Anda di halaman 1dari 4

Subvalvular Aortic Stenosis

1. Definisi

Stenosis : terbatasnya daun katup untuk bergerak terbuka sehingga menimbulkan


hambatan aliran darah dan terjadilah peningkatan tekanan di belakang katup stenosis dan
penurunan tekanan di depannya maka terjadi beda tekanan yg menimbulkan turbulensi aliran
darah yg secara fisik terdengar sebagai bising atau getaran. Biasanya kondisi ini mengakibatkan
overload tekanan pada jantung (karena lumen dari valve menyempit, tekanannya akan
meningkat, semburan darah seperti jet sangat cepat, sehingga terkadang dapat mencederai
endokardium pada jantung yang terkena semburan tersebut).

Subvalvular aortic stenosis (SAS), juga disebut subaorta stenosis merupakan


penyempitan (stenosis) dari daerah bawah, katup aorta, yang menyebabkan beberapa derajat
obstruksi atau penyumbatan aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta di jantung. Hal ini terjadi
ketika aliran darah dari ruang pompa jantung atau ventrikel kiri terbatas akibat adanya
penyempitan. Obstruksi ini berada di area jantung di bawah katup aorta. Penyebabnya adalah
bicuspi katup aorta yang mana katup hanya terbagi atas dua bagian cuspid sedangkan
normalnya terdiri dari tiga bagian cuspid, dan seiring waktu kelainan ini menjadi gagal katup.
Sedangkan untuk penyebab terjadinya bicuspid ini belum diketahui.

Penyakit ini merupakan bawaan (hadir sejak lahir), tetapi obstruksi dapat menjadi lebih
parah seiring dengan pertumbuhan anjing hingga dewasa, stenosis subaorta lebih sering terjadi
pada anjing ras besar. Aortic stenosis merupakan cacat jantung bawaan ketiga paling umum
pada anjing.

Stenosis subaorta yang pernah dievaluasi pada Newfoundlands berdasarkan uji post-
mortem:

Grade 1 adalah bentuk paling ringan, dengan nodul putih yang terjadi di daerah di
bawah katup aorta;

Grade 2 adalah menengah, bnetuk berserat terjadi sebagian mengelilingi saluran


keluar;

Grade 3 adalah bentuk yang paling parah, dengan bentuk berserat melingkari seluruh
saluran keluar tepat di bawah katup aorta, dan juga dapat menyebabkan perubahan di
kompleks katup mitral.

1
2. Mekanisme Penyakit

Batas saluran keluar ventrikel kiri (LVOT) terbentuk secara posterolateral oleh
selebaran anterior katup mitral dan fibrosa intravalvar dan secara anteromedi oleh bagian otot
dan membran dari septum interventrikular.

Lesi tetap LVOT yang menyebabkan stenosis aorta subvalvar (SAS) memiliki spektrum
morfologi. 4 varian anatomi dasar adalah sebagai berikut: (1) membran diskrit tipis yang terdiri
dari lipatan endokard dan jaringan fibrosa, (2) bubungan fibromuskular yang terdiri dari
membran yang menebal dengan dasar otot pada puncak septum interventrikular, (3)
penyempitan, seperti fibromuskular, seperti terowongan sempit dari LVOT dan (4) jaringan
katup mitral aksesori atau anomali.

Jenis 1 dan 2 mencakup 70-80% dari semua kasus SAS. Terletak 0,5-1,5 cm di bawah
katup aorta, tipe 1 dan 2 melibatkan tingkat variabel LVOT. Setelah penutupan patch septum
sepsis operasi ventrikel sebelumnya, sudut septum aortoventrikular curam (> 130 ), pemisahan
mitral-aorta yang meningkat, dan override aorta yang berlebihan terjadi pada anak-anak yang
kemudian mengembangkan SAS.

Hambatan LVOT sekunder pada jaringan aksesori, lampiran basal anomali dari
selebaran mitral anterior, dan kelekatan chordal anomali katup mitral terjadi, namun jarang
terjadi. [5]

Kelainan katup aorta dan mitral sering berkembang selama perjalanan alami stenosis
aorta subvalvar (SAS) karena penambatan dengan jaringan fibroelastik yang melapisi membran
dan punggungan fibromuskular.

Obstruksi klinis yang signifikan terhadap ejeksi akibat hasil SAS pada hipertrofi
ventrikel kiri konsentris (LV), sering disertai tonjolan septum yang berlebihan. Efek ini
menyebabkan siklus penyumbatan lebih lanjut dan pertumbuhan fibromuskular lokal.

SAS memiliki tingkat perkembangan yang bervariasi dan tidak dapat diprediksi pada
anak-anak, sedangkan tingkat perkembangan pada orang dewasa lambat.

Gagal jantung hanya terjadi sesekali pada pasien anak-anak. Saat hadir di awal
kehidupan, gagal jantung biasanya terjadi akibat cacat jantung kongenital. Curah jantung
biasanya terpelihara dengan baik, dan fungsi sistolik terpelihara dengan baik pada anak-anak
dengan SAS yang terisolasi, sampai terjadi penyumbatan parah.

2
akibat lubang katup menyempit maka terjadi peningkatan tekanan didalam ventrikel
kiri dan terjadi beda tekanan yang mencolok antara ventrikel dan aorta.
kompensasi akibat kenaikan tekanan berupa hipertrofi ventrikel kiri konsentrik tanpa
diikuti membesarnya ruang LV sehingga makin lama dinding ventrikel kaku dan daya
regang/fungsi dilatasi-diastolik menurun/terganggu, tekanan akhir diastol meningkat
sehingga pengisian terganggu yang diikuti peningkatan tekanan di atrium kiri dan
kapiler paru.
gejala sesak nafas akan timbul bila ada bendungan paru
hipertrofi ventrikel kiri yang berat menyebabkan aliran darah koroner yang normal
tidak cukup memenuhi kebutuhan miokard ( insufisiensi relatif ) sehingga sering
menimbulkan gejala angina pectoris.
akibat menyempitnya lubang katup maka isi sekuncup akan kecil dan sering
menimbulkan sinkop karena insufisiensi aliran darah serebral
bila hipertrofi sudah makin berat dan jaringan fibrous makin dominan terjadilah
penurunan fungsi kontraksi LV, diikuti dilatasi dan terjadilah gagal jantung yang berat

3. Gejala

Dalam sub-aortic stenosis kelas ringan, tidak tampak adanya gejala sedangkan
Dalam kasus moderat (kadang-kadang) dan berat (hampir selalu), gejala seperti kelemahan,
kesulitan bernapas (dyspnea), pingsan (syncope), dan, dalam kasus yang ekstrim, kematian
mendadak merupakan akibat dari stenosis subaorta.

Penebalan otot jantung, yang dikenal sebagai hipertrofi, untuk hasil stenosis subaorta
dengan menurunnya kemampuan otot jantung untuk relaksasi dan kontraksi serta penurunan
aliran darah. Proses ini membuat otot jantung kaku dan rentan terhadap ketidakstabilan
tekanan, yang dapat menyebabkan aritmia (irama jantung abnormal).

Aritmia ventrikel dapat menyebabkan intoleransi gerakan, ventrikel kaku yang dapat
menyebabkan tidak lancarnya peredaran darah dan kebocoran cairan ke dalam jaringan
sekitarnya, sindrom ini dikenal sebagai gagal jantung kongestif (CHF).

3
4. Kesimpulan

Subvalvular aortic stenosis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya penyemmpitan
pada lubang katup aorta yang mennyebabkan tingkatnya tahanan terhadap aliran darah dari
ventrikel kiri ke aorta.

Subvalvular aortic stenosis merupakan penyakit kongenital yang memiliki beberapa


tigkatan yaitu, ringan, sedang dan berat dimana jika penyakit ini terjadi pada anjing muda
dianjurkan untuk tidak membiakkan karena akan bersifat karier pada keturunannya.

DAFTAR PUSTAKA

Erawan, IGM Krisna.2009. Penyakit Kongenital jantung.


(https://krisnaerawan.files.wordpress.com/2009/11/penyakit-jantung-kongenital.pdf) diakses
pada 11 Oktober 2017

Pyle VMD, MS, D.F. Patterson DVM, DSc, S. Chacko DVM, PhD.1976. The Genetics and
Pathology of Discrete Subaortic Stenosis in the Newfoundland Dog. R.L. American Heart
Journal, Vol. 92, No. 3, pp. 324-334

Natasaputra, Imelda.2000.Golden retriever.Seri agrihobi. PS : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai