Anda di halaman 1dari 17

3.

Modalitas pencitraan radiologi diagnostic

1. Radiografi
2. Fluoroskopi
3. Digital radiologi
4. CT (Computed Tomography)
5. Kedokteran Nuklir dan PET (Positron Emission Tomography)
6. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
7. USG (ultrasonography)

1. Radiografi
Secara skematis, proses radiografi dapat dilihat dengan jelas dalam gambar. Berkas sinar
X setelah melewati obyek akan sampai ke detector film. Citra pada film terbentuk karena adanya
perbedaan atenuasi antara obyek satu dengan obyek yang lain. Grid digunakan untuk menyerap
radiasi hambur yang akan mengaburkan citra. Film dengan resolusi tinggi dipakai agar mampu
untuk menghasilkan citra struktur halus.

2. Fluoroskopi
Fluoroskopi digunakan untuk observasi obyek dalam tubuh real time, sehingga dapat
mengamati gerakan berbagai organ. Untuk fluoroskopi digunakan tabung intensifikasi pencitraan
(image intensifyer, II), yang memiliki komponen detector layar fluoresensi. Pada mulanya citra
yang dibentuk oleh layar fluoresensi dilihat langsung oleh pengamat (dokter). Dengan kemajuan
ilmu dan teknologi, citra yang dihasilkan oleh layar fluoresensi ditangkap oleh system kamera
yang langsung dihubungkan dengan TV, dan/atau oleh system video. Selain itu dapat pula hasil
citra di ubah menjadi sampel digit yang kemudian diteruskan ke computer. Dengan demikian
citra yang ditayangkan TV adalah hasil rekonstruksi computer.
3. Digital radiologi
Komputer berkontribusi besar dalam kemajuan pencitraan radiologi diagnostik. Hampir
semua modalitas diagnostik memanfaatkan komputer, diantaranya Kedokteran Nuklir (SPECT,
PET), USG, MRI, CT, dan juga saat ini radiografi (CR dan DR). Oleh komputer citra dinyatakan
dalam bentuk matriks piksel (citra 2 dimensi, 2D) dan voxel (untuk citra 3 dimensi, 3D). Nilai
pada piksel menjadi representasi tingkat keabuan atau warna citra. Untuk radiografi, citra dapat
berukuran 1024 x 1024 piksel, sedangkan untuk CT dan MRI dapat sekitar 512 x 512 piksel.
Dengan citra digital, memungkinkan dibentuk suatu jaringan yang memudahkan komunikasi data
medis, yang dikenal sebagai PACS (picture archiving communication systems).
Angiografi konvensional dilakukan untuk memandu pemasukan kateter percutaneously ke dalam
arteri femoral menuju aorta dan ke dalam carotid, sampai dengan daerah yang dimaksud. Untuk
kontras media digunakan yodium (iodine). Hasilnya citra fluoroskopi yang sering diikuti pula
dengan citra video, ataupun seri film radiografi yang dibuat secara cepat. Subtraksi citra sesudah
pasien diberi kontras dengan citra sebelum diberi kontras akan menghasilkan citra subtraksi yang
memperjelas detail citra yang dimaksud.
Dalam digital subtraction angiography, pemeriksaan diawali dengan membuat citra
fluoroskopi digital pada daerah yang dimaksud, kemudian disimpan dalam komputer. Kontras
media kemudian disuntikkan, dan dibuat citra kedua yang selanjutnya melalui program komputer
disubstraksi dengan citra pertama.

4. CT (computed tomography)
Radiografi konvensional menghasilkan citra 2 dimensi, dan tidak dapat dihindarkan
seringkali citra organ satu saling tumpang tindih dengan citra organ lain. Dengan adanya
komputer, dapat dibuat citra anatomi irisan tubuh dengan modalitas CT. Pengambilan citra dari
berbagai arah, yang hasilnya disimpan dalam komputer (sekitar 1000 citra). Selanjutnya
berdasarkan data tersebut direkonstruksi citra penampang lintang tubuh 2 dimensi. Dengan
menggabungkan citra irisan yang saling berdekatan, citra tubuh 3 dimensi dapat dibentuk.
5. Kedokteran Nuklir
Dalam kedokteran nuklir pemeriksaan menggunakan radiofarmaka yang memiliki 2
karakteristik esensial. Pertama material terkonsentrasi dalam daerah tertentu dalam tubuh, dalam
organ ataupun dalam jaringan yang dimaksud. Kedua, material harus pemancar radiasi gamma,
agar citra organ ataupun jaringan yang dimaksud dapat dideteksi dari luar tubuh.

a. Tujuan radioterapi
Tujuan terapi cancer, menghilangkan atau mematikan sel cancer dan menunda proliferasi lebih
lanjut.
Terapi utama :
bedah, membuang bagian terbesar tumor
obat, membunuh dan menghalangi proliferasi sel cancer
immunoterapi, menaikkan pertahanan tubuh
radiasi pengion, membunuh sel cancer

- Semua sel hidup dapat dibunuh oleh radiasi pengion, namun dosis yang diperlukan untuk
membunuh sel sangat bervariasi (sel mempunyai radiosensitivitas berbeda-beda). Masalah
utama, sel tumor tidak terisolasi dari sel jaringan normal.
Tumor terletak pada jaringan yang harus masih berfungsi setelah radioterapi
Tumor dalam jaringan yang harus masih berfungsi setelah radioterapi
Tumor menyebar dan infiltrasi dalam jaringan lain

Tumor diradiasi, jaringan sehat ikut terradiasi dengan dosis tinggi. Pembunuhan sel oleh
radiasi tergantung pada kemungkinan terjadi interaksi sel dengan radiasi (sifat alami, stochastic).
Efek radiasi pada sejumlah sel (organ, massa tumor) mempunyai dosis ambang (tidak ada efek
klinis untuk dosis di bawah dosis ambang, efek deterministik).
Tanggapan tumor dan jaringan normal terhadap dosis (contoh, kedua kurva terpisah). D0
merupakan dosis perlakuan yang dinginkan. Perhatikan perubahan tanggapan akibat perubahan
dosis yang kecil.
Keberhasilan radioterapi bila kedua kurva terpisah lebar. Optimasi, dosis tinggi pada tumor
dan dosis rendah pada jaringan sehat, tidak mungkin dicapai bila tumor sudah infiltrasi ke
jaringan sehat. Kurva tanggapan juga tergantung pada waktu keseluruhan penyinaran dan
fraksinasi.

b. Metoda radioterapi

1. Radioterapi eksternal (teleterapi), sumber radiasi di luar tubuh pasien (sinar X, radiasi gamma,
elektron, proton, neutron, dan partikel lain)
2. Brakhiterapi, sumber tertutup, sumber radiasi diletakkan dalam volume tumor. Dosis tinggi
pada tumor, memperkecil dosis jaringan sehat di sekelilingnya.
3. Radioterapi internal, sumber radiasi terbuka dimasukkan ke dalam tubuh

Dalam 20 th terakhir, komputer sangat berpengaruh dalam praktek radioterapi. Kalkulasi


komputer lebih cepat dan teliti dibanding dengan tangan, kemudian berkembang untuk optimasi
pemberian dosis

Pesawat terapi eksternal

Kilovoltage units

Terapi kontak (40 - 50 kV, 2 - 5 mA).


SSD (source skin distance) pendek, sekitar 2 - 5 cm, filtrasi 0.5 - 1.0 mm Al untuk memperoleh
kualitas sinar X sekitar 0.6 mm Al.

Terapi superfisial (50 - 150 kV, 5 - 10 mA). Tambahan filtrasi 1 mm Al, 1 mm Al + 0.25 mm
Cu, menghasilkan sinar X dengan kualitas 1.0 - 8.0 mm Al. Pada umumnya perlakuan terapi
menggunakan SSD 15 - 20 cm.
Orthovoltage, deep therapy (150 - 500 kV). Umumnya pesawat orthovoltage beroperasi dengan
kondisi 200 - 300 kV, 10 - 20 mA, untuk memperoleh sinar X dengan kualitas 1 - 4 mm Cu (filter
tambahan Thoreaus yang merupakan susunan dari Sn, Cu, dan Al dengan Z yang tinggi dekat
dengan target sinar X). Penyearah sinar X berbentuk kerucut dengan SSD biasanya 50 cm.

