RADIOLOGI KRITIS
ANEURYSMA AORTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Radiologi Kritis mengenai
Aneurysma Aorta
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Radiologi Kritis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Aneurysma Aorta bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Aorta adalah arteri terbesar yang mengangkut darah dan oksigen dari
jantung ke seluruh tubuh. Struktur aorta dimulai pada katup aorta yang
memisahkan antara aorta dari ventrikel kiri jantung. Ventrikel kiri adalah ruang
terakhir yang dilewati darah saat bergerak menuju jantung.Tepat di atas katup
aorta, terdapat dua cabang yang dikenal sebagai koroner utama kiri dan koroner
utama kanan. Dua cabang aorta ini bertanggung jawab untuk mengangkut darah
ke otot jantung. Dari katup aorta, aorta bergerak ke atas, meluas ke sekitar tulang
rusuk kedua.Bagian ini dikenal sebagai ascending aorta. Kemudian, aorta
melengkung ke bawah dan ke kiri. Bagian ini di sebut lengkung aorta. Dari sini,
aorta berjala ke bawah tubuh hingga ke bagian terakhir yang disebut aorta
desendens.
Aorta berasal dari jantung dan memasok darah ke seluruh tubuh melalui
cabang arteri. Penyakit dalam aorta dapat menyebabkan penyempitan dan
penggelembungan arteri yang abnormal. Penyakit ini meliputi Aneurisme Aorta
dan Diseksi Aorta.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah diatas maka dapat kami simpulkan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
PEMBAHASAN
Informasi umum
a. Proses Inflamasi
Faktor genetik telah diketahui berperan sebagai salah satu etiologi dari
aneurisma aorta, mengingat adanya beberapa sindroma bawaan yang erat
berhubungan dengan kejadian aneurisma aorta, seperti:
Faktor Risiko
Faktor risiko aneurisma aorta, baik abdominalis maupun torakalis, relatif sama,
yaitu:
Riwayat merokok
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Hipertensi
Aterosklerosis
Riwayat keluarga
Pria usia lanjut (>65 tahun) [1,3-6]
2. Faktor Risiko Aneurisma Aorta Abdominalis
Pada aneurisma aorta perut (abdominal), beberapa gejala yang dapat dirasakan
oleh penderitanya adalah:
Sementara itu, beberapa gejala aneurisma aorta pada dada (torakal) adalah:
Batuk
Napas pendek
Suara serak
Nyeri atau rasa tertekan di dada
Nyeri punggung
Nyeri hebat yang muncul secara tiba-tiba di perut, dada, atau punggung
Sulit bernapas
Tubuh terasa lemas
Kepala berkunang-kunang
Denyut jantung sangat cepat
Nyeri dada ataupun nyeri perut yang semakin memberat. Nyeri biasanya
bersifat tajam.
Muntah, keringat dingin, dan pingsan atau tidak sadarkan diri. Kondisi ini
merupakan kondisi gawat darurat dan harus segera dibawa ke fasilitas
kesehatan terdekat.
D.Patofisiologi Aneurysma Aorta
Dokter akan menganjurkan untuk mengosongkan perut atau berpuasa selama 8-12
jam sebelum prosedur. Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjadi
kotoran dan urine, yang membuat gambar di USG menjadi kurang jelas.
Prosedur Pemeriksaan Aneurisma Aorta Abdominal
USG pada aneurisma aorta abdominal berlangsung cukup singkat, sekitar 10-15
menit. Dokter akan meminta pasien berbaring dengan nyaman di tempat tidur
sebelum memeriksa bagian abdomen (perut) pasien. Saat pemeriksaan, dokter
akan menekan perut pasien dengan alat transducer USG yang sudah diolesi gel
bening. Layar USG akan menampilkan gambar-gambar yang menunjukkan
kondisi aorta pasien.
Hasil Pemeriksaan Aneurisma Aorta Abdominal
Ada 4 kategori hasil screening AAA yang menyimpulkan ukuran diameter aorta,
yaitu:
Normal - ukuran diameter aorta rata-rata kurang dari 3 cm. Hasil ini
menunjukkan tidak ditemukan adanya AAA.
Kecil - hasil tes yang menunjukkan diameter aorta 3 cm-4,4cm,
menandakan adanya AAA. Pasien akan dianjurkan untuk memeriksakan
kondisi ke dokter minimal satu tahun sekali.
Sedang - diameter aorta 4,5 cm-5,4 cm.
Besar - diameter aorta 5,5 cm atau lebih, menandakan AAA berisiko
pecah.
Diet sehat.
Berolahraga secara teratur.
Berhenti merokok.
Mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan ukuran aorta masuk kategori besar, maka
dokter akan menyarankan tindakan operasi. Tindakan operasi dilakukan untuk
memperbaiki jaringan aorta yang rusak. Metode operasi akan disesuaikan dengan
kondisi medis pasien dan kategori aneurisma yang didapat dari hasil pemeriksaan.
Ada dua metode operasi yang digunakan, yaitu operasi terbuka dan operasi
endovaskular.
Operasi terbuka. Untuk kondisi AAA yang sudah sangat besar atau baru
pecah. Operasi ini dilakukan dengan membuat sejumlah sayatan di lapisan
perut, serta membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.
Operasi endovaskular. Sayatan yang diperlukan dalam operasi ini lebih
sedikit dibandingkan pada operasi terbuka. Selang plastik tipis, lembut,
dan panjang (stent graft) akan digunakan untuk menguatkan dinding-
dinding aorta yang sudah lemah.
Semoga makalah ini berguna bagi kami selaku penyusun pada khususnya
juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://heartology.id/apa-itu-aorta-ini-pengertian-dan-fungsi
https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/aneurisma-aorta
https://id.wikipedia.org/wiki/Ruptur_aorta
https://primayahospital.com/jantung/aneurisma-aorta/
https://www.halodoc.com/kesehatan/aneurisma-aorta
https://pdfslide.tips/documents/makalah-aneurisma-aorta-56878087c6733.html
https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-pemeriksaan-aneurisma-aorta-
abdominal