Dibimbing Oleh :
Disusun oleh :
Annisa Durrotul B
10218011
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN KANKER PAYUDARA (Carsinoma mammae)
Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel
normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jarinagan limfe dan pembuluh darah (Nurarif, 2015).
Kanker payudara adalah suatu tumor (maligna) yang berkembang dari selsel di payudara.
Biasanya kanker payudara tumbuh di lobulus yaitu kelenjar yang memproduksi susu, atau
pada duktus saluran kelenjar susu yaitu saluran yang menghubungkan lobulus ke puting susu.
Kanker payudara tumbuh dan berkembang dengan cepat tanpa terkoordinasi di dalam
jaringan dan menyebar ke pembuluh darah (Putra, 2015).
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel di jaringan payudara yang tidak normal. Sel
tersebut mengalami mutasi, tumbuh lebih cepat dan tidak terkendali serta dapat tumbuh lebih
lanjut menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Fisiologi
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan
pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas,
sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan
progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah
perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi
payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya
terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan
tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang
dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan.
Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras
kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai semuanya berkurang. Perubahan
ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi besar
karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus
baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu. (Sjamsuhidajat, 2004)
C. Klasifikasi Kanker Payudara
Berdasarkan The World Health Organization (WHO) tahun 2014, kanker payudara dibagi
atas :
1) Karsinoma Non-invasive sering disebut juga dengan in situ breast cancer. In
situbreast cancer adalah type kanker yang mana sel kanker tetap berada dalam
selubung tempat asalnya. Jadi sel kanker tidak menyerang jaringan
disekitarsaluran air susu atau kelenjar air susu. Jenisnya antara lain :
a. Ductal Carsinoma In Situ ( DCIS )
Enlargement Adalah suatu sel abnormal di sepanjang saluran air susu yang
tidak menyerang jaringan sekitar payudara. Ini adalah kanker payudara
stadiumawal. Beberapa ahli menganggap DCIS adalah kondisi sangat awal
darikanker. Hampir semua wanita dengan DCIS ini bisa disembuhkan.
Tapi ada juga yang berkembang menjadi kanker payudara yang invasife.
Karsinomaduktus in situ dapat terjadi baik pada wanita pre-menopause
maupun pasca-menopause, biasanya pada kelompok umur 40-60 tahun.
b. Lobular Carsinoma In Situ ( LCIS )
Enlargement Bahwa suatu sel abnormal masih berada dalam kelenjar air
susu, dantidak menyerang jaringan disekitarnya. LCIS terjadi `terutama
pada wanita pre-menopause. Apabila setelah menopause, biasanya
dihubungkan denganadanya karsinoma infiltratif. LCIS ditemukan pada
6% dari seluruh karsinoma mamae. Masalah utamanya, tumor ini secara
klinis tidak teraba, dan ditemukan pada hasil biopsi yang dilakukan atas
indikasi adanya kista atau lesi palpabel jinak lainnya. Masih menjadi
kontroversi diantara ahli-ahli kanker bahwa apakah LCIS merupakan suatu
stadium sangat awal dari kankerataukah hanya merupakan penanda bahwa
itu dimasa datang akan berubahmenjadi kanker. Tetapi para ahli juga
sepakat bahwa apabila seseorangmempunyai LCIS, berarti di kemudian
hari dia mempunyai resiko untuk mempunyai kanker pada salah satu
payudaranya. Pada payudara yangterdapat LCIS bisa berubah menjadi
invasive lobular breast cancer. Bilakanker berkembang pada payudara
yang lain, maka bisa jadi menjadi Invasife Lobular atau Invasife Ductal
Carsinoma.
2) Invasive breast cancer ( Kanker payudara yang invasive )
Invasive ( infiltrating ) breast cancer adalah jenis kanker yang selkankernya telah
keluar/lepas dari mana dia berasal, menyerang jaringan sekitaryang mendukung
saluran dan kelenjar- kelenjar payudara. Sel-sel kanker ini bias menyebar
keberbagai bagian tubuh, seperti ke kelenjar getah bening. Basement membrane
dianggap sebagai penyebab terbesar kanker payudara yang invasive (85%).
Jikaseorang wanita mempunyai Invasife Ductal Carsinoma (IDC), maka sel
kanker yang berada di sepanjang saluran air susu akan keluar dari dinding saluran
tersebut dan menyerang jaringan disekitar payudara. Sel kanker bisa saja tetap
terlokalisir, berada didekat tempat asalnya atau menyebar ( metastasis ) kebagian
tubuh yang lain, terbawa oleh peredaran darah atau system kelenjar getah bening.
Untuk jenis IDC solid tubular, meskipun invasive tapi masih lumayan terkendali
dibanding jenis invasive lain
a. Invasive Lobular Carsinoma ( ILC ) Enlargment
Meskipun tidak sebanyak IDC (10%), type ini juga mempunyai sifat yang
mirip ILC, berkembang dari kelenjar yang memproduksi susu dan
kemudian menyerang jaringan payudara disekitarnya. Juga bahkan ke
tempat yang lebih jauh dari asalnya. Dengan ILC, penderita mungkin tidak
akan merasakan suatu benjolan, yang dirasakan hanyalah adanya semacam
gumpalan atau suatu sensasi bahwa ada yangberbeda pada payudara. ILC,
bisa diditeksi hanya dengan menyentuh, dan kadang juga bisa tidak
terlihat dalam mammogram. ILC ini bersifat seperti cermin, kalau
payudara kanan ada benjolan, biasanya sebelah kiri juga ada. Tidak semua
type kanker payudara berasal dari saluran air susu atau kelenjarair susu.
Beberapa jenis yang tidak umum adalah :
1. Inflammatory Breast Cancer
Jenis ini jarang, tapi termasuk type kanker payudara yang agresive.
Kulit pada payudara menjadi merah dan bengkak. Atau menjadi
tebal / besar. Berbintik-bintik menyerupai jeruk yang terkelupas.
Ini dikarenakan oleh selkanker yang memblock pembuluh getah
bening yang letaknya dekat permukaan payudara.
2. Medullary Carcinoma
Type spesifik pada invasive breast cancer. Dimana batas tumor
jelas terlihat. Sel kanker lebar dan sel system imun terlihat
disekitar batas tumor
3. Tubular carcinoma
Jenis kanker yang jarang ini dinamai demikian karena bentuk sel
kanker ketika dilihat dibawah microscope. Meskipun merupakan
invasive breast cancer tapi tampilannya lebih baik dari Invasive
Ductal Carcinoma dan Invasive Lobular Carcinoma
4. Metaplastic carcinoma
Mewakili kurang dari 1% dari seluruh pasien yang baru di
diagnosis mempunyai kanker payudara. Perubahan bentuk jaringan
biasanya terlokalisir/terbatas dan berisi beberapa sel yang berbeda,
yang secara typical tidak ditemui pada kanker payudara yang lain
5. Sarcoma
Tumor yang tumbuh pada sambungan antara jaringan di payudara.
Jenis tumor ini biasanya kemudian menjadi kanker ( malignant).
6. Micropapillary carcinoma
Type ini cenderung untuk menjadi agresive, sering menyebarnya
kekelenjar getah bening, meskipun ukurannya kecil.
7. Adenoid cystic carcinoma
Jenis kanker ini penggolongannya dilihat dari ukurannya, tumor
local. Termasuk jenis invasive, tetapi lambat dalam pertumbuhan
dan penyebaran (KPKN, 2015).
D. Manifestasi Klinis
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah
tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun
penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan
tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan
pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu
histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan,
scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling
banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang
direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health
Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh
American Cancer Society dan American College of Surgeons). TNM merupakan
singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor, "N" yaitu node atau kelenjar getah
bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan
M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan
dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) (KPKN, 2015)
Penentuan Ukuran Tumor, Penyebaran Ke Kelenjar Limfe Dan Tempat Lain Pada
Carcinoma Mammae (KPKN, 2015)
STADIUM T N M
Stadium 0 T1s N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II A T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium II B T2 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium III A T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 NI,N2 M0
Stadium III B T4 Semua N M0
Stadium IIIC Semua T N3 M0
Stadium IV Semua T Semua N M1
Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam
jaringan payudara yang normal
Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar
keluar payudara
Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar
getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm
tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar
ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau
perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm
dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit
payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di
dalam dinding dada dan tulang dada
Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada,
misalnya ke hati, tulang atau paru-paru.
Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat dari pasien
2. Keluhan Utama
Adanya benjolan di sekitar payudara yang terasa bengkak dan nyeri
3. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien sering mengalami rasa sakit , tidak enak atau tegang didaerah sekitar payudara
4. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan nyeri
5. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Adanya riwayat karsinoma mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya,
seperti kanker ovarium atau kanker serviks. Pemakaian obat-obatan, hormon, termasuk pil
kb jangka waktu yang lama. Riwayat menarche, jumlah kehamilan,abortus, riwayat
menyusui
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami karsinoma mammae berpengaruh pada kemungkinan
klien mengalami karsinoma mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
7. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah :
b. Nadi :
c. RR :
d. Ekg :
8. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi,Palpasi)
a. Kepala : normal, mesochephal , tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal di
bagian anterior dan oksipital dibagian posterior
b. Rambut : tersebar merata, warna, kelembaban
c. Mata : tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Konjungtiva agak anemis, tidak
ikterik, tidak ada nyeri tekan
d. Telinga : bentuk normal , posisi imetris , tidak ada sekret tidak ada tanda-tanda infeksi
dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran
e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan
f.Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kelainan
h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange,ulserasi atau tanda-tanda radang
i. Hepar : tidak ada pembesaran hepar.
j. Ekstremitas : tidak ada gangguan pada ektremitas
9. Pola Fungsional Gordon
1) Presepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya
ke rumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa
2) Nutrisi – Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadi
penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandung
MSG
3) Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat
defekasi, distensi abdomen dan konstipasi
4) Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan latihan klien terganggu
karena terjadi kelemahan dan nyeri
5) Kongnitif dan presepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik
6) Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri
7) Presepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi
akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita
normal
8) Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan
perannya dalam berinteraksi social
9) Reproduksi dan Seksual
Biasanya akan ada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan
10) Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan
11) Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang dada
K. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
a) Nyeri kronis berhubungan dengan agen injury biologis ( penekanan masa tumor )
b) Gangguan integritas jaringan
c) Gangguan body image (citra tubuh )
d) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
L. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
M. Kasus
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke poli KIA untuk konsultasi tentang
pencegahan kanker payudara. Hasil pengkajian diperoleh data pasien belum pernah
mendapatkan informasi tentang cara, tujuan, dan manfaat deteksi dini pada payudara.
Observasi tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg, frekuensi nadi : 88 x/menit, dan
frekuensi nafas 20 x/menit. Dx Ca mamae
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta
EGC
Coad, Dunstall. 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Jakarta : EGC
Kemenkes RI. Infodatin: Bulan Peduli Kanker Payudara Jakarta Kemenkes RI; 2016
Komite Nasional Penanggulangan Kanker (KPKN). 2015. Panduan Nasional Penanganan
Kanker Payudara. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Putra, Sitiatava R, 2015. Buku Lengkap Kanker Payudara. Yogyakarta : Laksana.
Sjamsuhidajat, R & Wim, de Jong (ed). 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Tasripiyah, AS. 2012. Hubungan Koping dan Dukungan Sosial dengan Body Image Pasien
Kanker Payudara Post Mastektomi di Poli Onkologi RSHS Bandung.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika
World Health Organization. Breast Cancer Awareness Month. 2016.
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN REPRODUKSI
NAMA MAHASIWA : ANNISA DURROTUL B
NIM : 10218011
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Tanggal Pengkajian : 05-02-2021
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan adanya pembengkakan dan nyeri pada bagian area dada sebelah kiri
3. Deskripsi gejala
a. P : Nyeri pada payudara bagian kiri
b. Q : Nyeri sedang
c. R : Daerah payudara kiri
d. S :3
e. T : 10-15 menit
4. Efek gaya Hidup : sering mengkonsumsi makanan cepat saji
D. Riwayat Ginekologi
1. Karakteristik mentruasi
Sering telat haid
2. Menarche
Tarjadi pada umur 14 tahun ( Normal )
4. Kontrasepsi
KB hormonal (pil)
2. Alergi
Tidak ada
3. Penyakit masa kanak – kanak dan imunisasi
Tidak ada, imunisasi lengkap
4. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal Serumah
G. Riwayat Psikososial
1. Koping individu
a. Kesadaran diri dan harga diri
Baik
b. Penatalaksanaan stress
Tidak stress berlebih
c. Penyalahgunaan zat
Tidak ada
2. Pola kesehatan
a. Nutrisi
Memakan makanan yang bersantan dan juga mengandung MSG
b. Personal Hygiene
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, keramas 2 hari sekali, mandi
sehari 2x, memotong kuku 2 minggu sekali, mengosok gigi sehari 2x ( Setelah
bangun pagi dan sebelum tidur malam )
Gigi : Kebersihan, ada karies atau tidak, ada gingivitis atau tidak
Adanya karang gigi dan karies, tidak ada gingivitis
Mamae :
Payudara tidak simetris, warna payudara kiri kecoklatan, penonjolan pada area payudara
kiri dan adanya pembengkakan di sekitar mamae
Putting :
Aerola kecoklatan
Abdomem : ada bekas luka Operasi atau tidak, adakah pembesaran hati dan lien serta
keadaan kandung kemih, adanya linea nigra, striae gravidarum, TFU, kontur kulit, palpasi
supra pubik untuk mendeteksi bladder distensi, kontraksi uterus
Normal
Ekstermitas
Superior : Kesimetrisan, keadaan kuku ( bersih atau tidak, panjang atau pendek,
pucat atau tidak )
Normal
Inferior : Keseimetrisan , keadaan kuku ( bersih atau tidak, panjang atau tidak,
pucat atau tidak, ada varices atau tidak ada tromboplebitis atau tidak )
Normal
Genetalia
- Perinium : Normal
- Lochea : Normal
- Rectum : Normal
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium Tanggal : 06-02-2021
a. Leukosit : 15,70 (4.80-10.80 10³/µ)
b. Eritrosit : 3,16 (4.20-5.40 10⁶/µ)
c. Hemoglobin : 11,3 (12.0-16.0 g/dl )
d. Hematokrit : 35.4 (37.0-54.0 %)
2. Diagnostik Tanggal : 06-02-2021
a. GSD : 118 (70-140 mg/dl)
b. Albumin : 3.4 (3.5-5.5 g/L)
3. Terapi : IV FD Nacl 0,9% 20 Tpm, Vit. K 2x1 ampul via IV, Santagesik 3x1 ampul
via IV, Ranitidin 3x1 ampul via IV, Nasakanul 6 L, Diet TKTP
J. Kesimpulan
Nyeri kronis
2 Do : Gangguan Masa tumor
Terdapat benjolan integritas kulit membengkak &
pada area payudara mendesak
bagian kiri dengan
konsistensi padat Perfusi pada jaringan
Ds : terganggu
Pasien mengatakan
adanya bengkak Mengalami ulkus
pada mamae
Gangguan integritas
kulit
V. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional TTD
/jam Keperawata Kriteria Hasil
n
05/02/21 Nyeri Setelah Manajemen Nyeri Untuk
(10.30) kronis b.d mengetahui
dilakukan Observasi
agen injury sejauh mana
biologis asuhan Identifikasi lokasi,
perkembangan
(penekanan
keperawatan 3 x karakteristik, rasa nyeri yang
masa
tumor) d.d 24 jam , durasi,frekuensi,kuali dirasakan oleh
adanya klien, sehingga
diharapkan : tas,intensitas nyeri
pembengka dapat dijadikan
kan di area 1. Keluhan Identifikasi skala sebagai acuan
mamae untuk intervensi
nyeri nyeri
selanjutnya
menurun (5) Identifikasi respon
Untuk
2. Meringis nyeri non verbal mengetahui
menurun (5) Identifikasi faktor kemampuan
3. Perasaan yang memperberat klien untuk
rileks/istirahat
depresi/tertek dan memperingan secara efektif
an menurun nyeri dan dapat
(5) Monitor keberhasilan mengurangi
nyeri
4. Perineum terapi komplementer
Relaksasi nafas
terasa yang sudah diberikan dalam dapat
tertekan Monitor efek mengurangi rasa
nyeri dan
menurun (5) samping penggunaan
memperlancar
analgetik O² ke seluruh
Terapeutik jaringan
Peningkatan
Berikan teknik non
tanda-tanda
farmakologis untuk vital dapat
mengurangi rasa nyeri menjadi acuan
(mis. TENS, hipnosis, adanya
peningkatan
akupresur, terapi nyeri
musik, Analgesik dapat
biofeedback,terapi memblok
rangsanagn
pijat ,aromaterapi,
nyeri, sehingga
teknik imajinasi nyeri dapat
terbimbing, kompres dipresepsikan
hangat/dingin , terapi
bermain)
Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgesik secara tepat
Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
05/02/21 Gangguan Setelah Perawatan integritas Menjadi data
(10.30) integritas dasar untuk
dilakukan kulit
kulit b.d memberikan
kerusakan asuhan Observasi informasi
jaringan/lap perawatan luka,
keperawatan 3 x Identifikasi penyebab
isan kulit alkat apa yang
d.d 24 jam , gangguan integritas
akan dipakai
pembengka
diharapkan : kulit (mis. Perubahan dan jenis
kan di area
mamae 1. Elastisitas sirkulasi , perubahan larutan apa
yang akan
kulit cukup satatus nutrisi,
digunakan
meningkat penurunan Memberikan
(4) kelembaban, suhu informasi
dasar
2. Perfusi lingkungan ekstrime,
tentang
jaringan penurunan mobilitas) kebutuhan
meningkat Terapeutik dan petunjuk
(5) Ubah posisi tiap 2 jam tentang
sirkulasi
3. Kerusakan jika tirah baring Perawatan
jaringan Lakukan pemijatan luka dengan
menurun (5) pada area penonjolan teknik steril
dapat
Kemerahan tulang, jika perlu
mengurangi
menurun (5)
Gunakan produk kontimasi
berbahan pertrolium kuman
langsung ke
atau minyak apada
area luka
kulit kering
Gunakan produk
berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada
kulit sensitif
Hindari produk
berbahan dasar
alkohol pada kulut
kering
Edukasi
Anjurkan minum air
yang cukup
Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Anjurkan
menghindari paparan
suhu ekstream
VI. IMPLEMENTASI
Tgl No/Dx Implementasi TTD
/jam
05-02- Nyeri kronis b.d agen injury - Identifikasi lokasi, karakteristik,
2021 biologis (penekanan masa durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
(10.30) tumor) d.d adanya - Identifikasi skala nyeri
pembengkakan di area mamae
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
05-02- Gangguan integritas kulit b.d - Identifikasi penyebab gangguan integritas
2021 kerusakan jaringan/lapisan kulit (mis. Perubahan sirkulasi
(10.30) kulit d.d pembengkakan di ,perubahan satatus nutrisi, penurunan
area mamae
kelembaban, suhu lingkungan ekstrime,
penurunan mobilitas)
VII.EVALUASI