Teleterapi Co 60
Radiasi gamma dari sumber Co 60 mempunyai energi 1.33 dan 1.17 MeV (rata-rata 1.25 MeV).
Pada umumnya isosenter pesawat Co 60 menggunakan SAD 80 cm. Ukuran sumber 1.5 dan 2.0
cm, aktivitas sekitar 6000 - 7000 Ci, memberikan dosis 1.5 sampai 2.0 Gy/menit bila sumber
masih baru. Penggunaan lapangan maksimum sekitar 40 x 40 cm2 pada jarak perlakuan 80 cm,
d1/2 sekitar 10 cm dalam jaringan.

Terapi megavoltage, untuk terapi tumor dengan kedalaman tinggi. Pesawat lama, Van de Graaf
generator, betatron. Pesawat modern linac (linear accelerator.

Linac (sinar X, elektron) menggunakan frekuensi tinggi gelombang elektromagnet untuk


mempercepat elektron. Elektron energi tinggi yang dihasilkan dapat digunakan untuk terapi
tumor dekat permukaan, atau dikenakan target untuk menghasilkan sinar X energi tinggi yang
digunakan untuk terapi tumor pada kedalaman tinggi.

Elektron yang dihasilkan oleh pemercepat merupakan berkas pensil (2 - 3 cm diameter). Untuk
tujuan terapi lapangan radiasi elektron diperluas dengan cara melewatkan berkas elektron pada
lapisan penghambur. Untuk memproduksi sinar X energi tinggi, berkas elektron ditumbukkan
target. Sinar X yang dihasilkan dilewatkan pada flattening filter agar profil sinat X rata.
CT scanner dan CT simulator

CT simulator, gantri dapat berotasi, pada mulanya gambar yang dihasilkan tidak setajam CT
diagnostik. CT simulator mutakhir menghasilkan citra hampir seperti hasil untuk diagnostik.
Geometri CT simulator lebih leluasa dapat disesuaikan dengan perencanaan terapi, namun
kecepatan scan lebih lambat, belum memadai untuk perencanaan 3 dimensi.
CT simulator diintegrasikan dengan CT scanner khusus untuk perencanaan terapi (3 dimensi,
volumetrik), rekonstruksi radiografi secara digital dapat dilakukan.

4. Jenis-jenis tindakan radiologi intervensi

Radiologi Intervensi adalah sub-spesialisasi radiologi yang memanfaatkan prosedur


minimal invasif untuk melakukan diagnosis dan terapi pada hampir semua organ tubuh dengan
menggunakan panduan gambar / foto yang dihasilkan dari alat-alat radiologi (USG, CT Scan,
MRI, Flouroskopi). Secara garis besar, radiologi intervensi dapat dibagi menjadi radiologi
intervensi vaskular dan non vaskular. Radiologi intervensi vaskular berhubungan atau melalui
pembuluh darah, sedangkan radiologi intervensi non vaskular tidak melalui atau berhubungan
dengan pembuluh darah.

Prosedur yang dilakukan terutama untuk radiologi intervensi vaskular adalah


memasukkan kateter melalui sayatan sepanjang kurang dari 0,5 cm di lipat paha (melalui arteri
femoralis) atau di daerah lengan (arteri radialis atau brachialis), dengan tindakan anestesi lokal.
Jadi dengan luka sayatan yang kecil, dapat melakukan hal yang besar.

Jenis tindakan yang dapat dilakukan radiologi intervensi terutama yang vaskular dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok tindakan, yakni tindakan diagnostik dan terapi. Tindakan
diagnostik yang dilakukan adalah angiografi dengan membuat gambar dari pembuluh darah
suatu organ. Sedangkan untuk tindakan terapi yaitu prosedur yang dilakukan pada radiologi
intervensi terutama yang vaskuler, prinsipnya adalah yang tidak lancar dijadikan lancar dengan
menggunakan balonisasi, stent atau hanya sekedar melakukan flushing, sedangkan aliran yang
terlalu lancar (bocor) ditutup dengan menggunakan embolan, embolan cair, partikel atau coil.

Berikut ini tindakan radiologi intervensi yang sudah kerap dilakukan ialah flushing. Flushing
merupakan tindakan melarutkan thrombus yang terjadi di pembuluh darah otak pada kasus stroke
non hemoragik yang waktu serangannya kurang dari 6 jam.
Sedangkan pada kasus stroke perdarahan akan dilakukan angiografi terlebih dahulu untuk
mengetahui penyebab pecahnya pembuluh darah, yang seringnya disebabkan oleh aneurisma.
Jika ditemukan aneurisma maka dapat dilakukan pemasangan coil (logam yang setipis benang
atau rambut) yang digunakan untuk mengisi benjolan aneurisma sehingga tidak menimbulkan
perdarahan.

TACI / TACE yaitu prosedur yang dilakukan pada pasien kanker. Yang dilakukan adalah
pemberian obat kemoterapi melalui kateter ke pembuluh darah yang memberi makan tumor,
setelah itu dapat dilanjutkan dengan menutup pembuluh darah (embolisasi) tersebut, sehingga
diharapkan tumor akan mati / mengecil.

Uterine Arterial Embolization (UAE) adalah suatu tindakan yang dapat menjadi pilihan
dalam mengobati mioma uteri. Prinsip dari terapi ini adalah melakukan penyumbatan
(embolisasi) arteri uterina, sehingga miom yang ada dapat mengecil. Terapi ini dapat menjadi
pilihan untuk pasien yang memiliki resiko jika harus menjalani operasi atau untuk pasien yang
tidak mau menjalani operasi.

Prostate Arterial Embolization (PAE) memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan
UAE, yaitu melakukan embolisasi arteri prostatika pada pasien dengan hipertrofi prostat.

Embolisasi, untuk menyumbat pembuluh darah yang mengalami kebocoran misalnya pada
perdarahan saluran cerna. Tindakan yang dilakukan adalah menyumbat pembuluh darah yang
mengalami kebocoran (embolisasi) baik menggunakan coil ataupun embola lainnya. Angioplasty
, adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memperlebar diameter pembuluh darah secara
mekanik dengan menggunakan balon dan dapat dilanjutkan dengan pemasangan stent untuk
mempertahankan diameter yang telah diperbaiki. Pasien yang memerlukan angioplastu biasanya
adalah pasien dengan penyempitan pembuluh darah kaki yang disebabkan oleh diabetes atau hal
lain.

Masih banyak tindakan atau prosedur lain yang dapat dilakukan oleh radiologi intervensi
vaskuler. Sedangkan radiologi intervensi nin vaskular banyak dipakai untuk melakukan biopsi
dengan panduan USG, CT scan ataupun modalitas lainnya. Selain itu dengan panduan USG dan
CT scan juga dapat melakukan terapi kanker dengan metode radiologi frequency, ethanolisasi
dan lain-lain.

Keuntungan yang diperoleh pada prosedur radiologi intervensi adalah dengan


meminimalkan trauma fisik kepada pasien (ukuran luka operasi), tidak membutuhkan anestesi
umum, mengurangi tingkat infeksi, mempercepat waktu pemulihan, serta memperpendek waktu
tinggal di rumah sakit.

Radiologi intervensi sebenarnya sudah lama eksis di Indonesia, namun baru beberapa
tahun belakangan ini mulai dikenal masyarakat. Pendidikan subspesialis radiologi intervensi di
Indonesia diselenggarakan oleh PSRII (Perkumpulan Subspesialis Radiologi Intervensi
Indonesia), yang merupakan salah satu perhimpunan di bawah naungan PDSRI (Perhimpunan
Dokter Spesialis Radiologi Indonesia).

5. Bagaimana menetukan kualitas foto yang baik untuk x ray


Sebuah radiograf diharuskan bisa memberikan informasi yang jelas dalam upaya
menegakan diagnosa. Ketika radiograf yang dihasilkan mempunyai semua informasi yang
dibutuhan dalam memastikan sebuah diagnosa maka radiograf dikatakan memiliki kualitas
gambar yang tinggi.
Kualitas sama artinya dengan mutu. Untuk memenuhi kualitas gambar radiografi yang
tinggi, maka sebuah radiograf harus memenuhi beberapa aspek yang akan dinilai pada sebuah
radiograf yaitu densitas, kontras, ketajaman,dan detail. Semua aspek ini harus bernilai baik agar
radiograf bisa dikatakan mempunyai kualitas gambaran yang baik.

a. DENSITAS
Densitas yaitu derajat kehitaman pada film. Hasil dari eksposi film setelah diproses
menghasilkan efek penghitaman karena sesuai dengan sifat emulsi film yang akan menghitam
apabila dieksposi. Derajat kehitaman dipengaruhi oleh :
Faktor eksposi : Kv, Ma, dan waktu
Pengaruh kV, MA & Waktu
KVP => Energi sinar-x => penetrasi yang lebih tinggi, bergerak melalui jaringan.
Energi yang menentukan KUALITAS x-ray diproduksi.
1. peningkatan KVP mengakitbatkan elektron energi menjadi tinggi
2. tinggi energi elektron menyebakan lebih besar kualitas sinar-x
3. kualitas yang lebih besar penetrasi lebih besar pula

jumlah kVp meningkat maka lebih x-ray yang dihasilkan.


mA adalah jumlah elektron dan kuantitas sinar-x yang dihasilkan.
mA tidak mempengaruhi kualitas sinar-x yang dihasilkan.

KVP berpengaruh kualitas & kuantitas radiograf


MA berpengaruh pada kuantitas radiograf
Waktu berpengaruh terhadap kuantitas radiograf

Ketebalan obyek
FFD: jarak antara focus dengan film
Prosesing standar atau tidak pencuciannya
Speed film dan screen

Densitas ini bisa diukur sehingga densitas itu sendiri akan memiliki sebuah nilai.

A. Cara mengukur densitas


Jika sebuah radiograf dilihat, maka seseorang akan langsung bisa melihat bagian putih
dan yang hitam pada radiograf tersebut. Masing masing orang memiliki penilaian yang
subyektif artinya tergantung bagaimana dia mengukur tingkat kehitaman tadi menurut
perasaannya sendiri.

Densitas bisa diukur melalui dua pendekatan yaitu:

(a) Transparasi
Transparasi dari gambar dapat dinyatakan dengan mengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan melewati film (It) dan menyatakannya sebagai fraksi atau prosentase pada
intensitas cahaya yang mengenai film (I 0). Jika dibandingkan antara kedua intensitas ini maka
akan menghasilkan sebuah rasio transmisi. Rasio transmisi adalah rasio cahaya yang
ditransmisikan terhadap cahaya yang mengenai film.

Rasio transmisi
Sebuah area lucent (hitam) yang sempurna dari sebuah gambaran mempunyai rasio transmisi
0. Hal ni dikarenakan tidak ada satupun cahaya yang bisa dilewatkan pada film yang hitam
sempurna sehingga tidak memiliki nilai It atau I0. Sebuah area transparan yang sempurna
mempunyai rasio transmisisebesar 1 dan prosentase transmisi sebesar 100%. Hal ini dikarenakan
semua cahaya akan dilewatkan pada film yang transparan sempurna sehingga nilai I 0=lt. Ini
berarti peningkatan kehitaman film akan menyebabkan nilai transmisi berkurang.

(b) Opasitas
Opasitas pada gambaran dapat dinyatakan dengan memalik rasio transmisi. Hal ini akan
meberikan nilai yang meningkat seiring dengan meningkatnyakehitaman dan juga seiring dengan
meningkatnya eksposi.
Opasitas

Sebuah area transparan yag sempurna pada gambaran mempunyai opasitas sebesar 1.
Daerah yang paling hitam pada radiograf memiliki nilai opasitas mendekati 10.000.

