Infectious Laryngotracheitis (ILT) adalah penyakit virus pada ayam yang menyerang saluran pernafasan ditandai dengan kesulitan bernafas dan keluarnya eksudat hemoragik dari mulut dan hidung 1. Etiologi Virus dari familia Herpesviridae, sub familia Alphaherpesvirinae, genus Varicellovirus dengan materi genetik double stranded ribo nukleic acid (ds-RNA) dan mempinyai anvelope. 2. Virulensi Virus lapangan mempunyai tingkat virulensi yang bervariasi dari yang sangat ganas sampai yang virulensinya rendah. 3. Sifat Fisiko Kimia Beberapa bahan kimia dan agen fisisk yang dapat mengurangi infektivitas dari virus ILT : - Suhu 50C selama 15 menit. - Suhu 38C selama 48 jam. - Kreosol 1-3% selama 1 menit. - Hidrogenperoksida mati dengan cepat. 4. Penularan a. Sumber penularan - eksudat bersin dari hidung dan trachea b. Cara penularan - Kontak langsung (per-inhalasi) - Kontak tidak langsung (per-inhalasi) Ayam yang telah sembuh dari penyakit ILT cariersumber penularan bagi ayam sehat. 5. Masa Inkubasi Umumnya menyerang ayam muda (4-18 bln) Dilapangan masa inkubasi virus ILT ini berlangsung antara 6 12 hari. Di lab. masa inkubasinya jauh lebih pendek 2 4 hari. 6. Patogenesis Setelah virus ini menginfeksi saluran pernafasan atas ayam, maka terjadilah replikasi virus secara besar-besaran pada jaringan trachea dan dikeluarkan melalui leleran hidung 6 8 hari pasca infeksi. 7. Gejala klinis Dibedakan dalam 3 bentuk : a. Bentuk per-akut Morbiditas dan mortalitasnya mencapai 50%, tanpa didahului dengan gejala klinis ayam mati secara mendadak. b. Bentuk akut Morbiditas tinggi tetapi mortalitas rendah 10 -30%. Ayam terlihat mengangkat leher disertai dengan kepala yang dijulurkan pada saat ayam mengambil nafas. batuk dan mengeluarkan gumpalan lendir bercampur darah. c. Bentuk kronis Morbiditas dan mortalitasnya kecil yaitu 1-2%. Gejala klinis yang terlihat batuk- batuk ringan, bersin-bersin disertai keluarnya ingus dan air mata, sesak nafas. Pada galur virulen morbiditasnya dapat mencapai 100% sedang mortalitasnya 50- 70%. 8. Perubahan Patologi Perubahan patologi anatomi pada ILT sangat bervariasi tergantung keparahan penyakit. a. Per-akut Perubahan patologi anatomi pada saluran pernafasan bagian atas ditandai dengan mukus berlendir yang berlebihan, sinusitis dan tracheitis, bila berat ditandai dengan nekrosis dan perdarahan pada trachea. b. Akut/sub akut Ditandai dengan perubahan yang khas yaitu dijumpai beberapa lesi dan eksudat mukoid dengan atau tanpa disertai perdarahan pada trachea. Membrana difteritik kaseosa dapat dijumpai pada laring dan trachea bagian atas. c. Kronis Tidak khas, konjungtivitis, sinusitis dan tracheitis pada daerah mukosa. 9. Diagnosis a. Diagnosis banding - AI - ND - IB b. Diagnosis laboratorium - Elektron mikroskope - TAB - Immunofluorescene - ELISA - PCR 10. Epidemiologi . Didaerah epidemik, penyebaran penyakit ILT berlangsung cepat, morbiditas dapat mencapai 90-100% sedangkan mortalitasnya 5-70% rata-rata 10-20%. Kasus penyakit ILT secara sporadik pada peternakan seringkali disebabkan terjadinya kegagalan vaksinasi. Eksresi virus ILT pada infeksi yang bersifat laten merupakan sumber infeksi ILT pada unggas yang lain. 11.Pengendalian dan pencegahan Pencegahan penyakit ILT dilakukan dengan cara vaksinasi pada ayam bredder, petelur maupun pedaging. Vaksin hidup modifikasi kekebalan baik Strain virus ILT dlm vaksin laten Pada ayam pedaging biosekuriti Cara vaksinasi ILT melalui tetes mata, tetes hidung dan dicampur air minum. Respon imun 1 minggu pasca vaksinasi Puncak 20 hari pasca vaksinasi.