Anda di halaman 1dari 29

CT SCAN

CT SCAN

 CT-Scan diperkenalkan pertama kali pada kongres tahunan di


British Institute Radiology bulan April 1972, oleh seorang ilmuwan
senior bernama G. N Hounsfield yang bekerja untuk EMI Limited di
Middilesex Inggris.
 CT-Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-X, komputer
dan televisi sehingga mampu menampilkan gambar anatomi tubuh
bagian dalam manusia dalam bentuk irisan atau slice.
PENGERTIAN

 Tomography (CT) adalah sinar-X dengan menggunakan teknik


tomografi dimana berkas sinar-X menembus bagian tubuh pasien
dari berbagai arah.
 Tomografi yang di komputerisasi
 Radiologi Imejing berteknologi tinggi yang menggunakan sinar-X
sebagai sumber radiasi dan perangkat komputer untuk mengolah
data dengan hasil gambar berupa potongan penampang tubuh.
 Alat diagnostik sinar-X dengan metode Tomografi Transfersal yang
akan menghasilkan gambaran irisan melintang dari tubuh dengan
hasil tampilan dalam skala algorithma.
 Model baru dari Crossectional-Tomographic Imaging dengan
semua bidang/lapisan tubuh yang tidak diinginkan dihilangkan
dengan sempurna dengan menggunakan teknik matematika
 Perpaduan antara tiga sistem yaitu :
• Sistim Scanning
• Sistim Pengolahan Data
• Sistim Pencatatan Gambar (Seeram)
 Suatu alat yang menggabungkan teknik sinar-X dengan
pemanfaatan komputer (menganalisis, mengolah, merekonstruksi
data) menjadi sebuah gambar potongan tubuh yang diperiksa.
 CT Scan mampu mendeteksi secara dini dan menunjukkan lokasi
tumor secara baik, serta dapat menentukan ukuran tumor dengan
akurat. Hal ini sangat membantu dalam evaluasi pasien yang
menjalani terapi atau operasi.
 Salah satu yang harus dipertimbangkan dalam pengunaan CT Scan
adalah harus mempertimbangkan berat badan pasien. Berat badan
pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah pasien
dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan
tingkat kekuatan scanner dan besarnya lubang gantry.
Alat Radiologi – Hitech → menggunakan tabung sinar-X sebagai
sumber sinar dan perangkat komputer yang befungsi untuk :
 Memproduksi sinar-X
 Mengolah data sehingga menghasilkan Imejing (gambar) berupa
potongan-potongan penampang tubuh.
 Memproses data
 Menampilkan gambaran potongan tubuh
 Koefisien absorpsi dinyatakan dengan satuan Hounsfield Unit (HU)
ISTILAH LAIN CT-SCAN
 Computer/Computerized Tomography (CT)
 Computer Axial Tomography (CAT)
 Computerized Aided Tomography
 Computerized Transvere Axial Tomography (CTAT)
 Reconstructive Tomography (RT)
 Computed Transmission Tomography (CTT)
 Ditetapkan oleh “Radiology and America Journal of Roentgenology
dengan istilah Computed Tomography (CT)
PESAWAT CT SCAN
Manfaat CT-SCAN

CT Scanner memiliki kemampuan yang unik untuk memperhatikan suatu kombinasi

dari jaringan, pembuluh darah dan tulang secara bersamaan dan bertujuan untuk

membantu menegakkan diagnosa.


 Deteksi atau konfirmasi adanya pendarahan
 Deteksi atau konfirmasi adanya tumor
 Memberi informasi tentang ukuran dan lokasi tumor
 Membantu dalam evaluasi pasien yang menjalani terapi atau operasi
 Memberi informasi tentang penyebaran kanker
 Memberikan informasi tentang respon pengobatan
 Dapat mengetahui anatomi pembuluh darah dan kelainannya
 CT Whole Body dapat memberi gambaran dari seluruh tubuh mulai dari kepala
sampai kaki
 Sinar-X melalui celah sempit (collimator) menembus objek
 Sinar-X yang menembus objek (mengalami atenuasi) ditangkap oleh
detector, atenuasi sinar-X menjadi signal listrik.
 Data Acquicision System dalam sistem komputer mengubah signal
listrik da diteruskan menjadi data digital kemudian mejadi informasi
komputer dalam bentuk “Algorithma”
 Rekonstruksi gambar dalam “Grey Scale Image” untuk ditampilkan
dalam “Display System”
Instrumentasi Pesawat CT Scan

Ada tiga instrumentasi utama dari pesawat CT Scan :


A. Meja pemeriksaan
B. Gantry
C. Operator console

A. Meja pemeriksaan
Meja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk
dilakukan pemeriksaan CT-Scan, bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon
Graphite Fiber.
Setiap Scanning satu slice selesai, maka meja akan bergeser sesuai
ketebalan slice (slice thickness)
B. Gantry
Gantry merupakan komponen pesawat CT-Scan yang didalamnya terdapat :
- tabung sinar-X, kolimator
- detector, DAS (Data Acquisition System)
- lampu indikator untuk sentrasi

Pada Gantry ini juga dilengkapi dengan indikator data digital yang memberi informasi
tentang ketinggian meja pemeriksaan, posisi objek dan kemiringan Gantry.
Pada pertengahan Gantry diletakkan pasien. Tabung sinar-X dan detector letaknya
selalu berhadapan di dalam Gantry yang kemudian akan berputar mengelilingi objek yang
akan dilakukan scanning.
1. Tabung sinar-X
Tabung sinar-X berfungsi sebagai pembangkit sinar-X
2. Kolimator
Pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu :
a. Kolimator pada rumah tabung sinar-X (fan beam), yang fungsinya untuk : mengurangi
dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra
dengan adanya focal spot kecil.
b. kolimator pada detector, yang fungsinya adalah untuk : pengarah radiasi menuju ke detector,
pengontrol radiasi hamburan dan menentukan ketebalan lapisan (slice thickness).
c. Detector dan DAS (Data Acquisition System)
Sinar-X setelah menembus objek diteruskan oleh detector yang selanjutnya diproses menjadi data
digital oleh DAS.
Fungsi detector dan DAS secara garis besar yaitu :
- Menangkap sinar-X yang telah menembus objek
- Merubah sinar-X menjadi sinyal elektronik
- Menguatkan sinyal-sinyal elektronik
- Merubah sinyal elektronik menjadi data-data
PERKEMBANGAN CT SCAN
Generasi Pertama
 Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung menggunakan prinsip yang
dinamakan translation-rotation.
 Pada generasi ini hanya memiliki satu detektor dan untuk menghasilkan satu
scanning lengkap memerlukan waktu scanning 135-300s
 Prinsip kerja Scanner CT-Scan generasi pertama ialah menggunakan pancaran
berkas sinar –X berbentuk pensil yang diterima oleh salah satu atau dua detektor.
 Waktu yang dibutuhkan untuk 1 slice dengan rotasi tabung sinar-X dan detektor
sebesar 180° adalah sekitar 4,5 menit.
 Gerakan translasi dan rotasi
 Berkas sinar-X berbentuk pensil (pencil beam)
 Geometri berkas sinar paralel
 FOV (field of view) 24 cm
 Menggunakan 2 buah detektor sehingga sekali scan dapat menghasilkan 2
irisan
 160 berkas paralel /proyeksi
 180 proyeksi dengan interval 1 derajat
 Detektor tidak dapat mendeteksi perbedaan intensitas sinar-X yang sangat
besar oleh karena itu kepala yang diperiksa harus dikelilingi oleh kantung
berisi air.
 Kristal NaI yang digunakan sbg detektor memiliki waktu “afterglow” yg
nyata
 Keuntungan : pengaruh hamburan radiasi pada detektor ditiadakankrn berkas
sinar-X yg berbentuk pensil
CT Scan Generasi I
 Perintis : EMI, London, 1977
 X-ray : Pencil Beam
 Gerakan : Translate – Rotate
 Detektor : Single Detector
 Rotasi : 180 derajat
 Waktu : 4,5 – 5,5 menit / scan slice
 App : Head scanner
Generasi Kedua
 CT scan generasi kedua masih menggunakan prinsip translation-rotation tapi yang
membedakannya dengan generasi pertama pada generasi ini digunakan detektor
berjenis series.
 Pada generasi ini waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning sebesar 50 –
150s.
 Pada generasi ini prinsip dasar scanner mengalami perbaikan yang cukup besar
dibandingkan dengan generasi pertama. Pancaran berkas sinar – X yang
dihasilkan ialah model kipas angin dengan jumlah detektor 30 buah
 Menggunakan 30 linear array detector.
 Kerugian: adanya pengaruh radiasi hamburan dan meningkatnya intensitas ke
arah tepi dari berkas sinar-X yang berbentuk kipas. Hal ini diatasi dengan
penambahan filter dasi kupu-kupu pada jendela tabung sinar-X.
 Keuntungan: waktu scan lebih singkat. yaitu antara 50 hingga 150 detik/irisan.
CT Scan Generasi II
Pengembangan dari Generasi I
 X-ray : Narrow fan Beam
 Gerakan : Translate – Rotate
 Detektor : Multi Detector (3-60) linier array detector
 Rotasi : 180 derajat
 Waktu : 20 detik – 2 menit / scan slice
 App : Head scanner
Generasi Ketiga
 Generasi ketiga ini antara pergerakan tabung dan detektornya
menggunakan prinsip rotation. Bentuk dari detektornya setengah
lingkaran. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk satu kali scanning
pada generasi ini sebesar 1,4 – 14 s
 CT-Scan generasi ini telah menggunakan detektor sejumlah 960 buah
dengan rotasi tabung dan detektor sejauh 360° secara sempurna dalam
menghasilkan 1 slice data jaringan selama 1detik
 Konfigurasi rotasi/rotasi.
 Berkas sinar-X berbentuk kipas (fan beam).
 Menggunakan detektor array.
 Waktu scan 1 detik.
 Kekurangan: kemungkinan terjadinya ring artefact karena adanya
kerusakan kanal detektor
CT Scan Generasi III
Pengembangan dari Generasi II
 X-ray : Wide fan Beam
 Gerakan : Rotate – Rotate
 Detektor : Multi Detector (10-280) curve array detector
 Rotasi : 360 derajat
 Waktu : 1,4 – 14 detik / scan slice
 App : Whole Body Scanner
Generasi Keempat
 CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang dinamakan
ring. Sehingga hanya tabungnya saja yang berputar. Detektornya statis (diam)
sebanyak 3600-8000. Waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning selama
1-5 detik
 Tabung sinar-X berputar dan detektor diam
 Dekektor tersusun melingkar berbentuk lingkaran
 Sekitar 8000 buah detektor diperlukan
 Waktu scan 1 detik
 Kerugian : Harga mahal, dosis radiasi pada pasien lebih tinggi
 Masalah : Jarak antara tabung sinar-X dan elemen detektor tidak semuanya
sama → diatasi dengan kalibrasi dan normalisasi saat scan
CT Generasi IV
Pengembangan dari Generasi III
 X-ray : Wide fan Beam
 Gerakan : Stationary – Rotated System
 Detektor : Multi Detector (424-2400) slip ring detector
 Rotasi : 360 derajat
 Waktu : <10 detik / scan slice
 App : Whole Body Scanner
Generasi Kelima
Pengembangan dari generasi IV
 X-ray : wide fan beam
 Gerakan : stationary-rotate system meja bergerak dalam
terowongan gantry selama scanning (spiral CT)
 Detektor : multi detector (424-2400) slip ring detector
 Rotasi : 360 derajat
 Waktu : <10 detik / scan slice
 App : whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)
Generasi keenam (Spiral CT)

