Anda di halaman 1dari 26

drh.Ratna Widyawati,M.

Vet
FKH UWKS
2017

RADIOLOGI
VETERINER
KEPALA -LEHER
SYARAT HASIL FOTO RONTGEN YANG
BAIK
1.Identitas
2.Kontras, detail dan ketajaman foto radiografis
3.Simetris
4.Seluruh objek yang diperiksa dapat tampak
secara keseluruhan
5.Tidak ada artefak
Contoh Gambar Mesin X-
Ray
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS CITRA/IMAGE

1. Densitas
 Yaitu tingkat derajat kehitaman suatu
gambaran radiografi. Kehitaman terjadi
karena adanya interaksi antara sinar-x dan
emulsi film. Emulsi film akan menghitam
jika nilai mAs dinaikkan. densitas yang
tinggi didapat pada area yang terpapar
langsung oleh sinar-x
 Densitas pada X-ray film, dibagi menjadi
3 besar, yaitu :
 a. Radioopaque ( berwarna putih ), dibagi 2
lagi :
1) Sangat radioopaque
 Misal : Metal berat ( Pb, Al, Cu, Lesi, dll )
2) Moderately radioopaque
 Misal : Tulang, Kalsium
b. Intermediate ( antara hitam dan putih )
 Misal : jaringan ikat, otot, darah, tulang
rawan, epitel, batu kolesterol, batu uric acid
 Radioluscens ( hitam ), dibagi 2 lagi :
1) Sangat radiolusen
 Misal : gas O2, CO2, Helium, udara
2) Moderately radiolusen
 Misal : Fatty tissue ( lemak )
2. Kontras
 Perbedaan gambaran antara derajat kehitaman
dan putih akibat adanya perbedaan daya
absorbsi objek terhadap sinar-x.
 Kontras radiografi dibagi menjadi 2:
 Kontras subjektif : perbedaan
persepsi/penilaian mata , masing-masing orang
dalam membedakan kontras radiografi.
 Kontras objektif : perbedaan gambaran hitam
dan putih yang diukur dengan alat
densitometer.
3. Ketajaman Gambar.
Dipengaruhi oleh
a. Faktor geometrik yaitu Faktor yang
berhubungan dengan pembentukan bayangan.

Dipengaruhi oleh:
1. Ukuran fokus
2. Jarak
b. Faktor pergerakan , yaitu faktor yang
berhubungan dengan objek dan pergerakannya.
 Macam pergerakan:
 Pergerakan subjektif, yaitu pergerakan yang
disebabkan oleh organ-organ yang bergerak
secara sadar, contoh: denyut jantung, paru-paru,
dll yang menyebabkan kekaburan gambaran.
 Pergerakan objektif, yaitu pergerakan dari
objek yang dapat dikendalikan secara sadar,
contoh : pada tulang.
c. Faktor Fotografi , yaitu faktor yang berhubungan
dengan pencatatan bayangan
Tahapan diagnosa Radiograf
 Pengambilan gambar dengan jumlah paparan
sinar x yang tepat (radiographic chart) dan
posisi yang benar
 Dokumentasi hasil foto sinar-x
 Pengetahuan radiografi anatomi normal dan
kemungkinan artefact yang terjadi
 Pembacaan hasil dengan sistematik dan teliti
 Evaluasi kelainan-kelainan radigrafi dengan
memperhatikan temuan klinis dan
pemeriksaan laboratorium
Persiapan pengambilan gambar
radiograf
 Bulu harus bersih dan kering
 Tali kekang atau ikat leher dan balutan harus
dilepas
 Restrain hewan
 Menggunakan alat pelindung/proteksi radiasi
seperti apron, gloves dan pelindung leher (tiroid)
 Tanda identifikasi dari setiap radiografi
 Teknik pengukuran sebelu pemotretan (jarak pasien
dan mesin, kontrol panel pada mesin, jarak mesin
terhadap kaset film, ketebalan objek, jenis atau sifat
pemotretan dan penggunaan bahan kontras)
Posisi/ Standart Pandang
 Beberapa contoh
dari standar
pandang yang
lazim dipakai :
 Cranio-caudal (CC)
 Latero-medial (LM)
 Ventro-dorsal (VD)
 Dorso-ventral (DV)
 Oblique(-Oblique)
Posisi pemotretan regio kepala-
leher/posisi dorso-ventral
Posisi pemotretan regio kepala-
leher posisi ventro dorsal
Ventrodorsal projection of skull
1. Palatine fissure
2. Vomer
3. Mandible
4. Ventral nasal conchae
5. Frontal sinus
6. Coronoid process of mandible
7. angular process of mandible

8. Articular process of mandible


9. Tympanic bulla
Posisi pemotretan regio kepala-
leher (Posisi Lateral)
Posisi pemotretan regio kepala-leher
restro-caudal open mouth
Posisi pemotretan regio kepala-
leher lateral oblique
Posisi pemotretan kepala-leher
regio calvarium
Posisi pemotretan kepala-leher regio
telinga dan temporo-mandibular
Posisi pemotretan kepala-leher
regio cavum Oral
Posisi pemotretan kepala-leher
regio cavum Nasal
Posisi pemotretan kepala-leher
regio pharynx dan larynx
Posisi pemotretan kepala-leher
regio esofagus
Posisi pemotretan kepala-leher
regio trachea
Referensi :
 DJOKO GALIJONO, Drh., MS.2013.Dept Klinik FKH Unair.Surabaya
 ANGGRAINI DWI S.,SPRAD(K) .2013. DEPT.RADIOLOGI FK/UNAIR
RS.DR. SOETOMO SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai