PENDAHULUAN
B. ANATOMI FISIOLGI SISTEM
Lapisan jantung terdiri atas perikardium (lapisan pembungkus jantung, miokardium
(lapisan otot jantung) dan endokarium (permukaan dalam jantung). Didalam miokardium,
lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koroner kiri bercabang
menjadi arteri desending anterior dan arteri sirkumfleks. Arteri koroner kanan memerikan
darah untuk sino atrial node, ventrikel kanan, permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena
koronaria mengembalikan darah kesinus kemudian bersirkulasi langung kedalam paru.
(Syaifudin, 2011)
Peredaran darah jantung (Syaifudin, 2011) :
1. Arteri koroner kanan
Berasal dari sinus anterior berjalan kedepan antara trunkus pulmunalis dan
aurikula dekstra, memberikan cabang-cabang ke atrium dekstra dan ventrikel dekstra.
Pada tepi inferior jantung menuju sulkus atrioventrikularis untukberanastomosis dengan
arteri koroner kiri memperdarahi ventrikel dekstra.
2. Arteri koroner kiri
Lebih besar dari arteri koronaria dekstra, dari sinus posterior aorta sinistra
berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula kiri masuk ke sulkus
atrioventrikularis menuju ke apeks jantung memberikan darah untuk ventrikel dekstra
dan septum interventrikularis.
3. Vena jantung
Sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalaui sinus
koronaris yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan
dari V. Kardiak magna yang bermuara ke atrium dekstra sebelah kiri vena cava inferior.
Vena kardiak minimae dan media merupakan cabang sinus koronaris, sisanya kembali ke
atrium dekstra melalui vena kardiak anterior melalui vena kecil keruang-ruang jantung.
Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyakit arteri koroner yang meliputi berbagai
kondisi patilogi yang menghambat aliran darah dalam arteri yang mensuplai jantung,
biasanya disebabkan oleh arterosklerosis yang menyebab kan insufisiensi suplay darah ke
miokard (Long, 1996).
Coronary Artery Disease (CAD) dapat dikarakteristikan sebagai akumulasi dari plaq
yang semakin lama semakin membesar, menebal dan mengeras di dalam pembuluh darah
artery (Naettina, 2005).
1. Nyeri
Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus, terletak dibagian bawah
sternum dan perut atas, adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa
semakin berat sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa
menyebar kebahu dan lengan biasanya lengan kiri. Tidak seperti nyeri angina, nyeri ini
muncul secara spontan (bukan setelah kerja berat atau gangguan emosi) dan menetap
selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat
maupun nitrogliserin. Pada beberapa kasus nyeri bisa menjalar ke dagu dan leher.
Pasien dengan diabetes mellitus mungkin tidak merasa nyeri berat bila menderita
infark miokardium, karena neuropati yang menyertai diabetes mempengaruhi
neuroseptor, sehingga menumpulkan nyeri yang dialaminya.
2. Mual dan Muntah
a. Nyeri yang hebat merangsang pusat muntah
b. Area infark merangsang refleks vasofagal
3. Diaporesis
Pada fase awal infark miokard terjadi pelepasan katekolamin yang meningkatkan
stimulasi simpatis sehingga terjadi vasokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga kulit
akan menjadi lembab, dingin, dan berkeringat.
4. Demam
Temperatur mungkin saja meningkat pada 24 jam pertama dan berlangsung paling
selama satu minggu. Hal ini disebabkan karena ada sel yang nekrotik yang
menyebabkan respon infamasi.
5. Perubahan pola EKG
a. Normal pada saat istirahat, tetapi bisa depresi pada segmen ST. Gelombang T
inverted menunjukkan iskemia, gelombang Q menunjukkan nekrosis
b. Distrimia dan Blok Jantung
Disebabkan kondisi yang mempengaruhi sensitivitas sel miokard ke impuls saraf
seperti iskemia, ketidakseimbangan elektrolit dan stimulus sarat simpatis dapat
berupa bradikardi, takikardi, premature ventrikel, contraction (ventrikel ekstra
systole), ventrikel takikardi dan ventrikel fibrilasi
6. Perubahan Enzim Jantung, Isoenzim dan Troponin T
a. CKMB, isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam,
memuncak dalam 12-24 jam dan kembali normal dalam 48-72 jam.
b. LDH meningkat dalam 12-24 jam, memuncak dalam 48-72 jam dan kembali normal
dalam 7-14 hari.
c. Troponin T, merupakan pertanda baru untuk Acute miocard Infarction, meningkat
sampai hari ke7.
