Anda di halaman 1dari 16

 Ni Luh Gede Mega Utami Dewi (15210001)

 Marselina Marlince Moda (15210005)


 Cherlina Efriyanti (15210020)
Nama Alat : LINAC RADIOTERAPHY
Nama Produk : VARIAN CLINAC CX Linear
Accelerator
Type : CLINAC CX
Merk : VARIAN - USA
Fitur : Pengiriman radiasi ke kanker bagian mana saja di tubuh, sebagaimana
ditentukan oleh medis berlesensi pratisi, mengunakan Balon Foton Teknik 3D
Energi (MV) : 6 dan 10
Tingkat Dosis Foton : 100, 200, 300, 400, MU/Menit Elektron Beams
Energi Nominal Elektron : 4, 6, 9, 12, 15 meV
Tingkat Dosis Elektron : 100, 200, 300, 400, MU/Menit
Fitur Mekanik
Kisaran rotasi gentry : ± 185º secara vertikal
Jarak sumbu target : 100 ± 0,2 cm
Isocentre high from floor : 129,5 cm
Kisaran rotasi kolimator : ± 165º
Field size Collimator : 0,5 x 0,5 cm2 to 40 x 40 cm2
Couch
Type Couch : Exact IGRT Couch (Carbon Fiber Construction, free of
metal and other artifact-creating materials)
Size (WxL) : 53 x 200 cm
Clinically usage length : 120 cm (no imaging obstructions)
Couch lift capacity : 127 kg
Couch lift range : lowest position 63cm above floor
Accessories
Collimator
Wedge (four wedges: 15º, 30º, 45º, 60º)
Electron applicator (5size: 6x6c𝑚2 , 10 x 10 c𝑚2 , 15 x 15 c𝑚2 , 20 x 20 c𝑚2 , 25 x 25 c𝑚2
In room display : Flat screen 20’’

Equipment Requirement
Electrical Requirement : Typical 50 Hz, 360 – 440 VAC, 3 Phase, 4-wire plus
ground, 60 KVA load
3. Pengertian
 Akselerator linear
(linear accelerator, LINAC) adalah terapi radiasi yang eksternal
yang paling umum digunakan untuk pasien yang terkena kanker.
Linear accelerator digunakan untuk mengobati semua lokasi
badan yang terkena kanker, menyampaikan high-energy sinar-x
yang sama dosisnya kepada daerah tumor pasien.

Alat ini digunakan tidak hanya dalam terapi radiasi eksternal,


tetapi juga untuk Radiosurgery Stereotactic dan Badan
Stereotactic Radioterapi yang serupa menggunakan gamma.
Sinar-Rontgen ini dapat menghancurkan sel kanker selagi
melingkupi jaringan normal.
Aplikasi LINAC Akselerator linier (Linear Accelerator, LINAC) pertama kali
diperkenalkan oleh R. Wideroe di Swiss pada 1929, namun unjuk kerjanya saat itu
kurang memuaskan. LINAC mempunyai kelebihan dan kekurangan dibandingkan
dengan akselerator magnetik. Ukuran alat dan biaya yang diperlukan untuk
mengoperasikan LINAC kira-kira proporsional dengan energi akhir partikel yang
dipercepat. Sedang pada akselerator magnetik, tenaga yang diperlukan akan
lebih tinggi untuk menghasilkan energi akhir partikel yang sama besarnya. Oleh
sebab itu, untuk mendapatkan partikel berenergi sangat tinggi, LINAC akan lebih
ekonomis dibandingkan akselerator magnetik.
Di samping itu, penyuntikan partikel yang akan dipercepat dalam
akseleratormagnetik sangat sulit dilakukan, sedang pada LINAC partikel dalam
bentuk berkas terkolimasi secara otomatis terpencar kedalam tabung akselerator.
LINAC dapat dipakai untuk mempercepat partikel hingga berenergi di atas 1 BeV
(Billion Elektron Volt). Betatron praktis tidak mungkin mencapai energi setinggi ini
karena memerlukan magnet berukuran sangat besar.
Elektron merupakan sumber awal radiasi yang dikenakan
ke pasien. Kemudian elektron tersebut dipercepat menjadi
elektron berenergi tinggi. Selanjutnya elektron tersebut
dilewatkan ke magnet pembelok (bending magnet) kemudian
bending magnet akan membelokan berkas elektron yang
biasanya sebesar 900.
Pada bending magnet, elektron dengan energi yang sedikit
lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dikhendaki, akan
dibelokkan sedemikian rupa sehingga energi dan lintasannya
dapat sesuai kembali dengan yang yang dikhendaki.
Sedangkan elktron dengan penyimpangan energi agak
besar, akan dihilangkan oleh sebuah filter celah mekanis.
Dengan demikian, dapat dihasilkan pemfokusan yang sangat baik
dari berkas elektron serta energ yang monokromatis. Setelah
mengalami pembelokan, berkas elektron berenergi tinggi yang
keluar dari bending magnet akan dipakai untuk terapi foton atau
terapi elektron
Jika yang dikhendaki adalah terapi foton, maka berkas
elektron berenergi tinggi tersebut dilewatkan pada target.
Pengereman oleh target pada elektron yang dipercepat
menghasilkan Bremsstrahlung (foton dengan spektrum energi
yang kontinu).
Penciptaan foton mempunyai intensitas yang tinggi pada
arah sumbu target. Maksimum energi foton akan sama dengan
energi elektron datang yang ditembakkan ke target. Foton
tersebut akan diteruskan melewati primary colimator menuju
bagian carrousel.
Bagian carousel akan mengeluarkan alat filter pemerata (flattening
filter). Filter pemerata yang terbuat dari baja anti karat bertujuan mencapai
kerataan (flatnes) yang diperlukan. Kemudian foton hasil pemerata diteruskan
ke ion chamber untuk membentuk dosis foton dalam jumlah Monitor Unit (MU)
yang lalu diteruskan ke secondary collimator untuk lebih mendapatkan foton
dalam MU yang datar (flat). Hasil akhir foton akan keluar dari bagian pada Linac
yang disebut gantry, yang berotasi sekitar pasien. Pasien berbaring di meja
perawatan yang dapat bergerak. Untuk menjamin posisi pasien digunakan
bantuan laser yang vertikal dan horizontal dan dipasang di dinding ruang
perawatan.
Radiasi bisa disampaikan pada tumor dengan berbagai sudut dari
rotasi gantry(sampai 3600) dan perpindahan meja perawatan yang bertujuan
memaksimalkan pencapaian target
Berbeda dengan terapi foton, pada terapi elektron, hasil
ekstrak elektron dari microton langsung diteruskan ke prymary
collimator. Kemudian saat melewati bagian carrousel, yang
dikeluarkan adalah alat scattering foil. Tujuannya agar ekstrak
berkas elektron dapat terhamburkan. Lalu dilanjutkan lagi
pada secondary collimator. Electron applicator membantu berkas
elektron hasol secondary collimator jatuh pada field zise yang
tepat.
1. Terapi radiasi untuk penderita kanker
2. Radiosurgery Stereotactic dan Badan Stereotactic
Radioterapi yang serupa menggunakan gamma.
3. Sinar-Rontgen ini dapat menghancurkan sel kanker selagi
melingkupi jaringan normal.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai