TOMOGRAPHY
(CT-SCAN)
1985
CT SCAN FIRST
INTRODUCED BY
Gantry
X-Ray Tube
Kolimator
Detektor
ADC
Lanjutan
Meja Pemeriksaan:
Meja
Head holder
Restraining strep
Lanjutan
Komputer
∆ Kontrol akuisisi
data (mode
scan dan scan
parameter)
∆ Rekonstruksi
gambar
∆ Penayangan
/pengolahan
gambar
∆ Penyimpanan
gambar/data.
The basic Principle of CT SCAN
Frontal or
Coronal Plane Sagital Axial Coronal
Lanjutan
Median Line
Mid-sagittal Plane
Parasagittal Planes
Generasi
Pertama
Generasi Generasi
Kedua Ketiga
Generasi Generasi
Keempat Kelima
» Generasi Pertama «
Menggunakan pancaran sinar-x model pencil yang
diterima oleh satu detector. Waktu yang dicapai 4,5-5,5
menit untuk memberi informasi yang cukup pada satu
slice dari rotasi tabung dan berkas geometri paralel/
prinsip pergerakan tabung yaitu gerakan translation-
rotation sebesar 180°
» Generasi Kedua «
Menggunakan pancaran sinar-x model kipas (fan
beam), Detector multi detector ( linier array detector)
dengan menaikkan jumlah sebanyak 30 buah, dengan
waktu scanning yang sangat pendek, yaitu antara 20-
3,5 detik per slice
Scanner 1st and 2nd generation
LANJUTAN
» Generasi Ketiga «
Berkas geometri Model kipas besar (wide fan
beam), dengan kenaikan 960 detektor (multi detector curve
array detector) berhadapan dengan tabung sinar-x meliputi
bagian tepi yang saling rotasi (rotate–rotate) memutari
pasien dengan membentuk lingkaran (gerakan berputar)
360° antara tube dengan detektor secara sempurna untuk
menghasilkan satu slice data jaringan. Waktu scanning
pada scanner generasi ketiga yang modern ini berkisar 1
detik.
» Generasi Keempat «
Berkas geometri Model Multi Detektor (slip ring
detector/Kipas besar) Jumlah detektor mencapai 4800 detektor
(stationary-rotate system) berbentuk cincin atau ring . Saat
pemeriksaan berlangsung X-ray tube berputar 360 derajat
mengelilingi detector yang diam. scanning selama 1 – 5 second
CT generasi III
CT generasi IV
Tube berputar
detektor diam
detektor ada
disepanjang
lingkaran gantry
LANJUTAN
» Generasi kelima «
Sering disebut CT Helical atau CT
Spiral. Kelebihan dari tipe ini
penggambaran organ akan lebih cepat
dan radiografer dapat mengolah data
menjadi gambar 3 dimensi melalui
pengolahan computer. Menggunakan
pancaran sinar-x model wide fan beam
dengan pergerakan tabung stationary-
rotate system multi detector (slip ring
detector)
Helical / Spiral
Pada tahun 1990, mulai diperkenalkannya CT Helical atau CT
Spiral, di mana waktu eksposi semakin singkat. Slip Ring
(tube dpt berputar terus menerus, merupakan cincin
konduktor tempat arus/tegangan mengalir, bekerja
bersamaan dengan konduktor.
CT Spiral mengenal prinsip single slice dan multi slice, yang
berpengaruh pada kecepatan scanning dan resolusi gambar
yang dihasilkan
EBCT
EBCT = Electron Beam Computed Tomography scanner untuk
pemeriksaan cardiac
Scan time cepat dibawah waktu 0,1 detik, multi detektor
Data Acquisition Detector Ring
system
Electron gun
Target Ring
Electon Beam
CARA KERJA
Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan
tabung sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang
memproduksi pancaran electron berkekuatan 130 KV.
Pancaran electron difokuskan oleh electro-magnetic coil
menuju fokal spot pada ring. Proses penumbukkan
electron menghasilkan energy sinar-x. Sinar-x akan
keluar melewati kolimator yang membentuknya menjadi
pancaran fan beam. Kemudian sinar-x akan mengenai
obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid state
detector dan selanjutnya prosesnya sama dengan
prinsip kerja CT Scan yang lain. Perbedaannya hanya
pada pembangkit sinar-x nya bukan menggunakan
tabung sinar-x tetapi menggunakan electron gun.
MultiSliceComputedTomography /
MultiDetectorCT
- Detektor terdiri
dari beberapa
baris/row
- Scan time cepat
(0,4 second)
- Bisa u Px Jantung,
pembuluh darah
dan biopsi
- Saat ini sdh 64
Slice
Lanjutan
Multislice CT Scan memiliki arti suatu kemampuan dari
CT Scanner untuk memperoleh data lebih dari slice
secara simultan.
Pada tahun 1998, scanner 4 slice yang pertama
dikenalkan, diikuti dengan memperkenalkan 16 slice
pada tahun 2001. kemudian disusul dengan
perkembangan yang cepat scanner 32 dan 40 slice,
yang terakhir scanner 64 slice diperkenalkan tahun
2003
Multislice tidak hanya meningkatkan nomer slice,
tetapi juga waktu sekali rotasi dari yang 1 detik hingga
sekarang bisa mencapai 0,375 detik per rotasi
Keuntungan Multislice
CT
• Meningkatnya spatial
resolution karena slice
thickness yang tipis.
• Kecepatan scan yang
semakin cepat
• Meningkatnya kualitas
2D dan 3D reformat
• Volume gambaran lebih
baik dan power atau
kekuatan tabung sinar-X
yang lebih kuat.
Proses pembentukan gambar CT
Air 0
Lemak -100 Abu-abu gelap ke hitam
Paru -200 Abu-abu gelap ke hitam
Udara -1000 Hitam
PARAMETER CT SCAN
Slice Thickness
Table increment
Range & Volume Investigation
Faktor Eksposi
Matriks
FOV
Filter Kernel
Gantry Tilt
Window (Width & Level)
1. Slice Thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan
dari objek yang diperiksa yang mengindikasikan
berapa banyaknya organ yang diperiksa per eksposi
Nilainya dapat dipilih antara 1-10 mm sesuai dengan
keperluan klinis.
ukuran yang lebih tebal akan menghasilkan
gambaran dengan detail yang lebih rendah,
sebaliknya ukuran yang tipis akan menghasilkan
gambaran dengan detail yang tinggi.
Jika slice thickness semakin tinggi maka gambaran
akan cenderung terjadi artefak dan jika semakin tipis
maka gambaran cenderung akan menjadi noise.
2. Table increment
Table increment atau pergerakan meja selama
eksposi juga mempengaruhi slice thickness yang
digunakan. Pada single–slice CT scanners,
pergerakan meja terjadi antar eksposi, misalnya
slice thickness yang digunakan adalah 10 mm
dengan table increment 10 mm, maka akan
menghasilkan pemeriksaan 10x10 mm, di mana
organ akan ditampilkan dalam slice thickness 10
mm dan diambil setiap 10 mm.
3. Range & Volume Investigation
Range 1
Range 2
Volume = R1+R2
Volume investigation adalah
keseluruhan lapangan dari
objek yang akan diperiksa.
Lapangan objek ini diukur
dari batas awal objek hingga
batas akhir objek yang akan
diiris/discan
4. Faktor Eksposi
kV, mA dan s
Tegangan tabung yang tinggi dianjurkan untuk high
resolution CT of lungs dan digunakan untuk
pemeriksaan struktur tulang seperti vertebra
mAs = Semakin tinggi nilai mAs maka semakin
besar pula dosis radiasi yang diterima oleh pasien.
Semakin kecil nilai mAs maka noise yang dihasilkan
banyak
S = scan time ditentukan kecepatan putar tube
5. Matriks
• Gambar digital adalah serangkaian angka yang diatur dalam baris dan
kolom, yang disebut matriks . 1 buah kotak atau 1 sel informasi
dinamakan picture element (pixel) yang mengandung nilai CT number
atau Hounsfield Unit (HU)
• Ukuran matriks dapat dipilih dari 64 64 sampai 1024 1024.
• Rekonstruksi matriks ini berpengaruh terhadap resolusi gambar yang akan
dihasilkan. Semakin tinggi matriks yang dipakai maka semakin tinggi
resolusi yang akan dihasilkan
6. Field of View (FOV)
o Diameter dari gambar yang akan
direkonstruksi ke dalam matriks.
o Besarnya bervariasi antara 12-50 cm
o Jika FOV diperbesar, dengan ukuran matriks
yang tetap maka ukuran pixel akan mengalami
pembesaran yang proporsional. Sedangkan jika
matriks diperbesar, dengan ukuran FOV yang
tetap, maka ukuran pixel akan semakin kecil,
sehingga resolusi gambar semakin baik.
7. Algorithma Recontruction
(Filter Kernel)
Prosedur matematis (algorithma) yang digunakan
terhadap data hasil scaning yang masih berupa raw
data untuk menghasilkan gambar dengan resolusi
tulang ataupun jaringan lunak.
Secara umum ada 3 jenis filter kernel yaitu standar,
bone (HR) dan detail.
Semakin tinggi resolusi algorithma yang dipilih maka
semakin tinggi pula resolusi gambar yang akan
dihasilkan
8. Gantry Tilt
Sudut yang dibentuk antara bidang vertikal
dengan gantry (tabung sinar–X dan detektor).
Rentang penyudutannya adalah antara ±12º
sampai ±30º.
Penyudutan dari gantry bertujuan untuk
mengkompensasi penyudutan dari organ yang
diperiksa, mengurangi dosis radiasi terhadap
organ-organ sensitif dan untuk mengurangi
artefact.
9. Window
Window Width :
adalah rentang nilai CT atau HU yang dikonversi
menjadi gray scale untuk ditampilkan dalam TV monitor.
Window width mengontrol kontras gambar (window
yang luas, kontras gambar rendah, seperti pada
pemeriksaan thoraks, sedangkan window yang sempit,
kontras gambar baik seperti pada pemeriksaan tulang).
WW = 150 - 300
Window Level :
Nilai tengah dari nilai HU pada WW yang akan
ditampilkan pada layar monitor sebagai grey scale.
WL = 40–80 HU, 0-30 HU
CONTOH APLIKASI PARAMETER CT
SCAN
Parameter pada CT Scan digunakan pada
beberapa Program, adapun Program yang
ada pada Pesawat MSCT adalah :
1. Program Examination
2. Program Viewing (berupa tampilan)
3. Program Three D
4. Program Filming
1. PROGRAM EXAMINATION