7. Pemeriksaan Jantung
Biasanya tidak memperlihatkan kelainan, kecuali bunyi jantung dapat terdengar redup.
Bunyi jantung S4 sering terdengar pada penderita dengan irama sinus, biasanya
terdengar pada daerah apeks dan parastenal kiri. bunyi jantung S3 dapat timbul bila
terjadi kerusakan miokard yang luas. Kelainan paru bergantung pada beratnya AMI,
yang diklasifikasikan menurut Killip I-IV:
Killip I : Penderita AMI tanpa S3 dan ronkhi basah
Killip II : Ditemukan ronkhi pada kurang dari setengah lapang paru, dengan atau tanpa
S3
Kllip III : Ronkhi pada lebih dari setengah lapang paru, biasanya dengan oedema paru
Kllip IV : Penderita dengan syok kardiogenetik
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
I. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan EKG
a) Normal pada saat istirahat tetapi bisa depresi pada segmen ST, gelombang
Tinverted menunjukkan iskemia, gelombang Q menunjukkan nekrosis
b) Disritmia dan Blok Jantung
Disebabkan konsisi yang mempengaruhi sensitivitas sel miokard ke
impulssaraf seperti iskemia, ketidakseimbangan elektrolit dan stimulasi saraf
simpatis dan berupa bradikardi, takikardi dan ventrikel fibrilarilasi.
Tabel 1. lokasi infark berdasarkan lokasi
Lokasi Lead Peubahan EKG
Anterior V1-V4 ST elevasi, gelombang Q
Anteroseptal V1-V3 ST elevasi, gelombang Q
Anterior eksterisif V1-V6 ST elevasi, gelombang Q
Posterior V1-V2 ST depresi, gelombang R
tinggi
Lateral I, aVL, V5- ST elevasi, gelombang Q
v6
Inferior I, II, aVF ST elevasi, gelombang Q
Ventrikel kanan V4R, V5R ST elevasi, gelombang Q
2) Pemeriksaan foto dada
Biasanya normal, namun infiltrasi mungkin ada yang menunjukkan gagal jantung kongestif
atau aneurisma ventrikel.
3) Pemeriksaan laboratorium
a) Perubahan enzim jantung, isoenzim, dan Troponin T
CK-MB isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-
6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 48-72 jam.
LDH meningkat dalam 14-24 jam, memuncak dalam 48-72 jam dankembali normal
dalam 7-14 hari
Troponin-T, merupakan pertanda baru untuk infark miokard
akut,meningkat sampai hari ke 7.
b) Kolesterol/trigliserida serum, mungkin meningkat (faktor resiko CAD)
c) Analisa gas darah dan laktat miokard, mungkin meningkat selama serangan
angina.
d) Elektrolit : kalium, kalsium, magnesium, natrium, mungkin berubah
selamaserangan.
4) Karakteristik jantung dengan angiografi
Diindikasikan pada pasien dengan iskemia yang diketahui angina atau nyeri dada
tanpa aktivitas, pada pasien kolesterol dan penyakit jantung keluarga
yangmengalami nyeri dada, pasien dengan EKG istirahat normal, prosedur ini
akan menggambarkan penyempitan sumbatan arteri koroner.
5) Echocardiografi
Digunakan untuk mengkaji fraksi ejeksi, gerakan segmen dinding, volume sistolik
dan diastolik ventrikel, regurgitasi katup mitral karena disfungsi otot papiler dan
untuk mendeteksi adanya thrombus mural, vegetasi katup, atau cairan pericardial.
I. PENATALAKSANAAN
a. Medis
b. Keperawatan
J. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
L. PERENCANAAN KEPERAWATAN
M. PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Intervensi dan Tindakan Keperawatan
b. Tindakan Keperawatan Meliputi
DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo. (2008). Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Volume II . Jakarta :EGC.
Price and Wilson. (2008). Patofisiologi. Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.Volume
2 . Jakarta : EGC.
Suzanne CS & Brenda GB. (2008). Buku Ajar Medikal Bedah .Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.