Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. I DENGAN BRONCHOPNEUMONIA

DI BANGSAL AR. RAUDAH 1 RSUD HAJI MAKASSAR

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:

- Vebe Siska Sampe Alik


- Mega Tannewa
- Maria Takndare
- Anafitriyuni Mabilaka
- Timatius Atalau
- Honce Valdani Sanau

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

STIKES NUSANTARA JAYA

MAKASSAR

2021
A.Pengertian
Bronchopneumonia adalah suatu infeksi saluran pernafasan akut
bagian bawah dari parenkim paru yang melibatkan bronkus / bronkiolus
yang berupa distribusi berbentuk bercak-bercak yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing. (Price Sylvia A, 2005)
Bronchopneumoni adalah peradangan yang mengenai parenkhim
paru distal dari bronchiolus terminalis yang mencakup bronchiolus
respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru
dan gangguan pertukaran gas setempat. (Tjokronegoro, 2001)
Broncho pneumonia adalah suatu infeksi akut pada paru – paru
yang secara anatomi mengenai bagian lobulus paru mulai dari parenkim
paru sampai perbatasan bronkus yang dapat disebabkan oleh bermacam
– macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing ditandai
oleh trias (sesak nafas, pernafasan cuping hidung, sianosis sekitar
hidung/mulut). (Smeltzer, Suzanne C, 2001)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu
atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda
asing.

B. Etiologi
a. Bakteri
Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S.
aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti
Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui
transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai
penyebab utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.
(Reeves, 2001)
e. Aspirasi benda asing
f. Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronchopnemonia adalah
daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi
protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak
sempurna. (Smeltzer, Suzanne C, 2001)

C. Tanda dan Gejala


a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
 Nyeri pleuritik
 Nafas dangkal dan mendengkur
 Takipnea
b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
 Mengecil, kemudian menjadi hilang
 Krekels, ronki, egofoni
c. Gerakan dada tidak simetris
d. Menggigil dan demam 38,8  C sampai 41,1C, delirium
e. Diafoesis
f. Anoreksia
g. Malaise
h. Batuk kental, produktif
 Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan
atau berkarat
i. Gelisah
j. Sianosis
 Area sirkumoral
 Dasar kuku kebiruan
k. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas.

D. Fatofisiologi
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya
disebabkan oleh virus penyebab bronchopneumonia yang masuk ke
saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus.
Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi
demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran
kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah
kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis.
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak
napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi
paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang
berpungsi untuk melembabkan rongga fleura. Emfisema (tertimbunnya
cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari
pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas,
hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan
kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. (Smeltzer,
Suzanne C, 2001)
E. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Ngastiah (2002), yaitu sebagai berikut :
1) Foto thorax
Pada foto thorax Bronchopneumonia terdapat bercak-bercak
infiltrat pada satu atau beberapa lobus. Jika pada pneumonia lobaris
terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
2) Laboratorium
 Terjadi leukositosis pada pneumonia bakterial
 Nilai analisa gas darah : untuk mengetahui status kardiopulmoner
yang berhubungan dengan oksigenasi
 Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk
menetapkan adanya anemia, infeksi dan proses inflamasi
 Pewarnaan gram : untuk seleksi awal anti mikroba
 Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab
seperti virus
3) Tes kulit untuk tuberkulin : untuk mengesampingkan kemungkinan
terjadi tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan
4) Tes fungsi paru : digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru,
menetapkan luas dan beratnya penyakit dan membantu
memperbaiki keadaan.
5) Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang
diinspirasi

F. Penatalaksanaan
Menurut Ngastiyah (2002), Pengobatan diberikan berdasarkan
etiologi dan uji resistensi, tetapi karena hal itu perlu waktu, dan pasien
perlu therapy secepatnya maka biasanya diberkan :
a. Penisillin 50.000 U/ kgbb/hari, ditambah dengan chloramfenicol 50-
70 mg/kgbb/hari atau diberkan antibiotic yang mempunyai spectrum
luas seperti Ampicillin, pengobatan ini diteruskan sampai bebas
demam 4-5 hari
b. Pemberian oksigen, fisioterafi dada dan cairan intravena biasanya
diperlukan campuran glucose dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3 :
1 ditambah larutan KCl 10 mEq / 500 ml/ botol infus.
c. Karena sebagian besar pasien jatuh kedalam asidosis metabolic
akibat kurang makan dan hipoksia, maka dapat diberikan koreksi
sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri.
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. I DENGAN BRONCHOPNEUMONIA

DI BANGSAL AR. RAUDAH 1 RSUD HAJI MAKASSAR

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:

- Vebe Siska Sampe Alik


- Mega Tannewa
- Maria Takndare
- Anafitriyuni Mabilaka
- Timatius Atalau
- Honce Valdani Sanau

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

STIKES NUSANTARA JAYA

MAKASSAR

2021
FORMAT PENGAJIAN KEPERAWATAN ANAK

I. BIODATA
A. Identitas
1. Nama : An.I
2. Tempat Tanggal Lahir : 16 Oktobr 2020
3. Umur : 1 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Pendidikan :-
7. Alamat : Jl. Karunrung raya no. 29
8. Tgl MRS : 17 Oktober 2021
9. Tgl pengkajian : 18 oktober 2021
10.Diagnosa medik : BP/ Pronchopneumonia
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
Nama : Tn. F
Usia : 26 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : guru
Agama : islam
Alamat : jl.karunrung no.29
2. Ibu
Nama : Ny u
Usia : 23 tahun
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Agam : Islam
Alamat : jl. Karunrung no.29
C. Identitas saudara :
Ibu pasien mengatakan An. I anak pertama dan belum memiliki saudara

II. Keluhan Utama


- Batuk disertai lendir
- Demam
- BAB Encer
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang
- ibu pasien mengatakan An. I batuk disertai lendir
- ibu pasien mengatakan An. I demamnya naik pada pagi dan malam hari
- ibu pasien mengatakan An. I BAB encer 2x sehari
- ibu pasien mengatakan An. I muntah 2x sehari dan porsi makan tidak
dihabiskan hanya 3-4 sendok saja yang dimakan

B. Riwayat kesehatan dahulu


1.Pre natal care
a. Pemeriksaan kekamilan : ± 4 kali
b. Keluhan selama hamil :
- Perdarahan : ibu pasien mengatakan pernah pendarahan 1x saat umur
kehamilan 7 bulan
- Muntah : ibu pasien mengatakan sering muntah pada awal-awal
kehamilan
c. Riwayat / terapi obat :-
d. Kenaikan berat badan selama hamil : ± 10 kg
e. Imunisasi tetanus toxoid (TT) : Ibu pasien mengatakan 2x
imunisasi TT, imunisasi TT pertama pada saat umur kehamilan 3 bulan
dan imunisasi TT ke 2 pada saat umur kehamilan 9 bulan
f. Golongan dara ibu :o
g. Golongan dara ayah :-

2. Natal / post natal


a. Tempat melahirkan : Rumah bersalin di perintis
b. Lama dan jenis persalinan : ibu pasien mengatakan tidak ada
kontraksi sehingga dikasih oksitosin baru pecah ketuban, ibu pasien
mengatakan mulai merasa sakit sekitar jam 11 malam dan melahirkan
jam 3 subuh
c. Penolong persalinan : bidan
d. Komplikasi persalinan : ibu pasien mengatakan saat
melahirkan tidak ada komplikasi persalinan

- Penyakit yang pernah dialami : tidak ada


- Kecelakan yang pernah dialami : tidak ada
- Riwayat pernah dioperasi : belum pernah dioperasi
- Alergi :
Obat –obatan : ibu pasien mengatakan An. i tidak ada alergi obat
Makanan : ibu pasien mengatakan An. tidak ada alergi makanan
Produk darah : ibu pasien mengatakan An. I tidak pernah tranfusi darah
Bentuk obat yang disukai : cair dan puyer

C.Riwayat kesehatan keluarga


a. Penyakit yang pernah diderita keluarga : ibu pasien mengatakan
tidak ada riwayat kesehaatan keluarga
b. Genogram 3 generasi

G1 : Ibu pasien mengatakan orang tua dan mertuanya masih lengkap.


Tidak ada riwayat penyakit
GII : Ibu pasien mengatakan saudaranya masih lengkap dan saudara
suaminya tidak ada riwayat penyakit
GIII : pasien

IV. Riwayat Nutrisi

JENIS USIA PEMBERIAN REAKSI


IMUNISASI
N BCG 3 bulan Tidak ada reaksi
O
2. DPT (I,II,III) DPT I :2 bulan, DPT II :3 Tidak ada reaksi
bulan, DPT III :4 bulan
3. POLIO 1-4 bulan Tidak ada reaksi
(I,II,III,IV)
4. CAMPAK 9 bulan Tidak ada reaksi
5. HEPATITIS 6 bulan Tidak ada reaksi

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. pertumbuan fisik
1. Berat badan : 85 k
2. Tinggi badan :-
3. Lingkar kepala : 50 cm
4. Lingkar dada : 47 cm

5. Lingkar perut : 48 cm
6. Skin fold :-
7. Waktu tumbuh gigi : umur 9 bulan

B. Perkembangan tiap tahap


Usia ank saat :
1. Berguling : umur 4 bulan
2. Duduk : umur 6 bulan
3. Merangkak : umur 6 bulan
4. Berdiri : umur 7 bulan
5. Berjalan : umur 10 bulan
6. Senyum pada orang : umur 1 bulan
7. Bicara pertama kali : umur 11 bulan
8. Berpakaian sendiri : belum bisa sampai sekarang
VI. Riwayat nutrisi
-Pemberian ASI : 0-8 bulan
-Pemberian susu formula : umur 9 bulan – sekarang
-Pemberian makanan tambahan ( sejak/jenis ): ibu pasien mengatakan
An.I umur 6 bulan sampai sekarang makan bubur
-Pola pemberian nutrisi :

VII. Riwayat Psikososial

- tempat tinggal : rumah


- lingkungan rumah : baik
- hubungan antar anggota keluarga : baik
Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
1. 0-6 ASI 0-8 bulan
bulan
2. 6-12 Bubur, susu formula 9- sekarang
bulan
3. Saat ini Bubur, susu, Sampai sekarang
- pengasuh anak : ibu pasien mengatakan
An. Diasuh oleh tantenya.

VIII. Riwayat Spiritual


-Support system keluarga : saling mendukung
-Kegiatan keagamaan : dalam kegiatan keagamaan keluarga selalu
melakukan bersama-sama

IX. Reaksi Hospitalisasi


- pemahaman keluarga / orang tua tentang sakit dan rawat inap di
Rs :
orang tua pasien dan keluarga paham tentang penyakit anak dan
rawat inap
- pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : -
X . Aktivitas Sehari-hari

A. Nutrisi

No Komponen Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Kurang
2. Menu Bubur, sayur, ikan, dll Biskuit, bubur, 3-4
sendok
3. Frekuensi 3x sehari 2x sehari
4. Makanan kesukaan Suka semuanya Suka semuanya
5. Pamtangan Tidak ada Tidak ada
6. Masalah saat ini Ibu pasien mengatakan An. I makannya sedikit-dikit

B. Cairan

No. Komponen Sebelum Saat sakit


1. Jenis minuman Air, Air
2. Frekuensi minuman ≤ 8 gelas ≤ 3 gelas
3. Kebutuhan cairan - -
4. Cara pemenuhan Minuman dengan gelas Minum dengan gelas
5. Masalah saat ini

C. Eliminasi

NO. Komponen Sebelum sakit Sesudah sakit


BAB

1. Frekuensi 3x sehari 2x sehari


2. Konsistensi Lembek Encer
3. Masalah saat ini
BAK
1. Frekuensi 4- 5 sehari 3- 4x sehari
2. Warna Kuning -
3. Masalah saat ini

D. Israhat Tidur

No. Komponen Sebelum sakit Sesudah sakit


1. Jam tidur 12. 30-15.00 Jam 10- jam 12
- Siang 24.00 22.00
- Malam
2. Pola tidur Baik Baik
3. Kebiasaan sebelum Minum susu Minum susu
tidur
4. Masalah saat ini

E. Personal Hygiene

No. Komponen Sebelum sakit Sesudah sakit


1. Mandi (frekuensi) 2x sehari Di washlap
2. Cuci rambut 1x sehari Belum cuci rambut
3. Gunting rambut 3 bulan sekali Belum gunting
4. Masalah saat ini rambut

