1. Generasi I
Pesawat CT Scan pertama kali dirancang bangun pada tahun 1971 atas dasar tindak lanjut ide teori
Dr. Hounsfield dengan prinsip kerja pesawat teknik tomografi. Dimana lingkup kerja pesawat CT Scan
hanya terbatas pada pengambilan gambar-gambar diagnosa kepala secara scanner, sehingga pesawat CT
Scan waktu itu disebut CT Head Scanner.
CT Scan generasi kedua muncul pada tahun 1975, dimana pesawat CT Scan II merupakan evolution
CT Scan generasi pertama, pada pesawat CT Scan II mempunyai fasilitas komponen yang lebih lengkap,
terutama dalam pemakaian komponen detector. Pada CT Scan II, sistem detector yang dipakai adalah
multidetector, sehingga sensitifitas pesawat tersebut terhadap berkas radiasi x-ray yang terpancar dari
sumber sinar-x lebih tinggi jika dibandingkan dengan pesawat CT Scan yang menggunakan single
detector.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi kedua :
3. Generasi III
Berdasarkan hasil rekontruksi gambaran diagnosa yang dihasilkan, CT Scan III mampu menampilkan
tampilan gambaran diagnostik suatu objek dengan kemampuan resolusi yang lebih baik daripada
gambaran diagnostik yang dihasilkan pada generasi CT Scan sebelumnya. CT Scan III muncul sekitar
tahun 1977 setelah CT Scan II muncul. Kemunculan pesawat CT Scan III merupakan imbas dari kemajuan
teknologi komputer dalam merekontruksi gambar-gambar medik dengan resolusi citra yang baik. Hal ini
ditandai dengan semakin kompleksnya sistem pesawat pada CT Scan III. Sehingga pencitraan medik pada
gambaran diagnostik tampak lebih sempurna.
• Sinar-x yang dihasilkan oleh x-ray tube adalah fan beam geometri.
• Detector yang digunakan sebagai pendeteksi sinyal radiasi x-ray lebih banyak daripada CT Scan I dan II,
yakni jumlahnya sebanyak 380 s/d 768 element.
• Dapat menghasilkan sinar-x yang bersifat pulsed radiation atau continous radiation (tergantung dari
rancangan pesawat tersebut).
• Sistem pergerakkan kerja rotanx dan detector tidak secara linier, melainkan secara rotasi dengan
kecepatan tinggi (high speed).
• Exposure time yang relatif cepat ± 500 ms (Somatom Plus 4, Siemens) s/d 1,4 second (Somatom DR
Siemens).
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi kedua :
4. Generasi IV
Pesawat CT Scan generasi IV muncul pada tahun 1977 setelah munulnya CT Scan III. Pesawat CT
Scan IV merupakan suatu modifikasi dari CT Scan III. Karena semua cara kerja yang diaplikasikan pada
pesawat CT Scan IV adalah dasar prinsip kerja pesawat CT Scan III. Meskipun berdasarkan kedetailan
penyampaian informasi secara digital, CT Scan IV sedikit lebih akurat daripada CT Scan III. Hal ini
disebabkan karena pada CT Scan IV dimodifikasi dengan stationary detector.
CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang dinamakan ring. Sehingga hanya
tabungnya saja yang berputar 360 derajat dan detektornya statis (diam). Waktu yang diperlukan untuk
satu kali scanning selama 1 – 5s