Anda di halaman 1dari 32

USG

FKH UWKS 2017


Fungsi USG pada hewan kecil
adalah untuk :
1) Mendiagnosis kebuntingan
2) Menentukan jumlah fetus
dan viabilitas fetus
3) Mencitrakan semua struktur
internal jaringan lunak dan
organ secara normal dan
keabnormalan
4) Membantu pengambilan
sampel biopsi guna
menentukan spesifitas
penyakit
 Prinsip kerja USG disebut : PULSE EKHO.
Interak  Ultrasound pulse : bagian dari kristal
piesoelektrik dari transduser yang berkemampuan
si USG mengubah gelombang listrik menjadi gelombang
suara dengan frekuensi yang sangat tinggi.
dengan  Gelombang ekho :
Jaringa  gelombang yang terjadi apabila kristal piesoelektrik
mengenai permukaan struktur / organ di dalam
n Tubuh tubuh hewan, kemudian akan terjadi refleksi /ekho
yang akan dikembalikan lagi ke transduser, yang akan
Hewan diubah menjadi gelombang aliran listrik.
 Gelombang aliran listrik akan diubah menjadi
gelombang suara dengan berfrekuensi sangat tinggi
oleh kristal piesoelektrik, yang kemudian akan
diolah menjadi data dan akhirnya akan terbentuk
tampilan gambar berupa kumpulan titik-titik yang
disebut “ SONOGRAM ”
 Derajat kontras setiap gambar menunjukkan
kekuatan reflaksi / ekho yang kembali dari
jaringan.
 Acoustic impedance :
 Kondisi dimana setiap jaringan mempunyai derajat
resistensi berbeda untuk dapat dilalui oleh
ultrasound pulse.
 Ketika ultrasound pulse bertemu dengan jaringan
tubuh yang memiliki kemampuan acoustic
impedance berbeda maka sebagian gelombang
akan direfleksikan dan sebagian lagi diteruskan
menuju ke jaringan yang lebih dalam.
 Kecepatan rata-rata gelombang suara melewati
jaringan lunak : 1500-1600m/s
 Kecepatan rata2 gelombang suara melewati
tulang : 400m/s
 Kecepatan rata2 gelombang suara melewati
udara : 30m/s
 Atenuasi :
 ultrasound pulse mengalami kehilangan
intensitasnya (atenuasi) ketika gelombang suara
itu melalui jaringan tubuh.
 Atenuasi ultrasound pulse dengan cara :
a) Pemantulan
b) Pancaran
c) Penyerapan jaringan
Transduser / Probe

 Transduser / probe : alat untuk membantu transmisi


ultrasound
 Kapasitas transmisi untrasound tergantung
pada : kapasitas kristal piesoelektrik yang terdapat
pada kepala transduser (head scan) yang dapat
mengubah aliran listrik bertegangan tinggi menjadi
gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound
pulse)
 Efisiensi konversi transduser yaitu :
 mengubah energi listrik menjadi energi gelombang
suara / acoustic power yang kemudian diolah menjadi
data oleh mesin USG dan akan diinterpretrasikan
membentuk hasil gambar USG
 Transduser / probe USG ada 3 macam :
1. Transduser Linear
2. Transduser Sector / curved
3. Transduser Phased array
1. Transduser Linear
 Transduser yang memiliki deretan kristal yang
disusun sejajar membentuk garis.
 Keuntungan :
 pancaran untrasound yang dihasilkan bergerak
lurus sehingga didapatkan fokus gambar batas
organ dengan daerah disekitarnya lebih baik /
lebih jelas

 Kerugian :
1. Membutuhkan kontak area yang relatif lebih luas
dengan permukaan tubuh
2. Alat ini hanya untuk memindai organ-organ / struktur
yang letaknya lebih superfisial.
2. Transduser Sector / Curved
 Transduser ini memiliki deretan kristal yang disusun seperti
bulan sabit sehingga menghasilkan gambar lapangan
pandang yang diamati menyerupai kerucut.
 Keuntungan :
 lapangan pandang berbentuk sudut akan menghasilkan sudut
pandang yang lebih besar sehingga akan tampak banyak
struktur yang terlihat
 Aplikasi alat digunakan untuk memindai organ-organ /
struktur yang terletak profundal

 Kerugian :
1. Resolusi hasil / kualitas gambar yang dihasilkan
lebih rendah dibandingkan transduser linear.
3.Transduser Phased array
 Transduser ini tersusun dari deretan kristal piesoelektrik yang masing-
masing kristal dapat menghasilkan ultrasound secara terpisah.
 Deretan kristal dapat disusun dalam bentuk cincin (annular), lingkaran
(circular) atau bentuk yang lebih kompleks

 Transduser ini juga menghasilkan lapangan pandang yang menyerupai


kerucut tetapi dikeluarkan oleh titik lokal yang lebih kecil daripada
transduser sector.

 Keuntungan :
1. Transduser ini ukurannya kecil dan mudah digunakan
2. Membutuhkan kontak area dengan kulit yang tidak terlalu luas
3. Aplikasi alat untuk pemindaian sistem kardiovaskular

 Kerugian :
1. Resolusi gambar yang dihasilkan tidak sebaik kedua jenis transduser
lainnya
2. Sulit mengenali dan membedakan struktur organ yang berdekatan
Teknik Penampilan Pencitraan
USG Pada Hewan
 Peralatan USG yang standar memiliki 2 teknik
penampilan pencitraan pada layar monitornya :
1. Brightness (B-mode) : ultrasound pulsenya
jamak yang terus-menerus dikeluarkan dan ekho
ditangkap kembali oleh transduser pada saat
bersamaan;
 Kekuatan ekho yang ditangkap transduser
ditunjukkan oleh derajat keterangan warna
(brightness).
 Titik-titik atau dot yang ditampilkan pada layar
monitor akan mempresentasikan gambaran dua
dimensi berupa potongan struktur organ
 Brightness (B-mode) : untuk medeteksi jaringan lunak
pada seluruh tubuh hewan, seperti : periksa kebuntingan,
ruang jantung parenkim dan bagian luar suatu organ,
infestasi tumor, ataupun pembengkakan.

2. Motion mode (M-mode) :USG yang dapat menampilkan


gambaran ekho yang bergerak dari organ jantung tanpa harus
melalui B-mode dulu.
 Ultrasound pulse yang digunakan : gelombang suara
tunggal yang akan direfleksikan sebagi ekho berupa titik /
dot yang memanjang pada garis vertikal.
 Kekuatan ekho yang ditangkap transduser ditunjukkan
oleh M-mode
 Posisi titik menunjukkan kedalaman struktur organ
yang direfleksikan.
 Gambar yang dihasilkan mewakili pergerakan dari
struktur organ yang diamati.
Fokus ultrasound yang
dihasilkan kristal transduser
ada 3 zona
1) Fresnel zona :: gambaran area yang memiliki
area yang ultrasound dekat dengan jaringan
sehingga terjadi pola-pola difraksi kompleks dan
resolusi gambar yang dihasilkan kurang jelas
2) Focal zona : gambaran area yang memiliki area
yang ultrasound paling fokus sehingga resolusi
gambar yang dihasilkan paling jelas
3) Fraunhoffer zone : gambaran area yang
memiliki area yang ultrasound jauh dengan
jaringan sehingga terjadi pola diversi kompleks
dan resolusi gambar yang dihasilkan agak
berkurang
Teknik Pengambilan Gambar
dan Arah Tranduser
a) Kontak area (acoustic area) antara trnsduser
dengan tubuh hewan harus minimal karena :
 Dapat memungkinkan pemerikassan pada area yang
sempit seperti rongga interkostae.
 Transduser yang berfrekuensi tinggi akan sangat
mudah mencapai focal zone.
b) Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada hewan dengan
keadaan sadar tanpa perlu dibius.
 Kalau hewan agresif dan nervous maka dapat
diberikan sedatikum atau transquilizer.
 Untuk USG jantung disarankan jangan diberikan
obat sedatif dan anestesi karena : akan
mempengaruhi denyut jantung dan kekuatan
kontraktilitas miokardium dan ruang kerja jantung.
c). Acuostic window : area untuk meletakkan
transduser pada bagian / permukaan tubuh hewan.
 Jaringan , organ atau tempat yang terhalang
struktur tulang / mengandung gas harus dihindari
agar supaya tidak mengganggu kualitas gambar
USG.
d) Visualisasi USG tergantung arah
pengambilan gambar, yaitu ada 3 arah :
1. Sagital : transduser sejajar sumbu tubuh
2. Dorsal : pengambilan gambar dengan posisi
dorsoventral dan transduser berada di dorsal
hewan.
3. Transversal : transduser memotong sumbu tubuh
Prinsip Interpretasi Hasil
Gambar USG
 Prinsip interpretasi gambar USG berdasarkan
derajat / intensitas refleksi / ekho yang kembali
menuju transduser.

 Ada 3 derajat ekhogenitas yang dapat


dilihat pada hasil gambar USG , yaitu :
1. Hiperekhoik : ekhogenitas tinggi, artinya ekho
yang dihasilkan banyak / terang, sehingga terlihat
warna putih pada hasil sonogram.
 Hiperekhoik menunjukkan highly-reflective
interface;
 Contoh : tulang, udara, kolagen, lemak
2. Hipoekhoik : ekhogenitas rendah, artinya
ekho yang dihasilkan sedikit, sehingga terlihat
warna abu-abu pada hasil sonogram.
 Hipoekhoik menunjukkan Intermediate
reflection/ transmission

3. Anekhoik : tidak ada ekhogenitas , artinya


tidak ada ekho yang dihasilkan sehingga terlihat
warna hitam pada hasil sonogram.
 Anekhoik menunjukkan gelombang suara
yang ditransmisikan seluruhnya
 Contoh : cairan, urin, darah
Artifact USG
 Ketika melakukan interpretasi sonogram kemungkinan
timbul beberapa artifact, akibat dari: interaksi antara
gelombang ultrasound dengan struktur tertentu. Artifact
penting diketahui supaya tidak terjadi kesalahan
pengamatan hasil sonogram(USG) tersebut.
a. Acoustic shadowing
 Tulang dan udara bersifat menghambat laju gelombang
udara frekuensi tinggi, sehingga akan mengakibatkan
timbulnya garis ekhogenik kuat pada permukaan struktur
jaringan, namun sebaliknya hal ini mengakibatkan tidak ada
jaringan /organ yang dapat dideteksi di bawah garis
ekhogenik. Fenomena ini disebut : Acoustic shadowing
artifact.
 Acoustic shadowing dapat untuk medeteksi batu di ginjal /
vesika urinaria dan tertimbunnya udara di dalam saluran
pencernaan
b. Acoustic / distal enhancement
 Gelombang suara diteruskan tanpa impedansi
ketika melalui cairan, sehingga akan
ditemukan area terang di bagian bawah cairan
tersebut. Fenomena ini disebut : Acoustic
enchancement artifact.
 Artifact ini berguna untuk :konfirmasi organ-
organ berbentuk kantung dan berisi cairan
seperti kantung empedu dan vesika urinaria.
c. Reverberation
 Artifact ini terjadi pada jaringan dengan
derajat refleksi interface tinggi, seperti
pada interface jaringan lunak dengan udara
atau cairan dengan udara.
 Ekho yang kembali ke arah transduser justru
akan direfleksikan dan kembali masuk ke
dalam jaringan tubuh.
 Proses ini terjadi beberapa kali menghasilkan
multiple image paralel di sekeliling atau
sekitar interface yang asli.
d. Mirror image
 Artifact ini terjadi mirip dengan kejadian
reverberation yang berulang-ulang, yaitu
terjadi pada derajat refleksi interface
yang tinggi, yaitu : jaringan lunak dengan
udara / cairan dengan udara, misalnya
pencitraan hati (hipoekhoik) yang menempel
dengan diagfragma mengandung kolagen
(hiperekhoik)

Anda mungkin juga menyukai