Anda di halaman 1dari 6

MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM

CT SCAN DASAR

MATERI: QUALITY CONTROL

NAMA:

NIM:

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. QUALITY CONTROL

TUJUAN:
Mengetahui tahapan kegiatan QA/QC pada modalitas CT Scan
PERALATAN:
Alat CT-Scan
Metode:
1. Mahasiswa melihat data QA/QC yang ada di alat
2. Mahasiswa melakukan klasifikasi kegiatan QA/QC sesuai dengan tabel
Buat analisa terkait hasil QA/QC yang telah dilakukan
A. GDC
N Jenis QA/QC Periode
O
1 Kalibrasi alat dengan phantom (kualitas Pertahun
gambar)
2 Kalibrasi alat dengan phantom (akurasi Pertahun
gambar)
3 Uji kebocoran Pertahun

4 Uji paparan Pertahun

5 Kalibrasi (warming up) Harian

B. IRD
N Jenis QA/QC Periode
O
1 Kalibrasi alat dengan phantom (kualitas Harian (senin- jumat dan setiap
gambar) ada masalah)
2 Kalibrasi alat dengan phantom (akurasi Harian (senin- jumat dan setiap
gambar) ada masalah)
3 Kalibrasi (warming up) Tiap pagi dan setiap
dibutuhkan
4 Pengecekan kondisi alat Tiap pergantian shift

5 Monitoring alat dari bagian pemeliharaan Setiap ada masalah

6 Pencatatan paparan dosis pada setiap pasien Setiap pemeriksaan

ANALISA
QC : suatu program berkala untuk menguji kinerja pesawat CT scan dan
membandingkannya dengan standar yang ada. Tujuan dari program QC adalah memastikan
kualitas yang baik dari hasil gambar CT scan.
QA : suatu program yang termasuk di dalamnya quality control, untuk proses perbaikan
dengan memberikan informasi diagnostik yang tepat untuk mengurangi paparan radiasi dan
meningkatkan citra radiodiagnostik dengan biaya serendah mungkin dan meminimalisasi
suatu kesalahan,
 Pengujian-pengujian pesawat sinar-X dalam rangka kendali mutu itu ada 3 macam,
yaitu:
a. Uji penerimaan (acceptance test)
Dilakukan oleh pabrik pembuat dalam hal ini personil lokal yang diberi izin, misalnya
tenaga ahli terkualifikasi dalam fisika radiologi, yang mewakili pengguna untuk memutuskan
penerimaan. Uji penerimaan meliputi verifikasi dari semua spesifikasi dan fitur peralatan,
khususnya fitur yang menyangkut proteksi dan keselamatan.
b. Uji Komisioning (Commissioning Test)
Setelah uji penerimaan dilakukan, kemudilan dilanjutkan dengan uji komisioning,
biasanya dilakukan oleh tenaga ahli yang berkualifikasi dalam bidang fisika radiologi, dan
harus meliputi semua kondisi dan parameter yang digunakan dalam pelayanan klinis. Pada uji
komisioning juga dilakukan penetapan dasar untuk uji Rutin(constancy).
c. Uji Rutin(Constancy Test)
Pengujian semua kondisi dan parameter yang digunakan dalam pelayanan klinis sehari-
hari.
 Parameter fisik pengukuran kontrol kualitas alat CT-Scan terdiri dari:
a. Equipment Function Check and Warm Up
Uji fungsi merupakan kegiatan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan alat dalam
hal fungsi komponen, keluaran dan keselamatan. Aspek yang harus dipenuhi dalam
operasional peralatan CT-Scan meliputi:
1) Alat dalam keadaan siap pakai, berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
2) Aksesori alat lengkap dan baik.
3) Ruang pengoperasian memenuhi syarat.
4) Prasarana listrik, air, gas dll memadai.
5) Sumber Daya Manusia siap.
6) Bahan operasional tersedia.
7) Prosedur tetap pelayanan tersedia dan dipahami.
8) Prosedur tetap pengoperasian tersedia dan dipahami.
Pemeriksaan fisik secara visual meliputi :
1) Catu daya
2) Body/ badan alat dan permukaan alat.
3) Aksesori peralatan
4) Lampu-lampu indikator.
5) Perencanaan ruang pemeriksaan
6) Pengkondisian udara.
b. Uji Phantom

Uji phantom berguna untuk kalibrasi alat dan mengevaluasi performance alat CT-Scan. Uji
phantom dapat berguna untuk mengecek mean CT Number, uniformity, noise, spatial
resolution, slice thickness, dosis radiasi dan posisi meja.

 Quality control (QC)


a. Meliputi QC harian :
1) Inspeksi visual, indikator & mekanik.
2) Warm up.
b. QC Periodik , Generator dan tabung sinar-x meliputi:
1) Akurasi tegangan tabung (KVp)
2) Kestabilan output,
3) Lineritas Keluaran (mR / mAs)
4) Waktu paparan
5) Filtrasi dan kualitas radiasi
6) Kebocoran tabung
7) Ukuran fokus efektif
8) Light beam collimator alignment
c. Kalibrasi

Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka semua peralatan medis harus dilakukan
kalibrasi sekurang -kurangnya sekali setahun.

Terkait ketentuan kalibrasi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan


No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan, yang
mewajibkan setiap alat kesehatan yang dipergunakan di sarana pelayanan kesehatan
dilakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun. uji kesesuaian pesawat sinar-X itu merupakan kalibrasi, uji fungsi, dan uji kendali
mutu.
Periode perawatan dan kalibrasi alat CT-Scan di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soetomo
Surabaya adalah sebagai berikut : Periode perawatan harian seperti perawatan ringan,
mingguan seperti perawatan ringan dan sedang, periode perawatan bulanan seperti perawatan
ringan dan sedang, periode perawatan tahunan seperti perawatan sedang dan berat.
Kalibrasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya tata cara kalibrasi sesuai dengan Permenkes
No 54 Tahun 2015 tentang Kalibrasi, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer
1691/Menkes/SK/III/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Perka Bapeten
Nomer 2 Tahun 2018 Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-x Radiologi Diagnostik dan
Intervensional.

REFERENSI
1. http://roes-rusmanto.blogspot.com/2014/07/menafsirkan-antara-kalibrasi-uji-fungsi.html
diakses pada 27 April 2020
2. https://www.academia.edu/40087610/PERAWATAN_DAN_KENDALI_MUT U
PESAWAT_X-
RAY_KONVENSIONAL_DI_INSTALASI_RADIOLOGI_RSPAU_dr._S._HARDJOLU
KITO_YOGYAKARTA diakses pada 27 April 2020
3. http://radiologi-indonesia.blogspot.com/2009/04/quality-control-pada-pesawat-ct-
scan.html diakses pada 27 April 2020
4. https://kumpulsore.blogspot.com/2014/03/kontrol-kualitas-qa-ct-scan.html diakses pada
27 April 2020

Anda mungkin juga menyukai