PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CT-Scan merupakan sebuah alat kedokteran yang biasanya digunakan untuk
menunjukkan gambar penampang tubuh yang dideteksi menggunakan sinar X-Ray
dengan bantuan komputer. Gambar yang dihasilkan memungkinkan seorang ahli
radiologi untuk melihat bagian dalam tubuh pasien. CT-scan juga digunakan untuk
mengevaluasi otak, leher, tulang belakang, dada, perut, panggul, dan sinus. Alat ini telah
menjadi prosedur yang lazim dilakukan dalam dunia kedokteran.
CT-Scan telah mewabah di bidang medis karena memungkinkan dokter untuk
melihat penyakit di masa lalu, yang hanya dapat ditemukan di meja operasi atau proses
otopsi. CT-Scan adalah pemeriksaan yang non-invasif, aman, dan ditoleransi dengan
baik. Hal ini dapat memberikan tampilan hasil yang rinci pada beberapa bagian tubuh.
Penggunaan CT-Scan yang semakin marak dalam dunia kedokteran, mendorong
penulis untuk mengetahui lebih dalam bagaimana prinsip kerja dan pengaplikasian ilmu
fisika dalam alat tersebut serta dampak yang diberikan dalam jangka panjang
penggunaan.
B. Tujuan
1. Menjelaskan definisi CT-Scan
2. Memaparkan prinsip kerja CT-Scan dan prosedur penggunaannya.
3. Menunjukan konsep fisika dalam cara kerja CT-Scan
4. Mengetahui dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari penggunaan CT-Scan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defisini CT-Scan
Computerized Tomography Scanning atau yang lebih di kenal dengan nama CT-
scan mempunyai prinsip kerja yang sama dengan rontgen, yaitu menggunakan sinar-
X. Perbedaannya terletak pada gambar yang dihasilkan, dan juga cara kerjanya.
Sinar-X mempunyai sifat tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnet serta
mempunyai daya tembus yang sangat besar terhadap suatu benda. Karena itu sinar-X
digunakan dalam alat-alat medis untuk melihat kenampakan tubuh manusia dan
memeriksa kelainan dalam tubuh manusia yang tidak bisa di lihat dengan mata
telanjang
Ada banyak pengertian mengenai CT-Scan, di antaranya:
1. Tomography (CT) adalah sinar-X dengan menggunakan teknik tomografi dimana
berkas sinar-X menembus bagian tubuh pasien dari berbagai arah. (Marthis
Prokap and Michael Galanski, 2003 Chapter 1, P : 2)
2. CT ( Computed Tomography ) merupakan alat diagnostik sinar-X dengan metode
tomografi transversal yang akan menghasilkan gambaran irisan melintang dengan
hasil tampilan dalam skala algorithma. (Grey Scale dan J.Alexander)
Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CT Scan adalah suatu
prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak.(*tdk hanya u bagian kepala) Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan,
yaitu:
1. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses
2. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark
3. Brain contusion
4. Brain atrofi
5. Hydrocephalus
6. Inflamasi
Berikut ini merupakan istilah-istilah lain dari CT-Scan yang biasa digunakan, di
antaranya:
a. Computed / Computerized Tomography (CT)
b. Computed Axial Tomography (CAT)
c. Computerized Aided Tomography
d. Computerize Transverse Axial Tomography (CTAT)
e. Recontructive Tomography (RT)
f. Computed Transmission Tomography (CAT)
2
Prinsip kerja atau cara kerja dari alat CT-Scan ini sekilas tampak sederhana
namun jika memperdalam hingga akar-akarnya sangatlah rumit. Dan kompleks.
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas
secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas
yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan
dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi
yang dipancarkan. Dalam CT-Scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi
yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut.
Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan
sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk
menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi. Proses
pengumpulan data intensitas radiasi terusan pada bidang irisan obyek untuk berbagai
sudut dinamakan scanning atau pemayaran.
Secara umum CT-Scan terdiri atas empat bagian pokok, yaitu sumber radiasi,
sistem deteksi, manipulator mekanis, dan komputer beserta penampil.
sumber radiasi adalah menghasilkan radiasi, sumber ini dapat berupa
generator sinar X atau radioisotop yang menghasilkan radiasi X.
Sistem deteksi ditentukan berdasarkan jenis radiasi yang digunakan, salah
satu contoh detektor yang biasa digunakan dalam CT-Scan adalah kristal
natrium iodida yang “dikotori” (itu bahasa yang tepat menurutku) dengan
talium (kristal NaI(Tl).
Manipulator mekanis yang digunakan berfungsi menentukan geometris
gerak pemayaran yang bergantung pada keduduan CT-Scan.
Komputer berfungsi mengolah dan mengumpulkan data yang kemudian
ditayangkan pada penampil sehingga diperoleh gambar irisan tampang lintang
dua dimensi atau peta distribusi internal tiga dimensi obyek yang di mayar
atau di scan. Serta satu perangkat tambahan penting yaitu digital printer
khusus untuk mencetak hasil obyek yang sudah di scan.
3
b. Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur
berlangsung
c. Ukur intake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat
kontras yang eliminasinya selama 24 jam
d. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang
cepat oleh seorang perawat dan dokter bila terjadi hal tersebut pada pasien.
2. Pengolahan data
Sebuah sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan dari X-ray didapatkan
dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator
dan detektor. Sinar X-ray yang sudah dideteksi oleh detektor kemudian
dikonversikan menjadi arus listrik dan ditransmisikan ke komputer dalam bentuk
sinyal dengan suatu proses.
4
nantinya dianalisis ulang. Gambar CT dapat disimpan dalam pita magnetik dan
cakram magnetik.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan ditemukannya CT-Scan, pendeteksian penyakit menjadi lebih mudah
tidak hanya penyakit yang sedang diderita saja yang dapat dimunculkan, tetapi
penyakit yang telah lama juga dapat terdeteksi. Tentu saja, dunia kesehatan dan
fisika medis juga mengalami kemajuan dengan adanya alat tersebut. Dalam
penerapannya di dalam ilmu fisika, CT-Scan menggunakan gelombang
elektromagnetik untuk dapat menampilkan citra yang dapat memunculkan gambar
tiga dimensi dari tubuh pasien. CT-Scan ini adalah perkembangan dari sinar-X yang
sebelumnya hanya dapat menampakkan tubuh dalam dua dimensi saja. Dengan
menggunakan alat ini, bagian tubuh yang ukurannya kecil, seperti pembuluh kapiler
dapat terlihat dengan jelas. Selain dapat menyajikan gambar dalam 3 dimensi,
keuntungan lain dari CT-Scan adalah penggunaannya yang relatif mudah dan aman
pada batas tertentu.
6
REFERENSI
http://ipinfisikaui08.blogspot.com/2011/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html/diakses
tanggal 18 September 2018
http://physicsbroom.blogspot.com/2012/11/penerapankonsep-fisika-dalam-
penggunaan.html/diakses tanggal 18 September 2018
https://yogaromdoni.wordpress.com/2016/09/27/penggunaan-prinsip-fisika-pada-ct-scan-
computed-tomography-dalam-dunia-medis//DIakses tanggal 18 September 2018