Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN MATERNITAS

“ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI


PASIEN DENGAN KANKER PAYUDARA”

Dosen Pengampu:

Ernawati, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh :

Yuliawati Yusri

PO 71.20.22.000.26

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


POLTEKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2020
BAB I
KONSEP DASAR KANKER PAYUDARA

A. Kanker payudara
1. Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara nerupakan penyakit keganasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel sel
tubuh secara tidak terarur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan
akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil,
dikhawatirkan akan menyebar kedalam jaringan yang sehat. Kanker payudara adalah
suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari jaringan payudara dengan manifestasi
yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel.
Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara.

2. Etiologi
Menurut (Wijaya& Putri,2013) sebab keganasan pada payudara masih belum
jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan
payudara yaitu : virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan familial :
a. Wanita resiko tinggi daripada pria (99:1)
b. Usia : resiko tinggi pada usia 30 tahun.
c. Riwayat keluarga, ada riwayat keluarga kanker payudara pada ibu/saudara
perempuan
d. Riwaya measterual, eatly menarche (sebelum 12 tahun) dan late menopause
( setelah 50 tahun).
e. Riwayat kesehatan, pernah mengalami/ sedang mengalami hyperplasia atau
benign proliveratif yang lain pada biopsy payudara.
f. Riwayat reproduksi, melahirkan anak pertama diatas 30 tahun, menggunakan
kontrasepsi oral yang lama, dan penggunaan terapi esterogen.
g. Terapi radiasi, terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
h. Life style, diet yang tinggi lemak, mengkonsumsi alkohol dengan minum 2x
sehari, obesitas, trauma payudara, dan merokok.
Kanker payudara dapat terjadi karena factor genetic, daya tahan tubuh, dan
lingkungan.

3. Klasifikasi Kanker Payudara


Menurut (Nina,2013 :29) jenis jenis kanker terbagi menjadi dua yaitu :
a. Berdasarkan serangannya jenis kanker payudara terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Kanker payudara invansif
Pada kanker payudara invansif, sel kanker merusak saluran serta dinding
kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektif di sekitarnya. Kanker
dapat bersifat invansif / menyerang tanpa selalu menyebar ( metastatic) ke
simpul limfe atau organ dalam tubuh.
2) Kanker payudara non-invansif
Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak serta
jaringan konektif disekitarnya. DCIS/Ductal Carsinoma In Situ merupakan
kanker payudara non-invansif yang paling umum terjadi sedangkan
LICS/Lobular Carsinoma In Situ lebih jarang terjadi tetapi justru lebih
diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya kanker payudara.
b. Kanker payudara berdasarkan tingkat prevelasinya dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
Jenis kanker payudara yang umum terjadi
1) Lobular Carsinoma In Situ (LCIS)
Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat, berada dalam kelenjar susu
(lobules). Pasien dengan LCIS di monitor dengan ketat setiap empat bulan
sekali oleh dokter dengan melakukan uji klinis payudara. Adapun pencegahan
lain yang mungkin juga dilakukan dengan memberikan terapi obat dengan
tamoxifen atau prophylactic mastectomy, pengangkatan payudara yang
dilakukan sebagai usaha preventif.
2) Ductal Carsinoma In Situ (DCIS)
Merupakan tipe kanker payudara bon invasive yang paling sering terjadi.
Dengan deteksi dini rata rata tingkat kehidupan penderita DCIS mencapai
100% dengan catatan kanker tersebut tidak menyebar dari jaringan susu
kejariangan lemak payudara serta bagian lain dari tubuh. DCIS sering kali
terdeteksi pada mammogram microcalcifications ( tumpukan kalsium dalam
jumlah kecil).
3) Infiltrating Lobular Carsinoma (ILC)Dikenal sebagai invansif lobular
carcinoma. ILC ini mulai terjadi dalam kelenjar susun (lobules) payudara,
tetapi sering menyebar ke bagian tubuh lain.
4) Infiltrating Ductal Carsinoma (IDC)
IDC merupakan tipe kanker payudara yang paling umum terjadi, sekitar 80%
kasus IDC dari seluruh diagnosis kanker payudara. IDC terjadi dalam saluran
susu payudara menembus dinding saluran, menyerang jaringan lemak
payudara hingga kemungkinan terjadi pada bagian tubuh lain.

4. Patofisiologi
Menurut (Wijaya & Putri 2012) bukti yang terus bermunculan bahwa adanya
perubahan genetik berkaitan dengan kanker payudara namun apa yang menyebabkan
genetik masih belum diketahui. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker
payudara yang belum diketahui namun bisa diidentifikasi melalui beberapa faktor
resiko. Untuk dapat menegakan diagnosa kanker dengan baik, terutama untuk
melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang proses terjadinya
kanker dan perubahan strukturnya. Tumor/ neoplasma merupakan kelompok sel yang
berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti
pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan mengganggu
fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi
perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya.Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi
sekelompok sel ganas diantara sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu :
a. Fase induksi: 15-30 tahun
kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai
dapat merubah jaringan menjadi tumor ganas.
b. Fase insitu: 5-10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “ pre concerous” yang bisa ditemukan di
serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dan payudara.
c. Fase invasi: 1-5 tahun
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membrane sel ke
jaringan sekitarnya dan ke pembuluh darah serta limfa.
d. Fase desiminasi: 1-5 tahun
Terjadi penyebaran ke tempat lain.

5. Manifestasi klinis
Hidayat (2012 : 90) menyatakan gejala awal berupa benjolan yang biasanya
dirasakan berbeda dari jaringan payudara disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Fase awal : asimtomatik
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa dengan mudah
digerakan dibawah kulit.

Tanda umum : benjolan/ penebalan pada payudara.


a. Kulit cekung
b. Retraksi putting susu
c. Nyeri tekan
d. Kulit tebal dan pori pori menonjol seperti kulit jeruk
e. Ulserasi pada payudara
Tanda metastase :
a. Nyeri pada bahu, pinggang dan punggung bawah.
b. Batuk menetap
c. Anoreksia
d. Bb turun
e. Gangguan pencernaan
f. Mata kabur
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit
disekitarnya.Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak
atau borok dikulit payudara.Kadang kulit diatas benjolan payudara mengkerut dan
tampak seperti kulit jeruk.Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan,
kebanyakan ditemukan jika sudah teraba oleh pasien.
Tanda-tandanya :
a. Terdapat massa utuh kenyal, biasanya dikuadran atas bagian dalam, dibawah
ketiak berbentu tak beraturan dan terfiksasi.
b. Nyeri didaerah massa
c. Adanya lekukan ke dalam, tarikan retraksi pada area mamae
d. Edema dengan “peant d’orange (keriput seperti kulit jeruk)
e. Pengelupasan papilla pada payudara
f. Adanya kerusakan dan retrakasi pada putting susu, keluar cairan spontan kadang
disertai darah.
g. Ditemukan lesi pada pemeriksaan memografi.

6. Stadium kanker payudara


a. Sabiston (2011 : 391) menyatakan kanker payudara adalah :
1) Stadium A
Karakteristik : tanpa edema kulit, ulserasi atau fiksasi padat tumor ke dinding
dada. Nodi lymphatici axillaris tidak terlibat secara klinis.
2) Stadium B
Karakteristik : tanpa edema kulit, ulserasi atau fiksasi padat tumor ke dinding
dada. Nodi lymphatici terlibat secara klinis, tetapi diameter transversa kurang
dari 2,5 cm dan tidak terfiksasi ke kulit diatasnya atau struktur profunda axilla.

3) Stadium C
Karakteristik : salah satu tanda buruk dari karsinoma payudara lanjut. Edema
kulit yang luasnya terbatas (melibatkan kurang dari sepertiga kulit diatas
payudara), ulserasi kulit, fiksasi padat tumor ke dinding dada, keterlibatan
massif nodi limphatici axillares( ukuran 2,5 cm atau lebih dalam diameter
transversa), fiksasi nodi limphatici axillares pada kulit diatasnya atau struktur
profunda axial.
4) Stadium D
Karakteristik : semua indikasi lain dari karsinoma payudara lanjut,
mencangkup : kombinasi dua atau lebih dari lima tanda buruk yang
didaftarkan pada stadiu C, edema luas, jenis karsinoma peradangan, nodi
limphatici supraveculares terlibat secara klinis, metastasi mammae interna
seperti dibuktikan oleh tumor pasternalis, edema lengan dan metastasis jauh.

7. Penatalaksanaan medis
Menurut (Wijaya & Putri 2013) ada dua macam penatalaksanaan yaitu kuratif
(pembedahan) dan poliatif (non pembedahan).Penanganan kuratif dengan
pembedahan yang dilakukan secara mastektomitotal, mastektomiradikal, tergantung
dari luas, besar dan penyebaran kanker.Penanganan non pembedahan dengan
penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.
1. Terapi kuratif :
a. Untuk kanker payudara stadium 0,I,II dan III
Terapi utama adalahmastektomi radikal modifikasi, alternative tomoorektomi.
Terapi anjuvan :
Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
Kemoterapi
Hormonn terapi
Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan (fisioterapi)
2. Terapi paliatif
Untuk kanker payudara stadium III B dan IV :
a. Terapi utama
Pramonopause, bilateral ovariedektomi
Pasca menopause : hormon reseptor positif (takmosifen), hormon reseptor
negatif (kemoterapi)
b. Terapi anjuvan
Mastektomi simple
Radioterapi
c. Terapi bantuan : reboransia
3. Rekonstruksi payudara
4. Mastektomi
Mastektomi simplek, mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening,
dan mastektomi radikal.
5. Pembedahan breast-conserving.
Lumpektomi dan eksisi luas dan mastektomi persial.
6. Pembedahan breast-conserving.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA

1. Pengkajian
1) Data biografi /biodata

Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama, umur, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.

2) Riwayat keluhan utama.


Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan payudara, adanya
ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri.
3) Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya?
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama ?
4) Pengkajian fisik meliputi :
a. Keadaan umum
b. Tingkah laku
c. BB dan TB
d. Pengkajian head to toe
5) Pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit
meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
b. Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
6) Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae adalah sinar
X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor hormon.
7) Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :
a. Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan, makanan
yang disukai, banyaknya minum.Dikaji riwayat sebelum dan sesudah masuk RS.
b. Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan sesudah
masuk RS.
c. Istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
d. Personal hygiene
8) Identifikasi masalah psikologis, sosial dan spritual :
a. Status psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien berharap cepat sembuh,
merasa asing tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme koping yang negatif.
b. Status social
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi dengan masyarakat lain.
c. Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.
9) Klasifikasi Data
Data pengkajian :
a. Data subyektif

Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup hal-hal sebagai
berikut : klien mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan batuk, nafsu makan
menurun, kebutuhan sehari-hari dilayani di tempat tidur, harapan klien cepat
sembuh, lemah, riwayat menikah, riwayat keluarga

b. Data obyektif
Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau penunjang meliputi :
asimetris payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada payudara, hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik.
10) Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan pengembangan daya pikir
yang berdasarkan ilmiah, pengetahuan yang sama dengan masalah yang didapat pada
klien.
2. Diagnosa
a. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.

3. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa
tumor
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
b. Beri posisi yang menyenangkan. Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan
klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.
c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam. Rasional : Relaksasi napas dalam
dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh
jaringan.
d. Ukur tanda-tanda vital Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi
acuan adanya peningkatan nyeri.
e. Penatalaksanaan pemberian analgetik.

2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.


Intervensi :
a. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya. Rasional : Proses
kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat
membuat rencana untuk masa depannya.
b. Diskusikan tanda dan gejala depresi. Rasional : Reaksi umum terhadap tipe
prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan diukur.
c. Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.
Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap,
mendekati normal.

3. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah


Intervensi :
a. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap
penyakitnya. Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai
proses pemecahan masalah
b. Tinjau ulang efek pembedahan Rasional : bimbingan antisipasi dapat
membantu pasien memulai proses adaptasi.
c. Berikan dukungan emosi klien. Rasional : klien bisa menerima keadaan
dirinya.
d. Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
Intervensi :
a. Kaji adanya tanda – tanda infeksi.
b. Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
c. Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptic
d. Penatalaksanaan pemberian antibiotik. Rasional : Menghambat perkembangan
kuman sehingga tidak terjadi proses infeksi.

5. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan


penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi :
a. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang
akan datang.
b. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan
pemasukan cairan yang adekuat
c. Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
d. Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada.
Anjurkan untuk Mammografi.
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat
Kasus

Klien bernama Ibu N umur 50 tahun,masuk RS Raden Mattaher diagnosa medis


kanker payudara metastase berjenis kelamin perempuan, beragama islam dengan suku
melayu. Alamat sungai bengkal Tebo ilir, pendidikan terakhir klien adalah SD, klien bekerja
sebagai ibu rumah tangga, klien.Dengan keluhan utama klien adalah nyeri pada payudara.
Riwayat kesehatan sekarang yang didapat klien mengeluh nyeri . Nyeri timbul karena adanya
benjolan pada payudara.Klien mengatakan nyeri seperti diiris-iris, nyeri dirasakan di
payudara dan menjalar kelengan.Nyeri dengan skala 6.Dan nyeri semakin dirasakan pada saat
melakukan aktivitas. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil TD 140/90 mmHg , nadi
80 kali/menit, RR 23 kali/menit, suhu 37,5 ºC. Berat badan klien 50 kg dan tinggi badan klien
155 cm. Keadaan umum klien tampak lemah, tingkat kesadaran composmentis.Konjungtiva
klien tampak anemis, sklera tidak ikterik.Bentuk pada payudara klien tidak simetris antara
kiri dan kanan, konsistensi payudara lunak dibagian payudara sebelah kiri dan keras pada
payudara sebelah kanan, serta terdapat benjolan yang sudah pecah.Terdapat pembesaran
payudara pada bagian sebelah kanan. Puting susu klien menonjol dan mengeluarkan cairan.

Diagnosa medis kanker payudara, Pemeriksaan patologi makroskopik : diterima jaringan


tidak beraturan ukuran 1,3 x 1,3 x 0,7 cm, kecoklatan kenyal. Mikroskopik : sediaan dari
kelompokan kelenjar yang dilapisi oleh sel epitel bentuk oval dengan inti membesar,
hiperkromatinin, sitoplasma eosinofilik. Tampak kelompokan sel malignant ini menyusup ke
jaringan ikat sekitar. Kesan : infiltrating ductal carcinoma mammae. Terapi parenteral
:Ranitidin 2 x 50 mg per hari (IV), dexametason 2 x 1 amp (IV), insulin 7 unit x sehari (SC),
IVFD RL 20 tetes/menit.

Pemeriksaan diagnostic :
1. Laboratorium
a. Kimia darah
Faal Hati Hasil Hasil Normal
Protein total 6,6 g/dl 6,4 - 8,4 g/dl
Albumin 3,2 g/dl 3,5 - 5,0 g/dl
Globulin 3,4 g/dl 3,0 – 3,6 g/dl
SGOT 9 u/l <40
SGPT 15 u/l <41

Faal Ginjal Hasil Nilai Normal


Ureum 39 mg/dl 15 – 39 mg/dl
Kreatinin 1,1 mg/dl P 0,6 – 1,1 mg/dl
GDS 252 mg/dl < 126 mg/dl
Glukosa 2 jam PP 323 mg/dl < 200 mg/dl

b. Hematologi
Hematologi Hasil Nilai Normal
Eritrosit 3,99 juta/cc 3,5 – 5,5 juta/cc
Leukosit 6180/mm3 5000 – 10.000 mm3
Hemoglobin 10,4 g/dl P : 11 – 16 g/dl
Hematokrit 30,9 % P : 35 – 50 %

2. Patologi :
Makroskopik : diterima jaringan tidak beraturan ukuran 1,3 x 1,3 x 0,7 cm,
kecoklatan kenyal.
Mikroskopik : sediaan dari kelompokan kelenjar yang dilapisi oleh sel epitel bentuk
oval dengan inti membesar, hiperkromatinin, sitoplasma eosinofilik. Tampak
kelompokan sel malignant ini menyusup ke jaringan ikat sekitar.
Kesan :infiltrating ductal carcinoma mammae
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS
JL.Dr. Tazar No.05 Buluran Kenali Telanaipura Jambi 36123 Telp. (0741) 65816

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM


REPRODUKSI
TANGGAL PENGKAJIAN : 16-11-2020 NAMA MAHASISWA : Yuliawati Yusri
TANGGAL MASUK : 15-11-2020 NIM : PO 71.20.22.000.26
JAM MASUK : 21.00 WIB
RUANGAN/KELAS : Bedah/III
NO.REGISTER : 564324
DIAGNOSA MEDIS : CA Mammae TANDA TANGAN …………………

I. BIODATA
a. Nama Ibu : Ny. N
b. Umur : 50 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaaan : IRT
f. Suku/Bangsa : Melayu
g. Alamat Rumah : Sungai Bengkal Tebo Ilir
h. Nama Suami : Tn. K
i. Umur : 55 Tahun
j. Agama : Islam
k. Pendidikan : SMP
l. Pekerjaan : Buruh
m. Alamat Rumah : Sungai Bengkal Tebo Ilir

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat kesehatan sekarang :
1. Keluhan utama : Nyeri pada payudara
2. Riwayat Penyakit (PQRST) : Klien dibawa ke RS dengan keluhan nyeri pada
payudaranya. Nyeri timbul karena adanya benjolan pada payudara. Klien mengatakan
nyeri seperti diiris-iris, nyeri dirasakan di payudara dan menjalar ke lengan. Nyeri
dengan skala 6. Dan nyeri semakin dirasakan pada saat melakukan aktivitas. Klien
tampak meringis, terdapat nyeri tekan pada payudara.

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

b. Riwayat kesehatan yang lalu : Klien tidak pernah dirawat sebelumnya


c. Riwayat kesahatan keluarga : Klien mengatakan ibunya juga menderita kanker
payudara dan telah meninggal 10 tahun yang lalu
d. Riwayat haid
Menarche : usia 10 tahun Siklus : teratur
Lamanya : 7 hari
Masalah waktu haid : nyeri saat haid

e. Riwayat kontrasepsi :
- Type : Pil
- Masalahnya : Tidak ada
- Kapan berhenti :-
- Alasan berhenti :-

f. Hasil kehamilan / persalinan :


- Jumlah anak yang hidup : 4 orang
- Laki-laki : 1 orang
- Perempuan :3 orang
- Interval kelahiran : 4 tahun
- Siapa yang melakukan kelahiran yang lalu : Bidan
- Dimana tempat melahirkan anak terdahulu : Rumah bidan

MasalahKeperawatan:

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 140 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 23 x/menit
- Suhu : 37,5°C
2. Berat Badan : 50 kg
3. Tinggi Badan : 155 cm
4. Status fisik :
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tingkat kesadaran : CM
5. Kulit
a. Warna : Sawo matang
b. Turgor : Baik
c. Kekenyalan : Baik
d. Perlunakan : Baik
6. Rambut
a. Warna : Hitam Keputihan (Terdapat beberapa uban)
b. Distribusi : Merata
7. Leher
a. Kelenjar tyroid : Tidak
b. Vena jugolaris : Tidak
8. Mata
a. Conjungtiva : Anemis
b. Sclera : Tidak ikterik
9. Gigi dan mulut : Terdapat beberapa gigi yang telah tanggal, mukosa
bibir kering
10. Payudara :
- Bentuk : Tidak simetris
- Konsistensi : Lunak (sinistra), Keras (dextra)
- Pembesaran : Pada payudara sinistra
- Putting susu : Menjonjol
- Ada keluar cairan : Ada

11. Abdomen
a. Inspeksi : Tampak simetris, tidak tampak lesi
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : bising usus 10x/menit
IV. DATA BIOLOGIS :
A. Tidur dan istirahat
1. Apakah ada gangguan : Tidak
2. Jenis gangguan :-
3. Hal yang mengganggu :-
4. Lama waktu tidur :-
Masalah Keperawatan :

B. Makanan dan minuman


1. Makanan yang disukai : Ikan asin
2. Minuman yang disukai : Teh manis, saat ini klien minum sedikit  250
ml/hari
3. Diet khusus yang dilakukan : diit DM
4. Apakah ada perubahan pola makan : Ya, saat ini klien hanya makan 2x sehari dan
hanya menghabiskan 2 sendok/porsi makan
5. Nafsu makan meningkat / menurun : menurun (klien tidak nafsu makan)
6. Rasa mual dan muntah : tidak
Masalah Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

C. Pola eleminasi
1. BAB
- Frekuensi : 2 hari sekali
- Konsistensi : lunak
- Warna : kuning khas
- Bau : khas feses
2. BAK
- Frekuensi : 4-5 kali sehari
- Warna : kuning pekat
- Bau : khas urin
3. Sexual
- Apakah ada perubahan pola : iya
- Jenis perubahan yang alami : tidak sering seperti sebelum sakit
Masalah Keperawatan :

V. DATA PSIKOLOGI
B. Status perkawinan :
1. Usia perkawinan : 18 tahun
2. Perkawinan yang keberapa : pertama
C. Perilaku verbal
1. Cara menjawab : baik
2. Senang memberi informasi : ya
3. Bertanya / menjawab pertanyaan : ya
4. Sering mengalihkan perhatian : tidak
5. Bicara jelas / tidak : jelas
D. Perilaku non verbal : klien tampak tegang, sesekali terdengar suara
klien bergetar saat mengungkapkan penyakitnya
E. Pola komunikasi : baik
F. Orang lain yang dapat memberikan rasa : keluarga
Aman
G. Orang yang paling berharga bagi klien : keluarga
H. Hubungan dengan tetangga dan : baik
Masyarakat
I. Masalah yang sedang dipiirkan : klien mengatakan cemas dengan penyakitnya,
klien mengatakan kapan sembuh dari penyakitnya,

MassalahKeperawatan : Ansietas

VI. DATA PENUNJANG


A. Diagnose medis : CA Mammae
B. Pemeriksaan diagnostik :
Laboratorium
a. Kimia darah
Faal Hati Hasil Hasil Normal
Protein total 6,6 g/dl 6,4 - 8,4 g/dl
Albumin 3,2 g/dl 3,5 - 5,0 g/dl
Globulin 3,4 g/dl 3,0 – 3,6 g/dl
SGOT 9 u/l <40
SGPT 15 u/l <41

Faal Ginjal Hasil Nilai Normal


Ureum 39 mg/dl 15 – 39 mg/dl
Kreatinin 1,1 mg/dl P 0,6 – 1,1 mg/dl
GDS 252 mg/dl < 126 mg/dl
Glukosa 2 jam PP 323 mg/dl < 200 mg/dl

b. Hematologi
Hematologi Hasil Nilai Normal
Eritrosit 3,99 juta/cc 3,5 – 5,5 juta/cc
Leukosit 6180/mm3 5000 – 10.000 mm3
Hemoglobin 10,4 g/dl P : 11 – 16 g/dl
Hematokrit 30,9 % P : 35 – 50 %

Patologi :
Makroskopik : diterima jaringan tidak beraturan ukuran 1,3 x 1,3 x 0,7 cm,
kecoklatan kenyal.
Mikroskopik : sediaan dari kelompokan kelenjar yang dilapisi oleh sel epitel bentuk
oval dengan inti membesar, hiperkromatinin, sitoplasma eosinofilik. Tampak
kelompokan sel malignant ini menyusup ke jaringan ikat sekitar.
Kesan :infiltrating ductal carcinoma mammae

C. Therapy / pengobatan
Terapi parenteral : Ranitidin 2 x 50 mg per hari (IV), dexametason 2 x 1 amp (IV),
insulin 7 unit x sehari (SC), IVFD RL 20 tetes/menit.

Yang melakukan pengkajian


( Yuliawati Yusri )
NIM : PO 71.20.22.000.26

ANALISA DATA

NO DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB
1. DS : Agen cidera biologis Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri pada payudaranya (metastasis)
- Klien mengatakan nyeri timbul karena
adanya benjolan pada payudara.
- Klien mengatakan nyeri seperti diiris-iris,
nyeri dirasakan di payudara dan menjalar
kelengan.
- Klien mengatakan nyeri semakin dirasakan
apabila melakukan aktifitas.
DO :
- Skala nyeri 6
- Rr 23 kali/menit
- Klien tampak meringis
- Nyeri tekan pada payudara.
- Hasil patologi dengan kesan : infiltrating
ductal carcinoma mammae
DS : Kurang asupan makan Ketidakseimba
2 - Klien mengatakan tidak nafsu makan ngan nutrisi
DO : kurang dari
- Selama sakit klien makan 2 kali sehari kebutuhan
hanya 2 sendok setiap kali makan. tubuh.
- Minum sedikit ± 250 ml/hari
- Bb saat ini 50 Kg
- Mukosa bibir kering
- Bising usus 10 kali/menit
- Hasil labor : albumin 3,2 g/dl, protein total
: 6,6 g/dl, HB : 10,4 g/dl
- Klien diit DM
3. Ds : Ancaman pada status Ansietas
- Klien mengatakan cemas dengan terkini
penyakitnya
- Klien mengatakan kapan sembuh dari
penyakitnya
DO :
- Wajah klien tampak tegang.
- Sesekali terdengar suara klien bergetar saat
mengungkapkan penyakitnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF


1. 16-11-2020 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis YY
08.00 WIB (metastasis) ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada
payudaranya, klien mengatakan nyeri timbul karena adanya
benjolan pada payudara, klien mengatakan nyeri seperti diiris-
iris, nyeri dirasakan di payudara dan menjalar ke lengan, klien
mengatakan nyeri semakin dirasakan apabila melakukan
aktifitas, skala nyeri 6, RR 23 kali/menit, klien tampak
meringis, nyeri tekan pada payudara, hasil patologi dengan
kesan : infiltrating ductal carcinoma mammae
2 16-11-2020 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh YY
08.00 WIB berhubungan dengan kurang asupan makan ditandai dengan
klien mengatakan tidak nafsu makan, selama sakit klien
makan 2 kali sehari hanya 2 sendok setiap kali makan, minum
sedikit ± 250 ml/hari, bb saat ini 50 kg, mukosa bibir kering,
bising usus 5 kali/menit, hasil labor : albumin 3,2 g/dl, protein
total : 6,6 g/dl, hb : 10,4 g/dl, klien diit dm
3 16-11-2020 Ansietas berhubungan dengan ancaman pada statatus terkini YY
08.00 WIB ditandai dengan klien mengatakan cemas dengan penyakitnya,
klien mengatakan kapan sembuh dari penyakitnya, wajah
klien tampak tegang, sesekali terdengar suara klien bergetar
saat mengungkapkan penyakitnya.

INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ JAM DX NOC NIC PARAF


KEPERAWATAN
16-11-2020 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri :
08.00 WIB berhubungan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian
dengan agen cidera 3X 24 jam, nyeri klien komprehensif (PQRST)
biologis berkurang atau hilang 2. Observasi reaksi non
(metastasis) dengan kriteria hasil : verbal dari
- Mampu ketidaknyamanan.
mengontrol 3. Berikan teknik relaksasi
nyeri dengan hand massage untuk
teknik non menurunkan nyeri.
farmakologi 4. Monitor vital sign
- Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang
manajemen
nyeri.
- Mengatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkuang.
16-11-2020 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Nutrition Monitoring :
08.00 WIB nutrisi kurang dari tindakan keperawatan 3 1. Monitor kadar albumin,
kebutuhan tubuh X 24 jam nutrisi klien protein total dan
berhubungan terpenuhi dengan hemoglobin.
dengan kurang kriteria hasil : 2. Monitor turgor kulit.
asupan makan. - Bb ideal sesuai 3. Monitor adanya mual
dengan TB dan muntah.
- Tidak ada tanda- 4. Anjurkan klien untuk
tanda malnutrisi makan dalam porsi
- Tidak ada kecil tapi sering.
penurunan berat 5. Timbang BB setiap
badan yang hari.
berarti.
16-11-2020 Ansietas Setelah dilakukan Anxiety reduction
08.00 WIB
berhubungan tindakan keperawatan 3 1. Gunakan
dengan ancaman X 24 jam cemas klien pendekatan yang
pada status terkini. berkurang dengan menenangkan.
kriteria hasil : 2. Jelaskan semua
- Klien mampu prosedur dan apa
mengungkapkan yang dirasakan
gejala cemas. selama prosedur.
- Vital sign dalam 3. Temani klien untuk
batas normal. mengurangi rasa
- Postur tubuh, cemas.
ekspresi wajah, 4. Dengarkan cerita
bahasa tubuh klien dengan penuh
dan tingkat perhatian.
aktivitas
menujukan
berkurangnya
kecemasan.
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NO TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF


DX
1. 16-11-2020
09.00 WIB 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
2. Mengobservasi reaksin non verbal dari ketidaknyamanan.
Hasil observasi : klien tampak meringis
3. Memberikan pijat atau terapi relaksasi hand massage 1.
Hasil subjektif : klien mengatakan masih nyeri setelah
dilakukan hand massage yang pertama.
Hasil objektif : skala nyeri masih 6 dan ekspresi wajah
tampak meringis..
4. Melakukan pemeriksaan vital sign
TD : 140/90 mmHg RR : 23 kali/menit N: 80 kali/menit
Suhu : 36,3ºC
2. 16-11-2020 1. Monitor kadar albumin, protein total dan hemoglobin
10.00 WIB Hasil : albumin : 3,2g/dl, protein total : 6,6 g/dl, Hb : 10,4 g/dl
2. Monitor turgor kulit.
Hasil : mukosa mulut kering
3. Monitor adanya mual dan muntah.
Hasil : tidak ada mual dan muntah
4. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.

5. Timbang BB /hari
Hasil : BB 50 Kg
3. 16-11-2020 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan. Agar klien
11.00 WIB mudah diajak berkomunikasi.
2. Menjelaskan semua prosedur tindakan hand massage dan apa
yang dirasakan selama prosedur tersebut.
3. Menemani klien untuk mengurangi rasa cemas.
4. Mengarkan cerita klien dengan penuh perhatian.

EVALUASI HARI PERTAMA


MASALAH TGL CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
Nyeri akut 16-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan nyeri belum berkurang
dengan intensitas nyeri sedang dan masih terasa
nyeri dipayudara.
- Klien mengatakan nyeri masih seperti diiris
iris.
O:
- Skala nyeri 6
- Klien tampak meringis
- Rr 23 kali/ menit
A:
- Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
sebagian.
P:
- Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbangan 16-11-2020 S:
nutrisi kurang dari 13.00 WIB - Klien mengatakan tidak nafsu makan
kebutuhan tubuh O:
- Klien mengatakan makan 2x sehari sehari 3-4
sedok setiap kali makan.
- Klien minum ± 400 ml
- Bb 50 kg
- Tidak ada mual dan muntah
- Turgor kulit tidak baik, mukosa bibir kering.
- Monitor kadar albumin, protein total dan
hemoglobin
Hasil : albumin : 3,2g/dl, protein total : 6,6
g/dl, Hb : 10,4 g/dl
A:
- Masalah keperawatan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
Ansietas 16-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan cemas dengan penyakitnya
- Klien mengatakan kapan sembuh dari
penyakitnya
O:
- Wajah klien tampak tegang.
- Sesekali terdengar suara klien bergetar saat
mengungkapkan penyakitnya.
A:
- Masalah keperawatan ansietas teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
EVALUASI HARI KEDUA

MASALAH TGL CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


KEPERAWATAN
Nyeri akut 17-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan nyeri berkurang dengan
intensitas nyeri sedang dan masih terasa nyeri
dipayudara.
- Klien mengatakan merasa sedikit lebih
nyaman.
O:
- Skala nyeri 5
- Klien tampak sedikit rileks
- Rr 22 kali/ menit
A:
- Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
sebagian.
P:
- Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbangan 17-11-2020 S:
nutrisi kurang dari 13.00 WIB - Klien mengatakan tidak nafsu makan
kebutuhan tubuh O:
- Klien mengatakan makan 2x sehari sehari 3-4
sedok setiap kali makan.
- Klien minum ± 400 ml
- Bb 50 kg
- Tidak ada mual dan muntah
- Turgor kulit baik.
Kadar albumin 3,5g/dl, protein total : 6,8 g/dl,
Hb : 10,8 g/dl
A:
- Masalah keperawatan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
Ansietas 17-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan cemas berkurang karena
sudah banyak bercerita.
O:
- Wajah klien tampak lebih tenang.
- Suara klien tidak terdengar bergetar lagi.
A:
- Masalah keperawatan ansietas teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
EVALUASI HARI KETIGA

MASALAH TGL CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


KEPERAWATAN
Nyeri akut 18-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan nyeri berkurang dengan
intensitas nyeri ringan
- Klien mengatakan lebih nyaman setelah nyeri
berkurang.
O:
- Skala nyeri 4
- Klien tampak rileks
- Rr 21 kali/ menit
A:
- Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
sebagian.
P:
- Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbangan 18-11-2020 S:
nutrisi kurang dari 13.00 WIB - Klien mengatakan tidak nafsu makan
kebutuhan tubuh O:
- Klien mengatakan makan 3x sehari sehari 5-8
sedok setiap kali makan.
- Serta makan buah.
- Bb 50 kg
- Tidak ada mual dan muntah
- Turgor kulit baik.
Kadar albumin 3,5g/dl, protein total : 6,8 g/dl,
Hb : 11,3 g/dl
A:
- Masalah keperawatan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
Ansietas 18-11-2020 S:
13.00 WIB - Klien mengatakan cemas berkurang karena
sudah banyak bercerita.
O:
- Wajah klien tampak lebih tenang.
- Suara klien tidak terdengar bergetar lagi.
A:
- Masalah keperawatan ansietas teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai