Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM RADIOGRAFI INTERVENSI

“ARTERIOGRAFI EKSTREMITAS BAWAH”

Oleh :
Salsabila Amelia Putri 151810383031

Program Studi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan

Fakultas Vokasi

Universitas Airlangga

2020
Common iliac artery

Internal Iliac artery External iliac artery

Popliteal artery
Posterior tibial artery

Anterior tibial artery Peroneal artery


Common
femoral
artery

Superficial
femoral
artery

Profunda
femoris
artery

Anterior tibial artery

Dorsalis pedis artery


KELAINAN YANG TERLIHAT

Terlihat fibromuscular dysplasia di kedua external iliac arteries

Displasia fibromuskular adalah suatu kondisi yang menyebabkan penyempitan (stenosis)


dan pembesaran (aneurisma) dari arteri berukuran sedang. Arteri yang menyempit dapat
mengurangi aliran darah dan mempengaruhi fungsi organ.

Displasia fibromuskular muncul paling sering di arteri yang menuju ginjal dan otak.
Displasia fibromuskular dapat memengaruhi arteri lain, termasuk yang mengarah ke kaki,
jantung, perut, dan lengan (jarang).

Pasien-pasien dengan FMD memiliki pertumbuhan sel yang abnormal di dinding-dinding


arteri sedang dan besar. Ini dapat menyebabkan arteri dengan pertumbuhan abnormal terlihat
seperti bermanik-manik. Arteri juga bisa mengalami stenosis atau penyempitan.
Terlihat long occlusion pada arteri tibialis anterior dan dorsalis pedis (3 panah), terlihat
aliran darah ke bagian distal arteri tibilais anterior berkurang; tight stenosis pada arteri tibialis
posterior (panah kecil). 

Peripheral Arterial Occlusive Disease (PAOD) atau penyakit oklusi arteri perifer,
kadang-kadang disebut juga sebagai arteriosclerosis obliterans, merupakan suatu penyakit yang
dapat terjadi akibat proses aterosklerosis atau proses inflamasi yang menyebabkan penyempitan
lumen (stenosis), atau akibat pembentukan trombus yang menyebabkan peningkatan resistensi
pembuluh darah yang terkena sehingga menurunkan tekanan perfusi dan aliran darah ke jaringan
yang lebih distal.

PAOD secara progresif akan menyempitkan lumen arteri dan meningkatkan resistensi
aliran darah sehingga aliran darah ke jaringan distal terhadap lesi akan berkurang. Jika kebutuhan
oksigen pada jaringan tersebut melebihi kemampuan pembuluh darah untuk mensuplai oksigen,
jaringan tersebut akan mengalami iskemia.
Stenosis pada superficial femoral artery bagian proximal (A). Terjadi Complex SFA
disease dan ostial stenosis pada profunda femoris artery (B). Superficial dan profunda femoral
artery diffusely diseased.

Hal ini bisa disebabkan oleh multiple atherosclerotic stenosis atau long segment
occlusion.

Stenosis (penyempitan) pada dorsalis pedis artery (tanda panah)


DAFTAR PUSTAKA

1. https://radiologykey.com/pelvic-and-lower-extremity-arteries/ diakses pada tanggal 25


April 2020
2. https://www.semanticscholar.org/paper/Dorsalis-pedis-artery-stenting-for-limb-salvage.-
Kawarada-Yokoi/6150d796eceae7c8db3bbb2454d9b00c91c25126 diakses pada tanggal
25 April 2020
3. https://www.intechopen.com/ diakses pada tanggal 25 April 2020

Anda mungkin juga menyukai