Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM CT SCAN DASAR

“SIMULASI DAN REKONTRUKSI”

Oleh :

Nur Aini Noviyanti 151810383015


Tiara Marchelina 151810383025
Nur Lailatul Fitria 151810383029
Praska Arwi 151810383050
Silviana Novita S. 151610383028

D4 TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERISTAS AIRLANGGA
2020
I. PENDAHULUAN
Berkembangnya teknik komputer tomografi memberikan suatu
revolusi dalam bidang pencitraan medik. Tabung sinar x dan sistem
detektornya yang mampu berputar 180 0 disekitar pasien(obyek) akan
menghasilkan sejumlah irisan citra dengan sudut yang berbeda. Berdasarkan
perbedaan respon detektor pada berbagai posisi penyinaran kemudian dibuat
suatu rekonstruksi ulang untuk mendapatkan gambar bidang tomografi dari
objek (pasien) yang disinari. Alat seperti ini yang kemudian dikenal dengan
nama CT Scan.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan
dengan komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk
memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan. Kamera CT terdiri dari
suatu tabung sinar X dan sejumlah detektor sintilator dimana setiap detektor
akan memberikan harga penyerapan dari sejumlah sisi. Tabung sinar X
dilewatkan pada suatu kolimator, melalui penutup, filter dan diafragma,
kemudian menembus obyek dan hasil proyeksi tersebut ditangkap oleh
sejumlah detektoR. Metode matematika untuk teknik rekonstruksi tomografi
terus berkembang, dan metode umum yang sering digunakan salah satunya
adalah teknik filtered backprojection yaitu melalui analisis spektrum frekuensi
spasial, difilter dan kemudian diproyeksi balik. Proyeksi balik adalah
mengambil harga elemen lintang obyek (profil) pada sudut tertentu dan
menempatkannya harga tersebut untuk setiap piksel pada matrik rekonstruksi
sepanjang garis lintang. Semakin banyak sudut yang diambil maka akan
diperoleh estimasi distribusi yang lebih baik.
Proses rekonstruksi citra Computed Tomography sebenarnya adalah
proses untuk menghasilkan citra tampang lintang yang merupakan representasi
dari objek dalam bidang irisan atau slice 2 dimensi. Citra yang dihasilkan
sebenarnya bukanlah objek asli tetapi melainkan sebuah gambar irisan lintang
yang menggambarkan distribusi besaran fisis µ atau koefisien atenuasi linear.
Ditribusi nilai µ ini di tampilkan dalam derajat keabuan (gray level ) yang
kemudian dipergunakan sebagai bahan diagnostik pada dunia medis.
Proses rekonstruksi citra merupakan langkah yang dilakukan setelah
mendapatkan data sinogram dari hasil proyeksi pemanyaran objek dengan
sinar x. Proses ini sebenarnya merupakan proses proyeksi balik dari
transformasi radon yaitu transformasi dari ruang radon (sinogram) menuju
ruang spasial (citra). Pada pembahasan ini kita akan fokus pada rekonstruksi
citra dari hasil sampling proyeksi(ray-sum) dan sinogram dengan detektor
linear yang telah dilakukan pada proses sebelumnya.

II. TUJUAN
 Menghasilkan gambaran dari perhitungan miu setiap organ
 Mendapatkan nilai perkiraan relative dari koefisien atenuasi linier
.
III. ALAT DAN BAHAN
 Milimeter Blok
 Gambar CT Scan Kepala
 MS Excel
 Program Tomografi Komputer

IV. LANGKAH-LANGKAH
1. Mencari referensi gambar hasil pemeriksaan CT Scan sebagai contoh
untuk membuat data excel

Referensi potongan gambar

2. Membuat excel dengan kolom 51x51.


3. Lalu mengisi kolom dengan angka sesuai µ masing-masing jaringan yang
ada pada gambar. Terlihat pada gambar diatas terdapat gambaran tulang,
soft tissue, udara. Rumus untuk menghitung µ jaringan adalah :
µjaringan − µair
HUjaringan = x 1000
µair

µtulang − 1
 µtulang : 1000 = x 1000
1

: 1 = µtulang - 1
µtulang :2
µudara − 1
 µudara : - 1000 = x 1000
1

: - 1 = µudara - 1
µudara :0
µsoft tissue − 1
 µsoft tissue : 50 = x 1000
1

: 0.05 = µtulang - 1
µ soft tissue : 1.05
 untuk bulatan ct scan, angka yang digunakan adalah 1
4. Setelah jadi, excel disimpan dengan format “.dat”

5. Membuka folder “Program Simulasi Tomografi Komputer”, lalu buka


aplikasi “Translate_Rotate”, lalu muncullah tampilan aplikasi dibawah ini.
6. Lalu buka File, klik open

7. Pilih data excel yang sudah disimpan dalam format “.dat”


8. Setelah muncul gambar yang kita pilih, klik menu Process lalu pilih scan
lalu simulation

9. Tekan tombol start lalu tunggu hingga proses scan mencapai 100%

10. Setelah muncul gambar sinogram, lalu pilih file, klik save. Data ini
disimpan sebagai data ATT, dengan format “.att”

11. Lalu buka lagi folder “Program Simulasi Tomografi Komputer”, Klik
aplikasi “CT Imager”. Lalu akan muncul tampilan aplikasi tersebut, seperti
dibawah ini.

12. Pilih menu open dan pilih file hasil scan sebelumnya (data ATT)
13. Setelah gambar sinogram muncul, pilih ikon process. Dan aplikasi akan
menampilkan gambar seperti dibawah ini

14. Setelah hasil process muncul, klik ikon ceklist. Pada menu ini, dapat juga
untuk mengubah filter (terserah memilih apa) dan log conversion (menjadi
projection). Lalu klik change, dan apply. Lalu muncul gambar seperti
dibawah ini.

15. Hasil akhir dari konvolusi sinogram tampak blur


16. Lalu klik save sinogram. Kemudian hasil konvolusi disimpan sebagai bit
map file. Simpan dengan nama sesuai keinginanmu. Selesaiiii ><.

V. PEMBAHASAN
CT Scan merupakan metode untuk melihat tembus kondisi dalam
sebuah obyek dengan melakukan pemetaan terhadap kerapatan jaringan
berdasarkan intensitas penyerapannya terhadap energi sinar X. Citra yang
dihasilkan oleh CT Scan pada dasarnya adalah peta atenuasi (pelemahan)
energi sinar x oleh jaringan. Struktur tulang mempunyai tingkat penyerapan
energi yang lebih tinggi dibanding dengan struktur jaringan lain seperti daging
atau otot, sehingga hasil CT Scan sangat menonjolkan struktur tulang
dibanding dengan struktur organ tubuh yang lain.
Proses rekonstruksi citra yang menghasilkan citra yang baik
memerlukan proses awal terhadap data sinogram. Proses tersebut adalah
mengisi kolom dengan angka sesuai µ masing-masing jaringan (udara, soft
tissue, tulang) yang ada pada gambar dengan aplikasi translate rotate.
Sehingga muncul gambaran dari hasil citranya dan untuk rekonstruksi dengan
hasil sinogramnya. Lalu data tersebut disimpan dalam bentuk file dengan
format “att”.
File tersebut dibuka kembali dengan apliksasi CT Imager sehingga
menampilkan data sinogram heksagonal. Lalu klik ikon ceklist untuk
mengubah filter dan log conversion (menjadi projection). Sehingga hasil akhir
dari sinogramnya berupa gambar rekonstruksi kepala yang tampak blur.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu
program rekonstruksi diasumsikan reliabel sehingga ketidak-sempurnaan hasil
tersebut lebih disebabkan oleh belum terpenuhinya prasyarat jumlah data
tercuplik pada sinogram dan ketidak sempurnaan pada sistem kolimasi
sehingga memberikan derau yang cukup signifikan.

Anda mungkin juga menyukai