B. Optical Density
Nilai opasitas yang dihasilkan dari sebuah film memiliki angka yang cukup besar. Untuk
daerah yang paling hitam nilai opasitas sebesar 10.000. nilai opasitas yang besar ini tidak bisa
dijadikan acuan untuk nilai densitas dikarenakan angkanya yang sangat tinggi tersebut.salah satu
metode yang bisa mengurangi kisaran angka opasitas sehingga dibuat secara proposional adalah
dengan mengkonvensi opasitas kedalam logaritma. Contoh : sebuah opasitas 1000 (10 3) dapat
dikonvensi menjadi 3 karena log 1000 opasitas 1 (transparan sempurna) menjadi 0 sebab log 1
(100) = 0 kemudian perhitungan matematis diatas dikenal dengan optical density atau dikenal
juga dengan densitas.
C. Densitometer

Untuk menentukan nilai densitasdibut`uhkan suatu alat yang bekerja dengan pendekatan rasio
transmisi dan opasitas serta nilainya tidak tidak besar.Alat yang digunakan semua pendekatan
diatas adalah denstormeter.Densitormeter adalah sebuah alat yang mempunyai sensor foto
elektrik yang mengukur jumlah cahaya yang ditransmisikan melalui selembar film.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Fim diletakan diantara sumber cahaya dan sensor.


b. Kemdian film diletakansehingga film menempel diantara sumber cahaya dan sensor.
c. Selanjutnya sumber cahaya dihidupkan sehingga lampu akan menyala.
d. Cahaya yang melewati film akan ditangkap oleh sensor foto elektrik.Semakin hitam film
yang diukur,maka semakin sedikit cahaya yang dterima oleh sensor maka nilai densitas akan
semakin tinggi,hal ini dikarenakan densitometer menggunakan pendekatan opasitas.

D. Nilai Densitas

Pada gambaran radiograf,nilai densitas bervariasi mulai dari 0,2 pada bagian yang
transparan s/d 3,5 atau 4 pada bagian yang paling gelap.Daerah abu-abu yang merupakan daerah
yang paling sering digunakan mempunyai densitas mendekati 1.
Seperti yang ditanyatan diatas bahwa nilai densitas bervariasi dari nilai dari mulai 0,2 sampai
dengan 4.Nilai paling bawah tidak bisa sampai 0 dikarenakan terdapatnya basic fog pada masing-
masing film.Seperti sudah diketahui bersama bahwa basic fog akan menyebabkan adanya
densitas yang telah dibentuk meskipun film belum dieksposi.Nilai tertinggi yang bisa dicapai
oleh sebuah film bisa sampai 4 jika film memiliki kehitaman sempurna,namun biasanya film
pada radiografi jarang yang densitasnya mencapai 4.Nilai densitas yang bisa membentuk
gambaran pada film dan bisa dilihat oleh mata biasa disebut dengan usefull density. Nilai usefull
density berkisar antara 0,25 - 2. Pada kurva karakteristik, nilai usefull density berada pada
daerah staright line portion atau daerah yang lurus pada kurva karakteristik.
b. KONTRAS
Kontras adalah perbedaan densitas pada film radiografi, yang disebabkan karena
perbedaan atenuasi dari intensitas radiasi yang sampai ke film setelah melewati objek. Kontras
dapat dirumuskan sebagai berikut:
C= D2 - D1
Kontras antara bagian yang berbeda pada gambaran akan membentuk gambaran
tersebut,Semakni besar nilai kontras,maka gambaran akan semakin jelas terlihat.Kontras pada
radiografi dibentuk oleh empat tipe yaitu kontras subjek,kontras film,kontras radiografik dan
kontras subjektif.
Faktor yang paling berpengaruh untuk kontras mengendalikan jumlah sinar hambur dan
fog jika kabut ( fog ) menurun maka meningkatkan kontras.
1) Grids : suatu lempengan yang berfungsi untuk penyerapan sinar hambur
2) Collimation adalah batas yang digunakan untuk penyinaran suatu objek.
3) Air Gap adalah Jarak antara pasien dan film.
Jadi, ketika jumlah sebaran berkurang sma dengan kontras lebih tinggi
4) Tubuh bagian kerapatan, ketebalan perbedaan ini membuat berbagai kontras yang berbeda
5) Jaringan dengan nomor atom yang lebih tinggi menyerap lebih banyak radiasi misalnya
tulang, media kontras .

o Kontras Subjek

Kontras subjektif adalah perbedaan terang diantara bagian film, jadi tidak dapat diukur,
tergantung dari pemirsa/pengamat. Kontras ini merupakan rasio intensitas radiasi yang
distrasmisikan menembus area yang berbeda pada bahan yang diekposi.Hal ini tergantung pada
perbedaan penyerapan oleh bahan, panjang gelombang dari radiasi primer,intensitas dan
distribusi dari radiasi hambur.
Seperti sudah diketahui bahwa perbedaan penyerapan pada bahan akan mempengaruhi
nilai kontras pada radiografi. Semakin besar perbedaan ketebalan atau kerapatan antara dua area
bahan. semakin besar perbedaan dalam denitasnya.Semakin besar perbedaan densitas berarti
semakin besar nilai kontrasnya.Pesawat x-ray yang menggunakan kV rendah secara umum akan
menghasilkan radiografi dengan kontras tinggi. Hal ini terjadi karena energi radiasi yang rendah
ditransmisikan melewati antara area tebal dan tipis akan lebih besar dengan energi radiasi yang
kecil.
Pada penggunakan kV yang tinggi, intensitas sinar x yang melewati bahan yang lebih
tebal masih cukup banyak sehingga rasio antara intensitas sinar x yang melewati bahan yang
lebih tipis dengan yang lebih tebal menjadi kecil. Karena rasio yang kecil inilah maka densitas
yang dihasilkan antara keduanya hampir sama sehingga dapat dikaakan nilai kontrsnya kecil.
Pada penggunaan kV yang rendah, intensitasnya sinar x yang melewati bahan yang lebih tebal
sangat sedikit sehingga rasio antara intensitas radiasi sinar x yang melewati bahan yang tipis
dengan yang lebih tebal menjadi besar. Karena rasio yang besar inilah maka denstas yang
dihasikan antara keduanya sangat berbeda sehingga dapat dikatakan nilai kontrasnya besar.

Faktor yang mempengaruhi kontras subyek :


o Perbedaanketebalanobyek
o Perbedaandensitasobyek
o Perbedaannomor atom
o Kualitasradiasi / faktoreksposi
o Penggunaanbahankontras

o Kontras Film

Kontras film adalah kontras yang dihasilkan akibat sifat dari film tersebut.Setiap film
yang diproduksi leh perusahaan memiliki karakter masing-masing ada film yang memilki krakter
dengan respon film yang tinggi terhadap eksposi baik leh sinar x maupun cahaya tampak.
Respon film terhadap eksposi tertentu sangat dipengaruhi oleh emulsi film yang ditanam
didalamnya.
Respon film terhadap eksposi ini akan mempengaruhi nilai densita yang dihasilkan. Film yang
sangat responsif terhadap eksposi akan menghasilkan densitas lebih tinggi jika dibandingkan
dengan film yang kurang responsif terhadap eksposi. Film yang sangat responsif, eksposi yang
kecil sekalipun akan menghasilkan densitas pada film oleh karena itu film seperti ini akan
menghasikan perbedaan densitas yang tidak jauh berbeda antara bagian yang terkena eksposi
banyak dan bagian yang terkena eksposi sedikit lebih banyak. Berbeda dengan film yang tidak
terlalu responsif terharap eksposi, perbedaan densitas akan terlihat berbeda antara bagian yang
terkena eksposi banyak dan bagian yang terkena eksposi lebih banyak. Jadi bisa disimpulkan
bahwa kontras film yang tertinggi dihasilkan oleh film yang kurang responsif terhadap eksposi.

o Kontrasradiografik
Pperbedaan derajat kehitaman antara satu bagian gambar dengan bagian-bagian gambar
lainnya yang terdapat dalam satu gambar / radiograf. Kontras radiografik yang senyatanya
sebagaimana dapat diukur dengan alat yang sesuai (densitometer)
Kontras radiografik obyektif ditentukan :
o Strukturbahan yang dipotret :
- tebal,rapat, dannomor atom
- materitambahan : kontras (+ ) dan ( - )
o Kondisipenyinaran
- Tegangantabung (kV)
- mAs
o Sinar hambur
- Untuk mengurangi sinar hambur sampai film, digunakan :
o Konus / kolimator
o Grid Suatu alat bantu dalam pemotretan radiografi berbentuk lembaran tipis 3 mm, didalam
nya terdapat lapisan-lapisan P batau wolfram.
Fungsi grid : menyerap radiasihambur yang tidak searah dengan sinar guna yang berasal dari
obyek yang dipotret.. Grid ratio : perbandingan tinggi logam (A) dengan jarak antara layer-layer
timbal (B)

o Kontrassubyektif
Kontrasradiografik yang ditentukan oleh kemampuan mata si penilai (tidak sama pada
masing-masing manusia)
Untuk menanggulangi pengaruh secara subyektif dapat dilakukan dengan cara:
menggunakan light case cahaya yang jernihdanhomogendanintensitasnyadapatdiubah-
ubah
pembatasancahaya background
membatasilapanganpenglihatan
memberiwarnapada light case, misalbiru, agar cahayalebihsejuk.

c. KETAJAMAN

Jika kontras didefinisikan sebagai perbedaan densitas, yaitu ukuran dari garis imaginer
yang merupakan batas dari dua daerah yang berbeda kehitamannya (ketajaman tinggi = batasnya
jelas). Pada praktik bentuk bayangan sering diikuti oleh pengaburan, dimana tingkat pengaburan
itu disebabkan oleh beberapa hal, seperti :

a. Faktor geometrik ; yang berhubungan dengan pembentukan citra misalnya ukuran dan jarak.
b. Faktor goyang ; yang berhubungan dengan penderita(pasien) dan alat.
c. Faktor fotografi atau intrinsik; yang berhubungan dengan bahan perekam citra. Faktor
fotografi

- Layar pendar = terdiri dari kristal fosfor yang bila terkena sinar-x akan memendarkan
cahaya, ini menimbulkan ketidaktajaman bentuk.

- Efek parallax = pengamatan dari jarak tertentu dengan sudut yang berbeda. Parallax yaitu
ketidaktajaman yang timbul karena adanya double emulsi pada film yang disebabkan oleh
posisi pengamat yang meliht radiograf dari sisi yang berbeda.

- Emulsi film = iridiation, yakni menyebr atau melebarnya cahaya yang tiba pada film,
menyebabkan ketidaktajaman bentuk citra.

Maka ketajaman memperhatikan bagaimana perubahan densitas pada perbatasan antara


daerah yang berdekatan. Batas antara dua area yang muncul bisa sangat tajam,hal ini di
karenakan terdapat perubahan drastis nilai densitas pada batas tersebut. Dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai kontras,maka semakn tajam gambar yang dihasilkan.

d. DETAIL
Detail adalah kemampuan untuk memperlihatan struktur yang sangat kecil pada sebuah
film.Pada sebuah pemeriksaan radiografi,ada bagian dari gambaran tersebut yang memiliki
struktur sangat kecil namun sangat penting dalam menegakan diagnosa.Salah satu contohnya
adalah pemeriksaan mamografi atau pemeriksaan payudara.Pada pemeriksaan mamografi,sangat
diperluka detai dari film tersebut karena organ yang diperiksa adalah jaringan sehingga
gambaran yang dihasilkan diharapkan tampak perbedaan antara jaringan tersebut.Untuk
membedakan gambaran antara jaringan memerlukan detai yang sangat tinggi sehingga dengan
mudah bisa dianalisa.Berbeda dengan pemeriksaan radiografi pada tulang,dimana tulang dan
jaringan sekitarnya bisa langsung dibedakan karena memiliki penyerapan intensitas sinar x yang
jauh berbeda.

1. Pengukuran Detail
Detail yaitu kemampuan suatu radiograf untuk menunjukkan obyek terkecil atau yang
sekecil-kecilnya. Detail merupakan gambaran yang dapat dinilai secara obyektif dengan
menggunakan objek test yang sesuai. Objek test harus mengandung garis-
garis radioopaque dan radiolucent yang sangat dekat jarak pisahnya. Garis-garis tersebut disebut
dengan line pairs.Satuan untuk pengukuran ni adalah line pairs/milimeter(lp/mm). Semakin
besar nilai lp/mm maka destainya akan semakin tinggi.

6. Fungsi Pemeriksaan Radiologi


Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang pendek.
Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan
demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran
nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah satu Cara untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam mulai dari radiasi untuk
diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi
adalah suatu pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk
menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di daerah adalah pesawat
sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan atau kaki dan organ
tubuh yang lainnya. Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi
yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh dapat lebih
awal kita diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.

Anda mungkin juga menyukai