Anda di halaman 1dari 66

Pembinaan Peraturan

Perundang-undangan
Ketenaganukliran

PERATURAN BAPETEN NO. 4 TAHUN 2020 TENTANG


KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN PESAWAT
SINAR-X DALAM RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL
Vatimah Zahrawati, ST, M.Sc.
Batam, 22 April 2021
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Curriculum Vatimah Zahrawati
Vitae PENDIDIKAN
2003-2008 S1-Teknik Lingkungan - Universitas Andalas
2005 Postgraduate Educational Course in Radiation Protection and
the Safety of Radiation Sources, IAEA and Nuclear Malaysia
2018-2019 S2-Environmental Management in Mining – The University of
Queensland
PENGALAMAN
2009-Now Staf Subdirektorat Pengaturan Proteksi Radiasi dan Keselamatan
Lingkungan – Direktorat Pengaturan Pengawasan Fasilitas
Radiasi dan Zat Radioaktif
(Pengawas Radiasi Muda)
PELATIHAN
2013 Introductory Training Course on Authorization and Inspection
of Radiation Source - The course was organized by IAEA in
cooperation with Government of Indonesia (BAPETEN)
2014 Transport of Radioactive Material, IAEA and ENSTTI - France
2020 Pelatihan Kebijakan dan regulasi dengan metode Regulatory
Impact Assessment (RIA)
Mengentahui Peraturan Perundang-undangan Ketenaganukliran mengenai
Proteksi dan Keselamatan Radiasi Khususnya tentang Keselamatan Radiasi dalam
Penggunaan Pesawat Sinar-X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional
01 Introduction: Objek, Aspek, dan
Tujuan Pengawasan Tenaga Nuklir

02 Hierarki peraturan terkait Radiologi


Content Diagnostik dan Intervensional

03 Penanggung Jawab Keselamatan


Radiasi

04 Persyaratan Proteksi Radiasi

05 Kewajiban dan Larangan


Introduction
tidak dapat
dilihat

merambat
dengan tidak dapat
kecepatan dirasa
cahaya

memiliki daya
tembus & tidak berwarna
ionisasi

tidak
dipengaruhi
temperatur &
tekanan

Sifat Radiasi Pengion


Aplikasi Tenaga Nuklir
BIDANG INDUSTRI

THICKNESS GAUGING

WELL LOGGING LEVEL GAUGING DENSITY GAUGING


Aplikasi tenaga nuklir
BIDANG MEDIK

CT SCAN

FIXED X-RAY

MOBILE STATION RADIOTERAPI

LINAC
7
MOBILE- X-RAY
Aplikasi tenaga nuklir
BIDANG ENERGI & PENELITIAN

•  Reaktor Triga 2000


di Bandung,
•  Reaktor Kartini
di Yogyakarta,
•  Reaktor serbaguna
GA Siwabessy di Serpong

PLTN

REAKTOR RISET

VARIETAS PADI
UNGGUL
LEWAT IRADIASI

LINAC
IRADIATOR
Historical Review
Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN)
UU NO. 31 TAHUN 1964
Tentang ü Melaksanakan
Ketentuan Pokok Tenaga Atom ü Mengatur
ü Mengawasi
•  Nuclear Safety Convention 94
•  Basic Safety Standard 115, 96

7 6 /9 8
p p res BAPETEN Pengawas
Ke §  Peraturan
UU No. 10 Tahun1997 §  Perizinan
§  Inspeksi
tentang
Ketenaganukliran BATAN Pelaksana
Historical Review
PP No 5 Tahun
2021 tentang
Perizinan
Berusaha
Berbasis Risiko
PP No. 33 Tahun 2007 tentang
Keppres No 76 Tahun 1998
Keselamatan Radiasi Pengion Penyusunan
Badan Tenaga Atom tentang Badan Pengawasa
dan Keamanan Sumber •  PP/Perba
Nasioal (BATAN) Tenaga Nuklir
Radioaktif Perizinan
-  Melaksanakan
-  Mengatur Menyatakan BAPETEN adalah PP No. 29 Tahun 2008 tentang untuk Non
-  Mangawasi lembaga Non Departemen yang Perizinan Pemanfaatan Sumber Pelaku Usaha
bertanggung jawab langsung ke Radiasi Pengion dan Bahan •  Penatalaksaan
Presiden Nuklir Perizinan
•  Standar,
1997 2002 2013&2015 prosedur dan
kriteria

2020-Now
1964 1998 2007&2008 PP No 61 Tahun 2013 tentang
UU No.31 Tahun UU No 10 Tahun Pengelolaan Limbah Radioaktif
PP No 27 Tahun 2002 tentang
1964 tentang 1997 tentang PP No. 58 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Limbah Radioaktif
Ketentuan Pokok Ketenaganukliran Keselamatan Radiasi dan
PP No. 26 Tahun 2002 tentang
Tenaga Aton Keamanan dalam
-  Badan Pelaksana: Keselamatan dalam
BATAN
Pengangkutan Zat Radioaktif
Pengangkutan ZR
-  Badan Pengawas
BAPETEN Note: Sudah direvisi
Apa yang diatur?
Objek yang masuk pengawasan Bapeten

1. Instalasi Nuklir: 4. Fasilitas Radiasi:


•  Reaktor Nuklir •  Di bidang Medik
•  Non Reaktor Nuklir •  Di Bidang Industri
•  Di Bidang penelitian dan pendidikan
2. Bahan Nuklir
5. Sumber Radiasi Pengion
•  Pembangkit Radiasi Pengion
•  Zat Radioaktif (terbuka dan tertutup)

Bidang Instalasi dan Bahan Nuklir


Bidang Fasilitas Radiasi dan
Zat Radioaktif
Apa yang diatur?
Objek yang diatur di Bidang Fasilitas Radiasi dan
Zat Radioaktif
Sumber Radioaktif / Zat
Zat Radioaktif Radioaktif tertutup (Zat
Radioaktif Bentuk Khusus dan
Zat Radioaktif Daya Sebar
Sumber Radiasi Pengion Rendah)

Zat Radioaktif Terbuka


(Zat Radioaktif Bukan Bentuk
Khusus)

Pembangkit Radiasi Pengion


Bagaimana pengawasan dilakukan?

Pembuatan
Perizinan Inspeksi
Peraturan

UU Inspeksi verifikasi
Penerbitan izin lapangan
Peraturan Pemerintah Penerbitan persetujuan Inspeksi berkala

Peraturan Kepala Badan Inspeksi sewaktu-waktu


Melalui aplikasi online
Balis Perizinan
Tujuan Pengawasan
Terjaminnya Menjamin Memelihara tertib
kesejahteraan, keselamatan dan hukum dalam
keamanan, dan kesehatan pekerja pelaksanaan
ketentraman dan anggota pemanfaatan
masyarakat masyarakat serta tenaga nuklir
perlindungan
lingkungan hidup

Meningkatkan Mencegah
kesadaran hukum terjadinya Disiplin petugas
untuk menimbulkan perubahan tujuan dalam pemanfaatan
budaya pemanfaatan tenaga nuklir
keselamatan bahan nuklir
Hierarki Peraturan terkait Radiologi Diagnostik dan
Intervensional
UU No. 10 Tahun 1997 tentang
UU Ketenaganukliran

1.  PP No 33/2007 tentang Keselamatan Radiasi dan Kemanan Sumber


Radioaktif
2.  PP No 29/2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir à PP No 5/2021
3.  PP No 61/2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
PP 4.  PP No. 58/2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam
Pengangkutan Zat Radioaktif
1.  Perka No. 4/2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi
2.  Perka No 16/2014 tentang Persyaratan untuk Memperoleh SIB PPR
3.  Perba No. 5 Tahun 2020 tentang Justifikasi Pemanfaatan Sumber
Peraturan Kepala Radiasi Pengion
4.  Perba No. 6/2010 tentang Pemantauan Kesehatan Pekerja Radiasi
Badan 5.  Perba No. 4/2020 tentang Keselamatan Radiasi pada Penggunaan
Pesawar Sinar-X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional (Rev
Perka No. 8/2011)
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir
wajib memperhatikan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman,
kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan
terhadap lingkungan hidup (Ps.16)

Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam hal-
hal tertentu yang diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah (Ps.
17(1))
Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir dan petugas
tertentu di dalam instalasi nuklir lainnya dan di dalam instalasi yang
memanfaatkan sumber radiasi pengion wajib memiliki izin.
(Ps.19 ayat (1))

Persyaratan untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) diatur oleh Badan Pengawas. ((Ps.19 ayat (2))
Apakah semua penggunaan sumber
radiasi pengion wajib izin?
Amandemen PP
P P 2 9 / 2 0 0 8 2 9 / 2 0 0 8
1.  Zat radioaktif terdapat pada 1. Lampiran II disesuaian dg.
Lampiran II Tabel Exemption di GSR
2.  Untuk pemanfaatan PRP dg Part 3
kriteria: laju dosis < 1 µSv/jam 2. Utk. penggunaan PRP dg
pada jarak 10 cm dari kriteria: laju dosis < 1 µSv/
permukaan sumber DAN jam pada jarak 10 cm dari
energi maks. ≤ 5 keV permukaan sumber ATAU
energi maks. ≤ 5 keV

Pengecualian
Definisi Penting
² KETENAGANUKLIRAN
hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan tenaga
nuklir.
² PEMANFAATAN
kegiatan yang berkaitan dengan tenaga nuklir yang meliputi penelitian, pengembangan,
penambangan, pembuatan, produksi, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan, ekspor, impor,
penggunaan, dekomisioning, dan pengelolaan limbah radioaktif untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
² TENAGA NUKLIR
tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk
tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion.
² RADIASI PENGION
gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya
mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
² BAHAN NUKLIR
bahan yg dpt menghasilkan reaksi pembelahan berantai atau bahan yg dapat diubah menjadi
bahan yg dapat menghasilkan reaksi pembelahan berantai.
a)  produksi radioisotope
Perizinan SEKTOR KETENAGANUKLIRAN 1
b)  produksi radioisotop dan radiofarmaka
c)  Produksiradiofarmaka
d)  produksi peralatan yang menggunakan zra
e)  produksi barang konsumen
f)  kalibrasi yang menggunakan SRP
g)  pengelolaan limbah radioaktif
h)  ekspor zat radioaktif
i)  impor dan/atau pengalihan zat radioaktif
pemanfaatan sumber instalasi nuklir dan
radiasi pengion bahan nuklir
j)  pengalihan pembangkit radiasi pengion
k)  produksi pembangkit radiasi pengion
l)  impor atau ekspor pembangkit radiasi pengion
m)  ekspor barang konsumen
n)  impor dan/atau pengalihan barang konsumen
o)  pendidikan, penelitian dan/atau pengembangan untuk penggunaan SRP
p)  penggunaan, yang meliputi:
1)  kedokteran nuklir terapi diagnostik in vivo
2)  Radioterapi
3)  iradiasi dengan iradiator, yang meliputi iradiasi dengan iradiator, yang
meliputi iradiator kategori I menggunakan sumber radioaktif dan b) pendukung sektor pertambangan bahan
iradiator kategori I menggunakan PR, iradiator kategori II menggunakan ketenaganukliran galian nuklir
sumber radioaktif, irradiator kategori II menggunakan pembangkit radiasi
pengion, iradiator kategori III menggunakan sumber radioaktif; dan
iradiator kategori IV menggunakan sumber radioaktif;
4)  radiologi diagnostik dan/atau intervensional

20
PP 5/2021
Perizinan SEKTOR KETENAGANUKLIRAN 2
5)  uji tak rusak, yang meliputi uji tak rusak menggunakan sumber radiasi
pengion mobile atau portable dan uji tak rusak menggunakan sumber PP 5/2021
radiasi pengion terpasang tetap
6)  perekaman data dalam sumur pengeboran (well logging)
7)  penanda dan/atau perunut
8)  pengukuran (gaugingl yang meliputi pengukuran menggunakan sumber
radiasi pengion portabel dan/atau mobile dan pengukuran menggunakan pemanfaatan sumber instalasi nuklir dan
sumber radiasi pengion terpasang tetap radiasi pengion bahan nuklir
9)  pemindaian bagasi menggunakan pembangkit radiasi pengion portable
10)  pemeriksaan nonmedik pada manusia dengan PRP
11)  pemeriksaan kargo danf atau peti kemas menggunakan SRP
12)  fasilitas penyimpanan sumber radioaktif
13)  penyimpanan sementara zat radioaktif
14)  radiologi diagnostik yang meliputi pengukuran densitas tulang; dan
15)  pesawat gigt intra oral
16)  Kedokteran nuklir diagnostik in vitro
17)  pemeriksaan unjuk kerja peralatan dengan zat radioaktif
18)  analisis menggunakan sumber radiasi pengion
19)  pemindaian bagasi dengan pembangkit radiasi pengion terpasang tetap pendukung sektor pertambangan bahan
ketenaganukliran galian nuklir
20)  penyimpanan sementara pembangkit radiasi pengion.

1)  lembaga uji ketenaganukliran


a)  lembaga uji kesesuaian pesawat sinar-X RDI
b)  labotoriumdosimetri
c)  laboratorium uji bungkusan zat radioaktif
d)  laboratorium uji peralatan radiografi industri
21
e)  laboratorium uji radioaktivitas lingkungan;
2)  lembaga pelatihan ketenaganukliran.
Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja*

disederhanakan menjadi
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open
the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open
the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert The image cannot be displayed. Your

Dengan metode Omnibus


it again. computer may not have enough

186 Pasal
memory to open the image, or the

UU
image may have been corrupted.
Restart your computer, and then open
the file again. If the red x still appears,

Law, 79 Undang-Undang
you may have to delete the image and

Cipta
then insert it again.

dan 15 BAB
direvisi sekaligus hanya
dengan satu UU Cipta Kerja
Kerja
yang mengatur 18 sektor dalam UU CK
*47 PP dan 4 Perpres
sebagai Peraturan
Pelaksana
jdih.setneg.go.id
11 Klaster
The
image
Peningkatan Ekosistem The
image
The
image
Investasi Pemerintah Pusat
Dukungan Riset dan Inovasi
cannot cannot cannot
be be be

Investasi dan Kegiatan Usaha dan Percepatan PSN


displaye displaye displaye
d. Your d. Your d. Your
comput comput comput

The The The

Perizinan Berusaha
image image image

Pengadaan Lahan Administrasi Pemerintahan


cannot cannot cannot
be be be
displaye displaye displaye
d. Your d. Your d. Your
comput comput comput

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted.
The The
Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
image image

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi


cannot cannot
be be
displaye displaye
d. Your d. Your
comput comput

The
image

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha


cannot
be
displaye
d. Your
comput

22
*UUCK berlaku pada tanggal diundangkan, atau 2 NOVEMBER 2020 (Ps. 186, UUCK No. 11/2020).
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

23
Alur Sistem OSS Berbasis Risiko
2. SUBSISTEM PERIZINAN BERUSAHA
3. SUBSISTEM PENGAWASAN
FASILITAS
PENANAMAN MODAL
Pengawasan Rutin
PELAKU
USAHA Pengawasan
2.a. VALIDASI 2.b. SMART ENGINE 2.c. OUTPUT Insidental
The image cannot be displayed. Your computer may not have
enough memory to open the image, or the image may have been
Profil Pelaku PERIZINAN BERUSAHA Jadwal Pengawasan
Perizinan Dasar
corrupted. Restart your computer, and then open the file again.
If the red x still appears, you may have to delete the image and
then insert it again.
Usaha •  Rendah : NIB Tahunan
1. SUBSISTEM
PELAYANAN INFORMASI Persyaratan •  Menengah
KBLI Rendah : NIB +
SS / Izin
SS Surat Tugas
Informasi Umum Bidang Usaha
Durasi / SLA Penanaman Modal •  Menengah
Perizinan (BUPM)
Tinggi : NIB + SS Hasil Pengawasan/
Layanan Pengaduan
Kewenangan
Skala Usaha -> SS* BAP
Verifikasi SS / Izin •  Tinggi : NIB + Izin
Profil Pelaku Usaha
Kamus OSS Kriteria Lainnya Investasi

Pengenaan Sanksi
User Manual OSS KKPR Darat – Parameter Risiko Penilaian risiko
ATR/BPN
FAQ RISK MANAGEMENT ENGINE
KKPR Laut – Matriks Risiko berdasarkan
KKP KBLI / Kegiatan Usaha: input / evaluasi / peninjauan
Simulasi Perizinan
-  Penilaian risiko oleh K/L
sektor The image cannot be displayed.
Your computer may not have

-  Luas Lahan
enough memory to open the
image, or the image may have
been corrupted. Restart your

-  Luas / Jumlah Tingkat Notifikasi computer, and then open the file
again. If the red x still appears,
you may have to delete the

Bangunan image and then insert it again.

-  Kriteria lainnya Notifikasi

K/L/D Sesuai Kewenangan


24
Peraturan Badan No. 4 Tahun 2013
tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Umum
Pemanfaatan Tenaga Nuklir

Peraturan Badan No. 4 Tahun 2020


tentang Keselamatan Radiasi pada Penggunaan Pesawat Khusus
Sinar X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional
Apa saja jenis Pesawat Sinar-X yang diatur?
Prosedur Diagnostik:
a.  Radiografi Umum
b.  Fluoroskopi
c.  Mamografi
d.  Gigi
Fluoroskopi e.  CT-Scan
Radiografi Umum

Prosedur
Intervensional:
a.  Fluoroskopi
b.  CT-Scan

CT-Scan Gigi
Mamografi
Lingkup Isi Perba No 4 Th 2020

1. Persyaratan Managemen

2. Persyaratan Proteksi Radiasi


Persyaratan
Keselamatan Radiasi
3. Persyaratan Teknik

4. Verifikasi Keselamatan
1. PERSYARATAN MANAJEMEN
§  Pemegang izin (PI
PI membentuk dan menetapkan
§  pihak lain terkait penyelenggara proteksi dan
1. PENANGGUNG JAWAB KESELAMATAN RADIASI penggunaan pes sinar-X Keselamatan Radiasi àwakil
Radiologi Diagnostik & dari setiap Pekerja Radiasi
Intervensional.

2. BUDAYA KESELAMATAN Pengaturan❖


personel untuk setiap jenis pesawat sinar-X mengikuti
peraturan Kemenkes, BAPETEN hanya mengatur PPR

a)  tenaga medis bidang Radiologi


b)  tenaga kesehatan
c)  Petugas Proteksi Radiasi
3. PEMANTAUAN KESEHATAN
PI wajib nenyelenggarakan untuk
seluruh Pekerja Radiasi 4. PERSONEL

PI wajib memfasilitasi diklat 5. PENDIDIKAN & PELATIHAN


untuk setiap personel PROTEKSI & KESELAMATAN RADIASI RADIASI

data inventarisasi pes. sinar-X, hasil evaluasi


pemantauan dosis, data pelatihan, hasil
6. REKAMAN & LAPORAN
pemantauan kesehatan
Program PKR, verifikasi keselamatan, rekaman
Perba 4/2020 dosis pasien, pencegahan unintended/unnecessary
exposure
Tanggung Jawab Pemegang Izin
Perka No. 4 tahun 2020

Mempromosikan dan mengembangkan


budaya keselamatan Menyelenggarakan pemantauan
kesehatan bagi Pekerja Radiasi

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi Menyediakan personel yang


Menyusun, menetapkan, sesuai dengan pesawar Sinar X
mengembangkan, melaksanakan dan yang digunakan
mendokumentasikan

Membentuk penyelenggara Menetapkan personel yg menjadi


Keselamatan Radiasi PPR dan Pekerja Radiasi sesuai
dengan beban kerja
Perwakilan dari pekerja
radiasi
Memfasilitasi pelatihan proteksi dan
Menyediakan perlengkapan proteksi keselamatan radiasi bagi personel
radiasi bagi personel
Menyelenggarakan pemantauan dosisi perora
Menetapkan produr dan semua pihak yang bagi pekerja radiasi
terkait dengan Keselamatan Radiasi

Memelihara rekaman yang terkait


dengan Keselamatan Radiasi
Budaya Keselamatan
Membangun komunikasi terbuka mengenai
Mendorong komitmen individu dan proteksi dan keselamatan radiasi dalam
kolektif terhadap proteksi dan organisasi dan dengan pihak terkait
keselamatan radiasi

Memberikan pemahaman umum Menyediakan sarana bagi


mengenai aspek dasar budaya organisasi untuk terus berusaha
keselamatan dan organisasi berkembang dan memperkuat
budaya keselamatan

Menyediakan sarana yang


Membangun partisipasi personel
mendukung individu atau kelompok Budaya
dalam melaksanakan tugas
yang relevan dalam pengembangan
Keselaatan dan pelaksanaan kebijakan,
peraturan, dan prosedur terkait
Mendorong sikap bertanya proteksi dan keselamatan radiasi
dan belajar, dan menjauhkan
dari rasa puas, terkait dengan
Menetapkan akuntabilitas organisasi
proteksi dan keselamatan
dan individu untuk proteksi dan
radiasi
kesematan radiasi
PERSONEL

Fisikawan Medik Diatur dalam Peraturan


Dokter Spesialis Radiologi
Badan Tersendiri
Dokter Spesialis lain yang Radiografer
menggunakan sumber radiasi
Harus memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) dari PI

Dokter Spesialis Radiologi Pada penggunaan Pesawat Sinar-X Gigi


Kedokteran Gigi Ekstraoral 2D dan 3D

Dokter Gigi Pada penggunaan Pesawat Sinar-X Gigi Intraoral

Ketentuan mengenai tenaga medis dalam bidang radiologi & tenaga kesehatan dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

Dalam hal belum tersedia dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi, PI dapat memberikan kewenangan
klinis kepada dokter gigi yang memiliki kompetensi tambahan di bidang radiologi kedokteran gigi
PERSONEL

Bertanggung jawab

Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis dengan


mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebeumnya

Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan


citra radiografi yang seoptimal mungkin degan mempertimbangkan
pedoman nasional tingkat panduan

Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak,


dan pemeriksaan kesehatan Pekerja Radiasi
Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi
Perka No. 4 tahun 2020

Membantu PI dalam menyusun, mengembangkan


dan melaksanakan program proteksi dan Menyiapkan laporan tertulis
keselamatan radiasi mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi
Memantau pelaksanaan
program proteksi dan
keselamatan radiasi Memantau pelaksanaan
verifikasi Keselamatan Radiasi
Memastikan ketersediaan dan
kelayakan perlengkapan
Melaporkan kepada PI setiap
Proteksi Radiasi atau
kejadian kegagalan operasi yang
memantau pemakaiannya
berpotensi menimbulkan
kecelakaan radiasi
Memberikan konsultasi yang terkait
dengan proteksi dan keselamatan
radiasi Mengidentifikasi kebutuhan
dan mengkoordinir pealtihan
proteksi dan keselamatan
Berpartisipasi dalam
radiasi
mendesain ruangan
Radiologi
Tanggung Jawab Pekerja Radiasi
Perka No. 4 tahun 2013

Mematuhi prosedur
operasi Menyampaikan masukan
ke PPR mengenai
kendala dan situasi
Mengikuti pemantauan yang mempengaruhi
kesehatan pelaksanaan program
proteksi

Mengikuti pendidikan dan


pelatihan

Menginformasikan kepada
Menggunakan peralatan PI tentang riwayat pekerjaan
pemantau dosis terdahulu dan terkini yang
perorangan berhubungan dengan
radiasi
Pemantauan Kesehatan
Pendidikan dan Pelatihan

Pemegang izin wajib memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk setiap personel
Kewajiban

Pelatihan dapat diselenggarakan secara Pentingnya menerapkan proteksi dan


Keselamatan Radiasi selamatan
in house training oleh Pemegang Izin Why? melaksanakan pekerjaan yang terkait
dengan radiasi

Tanggung jawab
Pelatihan Proteksi dalam proteksi dan
Keselamatan Radiasi
dan Keselamatan
Radiasi
a.  peraturan perundang-undangan ketenaganukliran; Pelatihan mengenai
b.  sumber radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir; pesawat sinar-X yang
c.  efek biologi radiasi; digunakan
d.  dosimetri radiasi;
e.  prinsip proteksi dan Keselamatan Radiasi;
f.  alat ukur radiasi; dan
g.  tindakan dalam mencegah paparan yg tidak diinginkan (unintended exposure) dan
terkait paparan yang tidak diperluka (unnecessary exposure).
2. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI

A. PRINSIP PROTEKSI RADIASI

B. PROTEKSI RADIASI TERHADAP PAPARAN KERJA

C. PROTEKSI RADIASI TERHADAP PAPARAN MEDIK


A. PRINSIP PROTEKSI RADIASI

Contoh: Teknologi
Manfaat > Risiko JUSTIFIKASI
baru, modifikasi
pesawat sinar-X

Tidak berlaku
Penerapan NBD: LIMITASI
•  NBD ditetapkan BAPETEN Terhadap Paparan
•  NBD Pekerja Radiasi & Masyarakat Medik (Pasien)
•  20 mSv/tahun & 1 mSv/tahun

Paparan radiasi •  Pembatas Dosis


serendah mungkin: OPTIMISASI •  Tingkat panduan
* Desain fasilitas
untuk Paparan Medik
* Prosedur kerja
²  Keselamatan

Ketentuan tentang Justifikasi


²  Kesehatan
²  Keamanan
²  Teknologi
²  Sosial, and
²  Ekonomi
ü  Justifukasi

penggunaan variasi teknologi baru


Menentukan
Kelompok A, B,
atau C
tujuan pendidikan, penelitian, dan/atau
pengembangan

ü  Justifukasi ulang

Terjustifikasi
atau tidak
Fasilitas/kegiatan yang telah memiliki izin terjustifikasi?
Manfaat yang akan diperoleh lebih besar dari pada risiko yang ditimbulkan

Pertimbangannya
Aspek Sosial dan Ekonomi
Aspek Proteksi dan Keselamatan Memperhatikan dampak sosial dan
Radiasi aspek ekonomi

Pengelolaan Limbah dan


Ketersediaan Teknologi lain Dekomisioning
Risiko yang ditimbulkan lebih kecil
Terdaptkan libah ZR yang
dari pada jenis pemanfaatan memelukan perlakuan khusus
sebelumnya
pasca pemanfaatan
Pekerja Radiasi
•  Dosis Efektif: 20 mSv selama 1 tahun
100 mSv selama 5 tahun
•  Dosis Ekivalen Mata: 20 mSv selama 1 tahun,
100 mSv selama 5 tahun
•  Dosis Ekivalen Kulit: 500 mSv

Pekerja Magang
Dosis Efektif: 6 mSv selama 1 tahun
Dosis Ekivalen Kulit: 150 mSv

Anggota Masyarakat
Dosis Efektif: 1 mSv selama 1 tahun
Dosis ekivalen mata: 15 mSv selama 1 tahun
Dosis Ekivalen Kulit: 50 mSv
OPTIMISASI
Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai
(ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial

Óptimisasi proteksi radiasi dilaksanakan oleh PI


melalui penetapan :
1. Pembatas Dosis
2. Tingkat Panduan à Paparan Medik

Pembatas Dosis
1.  P e k e r j a R a d i a s i à
ditetapkan oleh Panduan
pemegang izin Radiodiagnostik dan Intervensional
2.  Anggota Masyarakat (DRL)
Pembatas dosis
masyarakat = 0,3 mSv/thn
42
Perka 4/2013
Perba 4/2020 b. Proteksi Radiasi terhadap Paparan Kerja

Untuk memastikan NDB tidak terlampaui, PI wajib


melakukan proteksi radiasi terhadap paparan kerja,
1. daerah pengendalian:
pembagian daerah kerja
2. daerah supervisi

penyusunan prosedur keselamatan pengoperasian


pesawat sinar-X •  konstruksi untuk ruangan baru
•  operasional untuk ruangan yang sudah beroperasi
Jika personel bekerja di lebih dari satu fasilitas, Pembatas
penetapan dan peninjauan ulang Pembatas Dosis harus ditetapkan dengan mempertimbangkan kontribusi
dosis dari masing-masing fasilitas.

wajib dilakukan pada ruangan x-ray secara berkala:


pemantauan paparan radiasi di daerah kerja •  ruangan baru selesai dibangun:
•  ruangan baru direnovasi;
•  pesawat sinar-X baru diperbaiki; dan
•  perangkat lunak pesawat sinar-X baru/modifikasi.

