2. Anatomi Jantung
Sumber : Simanjuntak
(2019) Gambar 2.1 Anatomi
Jantung
Jantung merupakan organ vital tubuh yang berfungsi memompa darah
keseluruh tubuh untuk membawa oksigen dan bahan pokok yang diburuhkan
sel untuk kelangsungan hidupnya. Secara anatomi, ukuran jantung manusia
mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira
12 cm dan lebar sekitar 9 cm. Jantung terletak di belakang tulang sternum,
tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan
dengan diafragma. Apeksnya (puncaknya) miring kesebelah kiri. Berat
jantung kira-kira 300 gram.
a Lapisan Pembungkus Jantung
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan
perikardium, dimana lapisan perikardium di bagi menjadi 3 lapisan,
yaitu:
1) Lapisan fibrosa yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding
dalam sternum thorax
2) Lapisan parietal yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
3) Lapisan visceral yaitu lapisan pericardium yang bersentuhan dengan
lapisan luar dari otot jantung atau epikardium
8
ke arteri. Kontraksi atrium akan diikuti relaksasi atrium dan ventrikel mulai
ber kontraksi. Kontraksi ventrikel menekan darah melawan daun katup
atrioventrikuler kanan dan kiri dan menutupnya. Tekanan darah juga
membuka katup semilunar aorta dan pulmonalis. Kedua ventrikel
melanjutkan kontraksi, memompa darah ke arteri. Ventrikel kemudian
relaksasi bersamaan dengan pengaliran kembali darah ke atrium dan siklus
kembali.
CO (mL/mnt) = HR (denyut/mnt) x SV (mL/denyut)
Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang
dipompa oleh masing-masing ventrikel per menit. Selama satu periode
waktu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru sama dengan
volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik. Karena itu, curah jantung
dari masing- masing ventrikel normalnya sama. Curah jantung normal
adalah 4 sampai 6 liter per menit pada orang dewasa yang sehat dengan
berat badan 70 kg saat beristirahat. Volume darah yang bersirkulasi berubah
sesuai kebutuhan oksigen dan metabolik tubuh. Misalnya selama latihan,
kehamilan, dan demam curah jantung meningkat, tetapi selama tidur curah
jantung menurun (Potter & Perry, 2015).
Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa oleh setiap
ventrikel pada setiap kontraksi. Sekitar dua per tiga dari volume darah
dalam ventrikel pada akhir diastolik dikeluarkan selama sistolik, disebut
fraksi ejeksi. Volume ini dipengaruhi oleh jumlah darah di ventrikel kiri
pada akhir diastol (preload), tahanan terhadap semprotan ventrikel kiri
(afterload), dan kontraktilitas jantung (Potter & Perry, 2015). Beban awal
(preload) adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir
pengisian ventrikel. Aliran balik darah vena kembali ke jantung
menentukan volume akhir diastolik ventrikel. Beban akhir (afterload)
adalah tegangan serabut miokardium yang harus terbentuk untuk kontraksi
dan pemompaan darah. Kontraktilitas merupakan perubahan kekuatan
kontraksi yang terbentuk yang terjadi tanpa tergantung perubahan pada
panjang serabut miokardium. Peningkatan kontraksi, tanpa memandang
penyebabnya, meningkatkan volume sekuncup yang memperkuat curah
jantung. Sebaliknya, penurunan
11
8. WOC
9. Komplikasi
a Infark miokard
Dikenal dengan istilah serangan jantung adalah kondisi terhentinya
aliran darah dari arteri koroner pada area yang terkena yang
menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia) lalu sel-sel menjadi
nekrotik (mati) karena kebutuhan energi akan melebihi suplai energi
darah.
b Aritmia
Lazim ditemukan pada fase akut MCI, aritmia perlu diobati bila
menyebabkan gangguan hemodinamik. Aritmia memicu peningkatan
kebutuhan oksigen miokard yang mengakibatkan perluasan infark.
