DASAR
Triode
A B X-Ray
C Tube
Kondensator
HTT
Rangkaian Pengganda Tegangan
Vc 1 VR = VC1 +
VC2
Vc 2
Karakteristik Tb Triode
Vs 2
Vs 1
Ec = Teg. Grid
Eb = Teg Tabung (A-K)
Ib = Arus tabung
Karakteristik Tb
Triode
Prinsip Dasar Pemberian Tegangan Tabung
Keterangan gambar :
T : Tabung rontgen
Rg : Tahanan grid
Eg : Sumber tegangan grid (-
2,3 kV)
A S : Saklar pengatur grid
C : Condensator tegangan
tinggi
G
K
KONDISI KERJA X-RAY
TUBE
Va
100%
37%
Keterangan gambar :
Va : Tegangan condensator C sebelum terjadi loncatan electron
O –T : Waktu pengisian tegangan Condensator C
T1-T2 : Waktu terjadi loncatan electron
Vb : Tegangan sisa pada kondensator C
KETERANGAN GAMBAR KONDISI KERJA X-
RAY TUBE
PLN
Cara Kerja:
• Main swicth on
• Autotrafo mendapat supply
• Tombol charge ditekan, Ry1 energize, Kontaktor Ry1 (14-15) dan
(6-8) menutup, kontaktor tersebut merupakan self holding relay.
Menutupnya kontaktor Ry1 menyebabkan adanya arus mengalir
dari titik A → D4 → R16→C8→ ground dan ke titik B sehingga
terjadi pengisian condensator C6.
• Titik B positiv (+), arus mengalir dari titik B→ground dan
C7→R15→D5→titik A, saat itu terjadi pengisian condensator C7
(tegangan tinggi dengan demikian tegangan pada anoda dan
katoda merupakan penjumlahan dari C8 dan C7.
• C7 dan C8 dihubung seri sehingga antara keduanya mendapat
polaritas antara C7 dan C8. Polaritas positive (+) pada C8
membias positive pada anoda = tegangan anoda C7 dan C8.
• Tegangan tinggi ini akan diumpan balik menuju ke pengaturan
tegangan tinggi, sehingga terjadi pengisian capasitor merupakan
hasil pengendalian dari tegangan yang diatur /disesuaikan
dengan tegangan yang diatur.
PENGATUR TEGANGAN GRID
PENGATUR TEGANGAN GRID