiri, kepucatan pada pial dan jengger, kekurusan,
dan kematian.
4. Penyakit Gurem
Penyebab :
Gejala Klinis :
Akibat dari serangan parasit ini antara lain ayam kurang tidur, gelisah, stres,
lesu, kurang darah, dan terganggu saat mengeram, sehingga banyak telur
tidak menetas. Gangguan gurem jika tidak mendapat penanganan dapat
menyebabkan penurunan produksi telur, bahkan bisa berhenti sama sekali.
5. Penyakit Leucocytozoonosis
Penyebab :
Gejala Klinis :
Penyebab :
Gejala Klinis :
Gejala klinis yang muncul pada unggas yang terinfeksi berupa kelemahan,
lesu, dyspnae, anemia, abdominal distension, occular hemorrhagi, dan
kematian. Infeksi Plasmodium dalam sel darah merah menyebabkan pH
darah turun sehingga pengikatan oksigen oleh hemoglobin menjadi turun.
Daftar Referensi:
Hanik Malichatin, 2017. Penanganan Penyakit Unggas .Disnak Lebak