Teknologi Slip-Ring sekitar tahun 1990-an. Akuisisi data dilakukan


dengan meja yang bergerak sementara tabung sinar-X berputar
sehingga gerakan tabung sinar-X membentuk pola spiral terhadap
pasien saat dilakukan akuisisi data. Diterapkan pada konfiguarsi
rancangan CT generasi ketiga dan keempat.
Generasi ketujuh : Multi Detector Array CT
 Tabung sinar-X memiliki kapasitas panas yang terbatas. Hanya 1% dari
energi yang dikonversi menjadi sinar-X.
 Dengan detektor multi array maka apabila kolimator dibuka lebih lebar akan
diperoleh data proyeksi lebih banyak. Dengan demikian maka penggunaan
sianr-X lebih efisien.
 Pada detektor array tunggal, apabila kolimator dibuka lebih lebar mak akan
diperoleh irisan yang lebih tebal yang akan mengurai resolusi spatial.
 Masalah : cone bearn artefact
 Keuntugan : meningkatkan waktu scan hingga 0,33 detik, resolusi dalam arah
sumbu-Z hingga <0,4 mm, dan dosis radiasi lebih rendah.
Keunggulan CT Scan

 Memiliki kontras resolusi dan spatial resolusi yang tiiggi, dimana


-Kontras resolusi adalah kemapuan untuk membedakan dua objek yang
memiliki densitas yang hampir sama
-Sedangkan spatial resolusi adalah kemampuan untuk
membedakan dua objek yang saling berdekatan letaknya.
 Hasil gambaran dapat direkonstruksi sesuai kebutuhan, misalnya dari
proyeksi axial dijadikan proyeksi koronal atau sagital.
 Gambaran jaringan lunak memiliki karakteristik yang baik dengan adanya
pengaturan windows
 Hasil gambaran berupa irisan melintang (cross sectional) sehingga
superposisi antar organ dapat dihindari.
 Diagnosa lebih akurat dengan adanya pengambilan gambaran dari
berbagai proyeksi, seperti proyeksi coronal, axial dan sagital.
 CT Scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat
 Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan
tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama
 CT Scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan
seperti paru-paru, tulang dan pembuluh darah
 Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus darurat
dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk
membantu menyelamatkan nyawa
 Diagnosis dengan CT Scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk
eksplorasi operasi dan biopsi bedah.
Resiko penggunaan CT Scan

 Sedikit kemungkinan timbulnya kanker dari paparan radiasi yang


berlebihan. Namun, manfaat dari diagnosis yang akurat jauh
melampaui risiko
 CT Scan tidak dianjurkan untuk wanita hamil, kecuali jika secara
medis diperlukan karena potensi resiko bagi bayi sedangkan
pemeriksaan pada ibu yang sedang dalam masa menyusui harus
menunggu selama 24 jam setelah injeksi bahan kontras sebelum
melanjutkan menyusui

Anda mungkin juga menyukai