ANEURISMA AORTA
Definisi:Aneurisma adalah suatu dilatasi dinding arteri yang terlokalisasi.
Klasifikasi:
Aneurisma dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Aneurisma sejati
Timbul akibat atropi tunika media arteri.
Berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Aneurisma fusiformis
Memiliki panjang dan garis tengah bervariasi (sekitar 20 cm).
Banyak mengenai seluruh pars asendens dan transversus arcus aorta.
Bentuk dilatasi sirkumferensial uniformis yang lebih sering ditemukan.
b. Aneurisma sakular
Berbentuk bulat (hanya mengenai sebagian dari dinding pembuluh)dan memiliki ukuran 5-20
cm (garis tengah).
Berbentuk seperti kantong yang menonjol keluar dan berhubungan dengan dinding arteri
melalui suatu leher sempit.
2. Aneurisma palsu (pseudaneurisma)
Akumulasi darah ekstravaskular disertai disrupsi ketiga lapisan pembuluh darah.
Dinding aneurisma palsu adalah trombus dan jaringa yang berdekatan.
Berdasarkan lokasinya, aneurisma dibagi menjadi:
1. Aorta
a. Abdominalis
b. Toraks
c. Torakoabdominal
2. Pembuluh darah perifer
Etiologi dan lokasi tersering
1. Aneurisma abdominalis
Ditandai reaksi peradangan limfoplastik dengan banyak makrofag dan sering sel raksasa.
Penyebab tidak jelas.
b. AAA mikotik
2. Aneurisma toraksika
Menyerang aorta torasika desendens di luar a.subklavia kiri, a.asendens di atas katup aorta,
dan arkus aorta.
Etiologi: aterosklerotik dan trauma, sifilis (paling berbahaya jika terkena vasa vasorum)
3. Aneurisma majemuk
Patofisiologi
Degenerasi Karena:
Kongenital, aterosklerotik, sindrom marfan.
Melemah karena:
Semprotan aliran darah melalui suatu plak vaskular yang menyumbat, menimbulkan aliran
turbulensi di distal lesi, berkurangnya suplai darah ke pembuluh darah
- Pada orang lansia suplai darah yang melalui vasa vasorum terganggu sehingga tunika media
melemah dan menyebabkan mudah berdilatasi dan timbul aneurisma.Ukuran berat tidaknya
aneurisma bergantung pada diameter pembuluh darah, semakin lebar diameter pembuluh drah
maka tekanan dinding akan meningkat sehingga dinding berdilatasi yang lama2 akan
mengakibatkan rupture aneurisma yang berarti ukuran aneurisma menjadi semakin besar.
Gambaran Klinis
Aneurisma yang asimptomatik
Tanda pertama penyakit ini dapat berupa komplikasi gawat yang mengancam jiwa, ex:
ruptura, trombosis akut, atau embolisasi.
Aneurisma abdominalis
Terdeteksi sewaktu pemeriksaan abdomen sebagai suatu massa yang biasanya berlokasi di
regio umbilikalis sebelah kiri dari garis tengah.
Gejala: menandakan adanya perluasan aneurisma, pendarahan retroperitoneal kronik, atau
ancaman ruptura. Ditemukan nyeri punggung atau abdomen yang berat, di beberapa pasien
mengalami denyut a.femoralis yang menghilang.
Akibat klinis AAA terutama tergantung pada lokasi dan ukurannya, yaitu:
Aneurisma torasika
Ditemukan pada waktu radiogram dada dan timbul gejala disebabkan oleh perluasan dan
kompresi pada struktur-struktur yang berdekatan.
Contohnya:
Kompresi esofagusdisfagia
Kompresi saraf laringeus rekurenssuara serak
Kompresi vena cava distensi vena di leher dan edema kepala dan lengan
Penekanan struktur mediastinum
Kompresi paru dan saluran napassesak
Nyeri akibat erosi tulang (iga dan korpus vertebra)
Penatalaksanaan
Aneurisma abdominalis
Yang asimptomatik dan keciltidak mengharuskan interverensi bedah segera.
Ukuran aneurisma dipantau dengan palpasi, radiograf abdomen, ultrasonografi, dan CT scan.
Yang simptomatikpembedahan menjadi mendesak.
Teknik dan tipe cangkok yang dipakai:
a. Jika aneurisma hanya terbatas pada aorta di bawah a.renalis dan di atas bifurkasio
aortadipakai cangkok yang berbentuk tabung.
Aneurisma direseksitunika luar dipertahankankemudian cangkok berbentuk tabung
dianastomosis ke aorta. Jika aliran kolateral ke arteria mesenterika inferior tidak cukup, maka
arteri tersebut ditanamkan pada bagian dari cangkok yang berbentuk tabung.
Kulit aneurisma diselubungkan pada cangkok guna mengurangi kehilangan darah.
b. Jika aneurisma meluas sampai ke bawah bifurkasio atau jika a.ilika juga terserang dipakai
cangkok bifurkasio.
Teknik baru: stent endovaskularuntuk mengoreksi aneurisma abdominalis dan aortoiliaka.
