Prosedur
diagnostik berdasarkan lokasi
terjadinya aneurisma aorta:
1.Aorta Torakalis
Diagnosis
Aneurisma
aorta
torakalis
ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis,
pemeriksaan laboratorium serologis untuk
sifilis, dan pemeriksaan tambahan seperti foto
polos toraks, ultrasonografi, dan angiografi.
Foto polos toraks dapat memberikan informasi
tentang letak, luas, dan ukurannya.
2. Aorta Abdominalis
3. Toracoabdominalis Aneurysm
Pemeriksaan
foto
rontgen,
akan
memperlihatkan pelebaran dari bayangan
aorta torakalis serta pemeriksaan aortografi
CT-Scan
Foto Polos
Thorax
USG
Angiografi
2. Aorta Abdominalis
3. Toracoabdominalis Aneurysm
1.
Operatif
Bedah elektif. Keputusan untuk melakukan operasi pada pasien
aneurisma bergantung dari risiko aneurisma tersebut mengalami
ruptur. Pembedahan elektif dilakukan bila diameter lebih dari 50 mm.
Bedah darurat. Pasien dengan dugaan ruptur aneurisma perlu
dipertimbangkan dilakukan bedah darurat.
Bedah Konvensional. Bedah konvensional adalah dengan
menggunakan graft prosthetic. Pemasangan graft dinilai efektif.
Endovaskular stent atau endoprotesis. Merupakan alat yang
dimasukkan
secara
endovaskular
melalui
arteri
femoralis.
Endoprotesis ini seperti selang yang diameternya dapat dibuat
sedimikian rupa hingga menyerupai diameter arteri normal. Dengan
adanya selang ini, darah hanya mengalir melalui selang tersebut,
tidak lagi melalui kantung aneurisma. Akibatnya, risiko trombosis
dan ruptur berkurang. Untuk menjaga agar diameter selang tidak
berubah, maka pada selang digunakan stent.
2.