Anda di halaman 1dari 17

Infectious Laryngotrachetis

Drh. Bagus Uda Palgunadi, M.Kes.


Infectious Laryngotracheitis (ILT) adalah
penyakit virus pada ayam yang menyerang
saluran pernafasan ditandai dengan kesulitan
bernafas dan keluarnya eksudat hemoragik
dari mulut dan hidung
1. Etiologi
Virus dari familia Herpesviridae, sub familia
Alphaherpesvirinae, genus Varicellovirus
dengan materi genetik double stranded ribo
nukleic acid (ds-RNA) dan mempinyai
anvelope.
2. Virulensi
Virus lapangan mempunyai tingkat virulensi
yang bervariasi dari yang sangat ganas sampai
yang virulensinya rendah.
3. Sifat Fisiko Kimia
Beberapa bahan kimia dan agen fisisk yang
dapat mengurangi infektivitas dari virus ILT :
- Suhu 50C selama 15 menit.
- Suhu 38C selama 48 jam.
- Kreosol 1-3% selama 1 menit.
- Hidrogenperoksida mati dengan cepat.
4. Penularan
a. Sumber penularan
- eksudat bersin dari hidung dan trachea
b. Cara penularan
- Kontak langsung (per-inhalasi)
- Kontak tidak langsung (per-inhalasi)
Ayam yang telah sembuh dari penyakit ILT
cariersumber penularan bagi ayam sehat.
5. Masa Inkubasi
Umumnya menyerang ayam muda (4-18 bln)
Dilapangan masa inkubasi virus ILT ini
berlangsung antara 6 12 hari. Di lab. masa
inkubasinya jauh lebih pendek 2 4 hari.
6. Patogenesis
Setelah virus ini menginfeksi saluran
pernafasan atas ayam, maka terjadilah
replikasi virus secara besar-besaran pada
jaringan trachea dan dikeluarkan melalui
leleran hidung 6 8 hari pasca infeksi.
7. Gejala klinis
Dibedakan dalam 3 bentuk :
a. Bentuk per-akut
Morbiditas dan mortalitasnya mencapai
50%, tanpa didahului dengan gejala klinis
ayam mati secara mendadak.
b. Bentuk akut
Morbiditas tinggi tetapi mortalitas rendah
10 -30%.
Ayam terlihat mengangkat leher disertai
dengan kepala yang dijulurkan pada saat
ayam mengambil nafas. batuk dan
mengeluarkan gumpalan lendir bercampur
darah.
c. Bentuk kronis
Morbiditas dan mortalitasnya kecil yaitu
1-2%. Gejala klinis yang terlihat batuk-
batuk ringan, bersin-bersin disertai
keluarnya ingus dan air mata, sesak nafas.
Pada galur virulen morbiditasnya dapat
mencapai 100% sedang mortalitasnya 50-
70%.
8. Perubahan Patologi
Perubahan patologi anatomi pada ILT sangat
bervariasi tergantung keparahan penyakit.
a. Per-akut
Perubahan patologi anatomi pada saluran
pernafasan bagian atas ditandai dengan
mukus berlendir yang berlebihan, sinusitis
dan tracheitis, bila berat ditandai dengan
nekrosis dan perdarahan pada trachea.
b. Akut/sub akut
Ditandai dengan perubahan yang khas
yaitu dijumpai beberapa lesi dan eksudat
mukoid dengan atau tanpa disertai
perdarahan pada trachea.
Membrana difteritik kaseosa dapat
dijumpai pada laring dan trachea bagian
atas.
c. Kronis
Tidak khas, konjungtivitis, sinusitis dan
tracheitis pada daerah mukosa.
9. Diagnosis
a. Diagnosis banding
- AI
- ND
- IB
b. Diagnosis laboratorium
- Elektron mikroskope
- TAB
- Immunofluorescene
- ELISA
- PCR
10. Epidemiologi
.
Didaerah epidemik, penyebaran penyakit
ILT berlangsung cepat, morbiditas dapat
mencapai 90-100% sedangkan
mortalitasnya 5-70% rata-rata 10-20%.
Kasus penyakit ILT secara sporadik pada
peternakan seringkali disebabkan
terjadinya kegagalan vaksinasi.
Eksresi virus ILT pada infeksi yang bersifat
laten merupakan sumber infeksi ILT pada
unggas yang lain.
11.Pengendalian dan pencegahan
Pencegahan penyakit ILT dilakukan dengan
cara vaksinasi pada ayam bredder, petelur
maupun pedaging.
Vaksin hidup modifikasi kekebalan baik
Strain virus ILT dlm vaksin laten
Pada ayam pedaging biosekuriti
Cara vaksinasi ILT melalui tetes mata, tetes
hidung dan dicampur air minum.
Respon imun 1 minggu pasca vaksinasi
Puncak 20 hari pasca vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai