Anda di halaman 1dari 17

1.

KEPALA PROYEKSI AP
A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Posisikan pasien erect atau tidur di atas meja pemeriksaan, dengan MSP
tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan.

Posisi Objek
1 Atur dagu, hingga Orbito Meatal Line (OML) tegak lurus terhadap
meja pemeriksaan
2 Atur midsagital plane (MSP) tegak lurus terhadap bidang film
3 Pastikan kepala tidak terjadi rotasi
4 Pastikan Vertex tengkorak masuk luas lapangan penyinaran sinar X
5 CP : Tepat pada Glabella
6 CR : Vertical Tegak Lurus Film

B. Faktor Eksposi
Gambar R2 (Krisna,Marintan, Meilan, Mila)
- FFD
: 90 cm
- KV: 74 kV
- mA
: 300 mA
- S : 0,07 s
- mAs
: 21 mAs

C. Kriteria Gambar

Seluruh kepala tampak pada proyeksi antero posterior, batas atas verteks, batas
bawah simphysis menti, kedua sisi tidak terpotong
Kepala simetris, jarak batas orbita dengan lingkar kepala sama kiri dan kanan.
Tampak Sinus frontalis, maksilaris, sinus ethmoidalis, dan crista galli
Os frontalis tampak jelas.
Marker R/L harus tervisualisasi.

D.
-

Analisa Gambar :
Hasil gambaran simetris, objek tepat berada ditengah film
Batas atas sudah mencakup vertex dan batas bawah mencakup shympisis menti.
Peletakan marker R sudah tepat dan terkena lampu
kolimasi
- Labeling sudah tepat (tidak terbalik) dan dapat terbaca
- Facial bone terlihat memanjang, karena mengalami magnifikasi terutama
dibagian rahang bawah
- Os occipital terlihat lebih jelas tanpa mengalami magnifikasi,karena menempel
pada kaset.

E.
-

Kualitas Gambar :
Densitas
:Tingkat derajat kehitaman cukup baik
Kontras
:Perbedaan densitas pada hasil gambaran cukup baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran mempunyai
batasan yang tegas dan jelas
- Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek kepala

2. KEPALA PROYEKSI PA
A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Posisikan pasien prone di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat
pada Mid Line meja pemeriksaan.

Posisi Kepala PA

Posisi Objek
Kepala diposisikan PA, dengan menempatkan :
- Dahi dan hidung menempel meja pemeriksaan
- MSP kepala tegak lurus pada bidang film.
- Orbito Meatal Line (OML) tegak lurus dengan bidang film.
- Dagu diganjal dengan spon
- Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala
- Letakkan Marker R atau L pada tepi bawah kepala
- Lakukan fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag
agar tidak terjadi pergerakan objek.

Central Point (CP)


: tepat pada Glabella atau pada Nasion, dengan
memposisikan glabella atau nasion tepat dipertengahan bidang film.

Central Ray (CR)


: Tegak Lurus bidang film tepat dipertengahan
film, dengan menyalakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan
penyinaran sesuai dengan besarnya objek.

B. Faktor Eksposi
Gambar R2 (Krisna,Marintan, Meilan,Mila)
-

FFD

: 90 cm

KV
mA
s
mAs

: 76 kV
: 300 mA
: 0,07 s
: 21 mAs

C. Kriteria Gambar
1. Tampak keseluruhan cranium dengan batas atas vertex, batas bawah
simphysis menti, bagian samping kanan dan kiri kepala tidak terpotong
2. Sinus frontalis, maksilaris, ethmoidalis
3. Dorsum sellae, PCA, bagian superior sinus ethmoidalis
4. Crista galli
5. Lingkar orbita
6. Jarak batas lateral kepala simetris
7. Marker R/L tervisualisasi

D. Analisa Gambar
Hasil gambaran simetris, objek tepat berada ditengah kaset
Verteks dan shympisis menti tercakup , sinus frontalis,
maxilaris, ethmoidalis, dan ligkar orbita
Facial bone terlihat jelas, tidak mengalami magnifikasi
Os frontal terlihat jelas tanpa mengaami magnifikasi

E. Kualitas Gambar :

Densitas
Kontras
cukup baik

: Tingkat derajat kehitaman cukup baik


: Perbrdaan densitas pada hasil gambaran

Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran
mempunyai batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek kepala

3. KEPALA PROYEKSI LATERAL


A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Pasien supine pada posisi semi Prone diatas meja pemeriksaan, dengan MSP
(Mid Sagital Plane) tubuh sejajar pada Mid Line meja pemeriksaan atau
pasien duduk tegak menghadap bucky stand.

Posisi Pasien Semi Prone

Posisi Pasien Erect/duduk yang benar

Posisi Objek
Kepala pasien diposisikan lateral dengan menempatkan MSP kepala sejajar
pada bidang film, Infra Orbito Meatal Line (IOML) sejajar dengan bidang
film dan Inter Pupillary line (IPL) tegak lurus dengan bidang film.

Central Point (CP) : Tepat pada 2 inchi (5 cm) di atas Meatus Acusticus
Externa (MAE)
Central Ray (CR) : Tegak Lurus bidang film tepat dipertengahan film,
dengan menyalakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan penyinaran
sesuai dengan besarnya objek.

B. Faktor Eksposi
Gambar L2 (Krisna, Marintan, Meilan,Mila)
o
o
o
o

kV
mA
s
mAs

: 68 kV
: 300 mA
: 0,08 s
: 18 mAs

C. Kriteria Gambar
- Seluruh cranium lateral batas atas vertex, batas belakang os occipital, batas
depan soft tissue hidung
- Sella tursica tidak berotasi
- Processus Clinoideus Posterior & Processus Clinoideus Anterior, Dorsum
sellae
- Ramus mandibula superposisi
- Mastoid superposisi
- Meatus Acusticus Eksterna superposisi

D. Analisa Gambar :
o
o

Gambar tampak simetris berada ditengah film


Tampak batas atas vertex, batas belakang os. Occipital

Hasil gambaran sudah true lateral,tampak sella tursica tidak berotasi


Tampak mandibula superposisi
Tampak lingkar orbita superposisi

o
o
o

E. Kualitas Gambar :

Densitas
:Tingkat derajat kehitaman cukup baik
Kontras
:Perbedaan densitas pada hasil gambaran cukup
baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran
mempunyai batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek kepala.

4. SINUS PARANASAL PROYEKSI WATERS


A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Berdiri menghadap bucky stand / standar kaset , MSP tubuh tepat pada Mid
Line kaset. Kedua telapak tangan menempel dinding

Posisi Objek
Ekstensikan kepala pada posisi yang benar.

MSP kepala tegak lurus pada bidang film


Orbito Meatal Line (OML) membentuk sudut 370 dari bidang film

Central Point (CP)


acanthion
Central Ray (CR)
FFD

: Tepat pada parieto occipital menembus


: Tegak lurus bidang film.
: 90cm

B. Faktor Eksposi
Gambar R2 (Krisna, Marintan, Meilan,Mila)
o
o
o
o

kV
mA
s
mAs

: 85 kV
: 300 mA
: 0,07 s
: 21 mAs

C. Kriteria Gambar
Tampak sinus maxillaris
Tampak fossa nasalis
Tampak sinus frontalis dan sinus ethmoidalis (distorsi)
Jarak batas lateral orbita dengan batas lateral kiri dan kanan sama (simetris)
Petrous Ridge terproyeksi di bawah maxillaris
Batas kolimasi sesuai dengan besarnya objek
Marker R/L harus tervisualisasi.

D. Analisa Gambar :
Posisi Objek

: kurang tepat, hasil gambaran kurang simetris.

CR

: Tegak lurus bidang film

CP

: kurang tepat karena tidak berada pada tengah film

Kolimasi

: Batas kolimasi sesuai besarnya objek

Marker

: Marker sudah tampak

Labelling

: Sudah menggunakan lebelling dan dapat terbaca.

E.
-

Kualitas Gambar :
Densitas :Tingkat derajat kehitaman cukup baik
Kontras
:Perbrdaan densitas pada hasil gambaran cukup baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran mempunyai
batasan yang tegas dan jelas
- Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek.

5. SINUS PARANASAL PROYEKSI LATERAL


A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Berdiri menghadap bucky stand / standar kaset , diposisikan oblique

Posisi Objek
Kepala di posisikan true lateral

MSP kepala sejajar pada bidang film


Infra Orbito Meatal Line (IOML) sejajar dengan bidang film
Inter Pupillary Line (IPL) tegak lurus bidang film
Central Point (CP)
: Tepat pada 2,5 cm posterior dari outer chantus
Central Ray (CR)
: Tegak lurus bidang film
FFD
: 90cm

B. Faktor Eksposi
Gambar R2 (Krisna, Marintan, Meilan,Mila)
o
o
o
o

kV
mA
s
mAs

: 68 kV
: 300 mA
: 0,04 s
: 12 mAs

C. Kriteria Gambar
Proyeksi lateral sinus paranasal
Sinus frontalis, maxillaris, sphenoidalis tercakup
Sella tursica terproyeksi tanpa berotasi
Cekungan orbita dan ramus mandibular superposisi
Batas kolimasi sesuai dengan besar objek
Marker R/L harus nampak

D. Analisa Gambar :
Posisi Objek
superposisi

: Kurang true lateral , terlihat dari mandibular sedikit kurang

CR

: Tegak lurus bidang film

CP
Kolimasi
Marker
Labelling

: Sudah tepat pada 2,5 cm posterior dari outer chantus


:
Batas
kolimasi
sesuai
besarnya
objek
:
Mengunakkan
marker
R,sudah
tampak.
: Sudah menggunakan labeling dan dapat terbaca

E. Kualitas Gambar :

Densitas
:Tingkat derajat kehitaman cukup baik

Kontras
:Perbrdaan densitas pada hasil gambaran cukup baik

Ketajaman :Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran mempunyai


batasan yang tegas dan jelas

Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek.

6. FACIAL BONE PROYEKSI LATERAL


A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien

Posisikan pasien Semi prone atau erect oblique

Letakkan tangan dalam posisi yang nyaman dan atur bahu agar berada pada
garis horizontal yang sama.

Posisi Objek
-

Kepala diletakan true lateral, dengan MSP kepala sejajar dengan film dan IPL (Inter
Pupilary Line) kepala tegak lurus bidang film.
Leher fleksi hingga IOML (Infra Orbito Meatal Line) sejajar dengan bidang film
Fiksasi kepala pada daerah dagu dengan bantuan spon
Pusatkan kaset pada pertengahan tulang zygomaticum
Central Point (CP)
: Pada pertengahan os zygomaticum
Central Ray (CR)
: Sinar tegak lurus ke pertengahan film menembus
permukaan lateral tulang zygomaticum

FFD

90cm

B. Faktor Eksposi
Gambar L2(Marintan, Meilan,Mila)
o
o
o
o

kV
mA
s
mAs

: 60 kV
: 250 mA
: 0,025 s
: 0,4 mAs

C. Kriteria Gambar
- Fasial bone tampak jelas dari aspek lateral.
- Tulang Zygoma tampak dipertengahan film
- Ramus Mandibula superposisi
- Rongga Orbital(roofs) saling superposisi
- Tampak sella Tursica terproyeksi true lateral tidak ada perputaran (rotasi)

D. Analisa Gambar :
-

E.
-

Tampak facial bone proyeksi lateral.


Tampak tulang zygomaticum dipertengahan film
Tampak ramus mandibula superposisi
Tampak rongga orbital(roofs) saling superposisi
Tampak sella tursica tidak ada perputaran (rotasi)

Kualitas Gambar :
Densitas
:Tingkat derajat kehitaman cukup baik
Kontras
:Perbrdaan densitas pada hasil gambaran cukup baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran mempunyai
batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat memperlihatkan
struktur yang terkecil dari objek.

7. MASTOID AIR CELLS


A. Teknik Radiografi
Posisi Pasien
Pasien diposisikan prone dengan kepala diposisikan true lateral dengan
menempatkan MSP kepala sejajar pada bidang film

Posisi Objek
1) Kepala diposisikan true lateral dengan menempatkan
a. MSP kepala sejajar dengan bidang film
b. IPL tegak lurus dengan bidang film
c. IOML
d. sejajar dengan bidang film
e. Pastikan tidak terjadi pergerakan
f. CP : 2,5 cm kearah posterior dari MAE
g. CR : 25 caudaly (schullers)

B. Faktor Eksposi
Gambar L (Marintan, Meilan, Mila K )
-

FFD
: 90 cm
KV
: 70 kV
mA
: 100 mA
S : 0,15 s
mAs
: 15 mAs

C.
-

Kriteria Gambar
Tampak bagian Os Mastoid dan sebagian Os petrosum dipertengahan film
Mastoid air cells tampak dibagian posterior petrous ridge
TMJ tampak dibagian anterior petrous ridge
Bagian mastoid yang tidak diperiksa terproyeksi di bagian inferior
Tidak memakai marker, karena foto pertama sudah menggunakan marker

D. Analisa Gambar :
- Hasil gambaran simetris, objek tepat berada ditengah film
- Peletakan marker L sudah tepat dan terkena lampu
Kolimasi
- Labeling kurang terbaca
- MAE terlihat dipertengahan film
- TMJ tampak di anterior petrous ridge
E. Kualitas Gambar :
- Densitas : Tingkat derajat kehitaman cukup baik
- Kontras
: Perbedaan densitas pada hasil gambaran cukup baik

Ketajaman
:Ketajaman cukup baik karena hasil gambaran mempunyai
batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek

8. PROCESSUS MASTOIDEUS
A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
Pasien diposisikan supine dimeja pemeriksaan,dengan msp tubuh tepat
pada mid line meja pemeriksaan

Posisi Objek
- Kepala diposisikan dari posisi AP membentuk sudut 55 terhadap
kearah objek yang tidak difoto
- Posisikan IOML tegak lurus dengan bidang film
- Pastikan tidak ada perputaran kepala
- Lakukan fiksasi kepala menggunaka spon atau sandbag agar tidak
terjadi pergerakan objek
- Central Point (CP)
: 2,5 superior dari ujung processus mastoideus
- Central Ray (CR)
: 15 caudaly kepertengahan film

B. Faktor Eksposi
Gambar L3 (Marintan, Meilan, Mila K )
o
o
o
o

kV
mA
s
mAs

: 70 kV
: 100 mA
: 0,15 s
: 18 mAs

C. Kriteria Gambar
- Tampak processus mastoideus terproyeksi di bawah os occipital tanpa
superposisi dengan tulang kepala
- Tampak Marker L di tepi gambar

D. Analisa Gambar :

Tampak Processus Mastoideus terproyeksi di bawah os occipital tanpa


superposisi
Labeling terbaca
Peletakkan marker L sudah tepat dan terkena lampu kolimasi

E. Kualitas Gambar :
-

Densitas : Tingkat derajat kehitaman cukup baik


Kontras
: Perbedaan densitas pada hasil gambaran cukup baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup naik karena hasil gambaran mempunyai
batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek

9. OS NASAL TEKNIK TULANG (MENGGUNAKAN GRID)


A. Teknik Radiografi

Posisi Pasien
pasien diposisikan semi prone atau duduk, kepala true lateral

Posisi Objek
Kepala true lateral sehingga MSP kepala sejajar dengan bidang film
a. IPL tegak lurus bidang film
b. Nasal bone pada pertengahan bidang film
c. CP : pada pertengahan dari os Nasal
d. CR : tegak lurus bidang film

B. Faktor Eksposi
Gambar marker L (Marintan,Meilan,Mila)
- FFD
: 90 cm
- KV: 60 kV
- mA
: 250 mA
- S : 0,025 s
- mAs
: 6,4 mAs

C. Kriteria Gambar
- Tampak Os nasal proyeksi lateral di pertengahan film, tidak terjadi
perputaran struktur Os nasal
- Tampak struktur soft tissue nasal
- Tampak batas luas lapangan pemotretan (batas kolimasi)

Tampak tanda marker L ditepi gambar

D. Analisa Gambar :
Os nasal tampak pada pertengahan film
Batas lapangan kolimasi tepat
Memakai marker L

E. Kualitas Gambar :
Densitas
: Tingkat derajat kehitaman cukup baik
Kontras
: Perbedaan densitas pada hasil gambaran cukup baik
Ketajaman
:Ketajaman cukup baik karena hasil gambaran
mempunyai batasan yang tegas dan jelas
Detail
:Detail cukup baik karena hasil gambaran dapat
memperlihatkan struktur yang terkecil dari objek

Anda mungkin juga menyukai