Oleh :
II. TUJUAN
Menghasilkan gambaran dari perhitungan miu setiap organ
Mendapatkan nilai perkiraan relative dari koefisien atenuasi linier
.
III. ALAT DAN BAHAN
Milimeter Blok
Gambar CT Scan Kepala
MS Excel
Program Tomografi Komputer
IV. LANGKAH-LANGKAH
1. Mencari referensi gambar hasil pemeriksaan CT Scan sebagai contoh
untuk membuat data excel
µtulang − 1
µtulang : 1000 = x 1000
1
: 1 = µtulang - 1
µtulang :2
µudara − 1
µudara : - 1000 = x 1000
1
: - 1 = µudara - 1
µudara :0
µsoft tissue − 1
µsoft tissue : 50 = x 1000
1
: 0.05 = µtulang - 1
µ soft tissue : 1.05
untuk bulatan ct scan, angka yang digunakan adalah 1
4. Setelah jadi, excel disimpan dengan format “.dat”
9. Tekan tombol start lalu tunggu hingga proses scan mencapai 100%
10. Setelah muncul gambar sinogram, lalu pilih file, klik save. Data ini
disimpan sebagai data ATT, dengan format “.att”
11. Lalu buka lagi folder “Program Simulasi Tomografi Komputer”, Klik
aplikasi “CT Imager”. Lalu akan muncul tampilan aplikasi tersebut, seperti
dibawah ini.
12. Pilih menu open dan pilih file hasil scan sebelumnya (data ATT)
13. Setelah gambar sinogram muncul, pilih ikon process. Dan aplikasi akan
menampilkan gambar seperti dibawah ini
14. Setelah hasil process muncul, klik ikon ceklist. Pada menu ini, dapat juga
untuk mengubah filter (terserah memilih apa) dan log conversion (menjadi
projection). Lalu klik change, dan apply. Lalu muncul gambar seperti
dibawah ini.
V. PEMBAHASAN
CT Scan merupakan metode untuk melihat tembus kondisi dalam
sebuah obyek dengan melakukan pemetaan terhadap kerapatan jaringan
berdasarkan intensitas penyerapannya terhadap energi sinar X. Citra yang
dihasilkan oleh CT Scan pada dasarnya adalah peta atenuasi (pelemahan)
energi sinar x oleh jaringan. Struktur tulang mempunyai tingkat penyerapan
energi yang lebih tinggi dibanding dengan struktur jaringan lain seperti daging
atau otot, sehingga hasil CT Scan sangat menonjolkan struktur tulang
dibanding dengan struktur organ tubuh yang lain.
Proses rekonstruksi citra yang menghasilkan citra yang baik
memerlukan proses awal terhadap data sinogram. Proses tersebut adalah
mengisi kolom dengan angka sesuai µ masing-masing jaringan (udara, soft
tissue, tulang) yang ada pada gambar dengan aplikasi translate rotate.
Sehingga muncul gambaran dari hasil citranya dan untuk rekonstruksi dengan
hasil sinogramnya. Lalu data tersebut disimpan dalam bentuk file dengan
format “att”.
File tersebut dibuka kembali dengan apliksasi CT Imager sehingga
menampilkan data sinogram heksagonal. Lalu klik ikon ceklist untuk
mengubah filter dan log conversion (menjadi projection). Sehingga hasil akhir
dari sinogramnya berupa gambar rekonstruksi kepala yang tampak blur.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu
program rekonstruksi diasumsikan reliabel sehingga ketidak-sempurnaan hasil
tersebut lebih disebabkan oleh belum terpenuhinya prasyarat jumlah data
tercuplik pada sinogram dan ketidak sempurnaan pada sistem kolimasi
sehingga memberikan derau yang cukup signifikan.