Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENGOLAHAN CITRA MEDIS

TEKNOLOGI INFORMASI

Di Susun Oleh :

ELSA AULIA SARI


N21018026

FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
Pemateri : Izzati Muhimmah, ST, MSc, PhD

MATERI
A. Modalitas Citra Medis.
Modalitas Citra Medis, contohnya seperti Rontgen, Dokumen Absen,
Hasil USG ( yang popular Sekarang), Hasil CT Scan, Stadium jerawat
pada poli kulit.
1. Modalitas Citra Medis – USG
UltrasonoGraphy (USG) : Metode untuk mengambil citra bagian
tubuh manusia menggunakan gelombang suara berfrekuensi
tinggi.
 Rumus antara v, f dan ƛ
 Kecepatan rambat ultrasound dalam tubuh rata-rata sebesar
1540m/detik.
 Frekuensi ultrasound medis antara 2 hingga 200MHz.

Visu Eelektrik adalah alat dari bagian ultrasound yang


digunakan untuk pemeriksaan janin, pemeriksaan ginjal,
pemeriksaan prostat, bisa untuk pemeriksaan kondisi di awal
kehamilan terjadi pembuahan di indung telur atau tidak.

Contoh sampel citra medis : folikel pada ovarium

2. Modalitas Citra Medis – X-ray


Sinar Rontgen (X-ray) : merupakan metode untuk mengambil
citra bagian tubuh manusia menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan ƛ dalam rentang 10-9 hingga 10-11.
Satuan yang di gunakan adalah meter. Dalam 1 meter kalau 10 -9
setara dengan 1 milyar gelombang, gelombang yang berbeda-
beda di citra medis ini akan membuat hasil yang berbeda-beda.
Dengan adanya x-ray ini kita dapat mengetahui apakah tulang
kita masih utuh atau tidaak.
Di Indonesia saat ini masih berupa film, biasanya saat di periksa
hasilnya di bawah pulang.
Citra Proyeksi dengan Sinar-X

Sumber X-ray
Detector Sinar X

Cara Kerjanya : x-ray – tubuh kita bersifat meredam/ atenuasi sinar


X, jika jaringan lunak lebih gampang meredam pada x-ray dari pada
tulang, tulang lebih meredam x-ray lebih banyak sehingga
memengaruhi jumlah sinar x yang terkena detector. Pada detektor
sinar-X meskipun sudah di blok oleh tulang energinya cukup tinggi
karena panjang gelombangnya pendek jadi dapat mengembangkan
bahan perak yang ada di detektor. Jika diredam oleh detektor maka
cukup sedikit. Dengan kata lain menggunakan fenomena fisika
tentang perpindahan atom valensi akan mengembang sehingga X-
Ray akan terlihat putih. Sementara jika kena jaringan lunak maka X-
Ray malah hitam dan jika di udara yang tidak ke blok pada tubuh
kita itu benar-benar peraknya menghilang karena sudah hangus
menguap kena X-ray yang energinya tinggi.
 Citra radiografi diperoleh dari kekuatan sinar-X yang telah
melewati objek Id ( x , y ) =I 0 exp (-μ ( x , y , z ) dl ¿
 Fungsi integral menggambarkan “proyeksi” yang melewati objek
 Koefesien peredaman/ atenuasi sinar-x, sesuai sifat jaringan yang
dilalui.
a. Pemeriksaan gigi (x-ray)
Gigi geraham yang di tambal
b. Pemeriksaan appendiks rongga dalam
Sebelum difoto, pasien disuntik dengan zat kontras supaya
nilai atenuasi appendiks berbeda dengan nilai atenuasi organ
dalam lainnya.
3. Modalitas citra medis – CT-SCAN
Computed Tomography (CT) ; merupakan suatu pengambilan
citra medis dengan cara mengelilingi sambil menyinari objek
yang akan diamati dengan sinar-X. citra yang di hasilkan oleh
CT-SCAN merupakan penampang melintang/Irisan dari suatu
Objek yang diamati. Contoh CT-scan paru.
 Menggunakan sinar X tapi sumber di batasi hanya spotong
atau dua potong dengan menggunakan sebuah collimator.
 Sumber dan detector di putar terhadap objek – proyeksi dari
berbagai sudut.
 Citra yang di peroleh, I (x,y) = μ ¿Z0)di hitung dari hasil
proyeksi.
4. Modalitas citra medis – MRI
Yaitu menggunakan medan magnet dan energy gelombang radio
untuk memidai citra organ dan struktur dalam tubuh manusia.
Contoh sampel Citra Medis MRI : One slice brain image
Magnetic resonance imaging.
a. Nuclei atomic dan nuclei hydrogen, 1H, mempunyai nilai
momen magnetis.
 momen cenderung ‘berbaris’ terhadap medan magnet
yang di berikan
 Menciptakan sifat magnetisasi, m(x,y,z) (yang nilainya
unik untuk setiap jaringan).
 MRI membuat citra dari m (x,y,z).
 Magnetisasi dibangkitkn pada keadaan yang dapat di
observasi.
5. Modalitas citra medis – Optical imaging
Merupakan suatu alat yang menggunakan kamera optis untuk
mendapatkan citra medis.
Contoh : Optikal khusus untuk pemeriksaan retina & Mikroskop
lympus cs biasa yang digunakan dipuskesmas dan ditambahkan
ccd kamera untuk pemeriksaan dahak sewaktu melihat bakteri
warna merah.
6. Metodologi pada citra medis
Ekstrakfitur
 Mencari deskripsi patters dari objek (hasil segmentasi)
 Patters dapat berubah
- Variasi intensitas warna
- Variasi tekstur
- Variasi bentuk/morfologi
 Ekspresi fitur biasanya dinyatakan dalam vector
 Analisis fitur yang paling berpengaruh biasanya di lakukan
dengan metode correlation – based feature selection.

Deteksi Abnormal Melalui Proses Klasifikasi

 Setelah di peroleh patterns/fitur yang dapat


merepresentasikan suatu kelas objek, maka himpunan dapat
di gunakan sebagai kriteria dalam proses klasifikasi.
 Suatu objek dinyatakan sebagai anggota suatu kelas, apabila
objek tersebut dinyatakan berjarak paling dekat dengan suatu
kelas disbanding jarak objek tersebut dengan kelas-kelas
lainnya.
 Hasil klasifiksi kasus normal/abnormal dievaluasi
performanya melalui perbandingan dengan keputusan gold
standards. Ukuran performa biasanya dengan kriteria
sensitifitas, spesifisitas,predicted positive values.
TP TN
Sensitivity = Specificit y =
TP+ FN TN+ FP

7. Contoh Aplikasi Analisa Citra Medis


 TBC ( sputum images ) / foto Dahak
 Breast Cancer (Her2+)
 Cervical cancer (Pap Smear)
 Mendeteksi keriput
 Deteksi melasma

8. Arah selanjutnya
 Analisa citra medis dengan menggunkan mobile device
(Pengiriman dan pembacaan bisa lewat mobile device yang
dapat di gunakan oleh puskesmas, sehingga puskesmas
nantinya hanya mengirimkan data dan tidak perlu lagi invise
di mesin komputasi)
 Analisa citra medis 3D (Harus ada kombinasi dengan
komputer grafik yang datanya disimulasikan per slide
kemudian nantinya 3D bentuknya normal/tidak normal).
 Analisa citra medis untuk analisa urine mikroskopis

Anda mungkin juga menyukai