Anda di halaman 1dari 4

Makalah bedside motitor

Disusun oleh:
Gustri Huandika
P22040118019
D3 TEM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 2


Jakarta
BEDSIDE MONITOR

A. Pengertian dan Fungsi Bedside Monitor

Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak
jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. Parameter
Bedside Monitor Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien
monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari
lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor
tersebut. Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa,
parameter itu antara lain adalah :

 EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini
juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu
menit.
 Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit.
 Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
 Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
 Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.
B. Jenis Bedside Monitor
a. Pasien Monitor Vital Sign monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG,
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah /
SpO2.
b. Pasien Monitor 5 Parameter Pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG,
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan
Temperatur.
c. Pasien Monitor 7 Parameter Pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena
ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi,
Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah /
Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood
Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal
Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.
d. Nama lain dari Bedside Monitor adalah: - Cardiorespiratory Monitors - Apnea Alarms dan
repiration monitor - Patient Monitor
C. Komponen Alat
 Preamplifier
 Modul elektrode dan pasien kabel
 Parameter sesuai kebutuhan
 Monitor
D. Prinsip Kerja
Prinsip Kerja Power supply board fungsinya untuk: -Penyearah dan filter input tegangan AC
-Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian -Baterai charger -Menghasilkan
perintah power fail ke main board.Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel -Mematikan DC
power supply, jika terjadi kerusakan pada power B. LCD DISPLAY: Menghasilkan gambar bagi tampilan
sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah diolah dan didapatkan dari main prosessor board. C.
BACKLIGTH: Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater current kontrol
grid voltage, arus katoda. D. MAIN PROSESSOR BOARD Fungsinya untuk, afirmware programed
microcomputer, system timing, interface, pada rangkaian lainnya seperti display monitor, spiker front-
end dan keyboard, alarm, recorder serta interface pada keluaran dan mini recorder. E. KEYPAD
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien yang sedang diperiksa dan
memberikan perintah-perintah untuk melakukan program yang akan dilakukan .

E. Cara operational alat


1. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF f. Set rentang nilai (range) untuk
temperatur, pulse dan alarm
2. Perhatikan protap pelayanan h. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan i. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah
terhubung dengan baik j. Lakukan monitoring
3. k. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi
oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik
4. l. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF m. Lepaskan
hubungan alat dari catu daya
5. n. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian o. Lepaskan patient cable, strap, chest
electrode dan bersihkan
6. p. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi q. Pasang
penutup debu
7. r. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
8. Pemantauan Fisik Bedside Monitor Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk
peralatan bedside monitor adalah sebagai berikut: - chassis / selungkup - kotak kontak - terminal
pembumian - kabel daya - saklar ON/OFF - sikring - patient cables - fitting / connector
F. KESIMPULAN

Fitur Utama Bedside Monitor Fitur yang paling penting saata ini Bedsise Monitor adalah Mobilitas,
Kemudahan Ofuse dan mudah mentransfer data pasien. Mobilitas termasuk Portabilitas serta
sebagai kemampuan untuk berinteraksi dengan peralatan medis seperti Anestesi Mesin dan
Defibilator. Kemudian Ofuse dapat dicapai dengan layar sentuh menanampilkan dan Multilevel,
menu Driven profil yang dapat dikonfigurasi untuk lingkungan dan pasien pentin. Transfer data di
seluruh segala sesuatu dari nirkabel untuk RS-232 harus mungkin. Sementara rumah sakit dapat
mendukung infrastruktur kusus diseluruh daeah, Ambulans, Rumah dan lainnya lingkungan sering
membutuhkan dukungan untuk protokol yang berbeda. Kebutuhan yang sedang berlangsung untuk
meminimalkan kesehatan biaya adlah menciptakan kearah perawatan pasien dan pemantauan
diluar rumah sakit. Pergeseran ini menempatkan penekanan pada pasien jarak jauh Monitoring dan
Telemedicine solusi yang memunngkinkan penyedia layanan untuk mengobati pasien dipadat
penduduk, Pedesaan dan terpencil daerah di Negara berkembang. B. Kesimpulan Dari penjelasan,
kita dapat menyimpulkan bahawa bedside monitor dapat mengukur tekanan darah, denyut jantung,
dan nadi. Kita dapat mengetahui juga cara pengoperasiannya untuk dalam bidang medis contohnya
pengoperasian pada pasien. Dan juga kita dapat mengetahui cara kerja alat dan blok diagram alat
bagai mana cara alat itu bekerja.

Anda mungkin juga menyukai