Anda di halaman 1dari 21

Perawatan paliatif CA MAMAE

Defenisi:

Ca mamae merupakan penyakit yang disebabkan karena


terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur
sehingga pertumbuhan sel tidak dapat di kendalikan dan
akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel
(Brunner dan Suddarth, 2005 ).

Ca mamae adalah suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari


jaringan payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan
untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel (Brunner dan Suddarth,
2005 ).

Ca mamae adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan


pada payudara, berasal dari komponen kelenjarnya (epitel saluran
maupun lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan
lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi,
2010).
Klasifikasi CA MAMAE

Stadium 1
Tumor teraba dalam payudara, bebas dari stadium
jaringan sekitarnya, tidak ada fixasi/ infiltrasi ke kulit
dan jaringan yang di bawahnya (otot).

Stadium II
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm,
sudah ada atau beberapa kelenjer getah bening axila yang
masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.

Staium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm
Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada
edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara)
ulserasi, kelenjar getah bening axila melekat satu sama lain
atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm.

Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening axila supra-klafikula
dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang,
paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah
mengangkat payudara. Tujuan pengobatan pada palliative bukan lagi kuratif(menyembuhkan).
ETIOLIGI

Tidak satupun penyebab spesifik dari ca mamae,sebaliknya


serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan
kejadian lingkungan dapt menunjang terjadinya kanker ini.

Faktor resiko timbul ca mamae terdiri :

Faktor resiko yang tidak dapat di Faktor resiko yang dapat diubah /
ubah (unchangable): dicegah (changeable) :

 Umur  Riwayat kehamilan


 Menarche Usia Dini  Obesitas dan konsumsi lemak tinngi
 Menoupause usia lanjut  Penggunaan Hormone dan
 Riwayat keluarga Kontrasepsi Oral
 Riwayat penyakit payudara  Konsumsi Rokok
jinak  Riwayat Keterpaparan Radiasi
PATOFISIOLOGI

Ca mamae berasal dari jaringan epitel dan paling


sering terjadi pada sistem duktal, mula-mula terjadi
hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma
insitu dan menginvasi stroma. Karsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari
sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar
untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm).
Manifestasi klinis

Gejala- gejala kanker payudara yang tidak di sadari dan tidak di rasakan pada
stadium dini menyebabkan bayak penderita yang berobat dalam kondisi
stadium lanjut. Hal tersebut akan mempersulit penyembuhan dan semakin
kecil peluang untuk di sembuhkan.
Gejala yang timbul data penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak ,
seperti:
 Timbul benjolan pada payudara yang dapat di raba dengan tangan, makin
lama benjolan makin keras dan bentuknya tidak beraturan.
 Saat benjolan mulai membesar,barulah mulai terasa nyeri saat ditekan,
karena terbentuk penebalan pada kulit payudara.
 Bentuk, ukuran, berat salah satu payudara berubah bentuk karena terjadi
pembengkakan.
 Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil di
bawah ketiak.
 Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam
yang tadinya berwarna merah muda berubah menjadi kecoklatan.
 Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita
yang tidak sedang hamil.
 Luka pada payudara tidak sudah lama dan tidak sembuh walau sudah
diobati.
 Kulit payudara seperti mengerut kulit jeruk (peuau d’orange) akibat dari
neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting
kulit.
Pemeriksaan penunjang

Non Invasive Invasiv

 Mammografi  Sitologi Aspirasi


 Ultrasound  Core Needle Biopsy (CNB)
 Computed Tomografi dan  Biopsy
Magnetic Resonance Imaging
Scans
pencegahan

Pencegahan kanker payudara adalah pencegahan yang bertujuan


menurunkan insidens kanker payudara dan secara tidak langsung
akan menurun angka kematian akibat kanker payudara.

Pencegahan primodial Pencegahan primer


Pencegahan primer pada kanker
yaitu upaya pencegahan yang payudara dilakukan pada orang sehat
ditujukan kepada orang sehat yang yang sudah memiliki faktor resiko untuk
memiliki faktor resiko. Pencegahan terkena kanker payudara. Pencegahan
primodial dilakukan melalui promosi primer dilakukan melalui upaya
kesehatan yang ditunjukan pada orang menghindari diri dari keterpaparan
sehat melalui upaya pola hidup sehat. berbagai faktor resiko dan melaksanakan
pola hidup sehat.
Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para penderita


dan mengurangi akibat- akibat yang lebih serius dari penyakit
kanker payudara melalui diagnosa dan deteksi dini dan pemberian
pengobatan.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Medis
Adanya beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya
tergantung pada stadium klinik payudara. Pengobatan kanker payudara
biasanya meliputi pembedahan/ operasi, radioterapi/ penyinaran,
kemoterapi, dan terapi hormonal.
Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih terisisa di payudara setelah payudara.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh
sel kanker.
Terapi hormonal
Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormone estrogen,
oleh karena itu tindakan mengurangi pembentukan hormone dapat
menghambat laju perkembangan sel kanker, terapi hormonal disebut juga
dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya menghambat atau
menghentikan kemampuan hormone estrogen yang ada dalam
menstimulus perkembangan kanker pada payudara.
Komplikasi

Limpedema
limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik
limfe bersirkulasi umum tidak berfungsi dengan kuat.
Sidroma hiperkalsemik
Sidroma hiperkalsemik terjadi jika kanker menghasilkan hormon
yang meningkatkan kadar kalsium darah/ hormon yang secara
langsung mempengaruhi tulang.
Askep Ca mamae

Pengkajian
Identitas pasien
Nama ,Umur ,Jenis kelamin
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya seperti
penyakit payudara jinak ,hyperplasia tipikal.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat
diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan
bentuknya tidak beraturan, Klien mengatakan terasa nyeri pada payudara
saat benjolan mulai membesar, Klien mengeluh keluar nanah, darah atau
cairan encer dari puting susu pada wanita yang tidak hamil, Kulit payudara
mengerut seperti kulit jeruk akibat neoplasma menyekat drainase limfatik
sehingga terjadi edema dan piting kulit, biasanya klien mengatakan tubuh
terasa lemah, tidak nafsu makan , mual, muntah, ansietas.
Riwayat kesehatan keluarga :
Kemungkinan ada keluarga yang menderita kanker
Pemeriksaan fisik

Umum: klien, biasanya di kaji tingkat kesadaran klien, BB,Tinggi badan,


tekanan darah, suhu, RR, Nadi, Kepala, Rambut.Biasanya kulit kepala dan
rambut klien akan rontok atau alopesia karna pengaruh kemoterapi, kulit
kepala tidak tampak bersih.Wajah biasanya tidak terdapat edema atau
hematon.
Mata :Biasanya mata simetris kiri dan kanan Konjungtiva anemis
disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat Sklera tidak ikterik,palpebra
tidak edema.
Hidung : Biasanya hidung kurang bersih, tampak sekret, adanya pernafasan
cuping hidung yang disebabkan klien sesak nafas terutama pada pasien
yang kankernya sudah bermetastase ke paru-paru.
Bibir : Mukosa bibir tampak pucat dan kurang bersih.
Gigi :Biasanya gusi klien mudah terjadi pendarahan akibat rapuhnya
pembuluh darah dan caries positif
Lidah : Lidah biasanya tampak pucat, dan lidah klien kurang bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada atau Thorak.
Dada atau Thorak
Inspeksi
Pada stadium 1 : biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan pada payudara,dengan ukuran 1-2 cm.
Pada stadium 2 : biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang
juga disebabkan payudara dengan ukuran dengan tumor 2,5-5 cm.
Pada stadium 3A : biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan tumor yang sudah meluas dalam payudara
besar tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B : bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan dan kanker sudah melebar ke seluruh bagian
payudara,bahkan mencapai kulit, dinding dada,tulang rusuk,dan otot
dada.Pada stadium 4 Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan dan mestastase jauh keorgan lain seperti
paru-paru.

Sistem intergument
Biasanya terjadi perubahan pada kelembaban kulit klien dan turgor kulit
klien tidak elastis
Perawatan paliatif CA MAMAE

pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :


 Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal
 Tidak mempercepat atau menunda kematian.
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
 Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
 Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
 Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
 
tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien,
meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya.
Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang
dideritanya.
Penderita yang mengalami tahap terminal kanker mamae
dilakukan terapi paliatif masalah psikologi dan psikososial yang
dialami pasien.Dalam menjalankan terapi paliatif pasien termimal
ca mamae, anggota keluarga dapat bertindak sebagai pemberi
perawatan utama di rumah.
Pasien kanker menghadapi tekanan psikologis karena kanker
menimbulkan berbagai implikasi seperti rasa sakit,
ketergantungan pada orang lain, ketidakmampuan dan
ketidakberdayaan, hilangnya fungsi-fungsi tubuh, dan sebagainya.
Pasien mengalami rasa takut, cemas, shock, putus asa, marah,
serta depresi. Perasaan yang timbul pada diri pasien justru akan
berdampak negatif pada bagaimana pasien menghadapi gejala
penyakitnya. Oleh karena itu, dukungan emosi, psikososial, dan
spiritual, dapat membantu mengatasi perasaan negatif pasien
serta memperbaiki kualitas hidup pasien.
Jenis Layanan Paliatif Yang Dapat Diberikan Pada Pasien
Kanker:
 Konsultasi layanan paliatif
 Penanggulangan nyeri
 Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer
 Bimbingan psikologis, social dan spiritual
 Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien
di rumah
 Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan
keluarga
 Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarg
 Asuhan keperawatan terhadap pasien dengan luka,
gastrostomi, colostomy,
 selang makanan (NGT), kateter dll
 Membantu penyediaan tenaga perawat home care
 Membantu penyediaan pelaku rawat (caregiver)
 Membantu kesiapan menghadapi akhir hayat dengan
tenang dan dalam iman Memberi dukungan masa
dukacita
Masalah Gangguan Psikologis
Komunikasi yang baik antara pasien, keluarga dan tim
paliatif lain akan sangat membantu mengurangi stress
psikologis pasien. Selain komunikasi, menciptakan
suasanan keterbukaan anggota keluarga, dan
melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
terhadap tindakan yang akan dilakukan juga sangat
bermanfaat.
Masalah Kesulitan Sosial 
Bagaimana keluarga bereaksi terhadap kondisi pasien
akan mempengaruhi bagaimana pasien menerima
keadaannya dan bagaimana berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya. Jadi keluarga mempunyai peran
besar dalam membantu pasien.
Masalah Spiritual
Pasien kanker mungkin menyalahkan diri sendiri karena
kondisi saat ini dianggap akibat atau hukuman dosa yang
pernah dilakukan di masa lampau dan muncul ketakutan
akan kematian. Anggapan bahwa dirinya tidak memiliki
lagi arti dalam keluarga dan menjadi beban keluarga
serta penyesalan belum dapat memenuhi keinginan
keluarga sering dialami pasien kanker stadium lanjut.
Keluarga sangat berperan dalam mengatasihal ini dibantu
oleh rohaniawan.
Masalah Gangguan Psikologis
Komunikasi yang baik antara pasien, keluarga dan tim
paliatif lain akan sangat membantu mengurangi stress
psikologis pasien. Selain komunikasi, menciptakan
suasanan keterbukaan anggota keluarga, dan
melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
terhadap tindakan yang akan dilakukan juga sangat
bermanfaat.
Bantuan Memenuhi Kebutuhan Sosial.
Untuk memenuhi kebutuhan kontak sosialnya, perawat dapat melakukan :
 Menanyakan siapa-siapa saja yang ingin didatangkan untuk bertemu dengan
klien dan didiskusikan dengan keluarganya, misalnya: teman-teman dekat, atau
anggota keluarga lain.
 Menggali perasaan-perasaan klien sehubungan dengan sakitnya dan
  perlu diisolasi.
 Menjaga penampilan klien pada saat-saat menerima kunjungan-kunjungan
teman-teman terdekatnya, yaitu dengan memberikan klien untuk
membersihkan diri dan merapikan diri.
 Meminta saudara atau teman-temannya untuk sering mengunjungi dan
mengajak orang lain dan membawa buku-buku bacaan bagi klien apabila klien
mampu membacanya.
Bantuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual.
 Menanyakan kepada klien tentang harapan-harapan hidupnya dan rencana-
rencana klien selanjutnya menjelang kematian
 Menanyakan kepada klien untuk mendatangkan pemuka agama dalam hal
untuk memenuhi kebutuhan spiritual.
 Membantu dan mendorong klien untuk melaksanakan kebutuhan spiritual
sebatas kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai