Anda di halaman 1dari 24

Computer Radigraphy (CR)

Darojat Yugiantoro, ST
Computer Radiography (CR)
Computer Radiography (CR) adalah proses merubah system
analog pada konvensional radiografi menjadi digital
radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1).

Pada sistem Computer Radiography data analog dikonversi


ke dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi
yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan
menggunaklan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-
sinyal ditangkap oleh Photo Multiplier Tube
(PMT ) kemudian cahaya tersebut digandakan dan diperkuat
intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang
akan di konversi kedalam data digital oleh Analog Digital
Converter (ADC).
Computer Radiography (CR)
Computer Radiography (CR) adalah proses digitalisasi
gambar yang menggunakan imaging plate untuk
akusisi data gambar X-Ray (Ballinger, 1999). 

Merupakan teknologi digital yang mendukung


pengembangan komputer berbasis sistem informasi
dan prosessing. Radiograf yang dihasilkan CR akan
terformat dalam bentuk digital sehingga dapat
dimanipulasi untuk mendapatkan hasil yang
maksimal (Ballinger, 1999).
Perbandingan Konvensional Radiography dengan Computer Radiography (CR)

Konvensional Radiography
- merupakan cara pemrosesan film secara konvensional dangan alat yang
memerlukan langkah – langkah sebagai berikut :
  1. Developing
2. Fixing
3. Washing
4. Drying 

- Proses radiography konvensional :


1. Harus menunggu beberapa waktu untuk mencetak film
2. Dalam situasi darurat tidak dapat langsung membaca film
3. Memerlukan biaya yang cukup besar untuk pembuatan film
4. Memerlukan kamar gelap
5. Adanya limbah dari bahan kimia ( larutan fixer dan developer )
Computer Radiography (CR)
Perbandingan Konvensional Radiography dengan Computer Radiography (CR)

- merupakan proses merubah sistem analog pada radiography konvensional menjadi digital 

Komponen CR :
  1.  Kaset
2. Imaging plate
3. Image Reader
4. Image Console
5. Image Recorder

- Proses Computed Radiography :


1. Hasil foto dapat di simpan dalam bentuk file
2. Tidak menggunakan processing film ( APF )
  3. Tidak memerlukan kamar gelap, karena kaset sudah di lengkapi image plate
4. Foto dapat di edit sebelum di cetak
5.  waktu processing lebih cepat
6. kerusakan film karena terbakar bisa di hindari /mengurangi dari jumlah reject film.
Analog Film/Screen Systems

X-Ray Latent Image Chemical X-Ray Film


exposure on Film Processing

Analog Film / Screen Sistem yaitu Menangkap


Image Diagnostik pada Film x- ray
Computed Radiography
Proses Terbentuknya Digital Image

X-Ray Storage Digital Image


exposure Phosphor
Screen

 Sinar- x yang menembus suatu obyek yang difoto akan mengalami


perlemahan sesuai dengan kondisi obyek tersebut yang kemudian
ditangkap oleh imaging plate dalam bentuk gambar latent setelah discan
dan diproses akan terbentuk gambar digital pada monitor
Computed Radiography
PEMBACAAN GAMBAR LATEN PADA IMAGING PLATE

IP dieksposi dengan sinar-X, maka akan menghasilkan gambar


laten pada IP. IP yang telah dieksposi ini dimasukkan dalam slot
pada IP reader device yang akan memindahkan IP. IP kemudian
discan dengan helium-neon laser (emisi cahaya merah dengan
panjang gelombang 633 nm) sehingga kristal pada IP
menghasilkan cahaya biru-violet (panjang gelombang 390-400
nm). Cahaya ini kemudian dideteksi oleh photosensor dan
dikirim melalui analog digital converter (ADC) ke komputer
untuk diproses. Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke bagian
lain dari IP reader device untuk menghapus sisa-sisa gambar agar
IP dapat digunakan kembali (Papp, 2006).
 