F. Aktivitas Sehari-hari

No. komponen Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari-hari Tidur siang, main Tidur , main
2. Pengaturan jadwal Tidak dikaji Tidak dikaji
3. Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada
4. Masalah saat ini

XI. Pemeriksaan fisik


A. Keadaan umum pasien
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : komposimentis
- Penampilan di hubungkan dengan dengan usia : di
hubungkan dengan usia
- Ekspresi wajah : pucat
- Kebersihan secara umum : rambut kusam, tidak mandi
B. Tanda-tanda vital :
Suhu : 38°c Nadi : 114x/m
Pernapasan : 35x/m
C. Sistem pernapasan
• Hidung (kesimetrisan)
-Pernapasan cuping hidung : tidak ada
-Sekret/polip : ada
- Passage udara : tidak ada
• Leher
-Pembesaran kelenjar : tidak di kaji
-Benjolan/tumor : tidak di kaji
• Dada

-Bentuk dada : normal chest

-Gerakan (kiri/kanan) : tidak ada

-Irama : tidak di kaji

-Bunyi nafas normal : tidak di kaji

-Bunyi nafas tambahan : tidak ada

-Wheezing : ada

-Frekuensi nafas : 35x/m


-Lokasi dan bunyi nafas yang tidak normal : tidak ada
-Clubbing finger : tidak ada
-Batuk : Ya

-Produktif : Ya

D. Sistem kardiovaskular
-Konjunctiva : tidak di kaji

-Membran mukosa bibir : kering

-Arteri carotis : tidak di kaji

-Tekanan Vena jugularis : tidak di kaji


-Ukuran jantung : tidak di kaji

-Ictus Cordis : tidak di kaji

-Irama : tidak di kaji

-Bunyi jantung normal : tidak di kaji

-Bunyi jantung tambahan : tidak di kaji

-Gallop : tidak di kaji

-Murmur : tidak di kaji

-Nadi Perifer : tidak di kaji

-Capillary Refill time (CRT) : tidak di kaji

E. Sistem pencernaan
-Sclera : tidak dikaji
-Bibir : kering
-Mulut : tidak dikaji
-Abdomen :

D. Sistem penginderaan
Mata :keadaan umum baik
Hidung : tidak dikaji
Telinga : tidak dikaji
E. Sistem Saraf 1. Fungsi cerebral
a. Status mental
- Orientasi : tidak dikaji
- Daya ingat: tidak dikaji
- perhatian : tidak dikaji
b. Kesadaran (GCS)
- eye : tidak dikaji
- movement : tidak dikaji
- verbal : tidak dikaji
2. Fungsi cranial
- Saraf cranial 1 : tidak dikaji
- Saraf cranial 2 : tidak dikaji
Saraf cranial 3 : tidak dikaji
-
Saraf cranial 4 : tidak dikaji
-
Saraf cranial 5 : tidak dikaji
-
Saraf cranial 6 : tidak dikaji - Saraf
-
cranial 7 : tidak dikaji - Saraf cranial 8 :
tidak dikaji
- Saraf cranial 9 : tidak dikaji - Saraf
cranial 10 : tidak dikaji - Saraf cranial
11 : tidak dikaji
- Saraf cranial 12 : tidak dikaji
3. Fungsi motorik
-Massa otot : tidak dikaji

- Tonus otot : tidak dikaji

- kekuatan otot : Baik/kuat

4. Fungsi Sensorik
-Suhu : 38°c
23 26

1
DAFTAR PUSTAKA

Betz & Sowden. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta:


EGC;2002

Doenges, Marilynn.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3,


Jakata : EGC.

Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC; 1997

Nettina, Sandra M.(2001).Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta :


EGC

Reevers, Charlene J, et all (2000). Keperawatan Medikal Bedah,


Jakarta : Salemba Medica.

Suriadi, Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung


Seto;2001

Smeltzer, Suzanne C.(2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,


Volume I, Jakarta : EGC
Staf Pengajar FKUI. Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah 3. Jakarta:
Infomedika;2000

Wong and Whaley. ( 1995 ). Clinical Manual of Pediatric Nursing.


Philadelphia: WB Saunders Company

Anda mungkin juga menyukai