c Gagal jantung
Kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan
darah yang cukup ke seluruh tubuh
d Syok Kardiogenik
Sindroma kegagalan memompa yang paling mengancam dan dihubungkan
dengan mortalitas paling tinggi, meskipun dengan perawatan agresif
e Perikarditis
Sering ditemukan dan ditandai dengan nyeri dada yang lebih berat pada
inspirasi dan tidur terlentang. Infark transmural membuat lapisan
epikardium yang langsung kontak dengan perikardium kasar, sehingga
merangsang permukaan perikard dan timbul reaksi peradangan
f Aneurisma ventrikel
Dapat timbul setelah terjadi MCI transmural. Nekrosis dan pembentukan
parut membuat dinding miokard menjadi lemah. Ketika sistol, tekanan
tinggi dalam ventrikel membuat bagian miokard yang lemah menonjol
keluar. Darah dapat merembes ke dalam bagian yang lemah itu dan dapat
menjadi sumber emboli. Disamping itu bagian yang lemah dapat
mengganggu curah jantung kebanyakan aneurisma ventrikel terdapat pada
apex dan bagian anterior jantung
16
d Elektrolit
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,
misalnya hipokalemi, hiperkalemi.
e Sel darah putih
Leukosit (10.000 – 20.000) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA
berhubungan dengan proses inflamasi.
f AGD dapat menunjukkan hipoksia atau proses penyakit paru akut maupun
kronis.
g Kolesterol atau trigliserida serum meningkat, menunjukkan
arterosklerosisi sebagai penyebab IMA.
11. Penatalaksanaan
ACS merupakan kasus kegawat daruratan sehingga harus mendapatkan
penanganan yang segera. Dalam 10 menit pertama sejak pasien datang ke
instalasi gawat darurat, harus sudah dilakukan penilaian meliputi anamnesa
riwayat nyeri, pemeriksaan fisik, EKG 12 lead dan saturasi oksigen,
pemeriksaan enzim jantung, elektrolit dan bekuan darah serta menyiapkan
intravena line dengan D5%
a Pasien dianjurkan istirahat total
b Pasang iv line dan infuse untuk pemberian obat-obatan intra vena
c Atasi nyeri, dengan : - Morfin 2.5-5 mg iv atau pethidine 25-50 mg - Lain-
lain : Nitrat, Calsium antagonis, dan Beta bloker
d Pasang oksigen tambahan 2-4 liter/menit
e Berikan sedatif sedang seperti Diazepam per oral.
f Antitrombotik - Antikoagulan (Unfractional Heparin / golongan Heparin
atau Low Molecul Weight Heparin / golongan Fraxiparin) - Antiplatelet
(golongan Clopidogrel, Aspirin)
g Streptokinase/ Trombolitik (pada pasien dengan akut STEMI onset <3
jam)
h Primary PCI ( pada pasien dengan akut STEMI onset > 3 jam)
DAFTAR PUSTAKA
Aspaiani, RY. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada pasien Gangguan
Kardiovaskuler : aplikasi nic&noc. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Newberg, A. (2011). Spirituality and the Aging Brain, Journal of the American
Society on Aging, 35 (2), 83 – 91.
Novita Joseph. (2018) Hidup Sehat Hidup Bahagia. Jakarta
Potter, P.A., & Perry, A. . (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7.
Jakarta: Salemba Medika.
Sanjani, Rizal Dwi & Nurkusumasari, Nanda. (2020). Sindrom Koroner Akut.
Surkarta; PP PERKI
Sari, Eva Pratama & Aderita, Novi Indah. (2018). Penatalaksanaan Terapi Musik
Klasik dengan Masalah Keperawatan Gangguan Penurunan Curah
Jantung pada Pasien Hipertensi di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri. IJMS-Indonesian Journal on Medical Science, 5(1).
Shuvy, M., et al. (2015). Oxygen Therapy In Acute Coronary Syndrome: Are The
Benefits Worth The Risk. Eur Heart.
Sya’id, A., & Haryanto, J. (2017). Efektivitas Religious Imagery Care Untuk
Menurunkan Tingkat Kecemasan Pasien Sindroma Koroner Akut. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Wahidah, W., & Harahap, R. A. (2021). PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan SKA
(Sindrome Kororner Akut) dari Prespektif Epidemiologi. Afiasi: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 6(1), 54-65.
Zunaidi, A., et al. (2014). Pengaruh Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi di Klinik Sehat Hasta Therapetika Tugurejo
Semarang. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional (Vol. 2, No. 1)
LAMPIRAN
Lampiran 1
Pengukuran Kriteria Hasil Ny. I dan Tn. S
Hari Ny. I Tn. S
I Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Lemas Ada Ada Ada Ada
Distensi vena Ada Ada Ada Ada
jugularis
Pucat Ada Ada Ada Ada
TD 138/98 mmHg 137/98 mmHg 130/85 mmHg 130/85 mmHg
N 94 x/menit 92 x/menit 91 x/menit 91 x/menit
P 28 x/menit 26 x/menit 25 x/menit 25 x/menit
SpO2 97 % 97% 97 % 97 %
CRT < 3 detik < 3 detik < 3 detik < 3 detik
Dengan hormat, anda diminta berpartisipasi dalam penelitian ini dengan tujuan
penelitian untuk Asuhan Keperawatan Perawatan Jantung Pada Pasien Acute
Coronary Syndrome (ACS) Dengan Gangguan Penurunan Curah Jantung Di
Ruangan ICCU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2022. Peneliti (saya)
akan memberikan lembar persetujuan ini dan menjelaskan bahwa keterlibatan anda
dalam penelitian ini atas dasar sukarela.
Nama saya adalah Harum Maulidia Ningsih Mahasiswa Prodi Pendidikan
Profesi Ners Jurusan Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang
beralamat Di Jalan Pepaya I RT 17 RW 05 No. 15 Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan
Selebar Kota Bengkulu. Saya dapat di hubungi di nomor Hp 082181956858.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan tugas akhir Karya Ilmiah Akhir Ners
(KIAN) .
Penelitian ini melibatkan pasien ACS dengan Penurunan Curah Jantung yang
dirawat di ruangan ICCU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Keputusan anda untuk
ikut ataupun tidak dalam penelitian ini, tidak berpengaruh pada fasilitas
pelayanan kesehatan anda. Apabila anda memutuskan untuk ikut serta, anda juga
bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian. Sekitar 2 pasien ACS dengan
Penurunan Curah Jantung akan terlibat dalam penelitian ini. Tindakan yang akan
dilakukan yaitu berupa Perawatan Jantung pada pasien ACS .
Saya akan menjaga kerahasian anda dalam penelitian ini. Nama anda tidak
akan dicatat dimanapun. Selain itu Keterlibatan anda dalam penelitian ini, sejauh
yang saya ketahui, tidak akan menyebabkan resiko yang besar. Keterlibatan
dalam penelitian ini dapat memberikan keuntungan langsung pada anda, hasil
penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan anda tentang
mengatasi Penurunan Jantung. Apabila setelah terlibat dalam penelitian ini, anda
masih punya pertanyaan, anda dapat menghubungi saya pada nomor telepon
diatas.
Setelah membaca informasi dan memahami tujuan penelitian dan peran yang
diharapkan dalam penelitian ini, saya setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
Bengkulu,.......................2022
Mengetahui,
Saksi Saya
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
Bengkulu,...........................2022
Peneliti , Responden,
(…………………...………..) (..............................................)
Saksi,
(....................................................)
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
LEMBAR KONSUL KARYA ILMIAH AKHIR NERS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TAHUN AJARAN 2021/2022