pemantauan dosis perorangan untuk intervensional ada


kewajiban TLD utk lensa mata

pertimbangan khusus Pekerja Radiasi wanita


hamil atau diperkirakan hamil
Daerah Pengendalian Daerah Supervisi

Perka 4/2013 Perka 4/2013


a.  potensi penerimaan Paparan Radiasi potensi penerimaan Paparan Radiasi individu
melebihi 3/10 (tigapersepuluh) NBD lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang
Pekerja Radiasi; dan/atau dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD Pekerja Radiasi,
b.  adanya potensi kontaminasi.pemantauan dan bebas kontaminasi

Perba 4/2020
Perba 4/2020
1.  ruangan panel kendali;
1.  ruangan pesawat sinar-X; dan
2.  ruangan pembacaan citra; dan/
2.  daerah pengoperasian Pesawat
atau
Sinar-X Mobile dan pesawat
3.  ruangan pemroses citra.
sinar-X CT-Scan mobile
Tindakan
proteksi Daerah Pengendalian Daerah Supervisi
Radiasi

Perka 4/2020 Perka 4/2020


a.  memasang tanda peringatan atau a.  memberi tanda dan batas yang jelas; dan
petunjuk pada titik akses dan lokasi lain b.  memasang tanda pada titik akses keluar
yang dianggap perlu; masuk.
b.  menyediakan perlengkapan Proteksi
Radiasi; dan
c.  memastikan bahwa Pekerja Radiasi yang
berada di Daerah Pengendalian memakai
perlengkapan Proteksi Radiasi
Alat ukur yang
Peralatan pemantauan tingkat Pemantauan sesuai dengan
radiasi dan/atau kontaminasi paparan radiasi jenis dan rentang
Perlengkapan radioaktif di daerah kerja daerah kerja energ dan
Proteksi terkalibrasi
Radiasi
Peralatan pemantauan Tidak berlaku untuk kegiatan
radioaktivitas lingkungan di penggunaan Sinar-X untuk
luar fasilitas dan instalasi tujuan radiologi diagnostik dan
intervensional

Peralatan pemantauan dosis


Perba 4/2020 perorangan
1.  Apron
Peralatan protektif 2.  Pelindung tiroid
Peralatan protektif radiasi
harus memenuhi 3.  Pelindung mata; dan/atau
spesifikasi teknik di 4.  Sarung tangan
Lampiran II
Dosimeter perorangan
Dosimeter aktif pembacaan langsung
Wajib dicatat
Picture source: Kshelara.com
Dan/atau
Dosimeter seluruh tubuh Wajib
•  Dosimeter film (film badge) dievaluasi
•  Dodimeter thermoluminescence (TLD badge) oleh lab
Dosimeter pasif dosimetri
•  Dosimeter optically stimulated luminescence (OSL badge)
•  Dosimeter radio-photoluminescence (RPL badge) eksterna
terakreditasi
Dalam pelaksanaan prosedur Radiologi Intervensional:
Untuk pekerja radiasi
1.  Dosimeter pasif seluruh tubuh
2.  Dosimeter pasif untuk lensa mata
Untuk selain pekerja radiasi wajib dosimeter aktif

Picture source: IRSN, retrieved from http://dosimetrie.irsn.fr/en-us/Documents/Product%20files/DOSIRIS%20EN%20WEB.pdf


C. PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI
terhadap Paparan Medik

Diberikan dalam bentuk


surat rujukan dari tenaga
Justifikasi Paparan medis dalam bidang
Medik radiologi

Penerapan Surat rujukan tersebut


Persyaratan Proteksi mengacu pada pedoman
rujukan (referral guideline)
Radiasi
Optimisasi Proteksi
•  Pertimbangan
terhadap Paparan operasional pesawat
Medik Sinar-X
•  Tingkat panduan
diagnostik; dan
•  Pendampingan pasien
Justifikasi paparan medik Perba 4/2020

Pemeriksaan untuk keperluan pekerjaan, legal, atau asuransi


kesehatan harus berdasarkan justifikasi untuk keperluan:
a)  pemberian informasi penting mengenai kesehatan seseorang yang
diperiksa; atau
b)  proses pembuktian atas terjadinya suatu pelanggaran hukum

Pemeriksaan massal secara selektif terhadap kelompok populasi


dengan menggunakan pesawat sinar-X hanya diperbolehkan
apabila telah dilakukan justifikasi Paparan Medik

Justifikasi Paparan Medik untuk pemeriksaan payudara menggunakan Pesawat


Sinar-X Mamografi dilakukan dengan mempertimbangkan:
a)  hasil pemeriksaan dengan modalitas ultrasonografi mengindikasikan gambaran
mikrokalsifikasi dan memerlukan pemeriksaan lanjutan bagi wanita usia di
bawah 35 tahun;
b)  hasil pemeriksaan payudara klinis mengindikasikan adanya benjolan dan
memerlukan pemeriksaan lanjutan bagi wanita berusia 35 - 40 tahun; atau
c)  hasil pemeriksaan payudara klinis tidak mengindikasikan adanya benjolan,
namun dianjurkan oleh tenaga medis dalam bidang Radiologi untuk melakukan
pemeriksaan mamografi bagi wanita berusia di atas 40 tahun
49
Ketentuan tentang Pendamping Pasien
Pendamping pasien harus memenuhi ketentuan:

Tidak dalam Berusia di atas


kondisi hamil atau 18 (delapan
diperkirakan hamil belas) tahun
bila wanita
Pemegang Izin harus
menetapkan Pembatas Dosis
Menggunakan untuk pendamping pasien
peralatan protektif sehingga dosis yang diterima
radiasi sesuai pendamping pasien diupayakan
kebutuhan tidak melebihi 5 mSv (lima
milisievert) untuk setiap periode
Diberi informasi mengenai: penyinaran.
1.  Prinsip optimisasi proteksi dan
Keselamatan Radiasi; (Pasal 50)
2.  cara dan posisi pendampingan
yang tepat; dan
3.  cara penggunaan peralatan
protektif radiasi yan tepat.
3. PERSYARATAN TEKNIK