Aneurisma torasikamemerlukan koreksi bedah
Teknik cangkokserupa dengan aneurisma abdominalpenggantian cangkok.
Terserangnya arcua memerlukan implantasi ulang dari pembuluh darah brakiosepalika ke
cangkok atau memakai cangkok tempel aorta.
Prognosis
Jika rupturprognosisnya buruk terjadi syok darah ke ruang-ruang
Aneurisma bisa pecah akibat tekanan yang tinggi pada dindingnya. Tekanan yang tinggi
tersebut berasal dari jantung. Kondisi aneurisma yang pecah ini disebut ruptured anerysm.
Kondisi ini sangat berbahaya bagi penderita karena penderita akan kehilangan darah dalam
waktu yang sangat singkat akibat kombinasi tekanan yang tinggi dan dinding yang lemah.
Penderita akan meninggal jika tidak segera mendapat pertolongan.
Bagian aorta yang sering mengalami aneurisma adalah yang berada dalam rongga perut dan
dibawah arteri renalis , yaitu arteri yang mendarahi kedua jantung. Ini dikenal sebagai
aneurisma aorta abdominalis infra renal.
Aneurisma segera ditindak jika diameternya mencapai 5 cm. Di Indonesia ukuran yang kami
pakai adalah 4 cm karena ukuran diameter aorta pada orang Indonesia lebih kecil
dibandingkan diameter aorta orang eropa.
Prevalensi
Sekitar 1 diantara 250 orang diatas 50 tahun akan meninggal akibat aneurisma aorta
abdominalis yang pecah.
AAA mengenai 8% orang diatas 65 tahun.
Laki laki 4 kali lebih sering terkena dibandingkan wanita.
AAA penyumbang kematian nomor 17 di USA dan mengakibatkan lebih 15 000 kematian
setiap tahun.
Perokok lebih banyak terserang dibandingkan bukan perokok.
50% penderita yang tidak berobat akan meninggal akibat aneurisma pecah.
Keluhan dan Tanda Tanda
Nyeri perut.
Nyeri punggung yang dapat menyebar ke lipat paha atau tungkai.
Perasaan ada denyutan di perut.
Jika pecah maka akan timbul
Nyeri mendadak dipunggung atau perut.
Pucat.
Mulut kering dan haus
Mual dan muntah
Tanda tanda shock yang lain seperti pusing, berkeringat , denyut nadi meningkat dan
akhirnya penderita menjadi tidak sadar.
Diagnosa
Pemeriksaan sederhana dapat dilakukan dokter umum dengan pemeriksaan fisik daerah perut
dengan ditemukannya benjolan berdenyut seirama dengan pulsasi jantung.
Pemeriksaan penunjang yang sangat membantu adalah ultara sono grafi. Dengan pemeriksaan
ini dapat diketahui ukuran aorta.
Pemeriksaan yang sangat penting adalah Computed Tomography Angiograhy ( CT Angio).
Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui bentuk , ukuran aneurisma, banyaknya trombus,
kondisi dinding aorta, kondisi pembuluh darah dibawah aneurisma.
Pengobatan
Watchful Waiting, aneurisma aorta yang kurang dari 4 cm yang perkembangannya lambat
dan tak ada keluhan biasanya jarang pecah.Ini tidak memerlukan tindakan segera, cukup
kontrol rutin keseorang spesialis bedah vaskular.
Pembedahan , adalah suatu prosedur yang dilakukan seorang spesialis bedah vaskular untuk
mengobati penderita dengan melakukan sayatan memanjang dari bagian atas rongga perut
sampai kebagian bawah rongga perut. Setelah usus usus disisihkan, diidentifikasi aorta,
kemudian dilakukan sayatan pada didnding aorta dan ditempatkan aorta buatan dalam rongga
pembuluh darah yang rusak.Berikut kami tampilkan gambar pasien kami yang dilakukan
pembedahan.
CTA pasien PreOp
Intervensi Vaskular. Adalah suatu prosedur minimal invasif yang dilakukan oleh seorang
spesialis bedah vaskular dan juga beberapa spesialis lainnya. Pada prosedur ini alat
dimasukkan melalui tusukan pada arteri femoralis dengan pengantar kateter.
Keamanan pasien
Prosedur intervensi adalah suatu prosedur yang relatif aman dan angka kesakitan serta
kematian yang rendah
Kelebihan
Waktu pulih cepat dibandingkan bedah konvensional. Pada penderita bedah penderita
biasanya pulang setelah 2-3 minggu, sedangkan pada prosedur intervensi, penderita boleh
pulang besok setelah operasi.
Biasanya tidak memerlukan ICU.
Luka sayatan kecil
Tidak ada bekas jahitan.
Nyeri sedikit
Kelemahan
Memerlukan follow up rutin untuk memastikan graft tidak bocor dan tidak bergeser.
Peranan Spesialis Bedah Vaskular dalam pengobatan AAA
Seorang spesialis bedah vaskular adalah satu satunya spesialis yang menguasai semua aspek
pengobatan mulai dari obat obatan sampai minimal invasif.
Berikut adalah suatu gambar CTA pasien kami yang dilakukan pengobatan dengan intervensi,
hari ke tiga penderita sudah boleh pulang