Storage Phosphor Screens

Lighter values indicate


that most X-Ray were
absorbed by Object

Mid-Range values
indicate that the fewer
X-Ray were absorbed by
the Object
(Bone tissue)

Darker values indicate that


very few X-Ray were
absorbed by the Object
Final Latent Image (Soft Tissue)
Storage Phosphor Screens
Lighter values indicate
that fewest X-Ray were
absorbed by the Screen

Mid-range values
indicate that fewer
X-Ray were absorbed
by the Screen (Body)

Darker values
indicate that more
X-Ray were
absorbed by the
screen (Air)
Stimulating the Phosphor
Discharged blue light

Scan back and forth

Deflector
(Galvo)

Laser
From Light Energy to Analog Signal

Only blue light is Light Collector


captured

Detector
(PMT)
Blue
Filter

Red Laser
Light
Phosphor
Screen
From Analog to Digital
Samplings

+
Image = Pixel Code Values
Sampling Image 0 to 4095 (12 bit)
Grid Matrix

Analog Image Digital Image


(Continuous Values) (Discrete Values)
Basic CR Workflow
Patient
demographics

+
Cassette ID
from Barcode
Bodypart
+
Projection

Orientation
=
Komponen Utama Sistem CR :

1. KASET

Kaset pada Computed Radiography terbuat dari carbon fiber dan


bagian belakang terbuat dari almunium, kaset ini berfungsi sebagai
pelindung dari Imaging Plate
Komponen Utama Sistem CR :

2. IMAGING PLATE ( IP )

Imaging Plate (IP) merupakan lembaran yang dapat menangkap


dan menyimpan sinar-X. terbuat dari bahan Photostimulabel
phosphor.
Komponen Utama Sistem CR :

3. Image Reader ( Scanner )


Image reader berfungsi sebagai pembaca dan mengolah gambar
yang diperoleh dari Imaging plate
Cara Kerja Image Reader ( Scanner )

a)   Kaset yang akan dibaca ditandai dengan barcode terlebih dahulu agar
sesuai dengan pasien dan pemeriksaan.
b)  Pembacaan gambar laten yang tersimpan dalam IP dilakukan oleh
laser optoelectronik helium neon (He-Ne), 632,8 nm yang terdapat
dalam IP reader (Greene, 1992). Kecepatan eksposi laser sekitar 14
mikrosekon per pixel (10 pixel/mm), sehingga waktu total untuk scan
gambar adalah 1 menit. sehingga kristal pada IP menghasilkan cahaya
biru-violet (panjang gelombang 390-400 nm) , Emisi cahaya dari IP
dikumpulkan optic fiber dan ditransfer ke photo multiplier tube (PMT)
yang sensitive terhadap cahaya biru (Carlton, 2001).
    PMT mengubah cahaya tampak ke dalam bentuk sinyal analog. Sinyal
analog tersebut diubah dalam bentuk digital sebelum ditampilkan di
komputer oleh Analog Digital Converter (ADC) (Carlton, 2001).
c)    Data tersebut diolah dan divisualisasikan dalam format digital
d)    Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke bagian lain dari IP reader
device untuk menghapus sisa-sisa gambar dengan memaparkan sinar
intensitas tinggi agar IP dapat digunakan kembali (Papp, 2006).
4. Image Console

Fungsi : menyimpan, memproses dan menampilkan gambar.


5. Image Recorder

Image recorder mempunyai fungsi sebagai proses akhir dari suatu


pemeriksaan yaitu media pencetakan hasil gambaran yang sudah
diproses dari awal penangkapan sinar-X oleh image plate kemudian di
baca oleh image reader dan diolah oleh image console terus dikirim ke
image recorder untuk dilakukan proses output dapat berupa media
compact disc sebagai media penyimpanan.atau dengan printer laser
yang berupa laser imaging film.
Pemeliharaan Sistem CR

1. Mengecek dan membersihkan Cassette ( mingguan ).


2. Mengecek dan membersihkan PMT dan Collector Assy. ( 6 bulan ).

3. Mengecek dan membersihkan Cassette Handling Assy. ( 6 bulan ).

4. Mengecek dan membersihkan Exctraction Bar dan Slow Scan Assy. ( 6 bulan ).

5. Memberikan pelumas pada Slow Scan Rails. ( 3 bulan ).

6. Mengecek dan membersihkan Erase Lamp Assy. ( 6 bulan ).

7. Mengecek dan membersihkan Fast Scan Assy. ( 6 bulan ).

8. Mengecek dan membersihkan Monitor, Keyboard dan Mouse ( 6 bulan ).

9. Mengecek dan membersihkan Cover Scanner. ( 3 bulan ).

10. Membersihkan Power Supply dan Board-board ( 12 bulan ).

Anda mungkin juga menyukai