Dosen Pembimbing:
Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd
NIP. 19670910 200604 1 001
Deenda Putri Duta Natalia, A.Md
NIP. 19891224 201012 2 002
Disusun Oleh :
Nina Havilda P27838018030
Zhudiah Annisa P27838018036
M Jundi Al Aziz P27838018041
ABSTRAK
Sinyal elktromiografi (EMG) adalah salah satu sinyal penting yang menunjukkan
aktivitas otot manusia. Dalam perekaman sinyal EMG yang mempunyai karakteristik
amplitude cukup kecil yaitu 0 - 10mV dan frekuensi pada range 20 - 500 Hz diperlukan
rangkaian seperti differential amplifier, high pass filter dan low pass filter. Tujuan dari
projek ini adalah untuk membuat EMG sebagai control motor yang diibaratkan menjadi
sebuah simulasi kursi roda, dimana dilengkapi dengan sensor api yang bisa memadamkan
api di jarak 15 cm.
Dengan alat ini kami menggunakannya untuk menggerakkan motor. Rangkaian ini
berfungsi untuk mengontrol motor yang bergerak berdasarkan kontraksi dan relaksasi otot
lengan kanan kiri dengan mengolah sinyal EMG. Sinyal EMG diambil langsung dari sinyal
listrik tubuh di lengan kemudian dikuatkan awal dengan instrumentation amplifier lalu
masuk ke rangkaian filter. Rangkaian non inverting amplifier akan menguatkan sinyal yang
didapat kemudian masuk ke blok komparator untuk diambil sinyal tertinggi yang dikirim ke
rangkaian penerima melalui api yang berasal dari lilin
Cahaya dari lilin akan diterima oleh LDR. Kemudian dikuatkan dengan rangkaian
inverting amplifier dan dibandingkan dengan tegangan referensi menggunakan komparator
untuk mengatur jarak antara lilin dengan LDR. Cahaya dari lilin disini untuk menghidupkan
kipas dan rangkaian motor akan mati saat ada lilin di depan dengan ketentuan jarak 15 cm.
Rangkaian driver motor akan menggerakkan motor ketika sedang kontraksi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
EMG adalah instrumentasi pencatat bioelektrik yang berfungsi untuk mengetahui sinyal
yang disebabkan oleh aktifitas otot gerak. Untuk megetahui sinyal EMG diletakkan elektroda
sebagai media interaksinya.Pada project kali ini dengan judul “Sinyal Electromyography
Sebagai Kontrol Motor dengan Sensor Api“. Sinyal EMG dimanfaatkan untuk
menggerakkan motor, dengan dilengkapi sensor api.
Peletakkan elektroda biasanya diletakkan langsung pada otot yang akan diamati dengan
cara menempelkan pada permukaan kulit sebagai pendeteksi sinyal dari pergerakan otot.
Sinyal yang ditangkap meliputi daerah yang diberikan elektroda. Akibatnya sinyal yang
diperoleh merupakan penjumlahan seluruh sinyal yang ada. Elektroda berfungsi sebagai
grounding yang ditempelkan pada daerah yang memiliki resistansi tubuh yang kecil.
Karakteristik dari sinyal otot EMG yang umumnya di analisa mempunyai range frekuensi
antara 20 Hz sampai 500 Hz.
Dengan adanya project ini diharapkan mahasiswa Teknik Elektromedik dapat lebih
memiliki kemahiran dalam Elektronika melalui pengalaman dan penelitian yang dilakukan
selama mengerjakan project ini.
2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian utama yang terdiri dari rangkaian penguat
instrumentasi, filter, penguat, komparator, yang dihubungkan ke sensor api.
3. Mahasiswa mampu menyaring sinyal EMG dengan range sebesar 20-500 Hz.
4. Mahasiswa mampu membuat rangkaian driver motor.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 EMG
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal
otot. Elektromiograf mendetekasi potensi listrikyang dihasilkan oleh otot ketika otot ini
aktif dan ketika sedang beristirahat.
Elektroda juga berfungsi sebagai grounding yang ditempelkan pada daerah yang
memiliki resistansi tubuh yang kecil. Karakteristik dari sinyal otot EMG yang umumnya
dianalisa mempunyai range frekuensi antara 20 Hz sampai 500 Hz dan range tegangan
antara 0,4 volt sampai 5 volt. Terdapat amplitudo yang tinggi lagi apabila terjadi kontraksi.
Berikut cara pemasangan elektroda adalah:
- Unipolar (A), sinyal elektrik pada otot akan direkam dengan satu elektroda yang
dipasang pada otot yang akan diukur dan dibandingkan dengan elektroda lain yang
diletakan di otot yang minim gerakan sebagai referensi.
- Bipolar (B), dua elektroda yang aktif diletakan secara berdekatan di otot yang akan
diukur dan dibandingkan dengan kondisi di ground[6].
2.5 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu penguat untai tertutup (closed loop) dengan masukan
diferensial dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi perbandingan penolakan
modus bersama (Common Mode Rejection Ratio). Sebuah rangkaian penguat instrumentasi
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
i
Gambar 2.5 Rangkaian Penguat Instrumentasi
(Sumber : teknikelektronika..com)
Pada gambar di atas penguat instrumentasi disusun dari penguat tersangga dan
penguat diferensial dasar dengan menghubungkan tahanan R3.Dari kedua op-amp masukan
penguat tersangga terdapat pengikut tegangan yang berfungsi untuk mempertahankan
resistansi masukan yang tinggi, dan tiga tahanan yang berfungsi untuk mengatur besarnya
nilai penguatannya.
Penguat ini merupakan penguat serba guna dan bermanfaat yang terdiri atas tiga op-
amp dan tujuh buah tahanan.Rangkaian ini tersusun atas rangkaian penguat differensial dan
penguat penyangga. Untuk mengatur penguatan yang diinginkan diatur dengan mengubah-
ubah nilai Rg. Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian dari penguat instrumentasi
2.9 Komparator
Pada dasarnya penguat operasional (opersional amplifier) umum digunakan sebagai
komparator untuk membandingkan amplitudo suatu tegangan dengan amplitudo tegangan
yang lain. pada rangkaian komparator penguat operasional digunakan pada tegangan
masukkan (input voltage) pada satu terminal masukkan dan sebuah tegangan referensi.
Gambar 2.11Komparator
(Sumber : teknikelektronika.com)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Desain Project
Rangkaian instrument berfungsi untuk menyadap sinyal otot EMG yang nanti
outputnya akan dihubungkan ke rangkaian filter.Output instrument ini masih berupa mV
sangat kecil. Rangkaian filter berfungsi untuk mengambil frekuensi diantara 10-500Hz dari
EMG. Output filter nanti akan menjadi input dari rangkaian penguat. Disini kami
menggunakan rangkaian penguat non inverting yang berfungsi menguatkan output filter
yang masih kecil. Output rangkaian penguat akan menjadi input dari rangkaian komparator.
Rangkaian komparator akan membandingkan tegangan dari penguat dan tegangan dari
vreferensi. Output komparator akan menjadi makanan bagi basis rangkaian driver.
Rangkaian driver ini kami menggunakan transistor npn. Output dari rangkaian driver akan
menjadi input rangkaian sensor api. Rangkaian sensor api akan mendeteksi api dari jarak
15 cm menggunakan photodiode, lalu tegangan yang dihasilkan akan di bandingkan
dengan tegangan referensi sehingga bisa menyalakan kipas untuk mematikan api. Saat
kipas menyala motor akan berhenti.
dan jika hanya lengan kanan yang berkontraksi maka motor akan belok ke kiri. Pada Jarak
15 cm rangkaian sensor api akan mendeteksi keberadaan api. Saat api terdeteksi maka
motor akan berhenti dan kipas akan menyala, dan saat api telah mati motor akan menyala
kembali dan kipas akan berhenti.
220 k 220 k
= +1 = +1
12 k 8k
= 19,3 x = 28,5 x
2. R 1 R 2 1
Acl instrument = (1+ ) Filter pasif =
R gain R 3 2 π RC
2.68 k 68 k 1
= (1+ ) =
1k 1k 6,28 .39 . 103 . 10−7
136 k 68 k 10000
= (1+ ) =
1k 1k 244,92
= 137 x 68 = 40, 82 Hz
= 931 x
3
Gambar 3.7 Rangkaian Filter
C1 = C2 = 470nf
1
Fc =
2 π √ R 1. R 2.C 1. C 2
1
= 3 3
2 π √ 24.10 .12. 10 . 470.10−9 .470 . 10−9
1
=
6,28 √ 63619200. 10−12
1
=
6,28 .7976. 10−6
1000000
= = 19,9 Hz
500898,28
1
Acl = 4
√ 1+
ω R4 C4
4
1
= 4
√
1+
¿¿¿¿
¿¿
1
= = 0,707
√2
Rangkaian LPF berfungsi untuk menekan sinyal diatas 500Hz dan meloloskan
sinyal di bawah 500 Hz.
Perhitungan LPF -40dB:
R1 = 10kΩ R2 = 10kΩ Rf = 2 x 10kΩ = 20kΩ
C1 = 22nF C2 = 47nF
1
Fc =
2 π √ R 1. R 2.C 1. C 2
1
= 3 3
2 π √10 . 10 .22. 10−9 .47 . 10−9
1
=
6,28 √1034. 10−12
1
= 4
6,28 .32. 10−6
1000000
= = 497,6 Hz
200,96
1
Acl =
√1+ 4 ω 4 C4 R 4
1
= (0,5)4 4 4
√ 1+ 4 4 4 C R
C R
1
= = 0,707
√2
3.4.4 Rangkaian Penguat Non Inverting
Rangkaian penguat non invertingakan berfungsi untuk menguatkan sinyal yang
berasal dari ouput rangkaian filter hpf+lpf.
Rf Rf
Kanan Zhudiah = +1 Kiri Zhudiah = +1
Rin Rin
78 k 67 k
= +1 = +1
10 k 10 k
= 79 x = 68 x
Rf Rf
Kanan Nina= +1 Kiri Nina = +1
Rin Rin
18 K 22 k
= +1 = +1
10 k 10 k
= 19 x = 23 x
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Blok Utama
Rangkaian utama adalah rangkaian yang terdiri dari rangkaian instrumentasi,
rangkaian filter, rangkaian penguat dan rangkaian komparator. Pada rangkaian
instrumentasi akan mendeteksi sinyal otot tubuh yang akan menghasilkan amplitudo yang
kecil (mV). Output dari rangkaian instrumentasi kemudian akan menjadi input pada
rangkaian HPF dan output dari rangkaian HPF akan menjadi input pada rangkaian LPF
yang bertujuan untuk mendapatkan sinyal dengan frekuensi diantara range 20-500 Hz.
Karena ouput yang dihasilkan filter sangat kecil maka akan dikuatkan terlebih dahulu
menggunakan rangkaian penguat non inverting,Setelah itu, sinyal akan masuk ke rangkaian
komparator. Pada rangkaian instrumentasi harus diperhatikan jika pada kondisi relaksasi
maka sinyal harus berada pada garis ground osiloskop, karena jika tidak maka sinyal akan
terbaca oleh rangkaian komparator sebagai referensi atas akan tetap bekerja walaupun
lengan tidak berkontraksi. Selain itu pada rangkaian komparator perlu disesuaikan
referensinya dengan pasien atau pengguna EMG tersebut.
Gambar 4.1 Output relaksasi instrumen Kiri Gambar 4.2 Output relaksasi instrumen
Nina kanan Nina
Gambar 4.3 Output kontraksi instrumen Kiri Gambar 4.4 Output kontraksi instrumen
Nina kanan Nina
Gambar 4.5 Output relaksasi filter Kiri Nina Gambar 4.6 Output relaksasi filter kanan
Nina
Gambar 4.7 Output kontraksi filter Kiri Nina Gambar 4.8 Output kontraksi filter kanan
Nina
Gambar 4.9 Output relaksasi penguat Kiri Gambar 4.10 Output relaksasi penguat kanan
Nina Nina
Gambar 4.11 Output kontraksi penguat Kiri Gambar 4.12 Output kontraksi penguat
Nina kanan Nina
Gambar 4.13 Output relaksasi komparator Gambar 4.14 Output relaksasi komparator
Kiri Nina kanan Nina
Gambar 4.15 Output kontraksi komparator Gambar 4.16 Output kontraksi komparator
Kiri Nina kanan Nina
Gambar 4.17 Output relaksasi instrumen Gambar 4.18 Output relaksasi instrumen
Kiri Zhudiah kanan Zhudiah
Gambar 4.19 Output kontraksi instrumen Gambar 4.20 Output kontraksi instrumen
Kiri Zhudiah kanan Zhudiah
Gambar 4.21 Output relaksasi filter Kiri Gambar 4.22 Output relaksasi filter kanan
Zhudiah Zhudiah
Gambar 4.23 Output kontraksi filter Kiri Gambar 4.24 Output kontraksi filter kanan
Zhudiah Zhudiah
Gambar 4.25 Output relaksasi penguat Kiri Gambar 4.26 Output relaksasi penguat kanan
Zhudiah Zhudiah
Gambar 4.27 Output kontraksi penguat Kiri Gambar 4.28 Output kontraksi penguat
Zhudiah kanan Zhudiah
Gambar 4.29 Output relaksasi komparator Gambar 4.30 Output relaksasi komparator
Kiri Zhudiah kanan Zhudiah
Gambar 4.31 Output kontraksi komparator Gambar 4.32 Output kontraksi komparator
Kiri Zhudiah kanan Zhudiah
Gambar 4.33 Output relaksasi instrumen Gambar 4.34 Output relaksasi instrumen
Gambar 4.35 Output kontraksi instrumen Gambar 4.36 Output kontraksi instrumen
Kiri Jundi kanan Jundi
Gambar 4.37 Output relaksasi filter Kiri Gambar 4.38 Output relaksasi filter kanan
Jundi Jundi
Gambar 4.39 Output kontraksi filter Kiri Gambar 4.40 Output kontraksi filter kanan
Jundi Jundi
Gambar 4.41 Output relaksasi penguat Kiri Gambar 4.42 Output relaksasi penguat kanan
Jundi Jundi
Gambar 4.43 Output kontraksi penguat Kiri Gambar 4.44 Output kontraksi penguat
Jundi kanan Jundi
Gambar 4.45 Output relaksasi komparator Gambar 4.46 Output relaksasi komparator
Kiri Jundi kanan Jundi
Gambar 4.47 Output kontraksi komparator Gambar 4.48 Output kontraksi komparator
Kiri Jundi kanan Jundi
Plotting Filter
6
4
Vout
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 150 200 250 300 500
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara menyeluruh project EMG ini dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Project ini terdiri dari beberapa blok utama, yaitu blok penyadap, blok filter dan
penguat, blok rangkaian driver, dan blok rangkaian sensor api. Masing-masing blok
memiliki fungsi tersendiri dan terdiri dari beberapa rangkaian.
5.1.2 Blok penyadap terdiri dari rangkaian instrument amplifier, penguat non-inverting,
rangkaian komparator.
5.1.3 Blok driver terdiri dari komparator dan driver transistor.
5.1.4 Blok sensor api.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Elektromiografi (EMG) adalah alat
kesehatan yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot.Untuk
mengukur sinyal otot dapat menggunakan elektroda, dimana dua buah elektroda untuk otot
yang minim gerakandan satu elektroda untukground. Pada project EMG ini dapat
dimanfaatkan sebagai penggerak simulasi kursi roda yang sistem kerjanya dengan cara
relaksasi dan kontraksi otot.
Pada projek kali ini, motor yang telah dibuat salah satu roda belum bisa berjalan.
Hal tersebut dikarenakan ketidakstabilan sinyal yang keluar dari komparator yang pada saat
relaksasi sudah terdapat gelombang kotak. Padahal untuk sinyal komparator yang baik saat
relaksasi adalah 0V atau ground dan saat kontraksi naik ke tegangan kurang dari 5V. Saat
kontraksi setidaknya harus diatas 0V dan dibawah 5V untuk menyulut basis transistor. Saat
transistor tersulut maka akan menjalankan roda.
5.2 Saran
Dalam pembuatan project EMG ini, kami menyarankan pembaca agar:
5.2.1 Menggunakan filter analog sebagai filter. Hal tersebut dikarenakan filter digital
mudah mengalami kebocoran.
5.2.2 Menambahkan driver motor agar roda bisa bergerak mundur.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Skematik Keseluruhan
a. Rangkaian Instrumen
b. Rangkain Filter
c. Rangkain Penguat
d. Rangkaian Komparator
e. Rangkaian Driver
2. Layout Rangkaian
a. Rangkaian Instrumen
b. Rangkain Filter
c. Rangkain Penguat
a. Rangkaian Utama
b. Motor
Tampak Depan
Tampak Belakang
Tampak Atas