Ruang Pesawat Fitur Pesawat


Sinar-X Sinar-X

•  Faktor ergonomis: Letak


meja & perkegarakan •  Fitur umum
pasien; •  Fitur khusus
•  Jenis pesawat Sinar X (terdapat dalam
•  Beban Kerja Lampiran IV)
•  Orientasi berkas
•  Faktor okupansi
•  Jenis pemeriksaan
•  Tujuan penggunaan
ruangan
•  Penahan radiasi; dan
•  Modifikasi fasilitas.
Pasal 52
Ruangan Pesawat sinar-X
a.  desain ruangan memenuhi ketentuan Pembatas Dosis
b.  penahan radiasi terpasang pada dinding, pintu, dan jendela
c.  ukuran ruangan cukup memadai untuk tercapai optimisasi proteksi dan Keselamatan Radiasi
d.  desain ruangan memungkinkan personel dapat dengan jelas mengobservasi atau berkomunikasi dengan
pasien dari ruang panel kendali
e.  Dalam satu ruangan pesawat sinar-X tidak boleh terdapat 2 (dua) atau lebih pesawat sinar-X yang
dioperasikan secara bersamaan
f.  pada pintu ruangan pesawat sinar-X terpasang dengan jelas tanda radiasi, peringatan bahaya radiasi, dan
peringatan terhadap wanita hamil
g.  pada pintu ruangan pesawat sinar-X terpasang lampu peringatan yang harus menyala ketika penyinaran
berlangsung
h.  pintu pesawat sinar-X harus selalu tertutup rapat pada saat penyinaran berlangsung
i.  terdapat sistem pendingin ruangan yang memadai.
Pasal 53

memastikan jarak dari titik fokus


Untuk memenuhi persyaratan tabung pesawat sinar-X terhadap
ukuran ruangan, PI harus:
dinding paling sedikit 1 meter
52
Perba 4/2020
4. VERIFIKASI KESELAMATAN

Pengukuran Pemantauan
Identifikasi terjadinya Kendali Mutu Pesawat
paparan radiasi di daerah
Paparan Potensial Sinar-X
kerja
a.  ruangan baru selesai Mempertimbangkan:
dibangun; a.  kelemahan dalam desain Internal Ekternal
b.  ruangan baru direnovasi; pesawat sinar-X; dilakukan / Dilakukan antara
c.  pesawat sinar-X baru b.  kegagalan pesawat sinar-X disupervisi lain melalui Uji
diperbaiki; dan/atau saat beroperasi; oleh fisikawan Kesesuaian
d.  perangkat lunak terkait c.  kegagalan dan kesalahan medik Perka No. 2 Tahun
pesawat sinar-X baru perangkat lunak yang 2018 tentang Uji
dimodifikasi. mengendalikan atau Kesesuaian
memengaruhi pengiriman
(Pasal 32) radiasi; dan/atau
d.  kesalahan manusia.
Rekaman Pemegang izin wajib membuat, memeliha dan menyimpan
rekaman (Ps. 18 ayat (1))
PP 33 Tahun 2007

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti personil di


fasilitas atau instalasi
Rekaman Mutu
Rekaman hasil pengujian dan kalibrasi

a. hasil verifikasi keselamatan;


Rekaman Teknis b. pemantauan kesehatan pekerja;
c. pemantauan dosis yang diterima pekerja;
d. radioaktivitas lingkungan;
e. tingkat radiasi dan/atau kontaminasi daerah kerja;
dan/atau
f. inventarisasi Sumber Radioaktif.
Rekaman & Laporan
Laporan Perba 4/2020

program proteksi dan Keselamatan Radiasi

verifikasi Keselamatan

pencegahan kejadian paparan yang tidak diinginkan dan paparan yang tidak diperlukan

rekaman dosis pasien

REKAMAN
•  data inventarisasi pesawat sinar-X
•  hasil evaluasi pemantauan dosis perorangan
•  dosis personel yang menggunakan dosimeter aktif
•  dosis pasien
•  hasil pemantauan kesehatan Pekerja Radiasi
•  hasil pemantauan paparan radiasi
•  hasil verifikasi keselamatan
•  sertifikat kalibrasi alat ukur radiasi
•  sertifikat atau surat keterangan pelatihan personel
•  data perawatan dan perbaikan pesawat sinar-X
•  data kejadian unnecessary expousre dan unintended exposure
•  data pelatihan,
55
Sanksi Administratif
PP 33 Tahun 2007
1 3x Peringatan terulis Pencabutan Izin
Pemegang izin tetap
harus bertanggung
jawab untuk
mengamankan sumber
yang dimanfaatkan
2 Penghentian sementara Pencabutan Izin

Kepala BAPETEN dapat langsung menghentikan sementara


beroperasinya fasilitas atau instalasi Pemegang Izin, yang dapat
membahayakan keselamatan pekerja, anggota masyarakat dan
lingkungan hidup
Penegakan Hukum &
Sanksi Pidana
UU No. 10 tahun 1997

Melanggar Pasal 19 ayat 1


Melanggar Pasal 17 ayat 1
Pidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau
Denda paling banyak Rp. 100.000.000,- atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- atau jika
jika tidak mampu bayar denda, kurungan paling
lama 1 tahun (Ps.43) tidak mampu bayar denda, kurungan paling lama
6 bulan (Ps.42)

57
UU No.10/1997
Masa Berakhir Izin
a. habis masa berlaku izin. dilarang mengoperasikan
b. dicabut oleh Kepala BAPETEN hingga memperoleh izin baru
c. badan Pemegang Izin bubar atau dibubarkan
d. terjadi pengalihan Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir
e. Pemegang Izin perorangan meninggal dunia

Untuk memperoleh izin baru dalam kasus a dan b , Pemegang Izin semula wajib mengajukan permohonan
secara tertulis paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal habis masa berlaku izin atau
diterbitkannya keputusan pencabutan izin oleh Kepala BAPETEN.

