Anda di halaman 1dari 16

CT SCAN

Istilah lain dari CT SCAN:


Computed/Computerized Tomography
(CT) Computed Axial Tomography (CAT)
Computerized Aided Tomography
Computerized Transvere Axial
Tomography (CTAT) Reconstructive
Tomography (RT) Computed
Transmission Tomography (CAT)
Ditetapkan oleh “Radiology and American Journal of Roentgenology” dengan Istilah
Computed Tomografi (CT)

Dalam CT Scan ada istilah SQUENCE, yaitu:


Proses scaning meliputi eksposi sinar-x, pergerakan meja dan akuisisi data, yang dilakukan
secara berurutan, tahap demi tahap.
Diantara tiap scan terdapat waktu untuk rekonstruksi gambar, penayangan dan gerakan meja,
yang dinamakan Inter Scan Delay (ISD)
Tidak ada pergerakan meja pemeriksaan selama proses skening.
Data yang didapat dari tiap rotasi, direkonstruksi menjadi satu slice (gambar potongan)

Prinsip dasar CT Scan


Dengan menggunakan tabung sinar-X sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh
kolimator.
Sinar-X tersebut menembus objek dan diarahkan ke detektor.
Intensitas sinar-X yang diterima akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh dan detektor akan
merubah sinar-X yang diterima menjadi arus listrik dan kemudian diubah oleh integrator menjadi
tegangan Iistrik analog.
Tabung sinar-X tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan
listrik yang diterima di ubah menjadi besaran digital oleh Analog to Digital.
Kemudian di catat oleh komputer. Selanjutnya diolah oleh Processor akhirnya gambar akan
ditampilkan ke layar monitor.
Gambar - gambar yang dihasilkan dapat di cetak ke dalam film dengan menggunakan Multi Imager
atau Laser Imager.
Aneurisma (aneurysm) merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah dan sering terjadi pada arteri.
Aneurisma terjadi akibat melemahnya dinding arteri. Dinding arteri yang melemah pada akhirnya
akan membentuk semacam kantung.
Jika tidak ditangani, ukuran kantung akan semakin membesar yang kemudian pecah dan
menimbulkan perdarahan.
Aneurisme biasanya terjadi pada arteri di otak, perut, dan dada.
Secara umum, terdapat dua jenis aneurisma yaitu aneurisma otak dan aneurisma aorta.
Aneurisma aorta sering terjadi di perut dan dada sehingga dikenal pula sebagai aneurisma aorta
perut dan aneurisma aorta dada.

Ultrasound atau Sonography


Sonografi paling cocok untuk pencitraan terus menerus atau pemantauan, karena ini adalah teknik
yang sama sekali bebas risiko diagnostik dibandingkan dengan radiografi, yang menggunakan
radiasi berbahaya.
Bahkan pemeriksaan gema berganda (multiple echo) benar-benar aman bagi pasien.
Untuk alasan ini, sonografi, sebagai contoh, telah menjadi prosedur standar untuk pemantauan
kehamilan.
USG mengkonversi pulsa elektrik ke gelombang suara, yang ditransmisikan dari transduser atau
probe ke tubuh.
Tergantung pada berbagai jenis jaringan tubuh, gelombang suara diserap dan dipantulkan secara
berbeda.
Mereka dideteksi oleh probe dan komputer kemudian dihitung waktu kembalinya gema dan
intensitas gema, mengkonversi gelombang suara yang dipantulkan ke dalam gambar (Kartawiguna
& Georgiana, 2011:6).
Angiografi
Angiografi adalah pemeriksaan sinar-X khusus yang memungkinkan untuk memvisualisasikan
pembuluh darah.
Aplikasi klinis khas berkisar dari visualisasi pembuluh darah koroner, kepala, dan pembuluh arteri
serviks dan vena, ke pembuluh perifer di panggul dan ekstremitas.
Metode ini memudahkan diagnosis stenosis (penyempitan) dan trombosis (penyumbatan) dan
bahkan penyembuhan kondisi ini menggunakan teknik invasif khusus.
Angiografi menggunakan media kontras untuk memvisualisasikan pembuluh darah.
Media kontras diberikan melalui kateter yang ditempatkan sedekat mungkin dengan pembuluh darah
yang akan divisualisasikan.
Sebuah sistem sinar-X berbentuk lengan C (C-arm) yang dibutuhkan untuk melakukan radiografi
pembuluh darah.
Alat ini dilengkapi dengan lengan berbentuk C yang dapat bergerak dengan tabung sinar- X di satu
ujung dan detektor panel datar pada sisi yang lain.

PERKEMBANGAN CT SCAN
* Alat ini awalnya membutuhkan berjam-jam untuk memperoleh satu citra. namun pada alat terbaru
dalam kurun waktu 350 mikrosecond mampu menghasilkan 4 citra.
* Meningkatnya kecepatan pemindaian, kenyamanan pasien selama dipindai, dan resolusi citra
makin besar.
Selain itu waktu pencahayaan oleh sinar-X pun semakin singkat sehingga kualitas gambar makin
bagus.
Research Terkini “X-ray grating interferometry” yaitu teknik pencitraan yang tidak hanya bergantung
pada perbedaan dari bagaimana unsur pokok suatu benda menyerap sinar X, tetapi juga melalui
pengukuran perubahan fase sinar x untuk menghasilkan gambar “differential phase contrast”
sehingga gambar yang dihasilkan memiliki kontras yang lebih tinggi.
Metode ini dipublis di Proceedings of the National Academy of Science (PNAS) pada tanggal 4-8
Juni 2012.

PRINSIP DASAR COMPUTED TOMOGRAPHY


Computer tomography Scaner jaga dikenal dengan nama Computerized Axial Tomography ( CAT ),
Computerized Aided Tomography ( CAT ), Computerized Transverse Axial Tomography ( CTAT ),
Reconstructive Tomography ( RT ), dan Computed Transmission Tomograph ( CTT ) yang
merupakan pengambilan gambar dari suatu objek secara sectional axial dimana sinar-x mengelilingi
objek, sehingga gambaran objek yang diinginkan terlihat jelas dan objek yang tidak diinginkan
dikaburkan.
Sinar-x yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detector kemudian ke
photo multiplier tube sinar-x tersebut dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik kemudian pada DAS akan
diubah menjadi data-data digital yang akan memberikan informasicomputer dan secara
computerized diolah dan ditampilkan gambar pada monitor yang berupa irisan tomografi dari objek
yang dikehendaki dalam bentuk gray image scale (skala dari hitam dan putih).
Gambar prinsip dasar computed tomography 
1. tabung sinar - X 
2. detector 
3. elektronik signal
4. system computer 
5. display system

ANTRY CT SCAN
Gantry merupakan "rumah" dari tabung sinar-X dan detector.
Tabung sinar-X berfungsi sebagai pembangkit sinar-X dengan kapasitas 2,1 juta HU dengan
toleransi 4-5 juta HU.
Detektor merupakan satu unit dengan gantry.
Gantry dapat diatur kemiringannya -30 sampai +30.
Kemiringan gantry diatur oleh system pengendali sudut.
Tabung sinar-X dilengkapi kolimator yang befungsi sebagai pembatas Was lapangan penyinaran.
Sinar-X akan mengarah ke detektor yang juga dilengkapi kolimator.
Kolimator disini berfungsi untuk mengontrol radiasi hambur dan menentukan ketebalan Iapisan
objek.

Kualitas gambar dalam CT dipengaruhi oleh beberapa factor:


1. Contras resolution yaitu kemampuan untuk memvisualisasikan gambaran pada derajat kehitaman
tertentu yang tergantung tebal lapisan yang discan, jumlah photon yang dideteksi detector, ukuran
layer television dan viewing resistance.
2. Spatial resolution yaitu kemampuan untuk memperoleh detail suatu gambar yang tergantung dari
ukuran geometric (ukuran focal spot, detector, frekuensi dan nilai pembesaran), ukuran pixel yang
ditampilkan, rekontruksi ligorithm, ketebalan lapisan yang di scan/voxel size.
3. Patient Centering yaitu posisi patient pada sentrasi, dimana objek yang akan diambil berada pada
bidang FOV (field of view) untuk memperoleh kualitas gambar yang optimum.
4. Patient Care yaitu Kerja sama operator dengan patient (ketenangan patient saat pemeriksaan).
5. Calibration yaitu kalibrasi untuk mengecek system computer dan kesiapan CT untuk beroperasi.
6. Camera set up dan Film processing yaitu hasil akhir proses scanning dalam suatu hard coppy
atau film.
Perkembangan Teknologi CT Scan
Arah perkembangan teknologi CT Scan pada saat ini lebih diutamakan pada peningkatan kecepatan
pencitraan dengan adanya multi detector, peningkatan resolusi gambar, dan pengurangan dosis
radiasi yang diterima oleh pasien.
Beberapa Vendor berlomba untuk dapat membuat sebuah pesawat CT Scan yang memenuhi ketiga
tujuan diatas tadi.
Sedangkan pada bidang aplikasinya lebih dipengaruhi oleh teknologi pengolahan citra digital yaitu
teknologi software (Komputer) baik dari gambaran 2 dimensi maupun gambaran 3 dimensi.
Dengan teknologi ini pemeriksaan diagnostic yang tadinya bersifat invasif menjadi pemeriksaan non
invasive yang dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Sejarah perkembangan teknologi CT Scan :
1917 J.H. Radon: Transformasi Radon, gambar dari obyek yang tidak diketahui dapat digambarkan
dari proyeksinya.
1963 A.M. Cormack: Mengembangkan teknik untuk menentukan distribusi penyerapan tubuh
manusia.
1972 G.N. Hounsfield dan J. Ambrose: Menghasilkan gambar CT pertama kali untuk keperluan
klinis.
1974 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala
1975 First whole body scanner in clinical use
1979 Hounsfield dan Cormack dianugerahi hadiah Nobel
1989 W.A. Kalender dan P. Vock melakukan pemeriksaan klinis pertama dengan menggunakan
Spiral CT
1998 Multislice CT (4 slices)
2000 PET/CT systems.
2001 CT Scan 16 slices
2004 64 slices, > 40000 instalasi CT untuk aplikasi klinik.
2005 Dual Source CT, untuk pemeriksaan Cardiac dan Dual Energy
2006 128 Slice CT dan 320 Slice
Prinsip kerja CT-Scan adalah sebagai berikut :
· sinar–x yang keluar dari tabung akan melewati celah sempit yang disebut kolimator.
· Sinar-x akan menembus organ dan mengalami atenuasi (pelemahan).
· Sinar-x yang menembus bahan akan mengenai detector, dan kemudian detector akan mengubah
energy sinar-x menjadi energy cahaya.
· Energi cahaya yang keluar dari detector akan digandakan oleh Image Intensifier.
· Setelah itu cahaya tampak akan masuk ke dalam Photo Multiplier Tube (PMT) dan akan diubah
menjadi sinyal listrik.
· Sinyal listrik yang merupakan data analog akan di ubah menjadi data digital oleh ADC (Analog to
Digital Converter).
· Data digital dari ADC akan di akuisisi ke dalam DAS (Data Acquisition System) dan dikirim ke
CPU.
· Pada CPU, data akan diolah dan direkonstruksi.
Ada beberapa prosedur yang bisa digunakan dalam teknik rekonstruksi gambaran:
a. Algebraic Reconstruction Techniques (ART) Dilakukan pemecahan lebih dari 260.000 nilai µ tidak
diketahui dengan mengukur atenuasi sekitar 1.400 pembacaan dengan sekitar 700 kanal detector. 
Kekurangan : perhitungan dapat dilakukan hanya setelah sebuah rotasi penuh, pemindaian spiral
menjadi tidak efektif.
b. Convolution Backprojection Procedures. Adalah sebuah teknik dengan proyeksi balik sederhana.
Yaitu dengan mendata setiap proyeksi dan membalik proyeksi yang terjadi. Rekonstruksi yang
didapat cukup baik dan cepat, namun masih kurang akurat. Kemudian dengan ditambahkan filter
(Convolution Back Projection dengan filter/kernel) gambaran yang dihasilkan menjadi jauh lebih
baik.
· Dari CPU, data akan dapat dikirim ke Monitor untuk ditampilkan, ke Memory Unit (storage) untuk
disimpan, ataupun dikirim ke output devices lainnya untuk di cetak.

PRINSIP DASAR CT SCAN


Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal.
Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu
obyek untuk membentuk citra/gambar.
Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada
citra yang dihasilkan.
Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT
scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak
hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi.
Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra
yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik
radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi
yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan.
Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan - lahan dipindahkan ke dalam
cincin CT Scan.
Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen.
Waktu yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1
jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit .
Sebelum dilakukan scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan
tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning.
Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan
pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan
proses scanning khususnya untuk daerah perut.

Keunggulan CT Scan yaitu :


1. Memiliki kontras resolusi dan spatial resolusi yang tinggi. Kontras resolusi adalaah kemampuan
untuk membedakan dua objek yang memiliki densitas hampir sama. Spatial resolusi adalah
kemampuan untuk membedakan dua objek yang saling berdekaataan.
2. Hasil gambaraan dapat direkontruksi sesuai kebutuhan misalnya dari proyeksi axial dijadikan
proyeksi sagital atau coronal.
3. Gambaran jaringan lunak memiliki karakteristik yang baik dengan adanya pengaturan window.
4. Hasil gambaran berupa irisan melintang (cross sectional) sehingga superposisi antar organ dapat
dihindari.
5. Diagnosa lebih akurat dengan adanya pengambilan gambaran dari berbagai proyeksi.

Komputer CT SCAN 
Merupakan pengendali dari semua instrument pada CT-Scan.
Berfungsi untuk melakukan proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, menampilkan
( display ) gambar serta untuk menganalisa gambar.
Adapun elemen-elemen pada computer adalah sebagai berikut:
1) Input Device, 
Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa computer sehingga dapat
menjalankan program atau instruksi.
2) CPU ( Central Procesing Unit ), Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari kesseluruhan
system computer yang sedang bekerja.
Terdiri atas :
• ALU ( Arithmetic Logic Unit ), Berfungsi untuk melaksanakan proses berupa arithmetic operation
seperti penambahan, pengurangan, pembagian, serta perkalian.
• Control Unit, Berfungsi untuk mengontrol keseluruhan system computer dalam melakukan
pengolahandata.
• Memory Unit, Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data ataupun instruksi yang sedang
dikerjakan.
3) Output Device, Digunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga dapat
dengan mudah dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda Ray Tube).

Faktor-faktor yang menyebabkan NOISE adalah :


a. Faktor eksposi, mAs, kV, semakin besar faktor eksposi akan menurunkan noise.
Salah satu parameter yang mempengaruhi CT number adalah pemilihan tegangan tabung sinar-
X/kV.
Pengaturan tegangan sinar-X menentukan jumlah energi foton sinar-X. 
CT number akan mengalami kenaikan seiring dengan penurunan tegangan tabung sinar-X.
Hal ini akan berpengaruh pada image quality dan level of noise.
Penelitian menggunakan variasi kV dianggap perlu semenjak kalibrasi air dan udara pada pesawat
CT Scan Somatom Emotion terpelihara dengan cara mengubah tegangan tabung sinar-X.
Estimasi tegangan tabung yang memiliki energi tinggi dan memiliki efektifitas energi adalah 80 kV,
110 kV dan 130 kV
b. Ukuran pixel, dipengaruhi oleh FOV dan ukuran matriks.
Semakin besar ukuran pixel, noise semakin berkurang, akan tetapi resolusi spatial menurun.
c. Slice thickness, semakin besar slice thickness noise akan berkurang.
d. Algoritma, penambahan prosedur algoritma sesuai kebutuhan dapat meningkatkan image noise,
peningkatan image noise dapat menurunkan resolusi kontras.
Keterangan 
* Jika ukuran pixel semakin lebar, maka noise dalam resolusi spasial akan semakin menurun.
* Jika slice thickness semakin meningkat, maka noise dan resolusi spasial akan semakin menurun.
* Jika energi (kV) meningkat, maka dosis radiasi yang diterima meningkat tapi noise semakin
menurun.

PERKEMBANGAN TERKINI CT SCAN


CT Scan Terbaru Pangkas Radiasi 90%
Meski amat berguna untuk meneliti lebih dalam terhadap sebuah penyakit, namun teknologi
pemindaian dengan memanfaatkan sinar X, seperti CT scan ini memancarkan radiasi tinggi yang
berpotensi merusak jaringan di dalam tubuh. Untuk itu, para ahli berlomba-lomba menghasilkan CT
scan yang rendah radiasi.
Hasilnya adalah sebuah CT scan jantung terbaru yang diklaim memiliki radiasi yang jauh lebih
rendah dibandingkan CT scan standar.
Coba bayangkan, radiasi dari CT scan teranyar ini sekitar 91% lebih rendah ketimbang CT scan
yang digunakan saat ini.
"CT angiography koroner telah membangkitkan antusiasme tinggi belakangan ini terkait dengan
akurasinya yang sanat tinggi dalam mendiagnosis pasien yang diduga atau sudah terserang
penyakit jantung koroner.
Namun, antusiasme itu terganggu oleh kekhawatiran mengenai tingginya radiasi yang akan diterima
si pasien," ujar Dr. Andrew J. Einstein, direktur cardiac CT research di Columbia University Medical
Center.
Einstein bersama timnya membandingkan pemancaran radiasi dari CT scan standar yang memiliki
64 detektor -- yang mampu memindai jantung sepanjang 4 sentimeter dalam sekali pemindaian --
dengan CT scan teranyar yang memiliki 320 detektor, yang dapat memindai jantung 16 cm. Itu
artinya, keseluruhan panjang jantung dapat dipindai dalam sekali rotasi dan dalam satu kali
denyutan.
Dengan teknologi terbaru ini, dijamin gambar yang dihasilkan lebih jelas dan tak putus-putus.
Terlebih lagi, radiasi yang diterima pasien amat kecil karena durasi pemindaian hanya sekitar 0,35
detik, kata Einstein dalam pernyataannya di Radiological Society of North America.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Radiologi terbitan Maret itu juga ditemukan bahwa dosis radiasi
efektif adalah sebesar 35,4 millisievert (mSv) untuk CT scan yang memiliki detektor 64 baris dan 4,4
mSv untuk CT scan 320 baris detektor.
Ketika kemampuan teknologi CT meningkat dari 16 menjadi 64 detektor, dosis radiasinya naik
secara signifikan.
Saat ini perkembangan teknologi berjalan ke arah yang berlawanan, yaitu mulai mengurangi
pancaran radiasi.

Sistem Konsul pada CT Scan


Konsul tersedia dalam berbagai variasi.
CT-Scan generasi awal masih menggunakan dua sistem konsul yaitu untuk pengoperasian CT-Scan
sendiri dan untuk perekaman dan pencetakan gambar.
Model yang terbaru sudah memakai sistem konsul dimana memiliki banyak kelebihan dan fungsi.
Bagian dari sistem konsul yaitu :
a. Sistem Kontrol 
Pada bagian ini petugas dapat mengontrol parameter-parameter yang berhubungan dengan
beroperasinya CT-Scan seperti pengaturan KV, MA dan waktu scanning, ketebalan irisan dan lain-
lain.
Juga dilengkapi keyboard untuk memasukkan data pasien dan pengontrolan fungsi tertentu dalam
komputer.
b. Sistem pencetakan 
Setelah gambar CT-Scan diperoleh kemudian dipindahkan dalam bentuk film.
Pemindahan ini dengan menggunakan kamera multiformat.
Kamera merekam gambar dari monitor dan memindahkannya kedalam lembaran film.
Tampilan gambaran di film dapat mencapai 2-24 gambar tergantung ukuran film (8 x 10 inci atau 14
x 17 inci).
c. Sistem perekaman gambar 
Merupakan bagian penting lain dari CT-Scan.
Data yang telah ada disimpan dan dapat ditampilkan lagi dengan cepat.
Biasanya sistem perekaman ini berupa disket optic dengan kemampuan penyimpanan data sekitar
200 gambar.
Aneurisma (aneurysm) merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah dan sering terjadi pada arteri.
Aneurisma terjadi akibat melemahnya dinding arteri. Dinding arteri yang melemah pada akhirnya
akan membentuk semacam kantung.
Jika tidak ditangani, ukuran kantung akan semakin membesar yang kemudian pecah dan
menimbulkan perdarahan.
Aneurisme biasanya terjadi pada arteri di otak, perut, dan dada.
Secara umum, terdapat dua jenis aneurisma yaitu aneurisma otak dan aneurisma aorta.
Aneurisma aorta sering terjadi di perut dan dada sehingga dikenal pula sebagai aneurisma aorta
perut dan aneurisma aorta dada.

PRINSIP DASAR
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal.
Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu
obyek untuk membentuk citra/gambar.
Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada
citra yang dihasilkan.
Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT
scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak
hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi.
Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra
yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik
radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi
yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan.
Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan - lahan dipindahkan ke dalam
cincin CT Scan.
Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen.
Waktu yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1
jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan (waktu ini termasuk waktu check-in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit .
Sebelum dilakukan scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan
tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning.
Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan
pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan
proses scanning khususnya untuk daerah perut.
PRINSIP KERJA
Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh
kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor.
Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh
sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan
kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog.
Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan
listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang
kemudian dicatat oleh komputer.
Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang
ditampilkan ke layar monitor TV.
Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara
eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya.
Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk
hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi
yang dipancarkan.
Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan
melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut.
Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data
masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu
metode yang disebut sebagai rekonstruksi.

Anda mungkin juga menyukai