Pemegang Izin semula wajib melakukan penanganan akhir zat radioaktif jika berkehendak untuk
menghentikan secara tetap pemanfaatan SRP paling paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
habis masa berlaku izin atau diterbitkannya keputusan pencabutan izin dari Kepala BAPETEN.

58

PP 29/2008
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Jenis Pesawat Sinar-X
No. Perka 9/2011 Perba 2/2018 Masa Berlaku UK
1. Radiografi Umum RADIOGRAFI UMUM: 4 tahun
terpasang tetap, mobile dan portabel

2. Radiografi Mobile - 4 tahun


3. Fluoroskopi FLUOROSKOPI: 4 tahun
Konvensional RF, C-Arm, U-Arm, O-Arm
C-Arm atau U-Arm
4. Mamografi MAMOGRAFI 3 tahun

5. CT - Scan CT – SCAN 4 tahun

6. Pesawat Gigi. Pesawat Sinar-X Gigi: 4 tahun


Intraoral & Ekstraoral Intraoral & Ekstraoral (panoramic &
(panoramic & cephalometric) cephalometric)

59

Perba 2/2018
Kewajiban Uji Kesesuaian & Uji Kebocoran
Uji Kesesuaian wajib dilaksanakan oleh pemegang izin penggunaan pesawat sinar-X radiologi
diagnostik dan intervensional melalui Lembaga Uji Kesesuaian.

pesawat sinar-X belum memiliki UK selain harus


sertifikat UK menunjukan pesawat
sinar-X dalam kondisi pesawat sinar-X baru
andal, juga harus
memenuhi parameter uji
kebocoran tabung.
pesawat sinar-X yang akan melampaui masa
pengujian berkala
pesawat sinar-X yang mengalami penggantian tabung
insersi atau wadah tabung

mengalami perbaikan pada komponen yang


mempengaruhi parameter UK h
wada pesawat sinar-X terpasang tetap yang
or an pindah ruangan
e b oc
K
Uji ng
tabu
Perba 2/2018
Hasil Uji Kesesuaian

ü  harus diperbaiki paling lama 3 bulan sejak tanggal


notisi dikeluarkan
ü  harus diuji kembali terhadap parameter UK yang
tidak lolos
ü  jika tidak dilakukan perbaikan dalam waktu 3
bulan, pesawat sinar-X harus diuji kembali untuk
seluruh parameter UK

61

Perba 2/2018
Pengelompokan Petugas Tertentu

PETUGAS
TERTENTU

Petugas
Keahlian PPR

FASILITAS PRODUKSI
RADIOGRAFI INDUSTRI IRADIATOR RADIOISOTOP DAN MEDIK INDUSTRI
(Radiografer Tingkat II dan
(Operator Iradiator, Petugas RADIOFARMAKA
Radiografer Tingkat II)
Dosimetri dan Petugas (Operator dan petugas (Tk. 1,2 dan 3) (Tk. 1, 2 dan 3)
Perawatan
perawatan)

66

Perka 16/2014
PPR Medik
3
1.  impor pembangkit radiasi pengion; 4 tahun
dan tahun
1.  ekspor zat radioaktif untuk keperluan
2.  penggunaan dan/atau dalam RDI
medik;
2.  pengalihan ZRA dan/atau PRP
Tk.2 Tk.1 keperluan medik;
3.  impor dan pengalihan ZRA dan/atau
PRP keperluan medik;
4.  produksi radioisotop (radiofarmaka) ;
dan
5.  penggunaan dan/atau litbang dalam:
1. radioterapi;
2. KN diagnostik in vivo;
3. kedokteran nuklir terapi.

1.  penggunaan dan/atau litbang KN


diagnostik in vitro. Tk.3

5
tahun
68
Perba 16/2014
Perka 16/2014
Perpanjangan SIB

ü permohonan perpanjangan SIB ≤ 1 bulan sebelum SIB Surat Izin Bekerja


berakhir
ü Petugas Tertentu yang merupakan PPR juga harus
mengikuti pelatihan penyegaran
ü harus diikuti PPR paling sedikit 1 kali selama masa
berlaku SIB

Berakhirnya SIB Penyegaran PPR


a)  jangka waktu izin yang diberikan telah ü Pelatihan penyegaran dilaksanakan oleh BAPETEN
terlampaui ü Jika PPR tidak mengikuti pelatihan penyegaran maka PPR
b)  SIB dicabut oleh Kepala BAPETEN atau tidak dapat mengajukan perpanjangan SIB dan berlaku
67
c)  pemegang SIB meninggal dunia ketentuan memperoleh SIB baru
Perka 16/2014
Inspeksi
Kewenangan
Pelaksanaan
•  melakukan inspeksi selama proses
•  untuk memastikan dipatuhinya perizinan
persyaratan keselamatan radiasi
•  memasuki dan memeriksa setiap fasilitas
dan keamanan sumber radioaktif atau instalasi, instansi atau lokasi
pemanfaatan tenaga nuklir
•  inspeksi dilaksanakan oleh
•  melakukan pemantauan radiasi di dalam
inspektur keselamatan nuklir dan luar instalasi

•  inspeksi meliputi pemeriksaan •  melakukan inspeksi secara langsung/


dengan pemberitahuan dalam selang
administrasi dan teknik yang waktu singkat dalam hal keadaan darurat
dilaksanakan secara berkala atau kejadian yang tidak normal
atau sewaktu-waktu, dengan
•  menghentikan kegiatan pemanfaatan
atau tanpa pemberitahuan tenaga nuklir jika terjadi situasi yang
membahayakan terhadap keselamatan
pekerja, masyarakat, dan lingkungan
hidup serta keamanan sumber radioaktif 65

PP 33/2007
Quote: “There's nothing magic about regulations, too
much is bad, too little is bad.”
Hillary Clinton

Thank you

Anda mungkin juga menyukai